3 research outputs found

    EFEK ANALGETIK DAN TOKSISITAS AKUT EKSTRAK TERSTANDAR RIMPANG GANDASULI (Hedycium coronarium J.Koening) PADA MENCIT PUTIH JANTAN (Mus muculus)

    Get PDF
    Abstrak Rimpang Gandasuli (Hedycium coronarium, J.Koening.) merupakan salah satu tumbuhan asli indonesia yang telah digunakan sebagai obat oleh berbagai generasi masyarakat secara turun temurun. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang efek pemberian ekstrak etanol rimpang gandasuli terhadap peningkatan aktifitas analgetik dan toksisitas akut dengan menghitungi nilai (Lethal Dose) Ld50. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan menggunakan hewan uji mencit putih jantan (Mus muculus) sebagai objek eskperimen. Dimana Enam puluh ekor mencit putih dibagi menjadi dua kelompok dimana kelompok A sebanyak 30 ekor mencit digunakan untuk pengujian aktivitas analgetik dan kelompok B digunakan sebagai pengujian toksisitas. Ekstrak etanol yang digunakan merupakan ekstrak yang telah terstandarisasi, dengan melalui uji parameter spesifik dan non spesifik. Untuk pengujian aktivitas analgetik digunakan varian dosis 200 mg/KgBB, 400 mg/KgBB dan 600mg/KgBB dengan cara mengamati waktu respon hewan uji terhadap rasa panas dari hot plat, dengan memasukkan hasil pengamatan kedalam persamaan aktivitas analgetik, dari penelitian ini didapatkan hasil aktivitas analgetik pada dosis 600 mg/KgBB dengan nilai 79,62 % ± 1,68 % pada menit ke 90. Dan untuk nilai (Lethal dose) Ld50 didapatkan hasil 14,92 g/kgBB dengan metode Perhitungan Thomson-Weil, dimana nilai ini merupakan nilai dengan kategori praktis tidak toksik. Perbandingan data aktivitas analgetik antara varian dosis dengan respon hewan uji setelah dianalisis dengan Uji statistik Anova dua arah didapatkan hasil P(<0,05) yang membuktikan bahwa pemberian ekstrak etanol rimpang gandasuli (Hedycium coronarium, J.Koening.) pada beberapa varian dosis berpengaruh secara nyata pada Respon Mencit terhadap rasa sakit (Aktivitas Analgetik)

    Uji Efektivitas Ekstrak Dan Fraksi Daun Matoa Terhadap Antihipertensi Dan Antihiperkolesterolemia Secara In Vivo

    Get PDF
    Hiperkolesterolemia dan hipertensi merupakan penyakit kardiovaskular yang berbahaya. Beberapa faktor resiko bersifat permanen seperti usia, jenis kelamin, genetik dan faktor lainnya dapat dimodifikasi seperti merokok, kurangnya aktivitas fisik, gizi buruk, tekanan darah tinggi, diabetes tipe II, dislipidemia dan obesitas. Aterosklerosis dan hipertensi berpotensi berkembang menjadi penyakit kardiovaskular yang berbahaya seperti infark miokard dan stroke. Bahan alam banyak digunakan sebagai alternatif pengobatan kardiovaskular seperti daun matoa, daun matoa banyak digunakan sebagai oabat diabetes melitus, diare dan disentri. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat efektivitas dan pengaruh lama pemberian ekstrak dan fraksi daun matoa Pometia pinnata J. R Forst &amp; G. Forst terhadap penurunan kolesterolemia dan hipertensi pada hewan uji. Pada penelitian ini menggunakan hewan uji berupa tikus dan burung puyuh. Pengukuran tekanan darah menggunakan instrumen CODA®, dan pengukuran &nbsp;kadar kolesterol meggunakan fotometer klinik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun matoa dapat mempengaruhi kadar kolesterolemia dengan dosis yang efektif 300 mg/kgbb, dan fraksi daun matoa mempengaruhi tekanan darah dengan dosis efektif Kesimpulan dari penelitian ini menyatakan ekstrak dan fraksi daun matoa dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah dan tekanan darah pada hewan percobaan serta semakin tinggi dosis yang diberikan maka semakin tinggi juga penurunannya
    corecore