12 research outputs found

    Pencemaran bahan organik di Muara Sungai Batang Arau Padang Sumatera Barat

    Get PDF
    Batang Arau River and Muara Padang has many activities of human being such as agriculture, resident, hospital and anchorage. At the end, this condition will disturb biota lifecycle and environment esthetics. In fact, goverment of Padang Town has planned Muara Padang as a center of tourism in Padang. The purpose of this research is to find information about organic pollutant at Muara Padang. The water quality parameter analysis (COD) indicated that Batang Arau Rives (Station 1 and 2) was polluted by organic pollutant because not suitable with waters quality standard (Base on Kepmen No. 51/MENLH/2004 and PP RI No. 82 2001). Water quality at estuaries and sea area (Station 3,4,5,6 and 7) still good and supported of life organisms in this area.   Keywords: Batang Arau Rives, Estuary, Organic Pollutant, Padang and Water Quality     Batang Arau Sungai dan Muara Padang memiliki banyak aktivitas manusia seperti pertanian, penduduk, rumah sakit dan pelabuhan. Pada akhirnya, kondisi ini akan mengganggu siklus hidup biota dan estetika lingkungan. Bahkan, pemerintah Kota Padang telah direncanakan Muara Padang sebagai pusat pariwisata di Padang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari informasi tentang polutan organik di Muara Padang. Kualitas air parameter analisis (COD) menunjukkan bahwa Batang Arau Rives (Stasiun 1 dan 2) sudah tercemar oleh polutan organik karena tidak sesuai dengan standar mutu perairan (Berdasarkan Kepmen No 51/MENLH/2004 dan PP RI No 82 2001) . Kualitas air di daerah muara dan laut (Stasiun 3,4,5,6 dan 7) masih baik dan didukung organisme hidup di daerah ini. Kata kunci: Rives Batang Arau, Muara, Polutan Organik, Padang dan Kualitas Ai

    ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI DARI RUMPUT LAUT Kappaphycus alvarezii YANG TERKENA PENYAKIT ICE-ICE DI TELUK LAMPUNG

    Get PDF
    Rumput laut jenis Kappaphycus alvarezii merupakan jenis rumput laut yang paling populer untuk dibudidayakan di Teluk Lampung. Pembudidayaan rumput laut tersebut mengalami kendala seperti hama dan penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis bakteri yang ditemukan pada K. alvarezii yang terkena penyakit ice-ice di Teluk Lampung. Penelitian ini telah dilakukan pada Bulan November – Desember 2017 di Balai Besar Perikanan Budidaya Laut, Lampung. Sampel rumput laut dicuci dengan air laut steril dan diisolasi bakteri ke media TSA. Pengamatan karakterisasi koloni meliputi warna, ukuran, bentuk, tepian dan elevasi. Identifikasi karakteristik jenis berdasarkan uji pendahuluan dan uji biokimia dengan menggunakan MicrobactTM. Hasil penelitian menemukan 8 isolat yang memiliki perbedaan karakteristik koloni sehingga dilanjutkan pada tahap identifikasi karakteristik jenis. Hasil identifikasi karakteristik jenis, ditemukan 4 jenis bakteri yaitu Stenotrophomonas maltophilia, Pseudomonas putida, Acinetobacter lwoffii dan Burkholderia cepacia.Kata kunci: Bakteri, Kappaphycus alvarezii, MicrobactTMRumput laut jenis Kappaphycus alvarezii merupakan jenis rumput laut yang paling populer untuk dibudidayakan di Teluk Lampung. Pembudidayaan rumput laut tersebut mengalami kendala seperti hama dan penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis bakteri yang ditemukan pada K. alvarezii yang terkena penyakit ice-ice di Teluk Lampung. Penelitian ini telah dilakukan pada Bulan November – Desember 2017 di Balai Besar Perikanan Budidaya Laut, Lampung. Sampel rumput laut dicuci dengan air laut steril dan diisolasi bakteri ke media TSA. Pengamatan karakterisasi koloni meliputi warna, ukuran, bentuk, tepian dan elevasi. Identifikasi karakteristik jenis berdasarkan uji pendahuluan dan uji biokimia dengan menggunakan MicrobactTM. Hasil penelitian menemukan 8 isolat yang memiliki perbedaan karakteristik koloni sehingga dilanjutkan pada tahap identifikasi karakteristik jenis. Hasil identifikasi karakteristik jenis, ditemukan 4 jenis bakteri yaitu Stenotrophomonas maltophilia, Pseudomonas putida, Acinetobacter lwoffii dan Burkholderia cepacia.Kata kunci: Bakteri, Kappaphycus alvarezii, MicrobactT

    AKUMULASI LOGAM Pb DAN Cu PADA RAJUNGAN (Portunus pelagicus) DI PESISIR BANYUASIN, SUMATERA SELATAN

