143 research outputs found
Studi Potensi Ekstrak Brucea Javanica Sebagai Bioaktif Antikanker Payudara Terhadap Sel T47d
Research. Buah makasar (Brucea javanica) known has anticancer activity.This research would bioassay the anticancer activity ofBrucea javanica extract toward T47D breast cancercell by in-vitro method, using SRB dyed. In order to study the mechanism, a dot blotting method was carried out to observe the interaction between the Brucea javanica extract with the chromosomal DNA molecule of T47D Cell Line. The interaction results were analyzed with High Performance Liquid Chromatography (HPLC) methods.The result of anticancer activity assay toward T47D cell showed that Brucea javanica extract has activity with IC50 2.69 g/mL, whereas, the interactionresult was analyzed with High Performance Liquid Chromatography (HPLC) methods, exhibited the reduction peaks with the retention time 2.26; 3.63 and 3.94 minutes. It was concluded that the bioactive activity ofBrucea javanica due to the presenceof these candidates
Tata bahasa bahasa Lampung dialek pesisir
Buku Tata Bahasa Lampung Dialek Pesisir ini merupakan salah satu hasil Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Lampung tahun 1990 yang pelaksanaannya dipercJyakan kepada tim peneliti dari Bandar Lampung. Penelitian ini bertujuan mendapatkan data yang lengkap tentang aturan bahasa Lam pung dialek Pesisir, yaitu mengenai tata bunyi, tata bentuk, dan tata kal imat, di sam p ing untuk dijadikan acuan dalam kepustakaan linguistik Indonesia
Eksplorasi dan Efektivitas Cendawan Endofit Terhadap Patogen Penyebab Busuk Batang Tanaman Jeruk (Botryodiplodia theobromae) In Vitro
Penyakit busuk batang atau blendok merupakan salah satu penyakit utama yang disebabkan oleh cendawan Botryodiplodia theobrome yang menginfeksi batang tanaman dapat mengganggu proses metabolisme dan secara otomatis dapat mengakibatkan penurunan produktifitas tanaman. Pengendalian secara hayati dilakukan untuk mengurangi residu yang dihasilkan akibat menggunakan pestisida kimia yang berdampak pada kondisi tanah. Oleh sebab itu perlu dilakukan pengendalian ramah lingkungan melalui eksplorasi cendawan endofit yang dapat berperan sebagai antagonis dan mengendalikan penyakit busuk batang di pertanaman jeruk pamelo. Untuk memperoleh agensia hayati berupa cendawan endofit, telah dilakukan isolasi dari jaringan daun dan batang tanaman jeruk yang sehat. Terdapat 14 isolat yang berhasil diisolasi dengan karakteristik yang berbeda-beda. Setelah proses pemurnian isolat dan karakterisasi secara morfologis dan mikroskopis. Delapan diantara isolat-isolat tersebut teridentifikasi dalam Genus Trichoderma, Penicillium, Aspergillus dan 4 diantaranya tidak teridentifikasi karena tidak menghasilkan konidia sehingga sulit untuk diketahui identitasnya. Hasil uji dual kultur memperlihatkan bahwa terdapat variasi efektivitas dari isolat-isolat yang diuji. Isolat PK6, PK 13, PK 14, PK 11 dan PK 1 memperlihatkan persentase penghambatan yang terbaik mencapai nilai diatas 70%, bahkan PK 6, PK 13 dan PK 14 mampu menghambat hingga 100 % terhadap tiga isolat B. theobromae yang diuji. Terdapat satu isolat dengan daya hambat terendah yaitu PK 9 yaitu 18.91 %, 24.81% dan 19.81%. Mekanisme antagonistik yang diamati berupa kompetisi, dan antibiosis
Wing mass formula for twin fuselage aircraft
Peer Reviewedhttp://deepblue.lib.umich.edu/bitstream/2027.42/76666/1/AIAA-46261-468.pd
Pemurnian Glukoamilase Dari Hasil Fermentasi Kapang Rhizopus Oryzae
Purification of the glucoamylase R. oryzae was carried out by addition of ammonium sulfate 80% saturation, on the fermentation broth at 4°C. The precipitate formed by centrifugation at 9000 rpm was then dialyzed in buffer solution and then concentrated using freeze dryer. It was found that the specific activity of the enzyme was around three-fold higher the crudeenzyme from fermentation broth and the purity of the enzyme was almost twelve-fold.purer than the crude enzyme. The molecular weight of the glucoamylase was found to be 36,000 as determined by SDS gel electrophoresis. The optimum pH witli soluble starch as substrate was at pH 4.5 and the optimum temperature was 55°C while the Km Value was 0.027%
