112 research outputs found
Evaluasi Pengaruh Variasi Komposisi Co2 Dalam Perolehan Nilai Tekanan Tercampur Minimum
Dalam dunia perminyakan telah dikembangkan berbagai teknik dan metodeuntuk meningkatkan perolehan minyak dari reservoir. Pada tahap awalproduksi, biasanya hanya mengandalkan tenaga alamiah dari reservoir yangumumnya tidak mampu mengangkat semua minyak yang terdapat direservoir.Bahkan sampai tenaga pendorong alamiahnya sudah melemah, masih terdapatsisa cadangan yang bernilai ekonomis yang tertinggal. Untuk meningkatkanperolehan minyak yang masih tertinggal dapat dilakukan dengan caramenginjeksikan gas kedalam reservoir pada tekanan reserovir, suhu reservoir,komposisi minyak dan sifat gas yang diinjeksikan. Permasalahan yang adadalam studi ini adalah untuk menginjeksikan 100% kemurnian CO2membutuhkan biaya yang mahal, dan juga nilai TTM yang tinggi jugaberpengaruh pada biaya dan kapasitas ketahanan reservoir tersebut.Kemurnian CO2 sangat lah beragam, TTM juga dipengaruhi impurities yangterdapat didalam gas CO2 jadi pada penelitian ini mengevaluasi pengaruhkomposisi CO2 terhadap tekanan tercampur minimum dengan menggunakandua metode yang berbeda yaitu perhitungan TTM menggunakan simulasislimtube menggunakan software CMG dan menggunakan korelasi adalah25% H2S 75% CO2 , 25% C1 75% CO2 , 25% N2 , 75% H2S. Hasil yangdidapatkan terbukti H2S dapat menurunkan tekanan TTM sedangkan C1 danmenambah nilai TTM
Evaluasi Kinerja Peralatan Pemboran Berarah di Lapangan Lepas Pantai “Mln” Laut Jawa
Pada operasi pemboran selalu diinginkan lubang yang lurus atau vertikal karena operasinya lebihmudah dan lebih murah. Akan tetapi, terkadang dalam Kenyataannya tidak selalu demikian, banyakmasalah yang timbul ketika melakukan pemboran vertikal. Oleh karena itu, diperlukannyapemboran berarah sebagai solusi untuk mengatasi masalah dalam pemboran vertikal. Terdapatbeberapa hal yang patut diperhatikan dalam pemboran berarah, salah satunya ialah pemilihanrangkaian BHA yang tepat. BHA ialah serangkaian kombinasi peralatan bawah permukaan yangdipasang pada rangkaian drill string sehingga diperoleh suatu performa yang baik dalammembentuk kemiringan atau arah dari lintasan lubang bor dalam mencapai target pada pemboranberarah. Terdapat beberapa hal yang patut diperhatikan dalam pengoperasian pemboran berarah,yaitu faktor formasi dan lithology batuan, pemilihan rangkaian BHA, hidrolika pemboran sertaparameter – parameter pemboran untuk menghasilkan ROP (Rate Of Penetration), WOB (WeightOn Bit) dan RPM (Rotation Per Minute) yang maksimal. Pemboran berarah merupakan salah satuaspek penting dalam operasi pemboran, dimana perlu diketahui target permukaan dan dibawahpermukaan agar dapat direncanakan pola lintasan (Trajectory) dari sumur yang akan di bor. DalamTugas Akhir ini akan dilakukan Evaluasi terhadap kinerja peralatan pemboran berarah yangdigunakan yaitu Down Hole Drilling Motor (DHDM) pada sumur S-02 dan Rotary Steerable System(RSS) pada sumur K-02
Kajian Metode Buckley Leverett untuk Prediksi Peningkatan Perolehan Minyak di Sumur Mt-02 Lapangan X
Lapangan X adalah lapangan minyak yang terletak di Blok YZ, Provinsi Jawa Timur. Lapangan inimemiliki 24 sumur minyak, salah satunya adalah sumur minyak MT-02. Puncak produksi Lapangan Xtelah dicapai pada bulan Oktober 2011 dan selanjutnya perolehan minyak terus menurun secaraperlahan. Sumur yang juga ikut menurun perolehan minyaknya adalah sumur minyak MT-02. Dengandemikian injeksi air direncanakan untuk dilakukan di sumur minyak MT-02 dalam rangkameningkatkan perolehan minyak di sumur tersebut. Adapun dalam perencanaan injeksi air tersebutdigunakan sumur MT-06 sebagai sumur injeksi tunggal. Dalam tugas akhir ini, kajian metode Buckley-Leverett