    Get PDF
    Pesisir Banyuasin merupakan salah satu kawasan yang memiliki potensi perikanan yang besar di ProvinsiSumatera Selatan. Hanya saja padatnya aktivitas lalu lintas kapal dan pertanian dapat menyebabkan perairan tercemar oleh logam berat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi logam Pb dan Cu pada rajungan yang tertangkap di Pesisir Banyuasin serta membandingkannya dengan baku mutu yang berlaku. Pengambilan sampel dilakukan di Pesisir Banyuasin menggunakan metode fishing survey. Sampel dianalisis dengan AAS sesuai SNI 2354.5:2011 untuk logam Pb dan SNI 2354.13:2014 untuk logam Cu. Hasil penelitian menunjukan konsentrasi logam Pb dan Cu di dalam daging rajungan berturut-turut sebesar 0,62–2,48 mg/kg Pb dan 2,5-11,6 mg/kg Cu. Berdasarkan baku mutu yang ditetapkan BPOM No.5 tahun 2018 dan SNI 7387:2009, konsentrasi logam Pb sudah melewati ambang batas, namun berdasarkan ketentuan FAO (1983) hanya pada stasiun 4 yang melebihi baku mutu. Konsentrasi logam Cu dalam daging rajungan masih dibawah baku mutu kecuali pada stasiun 5 yang melewati baku mutu FAO (1983).Kata Kunci : Cu, logam berat, Pb, Pesisir Banyuasin, rajunga

    SEMANTIC ANALYSIS ON HAND ACTIVITIES IN MINANGKABAU WORDS

    Get PDF
    Penelitian ini mengkaji seperangkat kata yang berkaitan dengan aktivitas tangan dalam bahasa Minangkabau. Kata-kata yang ditemukan, dikelompokkan dalam medan makna/semantic field dan dibandingkan dengan menggunakan analisis komponen makna/componential meaning analysis. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data diperoleh melalui kamus dan pengguna bahasa Minang yang penulis amati. Data analisis yang digunakan adalah metode Agih sebagai teknik dasarnya, dan metode ganti dan perluas sebagai teknik lanjutannya. Dari hasil analisis data ditemukan empat puluh tiga leksim kata bermakna aktivitas tangan dalam bahasa Minangkabau. Leksim tersebut membentuk delapan medan makna yang akan dideskripsikan sesuai dengan bagian tangan yang digunakan dan relasi komponen makna yang terkandung dalam tiap kata. Tiap-tiap komponen membentuk komponen makna bersama dan komponen makna khusus. Hubungan antara kata ditandai dengan reaksi semantik positif (+) dalam arti komponen makna tertentu berfungsi membentuk satuan makna leksim, reaksi semantik negatif (-) dalam arti komponen makna tertentu dinegasikan atau sebagai lawan reaksi positif, dan reaksi semantik positif/negatif (±) dalam arti komponen makna tertentu bisa hadir dan juga bisa tidak. Dari hasil analisis komponen makna, ditemukan juga sepuluh kata yang bersinonim dalam dialek, dan enam kata yang memiliki kesamaan dalam makna emotif

    Immunomodulation Effect of Convalescent Plasma Therapy in Severe – Critical COVID-19 Patients

    No full text
    Munawaroh Fitriah,1 Aditea Etnawati Putri,1 Bambang Pujo Semedi,2 Atika Atika,3 Betty Agustina Tambunan1 1Department of Clinical Pathology, Faculty of Medicine, Universitas Airlangga – Dr. Soetomo General Academic Hospital, Surabaya, Indonesia; 2Department of Anesthesiology and Reanimation, Faculty of Medicine, Universitas Airlangga – Dr. Soetomo General Academic Hospital, Surabaya, Indonesia; 3Faculty of Medicine, Universitas Airlangga, Surabaya, IndonesiaCorrespondence: Betty Agustina Tambunan, Department of Clinical Pathology, Faculty of Medicine, Universitas Airlangga – Dr. Soetomo General Academic Hospital, Jl. Mayjend Prof. Dr. Moestopo No. 6-8, Airlangga, Gubeng, Surabaya, East Java, 60286, Indonesia, Tel +6231-5023865, Email [email protected]: Convalescent plasma therapy (CPT) is an alternative therapy for managing COVID-19, but its use is still controversial.Objective: Analyzing the effectiveness of CPT in modulating immune responses based on SARS-COV-2 anti-spike protein receptor-binding domain (s-RBD) IgG, inflammatory cytokines (IL-6 and IL-4), and mortality in severe-critical COVID-19 patients.Methods: This study was an observational analytical with a prospective cohort design. The number of participants was 39 patients from June to December 2020. The participants received CPT and was tested for blood analysis such as IL-4, IL-6 and s-RBD IgG. The data were taken a day before CPT, 1st day, 2nd day, and 7th day after CPT. The analysis included Friedman, Pearson correlation, and Mann–Whitney test which is significant if p 0.05). No significant correlation was also found between increased s-RBD IgG levels, IL-4 too, and decreased IL-6 after CPT therapy between deceased and alive patients, both in 1st, 2nd, and 7th days (p > 0.05).Conclusion: No correlation between the increase in s-RBD IgG levels and changes in IL-4 and IL-6 levels. Changes in s-RBD IgG, IL-4, and IL-6 levels are not associated with mortality in severe-critical COVID-19 degree post CPT recipients.Keywords: convalescent plasma, COVID-19, infectious disease, s-RB
    corecore