3 research outputs found

    Innovation of Technology to Produce High Quality Salt in Madegan-madura

    Full text link
    Salt farmers have a problem about the low selling price of salt in common, which is Rp 400,-/kg for B quality salt and Rp 550,-/kg for quality salt A. The cause of the low selling price is because the yield of salt mixed impurities from mineral in soil. In addition, other barriers experienced by the salt farmers are can not operate during the rainy season. It is caused due to the use of the conventional method is not maximized so it produces salt with low quality and quantity. These conditions have been experienced by salt farmers in the Madegan village. Therefore the purpose of the PKM-T is to make the tool named “Talang Cerdas” producing high quality salt with crystallization method using stainless steel gutters and lenses as a focus rays. The methods used are literature studies and field observations on a group of salt farmers in Madegan village as a partners of salt producers using “Talang Cerdas”. Then, we made the design and manufacture of equipment. “Talang Cerdas” has three parts. The first part is tank and pump as a container and pump sea water into it. The second part is the gutters and supporting tools as a medium of salt farmers. The third part is the lens for the convergence process. After that, we did test to the tool and the salt result, and also socialiszation to the salt farmers. “Talang Cerdas”produces a greater salt that is 2,67 kg/m2 in 14 days which operates for 7 hours per day. Based on the chemical test, the salt has low water content which is 0,733%, the levels of NaCl, Mg, Ca and SO4 respectively 95,73%, 0,05%, 0,08% and 0,17%

    Analisis Beban Kerja Fisik dan Mental Serta Tingkat Kejenuhan Kerja pada Operator Painting (Studi Kasus PT Bukaka Teknik Utama Tbk Balikpapan)

    Full text link
    PT  Bukaka  Teknik  Utama  Tbk Balikpapan  merupakan  Perusahaan  yang  bergerak dibidang  rancang–bangun rekayasa, konstruksi dan manufaktur. Salah satu kegiatan yang ada di workshop PT Bukaka Teknik Utama Tbk Balikpapan adalah painting. Pada operator painting kejenuhan kerja (burnout) terjadi dikarenakan pekerjaan berlebih yang di terima oleh operator painting dari atasan serta waktu kerja yang singkat untuk menyelesaikan pekerjaan. Metode %CVL digunakan untuk menganalisis beban kerja fisik, metode Nasa-TLX  digunakan untuk menganalisis beban kerja mental, serta metode MBI (Maslach Burnout Inventory) digunakan untuk menganalisis tingkat kejenuhan kerja. Hasil beban kerja fisik yang diperoleh dari nilai rata-rata beban kerja fisik seluruh operator painting 12,52%, termasuk dalam kategori ringan. Hasil beban kerja mental yang diperoleh yaitu 76,4, termasuk dalam kategori tinggi. Hasil rata-rata tingkat kejenuhan kerja yang diperoleh dari seluruh operator painting yaitu berada pada skor 6,7 yang tergolong dalam kategori rendah. Rekomendasi usulan perbaikan yang dapat diberikan adalah memberikan asupan nutrisi atau gizi tambahan saat istirahat pendek berlangsung seperti kudapan, makanan ringan, susu, telur dan lain-lain agar berdampak pada kebugaran operator sehingga dapat turut mengurangi potensi kelelahan kerja dan beban kerja fisik pada operator. Menambah operator painting agar pekerjaan selesai tepat pada waktunya. Serta hal ini dapat mengurangi beban kerja mental yang ada

    Analisis Kebutuhan dan Spesifikasi Electric Shuttle Car untuk Penumpang di Bandar Udara

    No full text
    Aspek kebandarudaraan merupakan aspek wajib yang harus dipenuhi oleh pihak pengelola bandara. Luasnya area bandara yang menyebabkan pengguna fasilitas bandara kurang nyaman ketika berpindah lokasi, menjadi salah satu permasalahan kebandarudaraan yang harus segera diselesaikan. Penggunaan electric shuttle car bandara merupakan salah satu solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Solusi saat ini yaitu dengan menggnakan mobil golf listrik tidak sesuai peruntukannya dan kebutuhannya, sehingga perlu dirancang electric shuttle car yang spesifikasinya sesuai dengan kebutuhan dari penumpang di bandar udara. Dengan mengidentifikasi kebutuhan konsumen dan analisa menggunakan metode Quality function deployment maka didapatkan spesifikasi electric shuttle car di bandar udara yang sesuai dengan standar, peraturan pemerintah yang berlaku, dan kebutuhan konsumen. Spesifikasi fitur yang diperlukan oleh konsumen adalah fitur kapasitas penumpang yang banyak, bagasi yang besar, perangkat display, estimasi waktu, pemutar musik, sandaran tangan yang nyaman, charger port, dan fasilitas khusus untuk difabel
    corecore