4 research outputs found

    Hubungan Konsumsi Makanan Sumber Antioksidan dan Omega-3 Terhadap Tekanan Darah Masyarakat di Sumatera Barat

    Get PDF
    Abstrak             Pengaturan tekanan darah melibatkan banyak sistem seperti endotelium melalui aktifitas nitrit oksida. Produksi dan aktivitas nitrit oksida dapat dipengaruhi oleh pola makan, terutama asupan makanan sumber antioksidan dan omega-3. Tujuan penelitian ini adalah menentukan hubungan antara makanan sumber antioksidan dan omega-3 terhadap tekanan darah masyarakat di Sumatera barat. Penelitian ini merupakan penelitian dengan data sekunder yang berasal dari penelitian Lipoeto et al (2008) yaitu “Faktor Determinan Hipertensi di Sumatera Barat”. Subyek penelitian berjumlah 400 orang yang diwawancarai menggunakan formulir Food Frequency Questioner (FFQ) dan pemeriksaan tekanan darah dengan sphygmomanometer air raksa. Penelitian ini dilaksanakan dari Maret sampai Mei 2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata konsumsi sayur dan buah masyarakat di Sumatera Barat lebih tinggi dari rerata Internasional, tapi lebih rendah dari rerata nasional dengan rerata 200.7 ± 128.11 gram/orang/hari, rerata konsumsi ikan masyarakat di Sumatera Barat lebih tinggi dari rerata nasional dan internasional yakni 101.26 ± 62.18 gram/orang/hari. Prevalensi hipertensi di Sumatera Barat mengalami kenaikan menjadi sebesar 41.76%. Tingkat konsumsi makanan sumber antioksidan dan omega-3 masyarakat Sumatera Barat lebih tinggi daripada rerata internasional. Terjadi peningkatan prevalensi hipertensi di Sumatera Barat. Kesimpulan hasil studi ini adalah tidak terdapat hubungan antara konsumsi makanan sumber antioksidan dan omega-3 terhadap tekanan darah.Kata kunci: antioksidan, omega-3, tekanan darah Abstract             Blood pressure regulation involves many systems, one of the most important is endothelial system through nitric oxide activity. Nitric oxide is also known to be affected by diet, especially dietary intake of antioxidants and omega-3. The objective of this study was to determine the correlation between consumption of food source of antioxidant and omega-3 on blood pressure to people in West Sumatra. This study used secondary data from research by Lipoeto et al (2008) in "Determinant Factors of Hypertension in West Sumatra". Subjects were 400 people who were interviewed using Food Frequency Questionnaire (FFQ) form and examination of blood pressure using mercury sphygmomanometer. This research was conducted from March to May 2014. The result showed that the average consumption of vegetables and fruits of West Sumatran people is higher than international average, but lower than national average with a mean of 200.7 ± 128.11 g / person / day, the average consumption of fish of West Sumatran people is higher than the national and international average ie, 101.26 ± 62.18 g / person / day. The prevalence of hypertension in West Sumatra was increased to 41.76%. This study obtained the level of consumption of food sources of antioxidants and omega-3 of West Sumatran people is higher than international average. There is prevalence increasing of hypertension in West Sumatra. The conclusion is no correlation between the consumption of food sources of antioxidants and omega-3 on blood pressure.Keywords: antioxidant, omega-3, blood pressur

    Hubungan Konsumsi Makanan Sumber Antioksidan dan Omega-3 Terhadap Tekanan Darah Masyarakat di Sumatera Barat

