4 research outputs found

    PENGEMBANGAN E-LEARNING COURSE-BASED BLENDED LEARNING PADA PEMBELAJARAN KONSEP GEOMETRI DI SEKOLAH DASAR

    Get PDF
    Implementasi misi dunia dalam pembangunan berkelanjutan atau Suistainable Development Goals (SDG’s) yang diprakarsai PBB mendorong pelaksanaan pendidikan dengan mengintegrasikan pada pendayagunaan teknologi. Pendidik dituntut untuk dapat mendesain pembelajaran yang terintegrasi teknologi secara berkelanjutan. Salah satunya dengan model blended Learning. Hal tersebut menjadi kebutuhan bagi pelaksanaan pendidikan. Akan tetapi, masih banyak ditemui pendidik yang belum menggunakan model pembelajaran blended Learning untuk mengelola pembelajaran khususnya pada pembelajaran konsep geometri di Sekolah Dasar. Oleh karena itu, peneliti merancang dan mengembangkan desain pembelajaran e-learning course berbasis blended Learning model pada pembelajaran konsep geometri di kelas V sekolah dasar. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode Research and Development (R&D) dengan model pengembangan ADDIE. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini dilakukan melalui wawancara, observasi, studi dokumentasi, penilaian ahli pada proses validasi produk serta angket respon siswa pada proses uji coba. Hasil validasi mendapat nilai validitas sebesar 96,36% dari ahli materi dengan kualifikasi sangat valid/sangat layak dan memperoleh nilai validitas sebesar 73,85% dari ahli media dengan kualifikasi valid/layak untuk digunakan. Hal tersebut pun dibuktikan dengan hasil angket respon siswa pada uji coba tahap 1 mendapat hasil 85,48% dan uji coba tahap 2 memperoleh nilai sebesar 91,97% dengan kriteria sangat layak dipergunakan. Berdasarkan hasil tersebut, e-learning course yang dikembangkan sangat layak dipergunakan pada pembelajaran. Dengan demikian desain pembelajaran berbasis e-learning course based blended Learning model valid dan sangat layak digunakan dalam pembelajaran

    Pemodelan RASCH terhadap Soal Konsep Geometri dengan Pembelajaran Blended Learning di Sekolah Dasar

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan pemahaman konsep geometri siswa sekolah dasar yang dilaksanakan dengan model pembelajaran blended learning melalui pemodelan RASCH. Pemodelan RASCH mampu mengidentifikasi kemampuan pemahaman siswa terhadap suatu konsep yang dianalisis melalui kemampuan siswa dalam menjawab soal. Pemodelan RASCH mampu memberikan gambaran secara jelas bagi guru dalam mengidentifikasi pengukuran kemampuan pemahaman yang dimiliki siswa dengan tepat. Penelitian ini yakni deskriptif kualitatif bertujuan untuk menganalisis kemampuan pemahaman konsep geometri siswa pada pembelajaran yang dilaksanakan dengan model blended learning melalui analisas pemodelan RASCH. Terdapat 27 siswa di SD Laboratorium UPI Kampus Tasikmalaya sebagai subjek penelitian. Adapun teknik analisis data melalui tes mengenai materi konsep geometri. Hasil data ditabulasikan melalui pemodelan RASCH mencakup (a) analisis peta WRIGHT (b) analisis kesesuaian butir soal (c) analisis abilitas siswa (d) analisis scalogram dan (e) analisis reliabilitas. Hasil penelitian ini menunjukan bahwasannya pemahaman konsep geometri dengan pembelajaran yang dilaksanakan dengan menggunakan model pembelajaran blended learning memberikan optimalisasi terhadap kemampuan pemahaman konsep siswa pada materi konsep geometri yang diukur melalui pemodelan RASCH. Pemodelan RASCH menunjukan bahwasannya pembelajaran geometri yang dilaksanakan dengan model blended learning memberikan kemampuan yang optimal bagi siswa dalam memahami konsep geometri dilihat dari kualitas kemampuan siswa dalam menjawab soal

