11 research outputs found
HUBUNGAN EFIKASI DIRI DAN KONTROL DIRI DENGAN PROKRASTINASI SKRIPSI PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri dan kontrol diri dengan prokrastinasi skripsi pada mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linier berganda. Hasil analisis antara efikasi diri dengan prokrastinasi skripsi menunjukkan koefisien regresi sebesar 0,787 dan – 0,668 kontrol diri dengan prokrastinasi skripsi. Hasil analisi data secara bersama-sama varibel X1 dan X2 dengan Y menunjukkan koefisien regresi sebesar 0,247 artinya kontribusi variabel efikasi diri dan varibel kontrol diri secara bersama-sama terhadap prokrastinasi skripsi sebesar 24,7 %. Nilai koefisien regresi pada variabel efikasi diri dan kontrol diri adalah positif. Artinya semakin tinggi efikasi diri dan kontrol diri semakin tinggi prokrastinasi skripsi yang muncul, begitu sebaliknya semakin rendah efikasi diri dan kontrol diri semakin rendah prokrastinasi skripsi. Kata kunci: Efikasi Diri, Kontrol Diri, Prokrastinasi Skrips
HUBUNGAN EFIKASI DIRI DAN KONTROL DIRI DENGAN PROKRASTINASI SKRIPSI PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri dan kontrol diri dengan prokrastinasi skripsi pada mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linier berganda. Hasil analisis antara efikasi diri dengan prokrastinasi skripsi menunjukkan koefisien regresi sebesar 0,787 dan – 0,668 kontrol diri dengan prokrastinasi skripsi. Hasil analisi data secara bersama-sama varibel X1 dan X2 dengan Y menunjukkan koefisien regresi sebesar 0,247 artinya kontribusi variabel efikasi diri dan varibel kontrol diri secara bersama-sama terhadap prokrastinasi skripsi sebesar 24,7 %. Nilai koefisien regresi pada variabel efikasi diri dan kontrol diri adalah positif. Artinya semakin tinggi efikasi diri dan kontrol diri semakin tinggi prokrastinasi skripsi yang muncul, begitu sebaliknya semakin rendah efikasi diri dan kontrol diri semakin rendah prokrastinasi skripsi. Kata kunci: Efikasi Diri, Kontrol Diri, Prokrastinasi Skrips
Pengembangan Multimedia Interaktif untuk Meningkatkan Kecerdasan Visuospasial Siswa SMA Melalui Strategi Three-Tier Test
This study aims to develop interactive multimedia to improve high school students' visuospatial intelligence in the oxidation state's redox reaction material through a three-tier test strategy. This research used the ADDIE development method, which consists of five stages: Analyze, Design, Develop, Implement, and Evaluate. The research subjects were students at one of the high schools in Gresik Regency. The research instruments used were visuospatial intelligence test sheets, interactive multimedia validation questionnaires, and practicality questionnaires. Posttest results were analyzed based on normality, homogeneity, and N-gain. The results of this study indicated that the developed interactive multimedia could improve students' visuospatial intelligence. It was based on the results of validation and limited trials obtained from the aspect of validity assessment with a score of 84% and got the title very valid. Then practicality got the title very practical with a score of 91%. Effectiveness could be seen from students' pretest and posttest scores, with the normality test for the pretest score getting a score of 0.191 while the posttest got a score of 0.220 so that it is normally distributed. The T test got a score of <0.05, which Ha accepted. The N-Gain test got a score of 0.89, with a high rating
METAKOGNISI SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH SPLDV DITINJAU DARI GAYA BELAJAR PADA KELAS VIII-A MTs AS SYAFI’IYAH GONDANG
xix
ABSTRAK
Skripsi dengan judul “Metakognisi Siswa dalam Memecahkan Masalah
SPLDV Ditinjau dari Gaya Belajar pada Kelas VIII-A Mts As Syafi’iyah Gondang”
ini ditulis oleh Vivi Putri Lestari, NIM. 12204183154, Program Studi Tadris
Matematika, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, UIN Sayyid Ali Rahmatullah
Tulungagung yang dibimbing oleh Dr. Syaiful Hadi, M. Pd.
Kata kunci : Metakognisi, Memecahkan Masalah, Gaya Belajar, Visual,
Auditorial, Kinestetik, SPLDV
Siswa dalam memecahkan masalah Matematika khususnya materi SPLDV
dalam bentuk soal cerita, sebagian mengalami kesulitan dalam memahami dan
mengidentifikasi masalah yang diberikan. Siswa juga terkadang merasa
kebingungan dalam merencanakan langkah-langkah untuk menyelesaikannya dan
belum mampu merefleksikan hasil berfikirnya sendiri dalam memecahkan
permasalahan. Berdasarkan kasus tersebut, metakognisi sangat berpengaruh
terhadap pemecahan masalah Matematika dan dalam hal ini peneliti
menghubungkan metakognisi dengan gaya belajar siswa (visual, auditorial, dan
kinestetik).
Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan metakognisi siswa dengan
gaya belajar visual dalam memecahkan masalah SPLDV di Kelas VIII-A MTs As
Syafi’iyah Gondang. (2) mendeskripsikan metakognisi siswa dengan gaya belajar
auditorial dalam memecahkan masalah SPLDV di Kelas VIII-A MTs As Syafi’iyah
Gondang. (3) mendeskripsikan metakognisi siswa dengan gaya belajar kinestetik
dalam memecahkan masalah SPLDV di Kelas VIII-A MTs As Syafi’iyah Gondang.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian
studi kasus. Subek penelitian terdiri dari 6 siswa kelas VIII-A MTs As Syafi’iyah
Gondang. Pengambilan subjek penelitian ini menggunakan teknik purposive
sampling. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan angket gaya
belajar, tes tulis, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data pada penelitian ini
dilakukan mulai dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) metakognisi siswa dengan
gaya belajar visual dalam memecahkan permasalahan SPLDV sudah mampu
memenuhi indikator metakognisi. Pada tahapan perencanaan, pemantauan, dan
evaluasi siswa mampu memenuhi semua indikator tanpa terkecuali. (2) metakognisi
siswa dengan gaya belajar auditorial dalam memecahkan permasalahan SPLDV
hanya mampu memenuhi sebagian indikator metakognisi. Pada tahapan
perencanaan siswa belum mampu mengidentifikasi permasalahan dengan
menuliskan apa yang diketahui dan yang ditanyakan. Pada tahapan pemantauan
siswa belum mampu mengerjakan dengan langkah-langkah yang berurutan. Pada
tahapan evaluasi siswa belum mampu menerapkan cara yang sama untuk
memecahkan permasalahan yang berbeda. (3) metakognisi siswa dengan gaya
belajar kinestetik dalam memecahkan permasalahan SPLDV hanya mampu
memenuhi sebagian indikator metakognisi. Pada tahapan perencanaan siswa belum
mampu mengidentifikasi permasalahan dengan menuliskan apa yang diketahui dan
yang ditanyakan. Pada tahapan pemantauan siswa mampu memenuhi hanya satu
indikator saja, yaitu mampu mengerjakan dan menjelaskan hasil jawaban yang telah
dituliskan. Pada tahapan evaluasi siswa hanya mampu memenuhi satu indikator,
yaitu mampu menuliskan kesimpulan dari proses penyelesaian masalah