355 research outputs found

    The Making of Adjective Card Game to Learn Vocabulary for Junior High School Student's

    Full text link
    The objective of students in learning foreign language is to be able to communicate fluently. Since English is a second language in Indonesia, the effort to make students mastering this language is still seen to be difficult to do. Having rich vocabulary is the main factor supports students to speak English fluently. However, insufficient in teaching English vocabulary contributes to the inconvenient learning environment at school. Some of teachers do not have creative idea to encourage student to explore more about vocabulary. The lack of media and learning tools also contribute to those problems. The media of game for example is effective to be implemented in teaching process. The aspects of entertaining and educative are combined to convoy students to think creatively while playing. The Adjective Cards Game created to enlarge student's ability in describing thing with their characteristics. It contains of Adjective and Noun cards with interesting pictures and information which motivate students to learn English in the class or at home with family members

    Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Structured Numberedheads (Snh) pada Pelajaran Kdtm di Kelas XI Tpm 2 SMKN 7 Surabaya

    Full text link
    Model pembelajaran Structured Numbered Heads (SNH) adalah salah satu model yangdikembangkan untuk meningkatkan penguasaan isi akademis siswa terhadap materi yang diajarkanmelalui pemberian tugas individu untuk menyelesaikan tugas kelompok secara terstruktur. Selama inipembelajaran yang dilakukan di SMK Negeri 7 Surabaya masih menggunakan model ceramah, sehinggamengakibatkan respon siswa yang rendah dan rendahnya prestasi siswa kelas XI TPM 2. Terbukti dengannilai siswa pada mata pelajaran Kompetensi Dasar Teknik Mesin (KDTM) tahun pelajaran 2013/2014pada meteri sebelumnya dari 26 siswa terdapat 10 siswa atau sebesar 38,46% yang belum mencapaiStandar Ketuntasan Minimal (SKM).Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Jadi dalampenerapannya menggunakan siklus, terdiri dari siklus I dan siklus II. Data yang diperoleh dari penelitianini dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif.Hasil dari penelitian ini adalah dengan diterapkannya model pembelajaran Structured NumberedHeads(SNH) pada mata pelajaran KDTM di kelas XI TPM 2 SMK Negeri 7 Surabaya dapatmeningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya hasil belajar, pada Pretest dari 26 siswa hanya ada 2 siswa yang mencapai Standar Ketuntasan Minimal (SKM) β‰₯75, siklus Imeningkat menjadi 5 dari 22 siswa yang belum mencapai SKM dengan nilai persentase ketuntasan kelas80,76%, dan pada siklus II naik menjadi 26 dari 26 siswa yang mencapai SKM dengan nilai persentaseketuntasan kelas 100%. Nilai persentase aktivitas guru juga mengalami peningkatan, pada siklus I79,63%, dan siklus II 87,69%. Nilai persentase aktvitas siswa juga mengalami peningkatan, pada siklus I76,66% dan pada siklus II 87,03%. Respon siswa dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaranStructured Numbered Heads sebesar 83,33%. Hambatan dalam proses pembelajaran menggunakan modelStructured Numbered Heads adalah, 1) tata ruang kelas yang kurang kondisional, sehingga membatasiinteraksi dengan siswa, 2) siswa kurang teliti dalam menjawab soal-soal dalam pertanyaan, 3) kurangnyapemanfaatan waktu dalam mengerjakan soal Pre test dan Post test, sehingga siswa kurang teliti dalammembaca dan memahami soal

    Pemodelan Spasial Beban Sumber Emisi Gas Rumah Kaca di Kecamatan Driyorejo

    Full text link
    Kecamatan Driyorejo merupakan salah satu kecamatan yang mengalami proses urbanisasi hinterland dari Kota Surabaya yang menyebabkan pencemaran udara dari berbagai kegiatan. Selama ini aspek keruangan di bidang udara tidak dimasukkan dalam pembahasan rencana tata ruang dan ruang wilayah (RTRW) Kabupaten Gresik dan di Indonesia. Metode perhitungan beban emisi menggunakan rumus default IPCC tahun 2006 pada tier-1. Memodelkan spasial menggunakan software ArcGIS 10.1 yang ditampilkan secara visual. Besarnya total perkiraan emisi gas rumah kaca di Kecamatan Driyorejo adalah untuk beban sumber emisi CO2 dari kegiatan industri sebesar 18766405,94 kg CO2/tahun, kegiatan transportasi 37070628 kg CO2/tahun, kegiatan pertanian 123588,40 kg CO2/tahun, kegiatan permukiman 9514595,13 kg CO2/tahun. Untuk beban sumber emisi CH4 dari kegiatan pertanian sebesar 101925 kg CH4/tahun, kegiatan peternakan 19718 kg CH4/tahun, kegiatan transportasi 21929 kg CH4/tahun. Untuk beban sumber emisi N2O dari kegiatan pertanian sebesar 6336,80 kg N2O/tahun, kegiatan transportasi 861,55 N2O/tahun. Hasil pemodelan spasial beban sumber emisi menunjukan kelurahan Karangandong mempunyai tingkat emisi besar. Arahan penataan ruang untuk wilayah dengan tingkat emisi besar agar dibuat ruang terbuka hijau publik

