18 research outputs found

    MODEL KONSERVASI BERBASIS PEMANENAN AIR HUJAN DALAM PENGENDALIAN BANJIR PERKOTAAN, SUATU PENGANTAR

    Get PDF
    Permasalahan – permasalahan sumberdaya air selalu menjadi fenomena yang sangat kompleks khususnya di wilayah perkotaan. Permasalahan yang sering kali terjadi saat musim hujan tiba adalah genangan banjir akibat volume limpasan yang berlebihan. Untuk mengatasi masalah tersebut dapat diupayakan dengan alternatif langsung berbentuk pemanenan air hujan. Pemanenan air hujan merupakan metode konservasi dan teknologi yang digunakan untuk mengumpulkan dan menyimpan air hujan yang berasal dari atap bangunan, permukaan tanah, jalan atau perbukitan. Salah satu metode pemanenan air hujan yang mengumpulkan dan menyimpannya di permukaan tanah adalah sumur resapan dan lubang resapan biopori. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan deskriptif terhadap suatu hasil penelitian yang berhubungan dengan pemanenan air hujan dalam pengendalian banjir perkotaan. Dari beberapa hasil penelitian, hasil akhir menunjukkan bahwa pemanenan air hujan berbasis sumur resapan dan lubang resapan biopori terbukti mampu mengurangi debit banjir yang terjadi khususnya di daerah yang kurang tingkat resapannya. Selain efektif sebagai pengendalian genangan banjir, sumur resapan dan lubang resapan biopori juga mampumeningkatkan ataupun menambah cadangan air tanah melalui proses infiltrasi

    EVALUASI KINERJA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) DESA ABUAN KECAMATAN SUSUT KABUPATEN BANGLI

    Get PDF
    Sistem Penyediaan Air Minum Desa Abuan dilaksanakan oleh PDAM Kabupaten Bangli. Wilayah teknis pelayanan adalah seluruh wilayah administratife Desa Abuan yang terdiri dari 4 Dusun dengan jumlah penduduk per Desember 2016 berjumlah 6.137 jiwa. Cakupan pelayanan baru mencapai 78,20 % namun sejak tahun 2015 PDAM terpaksa tidak melayani Sambungan Baru karena banyaknya keluhan pelanggan yang belum bisa mendapatkan pelayanan 24 jam/ hari. Untuk itu dilakukan analisa hidrolika jaringan pipa SPAM Desa Abuan dengan menggunakan program Epanet 2, dimana simulasi hidrolis dilakukan dengan membandingkan antara kondisi jaringan pipa normal dengan kondisi jaringan pipa bocor sampai mendekati kondisi riil di lapangan. Hasil simulasi tersebut dibuatkan grafik Flow, Velocity serta Pressure pada jam puncak serta jam minimum.Dari hasil analisa dan pembahasan didapat bahwa debit Mata air Tirta Taman Beteng sebesar 15,05 Lt/dt. Jaringan Pipa Transmisi dan Distribusi secara ukuran (dimensi) mampu untuk mengalirkan air dari bronkaptering ke Reservoar, begitu juga dari reservoar ke daerah pelayanan. Resevoar eksisting dengan kapasitas 50 M³ perlu diperbesar menjadi 225 M³ untuk bisa memenuhi kebutuhan masyarakat Desa Abuan sampai tahun 2026. Kebocoran pada jaringan pipa transmisi mencapai 5,27  lt/dt (35,02 %). Sedangkan kebocoran pada jaringan Distribusi mencapai 7,18 Lt/dt (50,17 %). Kebocoran yang besar ini menjadi penyebab yang mengakibatka

