9 research outputs found
Pelatihan Pembuatan Yoghurt Labu Kuning sebagai Ide Usaha di Desa Wisata Jamalsari Kota Semarang Pada Masa Pandemi Covid-19
Pandemi COVID-19 telah menyebabkan dampak dari banyak sektor, termasuk melemahnya bidang perekonomian di berbagai daerah. Salah satu daerah yang terdampak pandemi COVID-19 adalah Desa Wisata Jamalsari. Sektor yang paling terdampak adalah rumah tangga karena merupakan sektor yang tidak melakukan aktivitas ekonomi. Akibatnya, masyarakat harus berusaha bagaimana caranya untuk dapat bertahan dalam kondisi yang tidak menentu tersebut. Salah satu cara untuk dapat mengembangkan potensi serta kreativitas masyarakat adalah dengan cara mengikuti suatu pelatihan guna meningkatkan keterampilan. Pelatihan yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah pembuatan produk makanan sehat dengan memanfaatkan hasil bumi yang terdapat di Desa Wisata Jamalsari yaitu labu kuning. Desa ini mendapat julukan sebagai Kampung Tematik Labu karena terdapat banyak budidaya tanaman labu kuning. Tujuan pengabdian ini adalah untuk memberikan penyuluhan dan pelatihan terkait pembuatan produk yoghurt yang berbahan dasar susu dan labu kuning agar dapat meningkatkan kreativitas masyarakat dalam mengembangkan ide usaha di masa pandemi. Yoghurt labu kuning merupakan produk inovasi fermentasi berbahan dasar susu dan labu kuning. Metode pengabdian yang dilakukan dengan cara survei lapangan, rapat koordinasi tim pengabdian dengan mitra, kemudian penyuluhan dan pelatihan dengan warga. Sasaran pengabdian dapat menerima dan mengikuti pelatihan dengan sangat antusias, lancar dan tertib. Seluruh peserta sangat tertarik dengan pelatihan yang telah diberikan. Menurut warga, materi yang disampaikan juga sangat jelas dan sebagian besar tertarik untuk mengembangkan produk yoghurt labu kuning sebagai ide usaha karena alat, bahan dan proses pembuatan sangat mudah disiapkan serta dipraktikkan
UJI TOTAL FLAVONOID DAN UJI AKTIVITAS EKSTRAK METANOL DAUN JERUJU (Acanthus ilicifolius.L) TERHADAP BAKTERI STREPTOCOCCUS MUTANS
AbstractThis study aims to determine the antibacterial activity, effective concentration and the effect of increasing the concentration of methanol extract of Jeruju leaves (Acanthus ilicifolius) on the growth inhibition of Streptococcus Mutans bacteria. Extraction was carried out by maceration using methanol as a solvent. Testing of antibacterial activity using agar diffusion method (modified Kirby and Bauer diffusion) by means of wells. The results of the antibacterial activity were analyzed using the One way ANOVA method. Anova data showed that extract concentrations of 8%, 10%, 20%, 30% had given activity inhibiting the growth of the test bacteria, namely 15.74 mm; 20.50 mm; 21.11mm and 21.66mm. The increase in the concentration of jeruju leaf extract showed the larger the diameter of the inhibition zone for bacterial growth. The increase in the diameter of the inhibition zone showed a significant difference in p<0.05 at each concentration
FORMULASI DAN UJI STABILITAS FISIK SEDIAAN LULUR BODY SCRUB EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus)
Stability is an important thing to maintain in a preparation. Red dragon fruit skin (Hylocereus polyrhizus) is a part of the dragon fruit that contains a natural dye called anthocyanin. This substance can be used as an anti-aging agent because of its antioxidant properties. Anthocyanins are known to be unstable compounds due to the influence of temperature.This study aims to formulate body scrub preparations by utilizing anthocyanin compounds contained in red dragon fruit peels, as well as knowing the physical characteristics and physical stability of preparations stored at 4°C, 25°C and 40°C. The body scrub is made using the ethanol extract of dragon fruit cultivar at a concentration of 15%. Testing the physical characteristics of the preparation includes organoleptic, homogeneity, spreadability, adhesion, viscosity, pH and cream type. The physical stability test of the preparation was stored at ± 4°C, 25°C and 40°C for 30 days. The results showed that red dragon fruit peel extract (Hylocereus polyrhizus) which was formulated in the form of a body scrub had a fairly good stability during the storage process. Conclusion: Red dragon fruit peel extract (Hylocereus polyrhizus) has good stability in body scrub preparation
Formulasi Granul Effervescent Ekstrak Etanol Buah Gowok
Kupa or gowok fruit is a fruit that contains anthocyanin compounds, which have potential as antioxidants. Fruit with a fresh sweet and sour taste can be utilized by being formulated into effervescent granules that are practical and have a good taste. The purpose of this study was to formulate the effervescent granule preparation of gowok fruit. Gowok fruit extraction using maceration method with ethanol solvent, then making effervescent granules using wet granulation method and evaluation includes organoleptic, MC, BJ tests, flow properties and dissolving time. The results of the formulations showed that the three granule formulas met the results of the physical characteristics test.
