11 research outputs found

    DAMPAK USAHA PEMANCINGAN PAKEM SARI TERHADAP KUALITAS LINGKUNGAN DI SEKITARNYA

    Get PDF
    DAMPAK USAHA PEMANCINGAN PAKEM SARI TERHADAP KUALITAS LINGKUNGAN DI SEKITARNYA Jaka Purwanta Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknologi Mineral, UPN Veteran Yogyakarta Jl. Lingkar Utara (SWK 104), Condong Catur, Depok, Sleman, DIY 55283 Email : [email protected], Hp. 0821 3633 9972 ABSTRAK Seiring dengan predikat kota Yogyakarta sebagai kota wisata dan kota pelajar maka terdapat banyak pendatang yang mungkin hanya khusus untuk berwisata saja atau pendatang yang menetap selama sekian waktu tertentu untuk menuntut ilmu di kota Yogyakarta ini. Tentunya dengan banyaknya pendatang ini akan membuat usaha kuliner juga bertambah maju., Usaha pemancingan Pakem Sari sebagai salah satu usaha kuliner, yang terletak di kawasan Pakem Kabupaten Sleman, kami jadikan sebagai obyek penelitian ini. Perkembangan usaha kuliner ini cukup pesat. Pada era tahun 1990 an, usaha pemancingan tersebut bernama Kudapan, dan seiring dengan berjalannya waktu, dengan penyempurnaan berbagai fasilitas, kemudian usaha tersebut berganti nama menjadi Pakem Sari. Seiring dengan semakin banyaknya pengunjung maka pencemaran lingkungan pun mulai terjadi. Pada penelitian ini, kami membatasi pencemaran lingkungan pada sebatas pencemaran air. Air yang keluar dari usaha pemancingan tersebut, secara fisik sudah berbeda dengan air yang masuk. Hal inilah yang melatarbelakangi penelitian ini. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas air yang masuk dan keluar dari usaha pemancingan tersebut jika ditinjau dari sifat fisika dan kimianya serta dampaknya terhadap lingkungan sekitarnya khususnya pada pemanfaatan selanjutnya air yang sudah digunakan pada usaha pemancingan tersebut. Pada penelitian ini, sampel air diambil dari dua lokasi yaitu titik pengambilan sampel pertama terletak 5meter dari kolam ikan yang pertama (inlet) dan titik pengambilan sampel ke dua terletak 5 meter dari saluran air keluar kolam ikan yang paling luar (outlet). Pengambilan sampel pada masing-masing titik dilakukan lima kali pada hari yang berbeda di waktu sore. Pencarian data dilakukan menggunakan metode time series, yaitu metode mengambil sampel air dengan interval waktu dan ukuran tertentu, kemudian dianalisis kualitas airnya di laboratorium untuk mengetahui terjadi perubahan atau tidaknya kualitas air di lokasi penelitian. Kualitas air pada outlet secara fisik dapat ditinjau dari nilai DHL (36,12 µS), suhu (25,68 oC), TDS (871 mg/l), dan turbiditas/kekeruhan (5,36 NTU), sedangkan secara kimia dapat ditinjau dari nilai DO (3,78 mg/l), pH (7,56), nitrat (8,96 mg/l), dan pospat (0,3409 mg/l). Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa air kolam pada outlet sudah tidak baik kualitasnya karena daya hantar listriknya tinggi, residu terlarutnya sudah hampir mencapai batas maksimal standar BML, dan airnya sudah keruh. Namun untuk parameter suhu, perubahan suhu masih dalam batas standar yang diperbolehkan sehingga variabel suhu tidak signifikan berpengaruh terhadap kualitas air kolam. Di sisi lain, nilai DO yang sangat rendah, pH yang naik tetapi masih dalam standar BML, kadar nitrat dan pospat yang cukup tinggi sehingga air kolam kaya akan nutrien dan ini memungkinkan timbulnya eutrofikasi baik terjadi pada kolam itu sendiri maupun pada tempat-tempat yang menggunakan air outlet dari kolam tersebut. Kata kunci : usaha kuliner; pencemaran air; Baku Mutu Lingkungan; kualitas ai

    Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup di IPAL Sewon Kabupaten Bantul Melalui Kajian Biaya Pemantauan dan Pengendalian Kualitas Air dan Lingkungan Sistem Jaringan Limbah

    Get PDF
    Balai IPAL Sewon Kabupaten Bantul merupakan instalasi pengolah air limbah yang terletak di Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Provinsi DIY. Instansi tersebut melakukan pengelolaan limbah dengan sistem terpusat yaitu adanya pipa-pipa saluran air limbah yang mengalirkan air limbah yang berasal dari air buangan/limbah rumahtangga masyarakat yang tinggal di wilayah Kabupaten Sleman, Bantul, dan kota Yogyakarta, ke IPAL Sewon. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang rutin dilakukan namun demikian anggaran yang digunakan untuk membiayai kegiatan tersebut yang berasal dari APBD Provinsi DIY, belum melalui proses pengambilan keputusan yang sistematis. Anggaran yang dikucurkan bukan berdasarkan kebutuhan dana untuk keperluan operasioanal kegiatan tersebut, namun justru berdasarkan pada porsi pembagian yang ditetapkan dari Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Provinsi DIY. Dikarenakan hal ini maka sangat dimungkinkan terjadi ketidaksesuaian antara dana yang dibutuhkan untuk IPAL Sewon dengan dana yang diterima dari APBD Provinsi DIY. Kondisi seperti ini akan dapat berdampak buruk pada kualitas pemantauan dan pengendalian kualitas air dan lingkungan sistem jaringan limbah dan dikhawatirkan kualitas air paada badan-badan air yang teraliri oleh air output Balai IPAL Sewon, akan menurun kualitasnya dan akan mengganggu kualitas kehidupan yang ada pada badan air sungai. Penelitian ini dilakukan berdasarkan SOP Kegiatan Pemantauan dan Pengendalian Kualitas Air dan Lingkungan Sistem Jaringan Limbah di IPAL Sewon, berbagai masukan dan saran dari instalasi terkait di Balai IPAL Sewon, dan data-data sekunder yang terkait. Kemuadian peneliti melakukan olah data dan menganalisisnya sehingga didapatkan hasil penelitian. Hasil dari penelitian ini adalah kegiatan pemantauan dan pengendalian kualitas terdiri dari 7 jenis kegiatan dan pada kegiatan ke 7 yaitu analisa kualitas air tinja, dicek kandungan logam beratnya. Total biaya pengadaan bahan kimia jika pada analisa terhadap air tinja hanya menggunakan pH saja Rp 478.723.300,00, sedangkan jika parametenyar pH dan logam-logam berat adalah Rp 790.633.000,00. Total Biaya Analisa Sampel pada Kegiatan Pemantauan dan Pengendalian Kualitas Air dan Lingkungan Sistem Jaringan Air Limbah untuk 1 Tahun apabila pada analisa terhadap air tinja hanya menggunakan pH saja Rp 158.594.000,00, sedangkan jika parametenyar pH dan logam-logam berat adalah Rp 809.594.000,00. Jumlah Biaya Untuk Pengadaan Alat-alat/Perlengkapan Laboratorium Rp 9.325.000,00. Untuk kajian alternatif pengembangannya direkomendasikan untuk analisa kualitas menggunakan peralataan AAS dikarenakan dari proses analisa lebih cepat, biaya operasional lebih murah, dan lebih ramah lingkungan. Kata kunci: air limbah, kualitas air, analisa sampel, ramah lingkunga

    KAJIAN KUALITAS AIR KOLAM IKAN BAWAL PADA KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN (KPI)MINA MULYA, TEMPELSARI, MAGUWOHARJO, DEPOK, SLEMAN, D.I.YOGYAKARTA