    Perencanaan Tata Udara Sistem Ducting Ruang Aula Lantai 8 Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

    Get PDF
    Sistem pengkondisian udara merupakan fasilitas yang penting untuk Kenyamanan orang yang berada didalam ruangan. Hampir semua kegiatan perkuliahan Universitas 17 Agustus 1945 menggunakan ruang AULA lantai 8 Universitas 17 Agustus 1945, Penelitian ini melakukan perencanaan tata udara sistem ducting ruang aula lantai 8 Universutas 17 Agustus 1945 Jakarta, Menghitung kapasitas beban pendingin dan merencanakan/mendesain tata udara sistem ducting pada ruang Aula lantai 8 Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta agar mendapatkan suhu yang sesuai. Prosedur perhitungan beban pendingin menggunakan metode Carrier E-20, dan perhitungan dimensi ducting menggunakan program DuctSizer Keluaran dari McQuay. Hasil akhir penelitian ini diperoleh beban pendingin maksimum pada kondisi puncak sebesar 92203.55 Watt dan hasil perhitungan Desain Ducting yang dipakai : Tinggi : 30cm Lebar : 22cm – 135.5cm

    Perbandingan Metode Analisis Permanganometri dan Serimetri dalam Penentuan Kadar Besi(II)

    Full text link
    Telah dilakukan penelitian mengenai perbandingan metode permanganometri dan serimetri dalam menentukan kadar besi(II). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui metode titrasi yang lebih efektif dalam menentukan kadar besi(II). Penetapan kadar besi dilakukan pada larutan Fe (II) yang telah diketahui konsentrasinya. Larutan Fe (II) yang digunakan adalah larutan dengan konsentrasi Fe (II) sebesar 5 ppm. Pengukuran dilakukan dengan mentitrasi larutan Fe (II) 5 ppm dengan menggunakan dua metode berbeda yakni permanganometri dan serimetri. Pada metode permanganometri larutan Fe (II) 5 ppm dititrasi menggunakan larutan permanganat, sedangkan pada metode serimetri larutan Fe (II) 5 ppm dititrasi menggunakan Larutan Ce (IV). Kadar besi yang terukur dengan metode permanganometri sebesar 4,8561 ppm dengan % recovery sebesar 97,122%, sedangkan kadar besi yang terukur dengan metode serimetri sebesar 4,8649 ppm dengan % recovery sebesar 97,298%. Hal ini menunjukkan bahwa keduanya merupakan metode yang sama baik dalam menentukan kadar Fe (II)

    Pengembangan Instrumen Tes Standar Kognitif pada Mata Pelajaran IPA Kelas 7 SMP di Kabupaten Banjar

    Full text link
    The purpose of this study was to develop a standardized test instrument cognitive science subjects 7 junior class in accordance with steps of developing tests based on lattice UN year 2015/2016. Study Cognitive tests include the dimensions of factual knowledge, conceptual and procedural accordance with the revised Bloom cognitive levels.This type of research is the development of research. The data collection was done by using the test and non test. Source of data obtained from the results of the test answer sheets study, questionnaires and interviews with teachers and students in grade 7 junior in Banjar district. The sampling technique used purposive sampling and data analysis done qualitatively covering material, construction and language. Quantitative data analysis were performed using the MICROCAT Bigsteps 2:30 version. Results of the research is a description of the procedural process and product development are developed. The steps used to develop test instruments is to determine the purpose test, preparing test specifications, penulisansoal, a qualitative analysis by 9 experts (3 experts material, 3 experts construct, and 3 linguists), the revised phase I trials practicality in 4 teachers, a revised phase II, simulated use of the product in 3 students, the revision phase III, trial products on a single class of students from each school samples, analysis of items, and the revision stage IV. Learning achievement test instruments developed have excellent content validity based on the review of experts and high reliability butirsoal the 0.95. The end product development test research results in the form of 29 questions multiple choice test that can be used as a question bank and ready to be implemented
    • …
    corecore