yang merupakan metode prediksi yang klasik dipakai untuk memprediksi peningkatanperolehan minyak pada sumur minyak MT-02. Sebelum dilakukan kajian terlebih dahulu dilakukanperhitungan awal untuk menentukkan harga Recovery Factor (RF) sebelum injeksi air, sisa cadanganminyak yang dapat diambil dengan injeksi air (Remaining Reserve atau RR) dan tekanan serta lajuinjeksi air yang akan digunakan. Buckley-Leverett membagi prediksi kinerja injeksi air tersebutmenjadi 2 periode yaitu periode prior hingga breakthrough dan periode after breakthrough. Denganmenghitung beberapa parameter kinerja injeksi air seperti perbandingan mobilitas, efisiensipenyapuan areal, efisiensi pendesakkan, kumulatif air yang diinjeksikan, kumulatif produksi minyak,kumulatif produksi air, laju produksi minyak, laju produksi air dan surface water oil ratio pada keduaperiode tersebut maka dapat diprediksi kinerja injeksi air di sumur minyak MT-02. Selanjutnya denganmenggunakan nilai kumulatif produksi minyak hasil perhitungan Buckley Leverett pada kedua periodeinjeksi maka dapat diprediksikan besarnya peningkatan perolehan minyak dan faktor peningkatanperolehan minyak (Efficiency RF) melalui injeksi air pada sumur minyak MT-02. Berdasarkan hasilperhitungan awal, diperoleh harga RFsebelum injeksi air atau primary RFsebesar 14 % daricadangan awal minyak di tempat dan cadangan minyak sisa yang dapat diambil dengan injeksi airsebesar 592,295 MSTB. Dengan menggunakan laju injeksi air sebesar 220 BBL/hari, maka,diprediksikan waktu breakthrough adalah 3,9 tahun dan total waktu yang diperlukan sampai injeksiberakhir yaitu 12 tahun terhitung sejak injeksi air dimulai. Adapun dengan perencanaan injeksi air disumur minyak MT-02 maka prediksi peningkatan perolehan minyak yang diperoleh adalah senilai278,705 MSTB dengan nilai Efficiency RFmelalui injeksi air di sumur tersebut sebesar 40,47 % daricadangan awal minyak di tempat. Selanjutnya, dengan menjumlahkan harga Primary RF denganEfficiency RF maka didapatkan harga Final RF sebesar 54,47 % yang merupakan keseluruhan faktorperolehan minyak yang diperoleh melalui primary recovery dan injeksi air di sumur minyak MT-02
Inducing and Aggravating Factors of Gastroesophageal Reflux Symptoms
Gastroesophageal reflux disease (subsequently abbreviated as GERD) is a disease commonly found in the community. Several factors have been recognized as inducing and aggravating factors of GERD symptoms such as older age, female gender, obesity, smoking habit, alcohol consumption, certain diet and poor eating habit like eating fatty, spicy, and acid food
Total Lymphocyte Count as a Nutritional Parameter in Hospitalized Patients
Background: Nowadays, there are still many malnourished patients during hospitalization, which comprises around 45-50% patients. Malnutrition is related to increased mortality and morbidity rate; therefore, nutritional state should be assessed in hospitalized patients. Total lymphocyte count (TLC) is related to decreased body function in malnutrition and it is a means of nutritional assessment. Until now, there is no data showing association between malnutrition and TLC in hospitalized patients in Indonesia. The objective of this study was to identify the association between malnutrition and TLC < 1,200 cell/mm3 in hospitalized patients. Method: This study was a cross-sectional study. Subjects were new patients hospitalized at internal medicine ward of Cipto Mangunkusumo Hospital. Patients were collected by consecutive sampling. We conducted the study between April and May 2008. Fifty four patients were assessed for malnutrition by the subjective global assessment (SGA) and they also had undergone complete blood count. TLC was numbered with routine complete