16 research outputs found

    How entrepreneurs anticipate the future market: An initial approach of a future market anticipation model for small businesses

    Get PDF
    This research examines and presents a new model concerning how small entrepreneurs predict what markets will be like in the future through considering the competitors, prices, finances, labor costs, raw materials, and progress of the ASEAN economic community. This study applies a descriptive explanatory technique. It also utilizes a quota sampling method with a structural equation model and qualitative descriptive technique. The research results reveal that companiesā€™ entrepreneurial actions and backgrounds had a positive influence on anticipating the future. Next, future anticipation had a positive effect on the additional effort, market performance, and consumer value. It was also discovered that the entrepreneurial learning process consisted of three stages for employers. The learning process was done through parents as employees and from their direct exposure as entrepreneurs. This is considered hybrid entrepreneurship. This study attempts to fill the research gap pertaining to the lack of models on future market anticipation (FMA) by providing an appropriate quantitative research framework and new perspectives on exploring research into FMA for SMEs. Future studies need to focus on examining the function of the learning process as it pertains to hybrid entrepreneurship, as examined from a number of viewpoints

    Small Firm Development during Good Times and Bad: The Jepara Furniture Industry

    No full text

    Pengaruh Pupuk Lambat Larut dan Daun Tanaman Murbei Bermikoriza terhadap Kualitas Kokon Ulat Sutera

    Full text link
    Daun murbei merupakan satu-satunya pakan bagi ulat sutera Bombyx mori L. Jumlah dan mutu daun yang diberikan akan menentukan pertumbuhan, kesehatan ulat, dan mutu kokon. Produktivitas daun murbei dapat ditingkatkan dengan pemupukan tanaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui produktivitas dan kualitas kokon yang dihasilkan dari dua hibrid ulat sutera (BS 08 dan BS 09) yang diberi pakan daun murbei dari tanaman yang diinokulasi Fungi Mikoriza Arbuskular (FMA) dan dipupuk dengan pupuk lambat larut (SRF). Hasil penelitian menunjukkan jenis ulat BS 09 memiliki kualitas kokon yang lebih baik dibandingkan jenis BS 08. Ulat sutera yang diberi pakan Morus alba var Kanva2 + Glomus sp1. + SRF 8 g dan M. cathayana + Glomus sp2 + SRF 8 g menunjukkan kualitas kokon yang tinggi

    Uji Adaptasi Hybrid Ulat Sutra Asal Tiongkok (Adaptation Test of Hybrid Silkworm From China)

    Full text link
    Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan pengembangan persutraan alam di Indonesia adalah pemenuhan bibit ulat sutra unggul. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka dapat dilakukan pengadaan bibit unggul yang berasal baik dari dalam negeri maupun impor. Bibit unggul harus memiliki kualitas dan produktivitas yang tinggi. Penelitian bertujuan untuk menguji produktivitas dan kualitas bibit ulat sutra hybrid Liangguang II asal Tiongkok dibandingkan dengan hybrid lokal komersial C301 dan hybrid lainnya. Penelitian dilakukan di Stasiun Pembinaan Persutraan Alam, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bibit hybrid Liangguang II memiliki kualitas ulat yang lebih baik dari hybrid lokal komersial C301. Hybrid Liangguang II memiliki masa larva yang lebih pendek 1 hari 2 jam, kualitas kokon lebih baik, produktivitas kokon lebih tinggi, dan kualitas filamen sama dengan hybrid C301. Hybrid Liangguang II memiliki persentase kulit kokon (22,19%) lebih unggul dibandingkan dengan hybrid impor jenis F9X7 asal Tiongkok (20,96%) dan hybrid Bulgaria (19,26%). Hybrid Liangguang II direkomendasikan untuk dikembangkan di dataran tinggi di Jawa Barat

    Dinamika Serangan Ulat Heortia Vitessoides Moore (Lepidoptera: Crambidae) pada Tanaman Gaharu di Hutan Penelitian Carita, Propinsi Banten

    Full text link
    Heortia vitessoides Moore adalah jenis rama-rama dari famili Crambidae. Larva serangga ini merupakan hama paling serius pada tanaman gaharu karena menyebabkan penggundulan daun. Untuk dapat mengendalikan serangan ulat gaharu secara efisien dan efektif diperlukan informasi perkembangan populasi hama ini guna menentukan waktu yang tepat untuk melakukan tindakan. Penelitian ini bertujuan mengetahui pola dan dinamika serangan ulat H vitessoides pada tanaman gaharu. Penelitian dilakukan selama 3 tahun (April 2012-Maret 2015) di hutan penelitian Carita, Propinsi Banten, dengan melakukan monitoring berkala di tiga plot pengamatan permanen yang masing-masing mewakili blok penanaman gaharu dengan kondisi ekologis dan ukuran tegakan berbeda. Pada setiap plot penelitian terdapat enam subplot dan setiap subplot terdiri dari 15 tanaman gaharu yang rutin diamati. Data yang dikumpulkan yaitu keberadaan hama (meliputi stadia dan populasi hama), tingkat serangan, dan frekuensi serangan hama yang dicatat setiap bulan. Hasil penelitian menunjukkan serangan hama terjadi sepanjang tahun dengan pola serangan berfluktuasi. Serangan tertinggi terjadi pada musim kemarau. Pada setiap pohon yang terserang rata-rata hanya ditemukan satu koloni ulat gaharu dalam berbagai instar. Sebagian besar tanaman gaharu mengalami serangan berulang dengan frekuensi 2-3 kali per tahun

    Small Firm Development during Good Times and Bad: The Jepara Furniture Industry

    No full text
    corecore