    Get PDF
    Kelompok Pembudidaya Ikan (KPI) Mina Mulya adalah suatu kelompok pembudidaya ikan yang berlokasi di Tempelsari, Maguwoharjo, Depok, Sleman, DIY dan salah satu ikan yang dibudidayakan adalah Bawal. Latar belakang penelitian ini yaitu air kolam ikan yang berbau menyengat, pertumbuhan ikan Bawal yang kurang cepat, dan daerah pertanian yang teraliri air sungai Kuning yang sudah tercampur dengan air kolam ikan, produksinya tidak baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas air kolam ikan bawal tersebut jika ditinjau dari sifat fisika, kimia, dan derajat eutrofikasinya.Pada penelitian ini, sampel air kolam ikan bawal diambil dari empat lokasi dan masing-masing lokasi diambil 5 titik pengambilan sampel. Pengambilan sampel dilakukan setiap interval waktu 2 minggu sebanyak 5 kali. Pencarian data dilakukan menggunakan teknik dokumenter yaitu mencari sumber-sumber data primer (yaitu menggunakan metode time series, yaitu metode mengambil sampel atau cuplikan dengan interval waktu dan ukuran tertentu) atau pun sumber data sekunder, juga analisis kualitas air di laboratorium untuk mengetahui terjadi perubahan atau tidaknya kualitas air di lokasi penelitian. Kesimpulan secara umum, air yang masuk dan keluar kolam ikan Bawal secara fisika yang ditinjau dari nilai suhu, TDS, dan TSS, kualitas airnya masih baik. Namun secara kimia yang di tinjau dari nilai pH, DO, COD, BOD, NH3, NO3 -, dan PO4 -3, kualitas air menurun tetapi masih bisa digunakan untuk mengairi pertanian. Derajat eutrofikasi dapat dilihat dari kadar nitrat dan pospat, yaitu bahwa dengan memberikan makanan alternatif yang berupa sisa makanan (50 kg/hari/kolam yang luasnya kurang lebih 500m2) ke kolam ikan Bawal, menimbulkan nitrat sebanyak 0,35-4,43 mg/l, sedangkan Baku Mutu Lingkungan untuk nitrat adalah 10 mg/l artinya kualitas air kolam jika ditinjau dari kadar nitrat adalah masih baik dan dapat digunakan untuk pertanian. Sedangkan kadar pospat yang terkandung dalam air kolam ikan adalah 0,6701 – 0,9126 mg/l dan ini lebih tinggi dari Baku Mutu Lingkungan untuk pospat yaitu 0,2 mg/l, artinya kualitas air kolam ditinjau dari sisi pospat adalah tidak baik. Berdasarkan hal tersebut maka derajat/tingkat eutrofikasiny

    PENINGKATAN KINERJA INDUSTRI RUMAHTANGGA ONAFA YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN

    Get PDF
    This study aims to improve the performance of the Onafa home industry in environmentally sound work. Onafa is one of the home industries that has various cakes and processed cashew nuts. A household business located in Sribit Hamlet RT 006 RW 013 Kalurahan Sendangtirto, Kapanewon Berbah, Sleman Regency, Yogyakarta Special Region, is the object of this research. The owner and leader of Onafa is Mrs. Fatona Puji Astuti. One of the goals of an established business is to achieve a large sales turnover and high profit. This goal can be achieved if it is supported by a comfortable working environment and sufficient production equipment. This study discusses what environmental aspects can support improving employee performance so that profits are obtained according to the target. Some aspects of a comfortable environment are reviewed from the availability of adequate locations to fulfill parking areas and green open spaces as well as a review of production equipment needs. In addition, the comfort of the work area also greatly affects employee performance. The existence of green open space will produce oxygen to the environment so that the temperature of the work area becomes lower and more comfortable and this has an impact on employees becoming less tired. Likewise, the availability of sufficient parking areas will have an impact on the freedom of vehicle circulation in the Onafa area, both employee and guest vehicles. The comfort of the work area also greatly affects employee performance. The existence of green open space will produce oxygen to the environment so that the temperature of the work area becomes lower and more comfortable and this has an impact on employees becoming less tired. Likewise, the availability of sufficient parking areas will have an impact on the freedom of vehicle circulation in the Onafa area, both employee and guest vehicles. The comfort of the work area also greatly affects employee performance. The existence of green open space will produce oxygen to the environment so that the temperature of the work area becomes lower and more comfortable and this has an impact on employees becoming less tired. Likewise, the availability of sufficient parking areas will have an impact on the freedom of vehicle circulation in the Onafa area, both employee and guest vehicles

