2 research outputs found

    SOSIALISASI PENGGUNAAN EKSTRAK BUNGA TELANG (CLITORIA TERNATEA L.) DALAM UPAYA PENANGANAN LARVA AEDES SP. DI DESA SIMO ANGIN-ANGIN WONOAYU SIDOARJO

    Get PDF
    Larvasida adalah jenis pestisida yang berbentuk butiran atau briket yang digunakan untuk aplikasi pengendalian larva atau jentik nyamuk penyebab DBD. Larvasida tersebut adalah Abate 1% yang mengandung bubuk temephos. Abate 1% dikenal ampuh dalam membunuh larva nyamuk Aedes sp.. Namun, dampak yang ditimbulkan dari bubuk Abate 1% ini juga dapat mencemari lingkungan apabila tidak digunakan dengan benar. Di Indonesia, ada banyak sekali bahan-bahan alam yang dapat berpotensi sebagai biolarvasida. Salah satu bahan alam tersebut adalah bunga telang (Clitoria ternatea L.). Bunga telang mengandung senyawa metabolit sekunder jenis flavonoid dan tanin yang dapat berperan sebagai racun pencernaan dan pernapasan larva nyamuk Aedes sp. Mayoritas masyarakat Desa Simo Angin- Angin saat ini dalam membasmi larva nyamuk masih menggunakan larvasida dari bahan kimia. Maka dari itu, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan untuk menanggulangi hal tersebut dengan memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama kepada ibu-ibu Jumantik tentang bahan alami yang dapat digunakan sebagai biolarvasida. Berdasarkan hasil observasi, didapatkan peningkatan pengetahuan ibu-ibu Jumantik dalam penanganan larva nyamuk Aedes sp

    Potensi Ekstrak Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) sebagai Larvasida Alternatif Larva Aedes albopictus Instar III

    Get PDF
    Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a disease caused by the Dengue Virus, which is carried by vectors. One of which is the Aedes albopictus. DHF case data in Indonesia in 2016 was reported to reach 204,171 cases (IR 78.85/100,000 population) with a mortality rate of 1,598 people (CFR 0,78%). The most common way to control DHF is chemically using synthetic insecticides. Improper use of chemicals can have negative impacts, such as the death of non-target organisms, environmental pollution and vector resistance. Because of this impact, efforts are needed to use natural larvicides derived from natural ingredients to kill mosquito larvae that are safe for the environment, one of which is larvicides from butterfly pea flower extract. Based on this description, this study aims to determine the potential of butterfly pea flower extract (C. ternatea L.) on the death of A. albopictus larvae. This research is a pure experimental research. The control group in this study consisted of positive controls using 1% Abate and negative controls using distilled water. The experimental group was the administration of butterfly pea flower extract (C. ternatea L.) to A. albopictus larvae with varying concentrations of 30% and 40%. From the results of research on the potential of butterfly pea extract as an alternative larvicidal of A. albopictus larvae, it can be concluded that the butterfly pea extract has a larvicidal effect on A. albopictus larvae. The concentration of butterfly pea extract has the potential to kill A. albopictus larvae with an LC50 value obtained at a concentration of 39.815%
    corecore