    TEKNOLOGI PEMANENAN AIR HUJAN DI PERKOTAAN, SUATU PENGANTAR

    Get PDF
    Pemanenan air hujan/PAH adalah proses mengumpulkan air hujan yang mengalir dari atap rumah ataupun aliran permukaan yang kemudian ditampung dan digunakan kembali. Hasil Pemanenan Air Hujan dapat ditampung pada cekungan permukaan tanah ataupun dengan menggunakan tangki.Keuntungan dari Pemanenan Air Hujan adalah tersediasuplai air tambahan, mengurangi limpasan air hujan dan dapat mengisi kembali air tanah.Pesatnya pertumbuhan penduduk di perkotaan diiringi dengan meningkatnya kebutuhan air yang memicu konsekuensi menurunnya debit air tanah karena konsumsi yang berlebihan.Selain itu konversi lahan terbuka menjadi areal bangunan mengakibatkan berkurangnya lahan tangkapan air.Hal ini akan memicu terjadinya kelangkaan air tanah dansekaligus memicu terjadinya banjir. Dari hasil penelitian dan penerapan Pemanenan Air Hujan dibeberapa daerah perkotaan menyebutkan bahwa teknik konservasi ini merupakan salah satu alternatif untukmengurangi terjadinya hal tersebut. Dengan cara ini suplai air bersih dari PDAMmaupun dari air tanah dapat dihemat dan kelebihan airnya dapat diresapkan di sumurresapan sehingga dapat membantu pengisian kembali air tanah

    EVALUASI KINERJA JARINGAN DRAINASE DI JALAN RAYA UMAALAS-BATU BELIG, DESA KEROBOKAN KECAMATAN KUTA UTARA KABUPATEN BADUNG

    Get PDF
    Banjir dan genangan masih terjadi pada musim hujan di Jalan Umaalas-Batu Belig. Berbagai sebab menjadi pemicu terjadinya banjir dan genangan, antara lain kapasitas sistem jaringan drainase yang menurun, debit aliran air yang meningkat. Menurunnya kapasitas sistem disebabkan antara lain, banyak terjadi sedimentasi dan sampah, terjadi kerusakan fisik sistem jaringan dan adanya bangunan liar di atas sistem jaringan. Sedangkan penyebab meningkatnya debit antara lain, curah hujan yang tinggi,perubahan tata guna lahan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian evaluatif. Penelitian ini dilaksanakan dengan meneliti dan melihat kapasitas saluran drainase eksisting, serta mengevaluasi kapasitas saluran  drainase eksisting. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan data primer dan sekunder.Penelitian ini menggunakan analisis data yaitu dengan analisis hidrologi dan analisis hidrolika. Hasil penelitian menunjukan berdasarkan perhitungan hidrologi saluran exsisting tidak mampu menampung debit hujan dengan debit rencana ditambah dengan debit buangan sebesar Q= 1,292 m3/dt, sehingga berdasarkan hasil redisain bahwa saluran eksisting tidak mampu menampung Q rencana 5 tahun sehingga dilakukan redesign dengan lebar saluran (b) yang didapatkan  sebesar 1,266 m dan tinggi saluran (h) sebesar 1,195 m

