3 research outputs found
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ( PPL ) SMA NEGERI 1 PLERET
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu mata kuliah yang
wajib ditempuh oleh mahasiswa program studi kependidikan yang bertujuan untuk
memberikan pengalaman kepada mahasiswa tentang dunia pendidikan secara nyata
sehingga nantinya diharapkan dapat menjadi tenaga pendidik yang profesional di
bidangnya. Praktik Pengalaman Lapangan di SMA Negeri 1 Pleret dimulai pada 10
Agustus 2015 sampai dengan 12 September 2015. Sebelum diterjunkan ke lokasi
sekolah, UNY membuat berbagai program persiapan sebagai bekal mahasiswa dalam
melaksanakan kegiatan PPL yang berupa pembelajaran mikro, pembekalan PPL,
observasi pembelajaran di kelas, dan membuat rencana pembelajaran. Sementara
dalam pelaksanaannya meliputi pembuatan program tahunan, program semester,
pembuatan RPP, pembuatan modul, praktik mengajar, pembuatan kisi-kisi soal,
pembuatan soal, analisis butir soal, evaluasi serta kegiatan lainnya yang
diselenggarakan di sekolah.
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam PPL meliputi antara lain
kegiatan persiapan, kegiatan praktik mengajar dan kegiatan praktik persekolahan.
Kegiatan persiapan meliputi observasi pembelajaran di kelas yang dilakukan pada
saat proses pembelajaran di kelas berlangsung dan pembuatan persiapan mengajar
yaitu membuat satuan program materi pembelajaran yang berfungsi sebagai acuan
dalam melaksanakan Proses Belajar Mengajar di kelas, agar berjalan lebih efektif
dan efisien. Kegiatan praktik mengajar dilakukan setiap hari Jumat (jam ke-1 dan 2)
dan hari Sabtu (jam ke-6 dan 7) di kelas XI IPS 2. Dengan mengajar mata pelajaran
Akuntansi dengan menyampaikan materi Penggolongan Akun, Kode Akun dan
Persamaan Dasar Akuntansi.
Berdasarkan program PPL yang dirumuskan, selama kegiatan PPL praktikan
dapat merealisasikan program-program tersebut. Hasil dari kegiatan PPL yaitu
praktik mengajar sebanyak 10 jam di kelas XI IPS 2. Sedangkan untuk kegiatan
praktik persekolahan di SMA Negeri 1 Pleret, praktikan bertugas di tim kultur, jaga
perpustakaan, sidak pintu gerbang dan jaga UKS. Praktik Pengalaman Lapangan
telah memberikan pengetahuan, pengalaman, disiplin dan tanggungjawab sebagai
seorang pendidik terhadap pengelolaan proses pendidikan. Praktik Pengalaman
Lapangan sangat efektif untuk membekali mahasiswa kependidikan untuk menjadi
tenaga pendidik yang profesional
PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA DAN KONTINUITAS BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI JUMAPOLO TAHUN AJARAN 2015/2016
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh: (1) Pola Asuh Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Akuntansi siswa kelas XI IPS SMA Negeri Jumapolo Tahun Ajaran 2015/2016; (2) Kontinuitas Belajar terhadap Prestasi Belajar Akuntansi siswa kelas XI IPS SMA Negeri Jumapolo Tahun Ajaran 2015/2016; dan (3) Pola Asuh Orang Tua dan Kontinuitas Belajar secara bersama-sama terhadap Prestasi Belajar Akuntansi siswa kelas XI IPS SMA Negeri Jumapolo Tahun Ajaran 2015/2016.
Penelitian ini merupakan penelitian expost facto dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMA Negeri Jumapolo yang berjumlah 177 siswa, dengan menggunakan teknik proportional random sampling sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 114 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan dokumentasi. Uji coba instrumen dilakukan pada 30 siswa di SMA Negeri Jumapolo yang bukan merupakan sampel penelitian. Uji validitas menggunakan teknik analisis korelasi Product Moment dan uji reliabilitas menggunakan Cronbach Alpha. Dari hasil uji validitas terdapat 3 butir pernyataan yang gugur untuk variabel X1 dan 2 butir pernyataan yang gugur untuk variabel X2. Dari uji reliabilitas diperoleh hasil kuat (0,700) untuk variabel X1dan sangat kuat (0,873) untuk variabel X2. Uji prasyarat analisis meliputi uji normalitas, uji linearitas, uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis regresi sederhana dan regresi ganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan: (1) Pola Asuh Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Akuntansi siswa kelas XI IPS SMA Negeri Jumapolo Tahun Ajaran 2015/2016 ditunjukkan dengan rx1y 0,195, r2x1y 0,038 dan thitung 2,101 >ttabel1,984; (2) Kontinuitas Belajar terhadap Prestasi Belajar Akuntansi siswa kelas XI IPS SMA Negeri Jumapolo Tahun Ajaran 2015/2016 ditunjukkan dengan rx1y 0,354, r2x2y 0,125 dan thitung 4,006 > ttabel 1,984; dan (3) Pola Asuh Orang Tua dan Kontinuitas Belajar secara bersama-sama terhadap Prestasi Belajar Akuntansi siswa kelas XI IPS SMA Negeri Jumapolo Tahun Ajaran 2015/2016 ditunjukkan dengan Ry(1,2) 0,408, R2y(1,2) 0,167 dan Fhitung11,113 >Ftabel 3,09
Hubungan Antara Fasies Batugamping Terhadap Kualitasnya Sebagai Bahan Baku Semen Portland Menurut Kadar CaO dan Senyawa Terkait di Kuari B dan C, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Unit Palimanan, Cirebon
Batugamping merupakan sumberdaya alam kategori bahan galian industri nonlogam. Penelitian mengenai fasies dan kualitas batugamping di PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Unit Palimanan dilakukan untuk mengetahui hubungan antara jenis fasies terhadap kualitas batugamping sebagai bahan baku semen portland. Penelitian dilakukan dengan pengamatan sampel batugamping secara makroskopis dan mikroskopis terhadap 20 singkapan batugamping Kuari B dan C. Setiap singkapan batugamping dilakukan pengambilan sampel hand speciment untuk analisis kualitas kimia menggunakan X-Ray Fluorescence dan analisis fasies lebih spesifik. Hasil analisis menyatakan bahwa batugamping Kuari B diklasifikasikan menjadi 3 fasies, yaitu packstone, bafflestone, dan rudstone yang terbentuk pada zonasi fasies reef core dan back-reef lagoon. Batugamping Kuari C diklasifikasikan menjadi 4 fasies, yaitu mudstone, wackestone, packstone, dan grainstone yang terbentuk pada zonasi fasies back-reef lagoon. Analisis kualitas kimia menunjukkan bahwa 8 sampel batugamping Kuari B berkualitas baik (kadar CaO>49%), sedangkan pada Kuari C didapati sebanyak 8 sampel berkualitas baik (kadar CaO >49%), 2 sampel berkualitas sedang (kadar CaO 40-49%) dan 2 sampel berkualitas rendah (kadar CaO<40%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis fasies batugamping yang bersifat grain supported seperti grainstone, packstone, bafflestone, dan rudstone cenderung menghasilkan batugamping dengan kualitas baik, sedangkan fasies batugamping yang bersifat matrix supported seperti mudstone dan wackestone akan menghasilkan batugamping dengan kualitas yang lebih buruk