UJI TOTAL FLAVONOID, FORMULASI DAN UJI KARAKTERISTIK FISIK SEDIAAN GEL PEEL OFF EKSTRAK ETANOL BUAH GOWOK (SYZGIUM POLYCEPHALUM Merr.) DENGAN KOMBINASI HPMC K100 DAN PVA
Buah-buahan memiliki kontribusi yang penting dalam pemenuhan gizi tubuh salah satunya kulit wajah. Nutrisi pada buah dapat memberikan manfaat pada kesehatan kulit wajah. Buah Kupa atau gowok (Syzgium Polycephalum Merr), sering digunakan oleh masyarakat sebagai salad. Buah gowok dengan kandungan antosianin yang tinggi menunjukkan aktivitas antioksidan yang disebabkan kandungan flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung total kandungan flavonoid dari ekstrak etanol buah gowok, selanjutnya memformulasi sediaan gel peel off ekstrak etanol buah gowok. Formulasi menggunakan variasi konsentrasi dari gelling agent HPMC K100 1%, 1,5% dan 2%. Ketiga sediaan selanjutnya diuji karakteristik fisik meliputi uji homogenitas dan organoleptis, uji viskositas, uji daya sebar, pH, uji daya sebar dan uji waktu mengering. Hasil uji karakteristik fisik sediaan selanjutnya dilakukan uji One way Anava, untuk mengetahui adakah perbedaan antara ketiga formula. Hasil skrining fitokimia dan identifikasi total flavovonoid, ekstrak etanol buah gowok mengandung alkaloid, flavonoid, dan tanin. Rata-rata kandungan total flavonoid pada ekstrak etanol buah gowok, sebesar 9,6 mg/g. Formulasi sediaan gel peel off ekstrak etanol buah gowok dengan variasi HPMC K100 1%, 1,5% dan 2%, menghasilkan sediaan dengan karaktristik fisik yang baik.Kata kunci: (buah gowok, peel off, karakterisitk fisik,uji total flavonoid
EVALUASI STABILITAS FISIK DAN KIMIA SEDIAAN HAIR CREAM EKSTRAK ETANOL DAUN KATUK (Sauropus androgynus (L.) Merr.)