    ANALISIS PRODUKTIFITAS TENAGA KERJA TERHADAP KETERLAMBATAN PROYEK DENGAN METODE CRASHING

    Get PDF
    Penjadwalan proyek merupakan suatu hal yang sangan krusial bagi keberlangsungan suatu pelaksanaan proyek konstruksi. Hal tersebut dikarenakan suatu penjadwalan merupakan suatu hal yang menentukan mulai dan beraksirnya suatu proyek konstruksi. Suatu penjadwalan yang matang akan berdampak baik bagi keberlangsungan proyek itu sendiri begitupun sebaliknya suatu penjadwalan yang kurang matang akan berdampak buruk terhadap keberlangsungan suatu proyek. Selain proses penjadwalan suatu proyek produktifitas para pekerja merupakan suatu hal yang teramat penting dalam suatu proyek konstruksi sebab apabila terdapat penuurunan prestasi kerja dari waktu ke waktu akan mengakibatan terjadinya keterlambatan pada proyek yang bersangkutan. Apabila suatu proyek mengalami keterlambatan maka hal tersebut harus diantisipasi dengan melakukan suat percepatan pekerjaan guna meminimalisis terjadinya keterlambatan dalam jangka waktu yang panjang. Dalam analisis suatu percepatan proyek dapat digunakan metode crashing. Metode crashing yaitu metode yang digunakan untuk mereduksi waktu pekerjaan. Proyek pembangunan Ruang Rawat Bedah RSUD Kabupaten Klungkung merupakan salah satu proyek yang mengalami keterlambatan sebesar -2,724 % yang diakibatkan oleh terhambatnya pekerjaan pondasi bored pile. Dari hasil analisis didapatkan alternatif dengan penambahan jumlah tenaga dan penambahan waktu pekerjaan. Dari hasil perhitungan didapatkan bahwa berdasarkan hasil analisis penambahan jumlah tenaga kerja sebesar 70 % maaka akan dapat memangkas waktu pelaksanaan selama 15 hari dengan jumlah pembayaran sebesar Rp. 18.750.000,00 sedangkan dengan penambahan jam kerja lembur akan dapat memangkas waktu pelaksanaan selama 10 hari dengan jumlah pembayaran sebesar Rp. 30.800.000,00

    PENERAPAN MANAJEMEN PROYEK PADA TAHAP CONTROLLING PROYEK (Studi Kasus: Proyek Topografi Area Tambang PT IMASCO Jember)

    Get PDF
    Dalam pelaksanaan pekerjaan sebuah proyek sering timbul masalah salah satunya tentang pengendalian waktu pelaksanaan proyek. Pengendalian waktu yang kurang baik membuat keterlambatan terhadap pekerjaan proyek. Ada beberapa sebab yang dapat mempengaruhi keterlambatan sebuah proyek termasuk diantaranya ialah perubahan iklim secara tiba-tiba dan tak tentu. Maka dari itu salah satu faktor keberhasilan sebuah proyek adalah  penerapan manajemen proyek terhadap pengendalian waktu pekerjaan proyek. Manajemen proyek merupakan pengendali dan pengatur dalam pelaksanaan sebuah proyek dengan mengoptimalkan 3 unsur utama yaitu anggaran atau biaya, waktu, dan mutu. Penelitian dilaksanakan selama dua minggu yaitu pada tanggal 16 sampai 29 november 2021 diawali dengan kegiatan pengamatan di lapangan, wawancara, analisis Rancangan Anggaran Biaya atau dapat disingkat RAB dan terakhir dilakukan pengerjaan jurnal penelitian. Dalam penelitian melalui time schedule rencana dan pekerjaan di lapangan didapatkan hasil bahwa Realisasi pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan tidak jauh berbeda dengan time schedule di lapangan walaupun terdapat beberapa bagian pekerjaan yang mengalami keterlambatan. Kemudiaan didapatkan data beberapa bagian pekerjaan yang mengalami keterlambatan diantaranya: pekerjaan pengukuran static atau titik BM sebesar 23%, pekerjaan pengukuran area topografi sebesar 10%, pekerjaan pengecoran dan pemasangan patok batas,sebesar 22%, dan pekerjaan pengecatan dan finishing sebesar 15%. Faktor-faktor yang mempengaruhi molornya waktu pelaksanaan proyek berdasarkan laporan harian diantaranya: curah hujan yang masih tinggi yang membuat pekerjaan menjadi kurang maksimal, miskomunikasi antar pekerja membuat pekerjaan menjadi kurang efektif, medan yang cukup curam dan rimbun, akses jalan yang sulit dan ekstrim

    ANALISIS KEBUTUHAN AIR IRIGASI DI DAERAH IRIGASI (DI.) TENGKULAK MAWANG PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS.) PETANU DI KABUPATEN GIANYAR