blood count test. Patients were classified into malnutrition according to SGA. TLC was classified with cut-off point of 1,200 cell/mm3. Statistical analysis included Chi-square test, which was used to compare proportion. Results: There were 52% malnourished patients, 33% patients with TLC < 1,200 cell/mm3, 57% patients with malnutrition and TLC < 1,200 cell/mm3. This study showed that there was an association between malnutrition and TLC < 1,200 cell/mm3 (p = 0.001). Moreover, there was also significant association between severe malnutrition (SGA C) with TLC < 900 cell/mm3 (p = 0.02). Conclusion: There is an association between malnutrition and TLC < 1,200 cell/mm3
PENGEMBANGAN OLAHAN HASIL TERNAK MELALUI DIVERSIFIKASI PRODUK BERBAHAN DASAR SUSU DI KELURAHAN CEPOKO GUNUNGPATI SEMARANG
Kelurahan Cepoko is one of 16 urban villages in Gunungpati sub-district. The source of income of Cepoko village residents is in the field of livestock, as much as 77 residents of Cepoko urban village who rely their life in the field of farms, both chicken farms, dairy cows and meat cows. Dairy cattle breeding activities do not provide sufficient income, because the selling price of milk purchased by cooperatives is too cheap, so it can not cover operational costs. Therefore, one of the citizens of SME RW 09 kelurahan Cepoko that is Ibu Ismiyati took the initiative to make processed foods made from milk. Mrs. Ismiyati as a pioneer of milk sticks production business that is personal with employ 5% of women PKK group. Dairy products that have been done just limited to milk stick. Though dairy products have the potential to be developed in order to increase farmers income. One of the obstacles to the development of dairy products is the lack of mastery of information on production and marketing techniques by mothers, the limited knowledge and skills of mothers in the processing of milk into products worth selling, causing dairy products are less varied and not devel- oped. The methods undertaken to improve knowledge on milk-based food production techniques are socialization, training and monitoring. PKK ladies are very enthusiastic to follow the milk process- ing into a variety of food products that are proclaimed with the presence of mothers despite the rain, they still spend time attending training activities. PKK ladies become aware of the diversification of products based , and skilled in processing milk into various foods as well as skilled in the produc- tion manejemn such as kenmas and marketing processed products kamanan Participants want more follow-up is more real in terms of assistance and continuous monitoring and marketing of dairy- based food products broadly and poured in MoU between FMIPA and Gunungpati Distric
Plasma Levels of Inter-α Inhibitor Proteins in Children with Acute Dengue Virus Infection
Background: Inter-α inhibitor proteins (IaIp) belong to a family of protease inhibitors that are involved in the haemostatic and the vascular system. Dengue viruses (DENV) infections are characterized by coagulopathy and increased vascular permeability. In this study we measured the concentration of IaIp during DENV infections and evaluated its potential as a biomarker. Methods and Findings: Concentrations of IaIp were measured in patients with acute DENV infections using a quantitative, competitive enzyme linked immunoassay. Concentrations of IaIp measured in pediatric patients suffering from severe DENV infections were significantly lower than in healthy controls. Conclusions: This is the first report to demonstrate changes in concentration of IaIp during viral infections. The data also highlight the potential of IaIp as a biological marker for severity of DENV infections
- …