Penggunaan Metode Sinkronisasi Estrus terhadap Respon Estrus pada Kerbau Rawa (b. Bubalis carabauesis) di Kabupaten Padang Pariaman
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode sinkronisasi estrus : ovsynch(P1), cosynch (P2) dan konvensional (P3) terhadap intensitas estrus pada kerbau rawa. Penelitian ini menggunakan 54 ekor kerbau rawa betina dengan kondisi reproduksi yang sehat, normal dan tidak bunting. Metode penelitian adalah dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 perlakuan dan 6 kelompok ternak. Tiga metode sinkronisasi estrus sebagai perlakuan adalah P1 adalah metode ovsynch: GnRH (0 d), PGF2a (7 d), GnRH (9 d), IB (10 d); P2 metode cosynch: GnRH (0 d), PGF2a (7 d), GnRH dan IB (9 d); dan P3 metode konvensional (PGF2a (1 d dan 11 d), IB (14 d). Variabel yang diamati adalah respon estrus, onset estrus, durasi estrus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase respon estrus dari ketiga metode adalah 100%. Onset estrus dari ketiga metode dihasilkan adalah 22,48 (P1); 21,40 (P2), dan 18,01 (P3). Sedangkan rataan durasi estrus yang dihasilkan adalah 15,48 jam (P1); 15,91 jam (P2) dan 12,20 jam (P3). Analisis statistik dengan uji chi square menunjukkan perbedaan metode sinkronisasi tidak memberikan pengaruh yang nyata (P>0,05) terhadap intensitas estrus. Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa perbedaan metode sinkronisasi estrus memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap respon estrus kerbau rawa. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa metode sinkronisasi estrus yang memberikan hasil terbaik adalah ovsynch protocol
Anticancer Activity of Ethanolic Extract of Selaginella Plana Hieron. on T47d Cell Line in Vitro
Selaginella sp belongs to the Selaginellaceae family. It has been used in China and Indonesia as a traditional medicine. It hasseveral medicinal properties including antibacterial, anticardiovascular, and anticancer agent. The aim of the present study was to access the anticancer property of the ethanolic extracts of Selaginella plana Hieron. on T47D breast cancer cell line. The proliferation of T47D cell line was detected by SRB (Sulforhodamine B) assay which was measured at a wavelength of 515 nM. The result showed that the IC50 of the ethanolic extract was determined at 7.03 pg/mL. This significant activity was assumed due to its high total flavonoid content. The totalflavonoid content of the ethanolic extract was 23.04%. Flow cytometry analysis indicated that the extract may undergo the cell death via apoptosis pathway. In conclusion, the ethanolic extract of Selaginella plana Hieron: has considerable activity in inhibiting T47D cell line proliferation
Aktivitas Antiproliferasi Ekstrak, Fraksi Etil Asetat Dan Isolat Rimpang Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb.) Terhadap Sel Kanker Payudara T47d
Peran Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) sebagai anti kanker diungkapkan pada penelitian yang dilakukan pada sel kanker payudara T47D dengan menggunakan metode Sulforhodamine B (SRB). Pengamatan dilakukan berdasarkan uji aktivitas antiproliferasi ekstrak metanol, fraksi etil asetat dan Isolat temulawak (CXA). Isolate CXA - berupa cairan minyak, diidentifikasi dengan metode spektrofotometri ultra violet, infra merah, dan massa. Spektrum ultra violet CXA menunjukkan panjang gelombang maksimum pada 213.0 nm dan spektrum inframerah menunjukan adanya gugus –CH aromatik, –CH alifatik, –CH geminal dan C=C. Sedang spektrum massa memberikan m/z 202 [M+], 202, 187, 171, 159, 145, 132, 119, 105, 91, 69, 55, 41 dengan puncak dasar (base peak) 119. Hasil pengujian toksisitas terhadap sel kanker T47D menunjukkan bahwa IC50 ekstrak metanol, etil asetat, dan isolat (CXA) masing-masing adalah 19,15 μg/mL, 17,07 μg/mL, dan 19,22 μg/mL
- …