    Get PDF
    Daerah Irigasi (DI.) Tengkulak Mawang yang terletak pada Daerah Aliran Sungai (DAS.) Petanu. Pada Daerah Irigasi (DI.) Tengkulak Mawang sering terjadi permasalahan kekurangan air dan tak jarang anggota Subak berdebat memperebutkan air untuk mengairi sawah mereka sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan debit andalan dan kebutuhan air irigasi menggunakan metoda water balance atau keseimbangan air pada Daerah irigasi (DI.) Tengkulak Mawang dan mengetahui rencana tata tanam berdasarkan pola pembagian air irigasi guna mendukung peningkatan produktifitas padi/palawija. Jenis metode penelitian dalam kajian ini adalah penelitian deskriptif yang merupakan penelitian kasus dan penelitian lapangan. Data primer merupakan hasil pengamatan dan wawancara, serta data sekunder adalah data klimatologi, debit, curah hujan, dan data tentang irigasi tersebut. Dari hasil evaluasi debit andalan dan kebutuhan air irigasi pada dengan pola tata tanam padi-padi-palawija, maka diketahui tingginya kebutuhan irigasi berada pada bulan Desember I dan Desember II yaitu 1.22 m3/detik. Pada perhitungan neraca air diketahui bahwa defisit yang tertinggi berada bulan September II yaitu 0,57 m3/detik, sedangkan defisit terendah pada bulan April II yaitu 0,07 m3/detik. Sesuai dengan perbandingan dari data kebutuhan irigasi dan ketersediaan air maka didapati pada bulan bulan Januari I hingga April I, Mei I, Juli II, Oktober I, Nopember I, dan Desember I hingga Desember II kebutuhan air irigasi dapat terpenuhi dengan pengaliran terus menerus. Pada bulan Mei II hingga Juli I dan September I hingga September II kebutuhan air irigasi dapat terpenuhi dengan pengaliran gilir primer. Pada bulan April II, Agustus II, dan Oktober II kebutuhan air irigasi dapat terpenuhi dengan pengaliran giliran sekunder. Pada bulan Agustus I dan Nopember II kebutuhan air irigasi dapat terpenuhi dengan pengaliran giliran tersier

    ANALISA PERBANDINGAN KOEFISIEN PEKERJAAN GALIAN PONDASI DENGAN KOEFISIEN PERMEN PUPR 2022 (Studi Kasus : Patung Wisnu Murti Kediri, Tabanan, Bali)

    Get PDF
    Dari tahun ke tahun koefisien harga satuan suatu pekerjaan konstruksi akan selalu mengalami perubahan (naik atau turun), ini dikarenakan adanya pengaruh perkembangan Teknologi di dalam konstruksi dan perubahan harga alat. Salah satu contoh perkembangan teknologi dalam suatu proyek iyalah penggunaan Alat Berat dalam proses penggalian tanah baik galian untuk pondasi, galian kolam renang dan galian lainnya. Alat berat juga membantu proses meratakan, memadatkan dan menimbun tanah. Penggunaan alat berat ini akan meperngaruhi biaya bahan, alat dan tenaga kerja yang digunakan atau yang diperlukan saat proses penggalian. Selain itu koefisien juga sangat berpengaruh terhadap Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP). Karena hal itu, maka perlu diadakannya Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) dalam memperhitungkan biaya dari suatu pekerjaan konstruksi tertentu, mulai dari kebutuhan biaya bahan, alat dan tenaga kerja yang diperlukan. Koefisien pekerjaan konstruksi sudah diatur didalam PERMEN-PUPR 2022, namun masih perlu dilakukan Analisa perbandingan antara peraturan yang ada dengan kondisi langsung dilapangan. Berdasarkan Hasil hitungan dan pengamatan dilapangan maka diperoleh Harga Satuan Pekerja untuk galian tanah biasa berdasarkan data lapangan dengan menggunakan bantuan alat berat Exavator adalah Rp. 9.342,28. Harga menurut hasil dari perhitungan PERMEN-PUPR 2022 didapat sebesar Rp. 11.424,90. Hasil perhitungan PERMEN - UPR 2022 mendapatkan harga yang lebih tinggi dibandingkan pengamatan langsung dilapangan