    No full text
    Abstrak             Pengaturan tekanan darah melibatkan banyak sistem seperti endotelium melalui aktifitas nitrit oksida. Produksi dan aktivitas nitrit oksida dapat dipengaruhi oleh pola makan, terutama asupan makanan sumber antioksidan dan omega-3. Tujuan penelitian ini adalah menentukan hubungan antara makanan sumber antioksidan dan omega-3 terhadap tekanan darah masyarakat di Sumatera barat. Penelitian ini merupakan penelitian dengan data sekunder yang berasal dari penelitian Lipoeto et al (2008) yaitu “Faktor Determinan Hipertensi di Sumatera Barat”. Subyek penelitian berjumlah 400 orang yang diwawancarai menggunakan formulir Food Frequency Questioner (FFQ) dan pemeriksaan tekanan darah dengan sphygmomanometer air raksa. Penelitian ini dilaksanakan dari Maret sampai Mei 2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata konsumsi sayur dan buah masyarakat di Sumatera Barat lebih tinggi dari rerata Internasional, tapi lebih rendah dari rerata nasional dengan rerata 200.7 ± 128.11 gram/orang/hari, rerata konsumsi ikan masyarakat di Sumatera Barat lebih tinggi dari rerata nasional dan internasional yakni 101.26 ± 62.18 gram/orang/hari. Prevalensi hipertensi di Sumatera Barat mengalami kenaikan menjadi sebesar 41.76%. Tingkat konsumsi makanan sumber antioksidan dan omega-3 masyarakat Sumatera Barat lebih tinggi daripada rerata internasional. Terjadi peningkatan prevalensi hipertensi di Sumatera Barat. Kesimpulan hasil studi ini adalah tidak terdapat hubungan antara konsumsi makanan sumber antioksidan dan omega-3 terhadap tekanan darah.Kata kunci: antioksidan, omega-3, tekanan darah Abstract             Blood pressure regulation involves many systems, one of the most important is endothelial system through nitric oxide activity. Nitric oxide is also known to be affected by diet, especially dietary intake of antioxidants and omega-3. The objective of this study was to determine the correlation between consumption of food source of antioxidant and omega-3 on blood pressure to people in West Sumatra. This study used secondary data from research by Lipoeto et al (2008) in "Determinant Factors of Hypertension in West Sumatra". Subjects were 400 people who were interviewed using Food Frequency Questionnaire (FFQ) form and examination of blood pressure using mercury sphygmomanometer. This research was conducted from March to May 2014. The result showed that the average consumption of vegetables and fruits of West Sumatran people is higher than international average, but lower than national average with a mean of 200.7 ± 128.11 g / person / day, the average consumption of fish of West Sumatran people is higher than the national and international average ie, 101.26 ± 62.18 g / person / day. The prevalence of hypertension in West Sumatra was increased to 41.76%. This study obtained the level of consumption of food sources of antioxidants and omega-3 of West Sumatran people is higher than international average. There is prevalence increasing of hypertension in West Sumatra. The conclusion is no correlation between the consumption of food sources of antioxidants and omega-3 on blood pressure.Keywords: antioxidant, omega-3, blood pressure</p

    Penggunaan Lidokain Intravena untuk Adjuvan Obat Analgesik pada Operasi Bedah Saraf

    No full text
    Nyeri merupakan suatu perasaan atau pengalaman yang bersifat subjektif yang melibatkan sensoris, emosional, dan tingkah laku yang tidak menyenangkan yang disebabkan oleh kerusakan jaringan. Manajemen nyeri pascaoperasi dinilai esensial karena akan memberikan hasil luaran yang baik pada pasien serta meningkatkan kualitas hidup pascaoperasi. Opioid merupakan obat analgesik intravena yang paling sering digunakan sebagai terapi nyeri perioperatif, namun memiliki efek samping yang kurang menyenangkan. Pengembangan dalam penggunaan obat analgesik yang lebih efektif diperlukan, salah satu adalah lidokain intravena yang memiliki efek samping yang lebih kecil dibandingkan opioid. Beberapa studi menunjukkan bahwa penggunaan lidokain sebagai obat analgesik intraoperatif memiliki efek samping minimal dan pemulihan lebih cepat. Penelitian lain juga menunjukkan penggunaan lidokain sebagai analgesik pada operasi bedah saraf memiliki efek yang cukup baik. Maka dari itu, tinjauan pustaka ini akan membahas mengenai penggunaan lidokain sebagai terapi adjuvan obat analgesik, khususnya pada operasi bedah saraf.   The Use of Intravenous Lidocaine as Adjuvant Analgesia in Neurosurgery Abstract Pain is a subjective feeling or experience involving sensory, emotional, and unpleasant behavior caused by tissue damage. Postoperative management is considered essential because it will provide excellent results for patients and improve postoperative quality of life. Opioids are intravenous analgesic drugs that are most often used as perioperative pain therapy but have unpleasant side effects. Developments in using more effective analgesic drugs are needed, one of which is intravenous lidocaine which has fewer side effects than opioids. Several studies have shown that lidocaine as an intraoperative analgesic drug has minimal side effects and faster recovery. Other studies have also shown lidocaine as an analgesic in neurosurgery surgery to have a fairly good effect. Therefore, this literature will discuss lidocaine as an adjuvant therapy, especially in neurosurgery operations
    corecore