    Penggunaan model RASCH untuk soal perkalian bilangan cacah Siswa Sekolah Dasar

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran kemampuan operasi hitung siswa pada konsep perkalian bilangan cacah dengan menggunakan pemodelan RASCH. Melalui pemodelan RASCH ini dapat memberikan gambaran kepada guru tentang kemampuan siswa dalam menjawab soal. Dengan menggunakan model RASCH dapat mengetahui siswa yang menjawab soal dengan cara teknik menebak jawaban. Jika siswa yang memiliki kemampuan kompetensi rendah tetapi tebakannya benar pada soal pilihan ganda ini dapat menyulitkan guru dalam mengukur kemampuan siswa dalam operasi hitung perkalian bilangan cacah. Dengan menggunakan RASCH model ini guru dapat meninjau kembali jawaban siswa sehingga penggunaan model RASCH ini dapat memberikan gambaran kemampuan siswa dengan tepat.  Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian deskriptif dengan tujuan untuk mendeskripsikan kemampuan pemahaman konsep perkalian bilangan cacah pada pembelajaran matematika di sekolah dasar. Subjek pada penelitian ini yakni 24 siswa kelas II SD di salah satu SD swasta di Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini yakni melalui instrumen lembar tes berisikan soal yang berkaitan dengan materi konsep perkalian bilangan cacah. Hasil data yang diperoleh ditabulasikan melalui pemodelan RASCH mencakup (a) analisis peta WRIGHT (b) analisis kesesuaian butir soal (c) analisis abilitas siswa (d) analisis scalogram dan (e) analisis reliabilitas. Sistem penilaian menggunakan skala Guttman. Hasil penelitian menunjukan bahwasannya terdapat sebagian siswa masih mengalami miskonsepsi terhadap konsep perkalian bilangan cacah. Indikasi ini terlihat dari tingkat respon siswa terhadap soal kurang ideal. Hal ini menandakan bahwasannya masih banyaknya miskonsepsi siswa terhadap materi konsep perkalian bilangan cacah pada pembelajaran matematika.Kata Kunci: pembelajaran matematika, konsep perkalian, bilangan cacah

    Desain pembelajaran berbasis assure model pada materi pecahan di Kelas V Sekolah Dasar

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi atas pentingnya adaptasi pembelajaran pada masa pandemi covid-19 dan perlunya integrasi teknologi serta penguatan kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik dalam pembelajaran matematika di Sekolah Dasar. Salah satu desain model pembelajaran yang relevan adalah model ASSURE berbasis pendekatan multi-dimensional SPUR. Pengembangan model ASSURE diharapkan dapat menjadi solusi dan perspektif baru dalam pelaksanaan pembelajaran dengan melibatkan penggunaan teknologi yang semakin berkembang. Selain itu, pendekatan multi-dimensional SPUR dapat mendorong atmosfer pelaksanaan maupun evaluasi pembelajaran yang berbasis kemampuan berpikir tingkat tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan desain pembelajaran ASSURE Model; (2) mendeskripsikan implementasi desain pembelajaran ASSURE Model; (3) mengetahui respon siswa terhadap desain pembelajaran model ASSURE berbasis pendekatan multi-dimensional SPUR; dan (4) mengetahui respon guru terhadap desain pembelajaran model ASSURE berbasis pendekatan multi-dimensional SPUR. Jenis penelitian ini adalah design based research dengan model Mc Kenney & Reeves. Penelitian dilaksanakan pada siswa kelas V di salah satu sekolah dasar yang berlokasi di Kota Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian yaitu waw ancara, kuesioner, dan studi dokumentasi. Instrumen pengumpulan data yang digunakan yaitu pedoman wawancara, lembar kuesioner, dokumentasi, dan lembar catatan lapangan. Penelitian ini melibatkan dosen, mahasiswa, guru, dan siswa sekolah dasar. Penelitian menghasilkan produk berupa bahan ajar berbasis ASSURE Model pada pembelajaran pecahan di kelas V Sekolah Dasar. Â
    corecore