    Analisis Kebutuhan Air Irigasi Untuk Daerah Irigasi Auman Bodog Di Kecamatan Selat Dan Kecamatan Sidemen Kabupaten Karangasem

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan air pertanian, imbangan air, dan sistem pola tanam yang tepat di Daerah Irigasi (DI) Auman Bodog. Metode analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui kebutuhan air sedangkan analisis komparatif digunakan untuk analisis imbangan air dan pola tanam. Kebutuhan air pertanian dihitung secara empiris yaitu penggunaan konsumtif (Etc), kebutuhan air di sawah (NFR), dan kebutuhan pengambilan air pada sumber (DR). Parameter hidrometeorologi yang digunakan adalah hujan efektif, evapotranspirasi, evaporasi, perkolasi, koefisien tanaman, dan efisiensi irigasi. Hasil analisis menunjukkan nilai kebutuhan air pertanian di DI Auman Bodog berkisar rata-rata 0,232 m³/dt. Nilai imbangan air di DI Auman Bodog menunjukkan terjadi surplus sepanjang tahun. Dimana surplus air tertinggi terjadi pada bulan Januari I, Pebruari I, II, Juni II, Oktober II. Hasil perbandingan antara debit andalan dengan kebutuhan air irigasi rencana pola tanam padi-padi-palawija dapat dilaksanakan secara serentak untuk ketiga subak yang ada di Daerah Irigasi Auman Bodog)

    ALTERNATIF PEMILIHAN KOMBINASI ALAT BERAT UNTUK PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus Penataan Lahan Aditya Sentana Residence)

    Get PDF
    Penggunaan alat berat dalam pekerjaan konstruksi sangat diperlukan untuk membantu mempermudah pekerjaan dan mempersingkat waktu pekerjaan terutama pada pekerjaan skala menengah ke atas, disisi lain penggunaan alat berat memerlukan biaya yang besar sehingga perlu dibuat perencanaan dan analisa yang matang agar alat berat berfungsi optimal. Pada penelitian ini, pekerjaan yang diteliti adalah pekerjaan penataan lahan PT. Aditya Sentana yang menggunakan beberapa alat berat seperti backhoe, dump truck dan bulldozer. Tujuan penelitian ini adalah mencari alternatif kombinasi alat berat yang tepat yang sesuai dengan kebutuhan sehingga semua alat berat berproduksi optimal, hemat biaya dan durasi waktu pengerjaan yang singkat. Landasan teori dari analisa ini berpedoman pada fungsi, spesifikasi dan kapasitas produksi dari alat berat dan tinjauan beberapa penelitian yang dilakukan sebelumnya. Ketepatan dalam mengkombinasikan alat berat yang bekerja sangat berpengaruh terhadap biaya dan waktu pelaksanaan pekerjaan. Metode yang digunakan adalah metode analisis data yang terdiri dari teknik pengumpulan data, sumber data, pengamatan langsung di lapangan dan analisa produktivitas masing-masing alat berat. Berdasarkan hasil analisa dan perhitungan yang telah dilakukan dari mengkombinasikan 3 jenis alat berat yaitu backhoe, dump truck dan bulldozer menghasilkan 6 alternatif kombinasi alat berat. Dari 6 alternatif kombinasi tersebut terpilih alternatif kombinasi yang paling menguntungkan yaitu alternatif kombinasi E yang terdiri dari 2 unit backhoe kapasitas bucket 1,2 m3, 6 unit dump truck kapasitas 9 m3 dan 3 unit bulldozer dengan biaya Rp 1.410.725.000 waktu pengerjaan 73 hari untuk backhoe dan dump truck serta 77 hari untuk bulldozer. Dengan analisis menggunakan alternatif kombinasi E terdapat penghematan biaya sebesar Rp 339.275.000 dan penghematan waktu selama 17 hari untuk pekerjaan backhoe dan dump truck serta penghematan waktu selama 13 hari untuk pekerjaan bulldozer
    corecore