Pendahuluan: Kerontokan rambut, merupakan kondisi yang disebabkan oleh faktor nutrisi, oksidasi, stress oksidatif. Ekstrak daun katuk dapat digunakan untuk mencegah kerontokan rambut, karena kandungan flavonoidnya yang tinggi. Flavonoid mampu merangsang pertumbuhan rambut dengan memberikan nutrisi ke sel-sel folikel rambut. Ekstrak daun katuk dapat diformulasi menjadi sediaan hair cream untuk mengatasi kerontokan rambut.Tujuan penelitian ini untuk memformulasi sediaan hair cream ekstrak etanol daun katuk, serta mengevaluasi stabilitas fisik dan kimia sediaan, pada suhu penyimpanan 2ºC, 30ºC dan 48ºC selama 1 bulan.Metode: Hair cream dibuat dengan menggunakan ekstrak etanol daun katuk konsentrasi 5%, 10%, 15%. Pengujian stabilitas fisik sediaan diamati pada homogenitas, daya sebar, daya lekat, viskositas, ph sedangkan stabilitas kimia diamati dari kandungan total flavonoid pada sediaan sebelum dan sesudah disimpan pada suhu 2°C, 30°C dan 48°C selama 1 bulan. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun katuk yang diformulasikan dalam bentuk sediaan hair cream memiliki kestabilan yang cukup baik selama proses penyimpanan pada suhu 2°C, 30°C, namun mengalaim perubahan karakteristik fisik dan kandungan flavonoid pada penyimpanan di suhu 48°C
FORMULASI DAN AKTIVITAS TABIR SURYA LIPBALM EKSTRAK DAUN PEGAGAN (Centella asiatica (L.) Urban)
Ekstrak daun pegagan mempunyai kandungan flavpnoid yang dapat berpotensi sebagai tabir surya pada bibir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi ekstrak daun pegagan pada formulasi lipbalm terhadap karakteristik fisik dan aktivitas tabir surya sediaan. Formulasi lipbalm ekstrak daun pegagan dibuat dengan variasi konsentrasi ekstrak yaitu 5%, 10% dan 15%. Lipbalm yang diperoleh selanjutnya dilakukan pengujian karakteristik fisik yaitu organoleptis, homogenitas, pH, titik leleh serta aktivitas tabir surya. Lipbalm ekstrak daun pegagan pada semua formula berwarna coklat, bau oleum rosae, tekstur semi padat dan homogen. Peningkatan konsentrasi ekstrak daun pegagan berpengaruh meningkatkan pH dan menurunkan titik leleh. Formula dengan penambahan konsentrasi ekstrak daun pegagan sebesar 15 % memiliki karakteristik fisik yang paling baik serta nilai SPF paling tinggi sebesar 14,67( maksimal).Kata kunci: daun pegagan, lipbalm, SPF, tabir sury
Edukasi dan Pemanfaatan Labu Kuning sebagai Bahan Pangan Sehat di Desa Wisata Jamalsari
ABSTRAK Desa Wisata Jamalsari, Kelurahan Kedungpane, Kecamatan Mijen, Semarang, Jawa Tengah memiliki julukan “Kampung Tematik Labu” karena cukup banyak tanaman labu kuning yang dibudidayakan. Labu kuning (Cucurbita moschata Duchesne) merupakan salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar olahan makanan, salah satunya adalah kue bolu. Pemanfaatan hasil bumi ini belum optimal. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan edukasi pangan sehat dan pelatihan terkait pembuatan produk pangan sehat berupa kue bolu yang berbahan dasar labu kuning, diharapkan dengan kegiatan tersebut dapat meningkatkan pula pemberdayaan ibu-ibu dan remaja perempuan. Metode pengabdian yang dilakukan dengan memberikan edukasi warga terkait pangan sehat dan olahan labu kuning melalui pemaparan materi dan pelatihan pembuatan bolu labu kuning kepada warga. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian ini warga menjadi teredukasi terkait sumber pangan sehat labu kuning serta warga dapat membuat produk serupa. Melaui edukasi dan pelatihan, dapat meningkatkan pemberdayaan warga. Kata Kunci: Labu Kuning, Kue Bolu, Jamalsari ABSTRACT Jamalsari Tourism Village, Kedungpane Village, Mijen Subdistrict, Semarang, Central Java, has the nickname "Pumpkin Thematic Village" because of the large number of pumpkin plants that are cultivated. Pumpkin (Cucurbita moschata Duchesne) is one of the plants that can be utilized as a basic ingredient for processed foods, one of which is sponge cake. The utilization of this crop has not been optimal. This service aims to provide healthy food education and training related to making healthy food products in the form of sponge cake made from pumpkin, it is hoped that these activities can also increase the empowerment of mothers and young women. The service method is carried out by educating residents regarding healthy food and processed pumpkin through material presentation and training in making pumpkin sponge cake to residents. The conclusion of this service activity is that residents become educated regarding healthy food sources of pumpkin and residents can make similar products. Through education and training, it can increase community empowerment. Keywords: Yellow Pumpkin, Sponge Cake, Jamalsar