    Pola Persebaran Partikulat Dari Industri Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Di Desa Karangkandri, Cilacap

    Get PDF
    Kegiatan produksi tenaga listrik dengan bahan bakar batubara menghasilkan emisi berupa partikulat. Hal tersebutmenimbulkan akibat seperti adanya penurunan kualitas udara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisisebaran partikulat. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data primer dengan melakukan pencuplikan udara.Lokasi pengukuran di tiga daerah yaitu Desa Karangkandri, Menganti dan Slarang. Pengukuran dilakukan selama1 jam dengan 3 kali pengambilan di waktu tertentu. Pengukuran menggunakan alat staplex dengan parameterutama TSP (Total Suspended Particulate). Hasil pengukuran yaitu: bagian utara 2 km yaitu 370,866 µg/Nm3 dan4 km yaitu 192,905 µg/Nm3, bagian barat 2 km yaitu 412,980 µg/Nm3 dan bagian timur 247,923 µg/Nm3dengan baku mutu 230 µg/Nm3 sehingga sebaran partikulat dengan jarak 4 km ke arah utara memenuhibaku mutu udara. Pola persebaran partikulat dari konsentrasi TSP terhitung tertinggi yaitu ke arah baratdari PLTU. Arah angin yang bergerak dominan dari barat kemudian menyebar ke arah barat lautmenyebabkan lokasi pada utara PLTU menjadi tingkat penyebaran tertinggi ke dua.Kata Kunci: Industri; Partikulat; Pencemaran Udara; Pembangkit Listrik Tenaga Uap

    Evaluation Of Strategies For Strengthening Food Security In Sengon Village, Regency As A Disaster-Resilient Village During The Covid-19 Pandemic

    No full text
    This study aims to assess Sengon Village's approach to food security during the Covid-19 Pandemic eradication period in Klaten Regency, which has led to significant food security issues in rural areas. When the Covid-19 pandemic first entered Sengon Village and continued to spread rapidly, researchers began working on a strategy to address the issue of food security. They also made attempts to approach the village government about empowering the locals. As a result, many victims in Sengon Village were exposed to Covid-19. Especially in food security, there is still weak supervision, primarily when the Emergency PPKM (Enforcement of Restrictions on Community Activities) is implemented. The research employs Participatory Action Research (PAR) with qualitative supporting data. Evaluation of this strategy is based on the strategies that have been implemented through programs starting from public awareness of food needs, the initial foundation for building food security in the village, to advocacy to the community for the policies of the Sengon village government itself, as well as evaluation of the mapping of sustainable actions. Post-research by analyzing village communities related to food security to food security institutions, one of which is the Women Farmers Group (KWT), to build and encourage an increase in food security in the village. The results of this study indicate that the evaluation of the food security strategy carried out by Destana (Disaster Resilient Village) was carried out very well by Sengon Village as one of the disaster-resilient villages in the Klaten district

    Evaluasi Daya Dukung Lingkungan pada Kawasan Penambangan Kalkarenit untuk Perencanaan Wisata di Dusun Tandansari, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul

    Get PDF
    Kunjungan wisatawan di Daerah Istimewa Yogyakarta dari tahun ke tahun memiliki pertumbuhan yang cepat.Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa masing-masing Kabupaten di Kota Yogyakarta mengembangkandestinasi wisata baru yang mampu menarik para pengunjung. Destinasi baru tersebut terdapat di KabupatenGunungkidul yaitu Telaga Biru Semin. Wisata Telaga Biru Semin merupakan wisata alam unik yang terbentukdari kegiatan penambangan. Daya tarik utama yang ditawarkan yaitu bentuk cekungan penambangan yang terisiair dan berwarna biru. Hal ini mendorong masyarakat mengalihkan fungsi lahan. Menurut Perda KabupatenGunungkidul Nomor 6 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010-2030 lokasi penelitian masuk kedalam Kawasan Peruntukan Pertambangan (KPP). Saat ini sebagian dialihfungsikan menjadi wisata. Untuk memperoleh arahan pemanfaatan lahan yang optimal, yaitu dapat denganmengembangkan lokasi wisata. Diperlukan perencanaan pengembangan wisata yang harus memperhatikan dayadukung lingkungan. Perencanaan wisata tanpa memperhatikan daya dukung lingkungan dapat menyebabkanpenurunan kualitas lingkungan dan kerusakan ekosistem sehingga dapat menghambat perkembangan wisata.Maka dari itu tujuan dari penelitian ini yaitu melakukan evaluasi daya dukung lingkungan terhadap perencanaankawasan wisata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survei dan pemetaan. Hasil evaluasidaya dukung lingkungan mendapatkan kelas IV baik, dengan faktor pembatas berupa kemiringan lereng, banjiratau genangan, dan tutupan vegetasi.Kata Kunci: Daya Dukung Lingkungan; Tamban

    Evaluasi Kesesuaian Lahan Tanaman Sengon dan Ketela Pohon pada Lahan Bekas Pertambangan di Desa Bapangsari, Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah

    Get PDF
    Pertambangan di Desa Bapangsari, Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah sangat banyakdikarenakan laju pembangunan yang tinggi. Pertambangan menyebabkan kerusakan lahan dikarenakan kegiataneksploitasi. Lahan bekas pertambangan harus segera dilakukan upaya reklamasi dengan mengembalikan fungsilahan tersebut. Penelitian ini dilakukan guna mengetahui dan mengevaluasi kesesuaian lahan peruntukantanaman sengon dan ketela pohon pada lahan bekas pertambangan. Penelitian ini menggunakan metode: (1)metode survei dan pemetaan, (2) metode purposive sampling berdasarkan satuan lahan, (3) metode analisislaboratorium, dan (4) metode weight factor matching. Evaluasi kesesuaian lahan memiliki beberapa parameteryaitu: temperatur(t) 23,9oC, ketersediaan air(w) (curah hujan 2127,9 mm; jumlah bulan kering 4 bulan), mediaperakaran(r) (kedalaman efektif 0-5,3 m; drainase tanah baik; dan tekstur lempung berpasir), retensi hara(f) (pHH2O 6,21; KTK tanah 36,37 Cmol/kg; dan C-Organik 0,43%), hara tersedia(n) (P2O5 tersedia 2,8 mg/100g; K2Otersedia 2,703 mg/100g; dan N total 0,06%), penyiapan lahan (p) (persen batuan permukaan 1-10% dan persensingkapan > 80%), dan tingkat bahaya erosi (e) (persen lereng 2% - > 65% dan bahaya erosi ringan; berat; sangatberat). Berdasarkan hasil evaluasi kesesuaian lahan terdapat kesesuaian lahan yang paling berat yaitu kesesuaianlahan (Nrnpe) dengan faktor pembatas hara tersedia (n), media perakaran (r), bahaya erosi (e), dan penyiapanlahan (p).Kata Kunci: Lahan Bekas Pertambangan; Kesesuaian Lahan; Evaluasi Laha

    Rencana Reklamasi Pertambangan Andesit di Desa Krendetan dan Desa Hargorojo, Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah

    Get PDF
    Perbatasan antara Dusun Sarangan, Desa Krendetan dan Dusun Sikuning, Desa Hargorojo, Bagelen, Purworejoterdapat aktivitas penambangan yang dimulai dari tahun 2017 hingga berhenti bulan November 2020, sehinggapemilik usaha wajib melakukan reklamasi paling lambat 30 hari setelah tidak ada kegiatan pada area penambangan.Tujuan dilakukan penelitian ini adalah 1) merencanakan reklamasi 2) menghitung biaya reklamasi. Penelitian yangdilakukan merupakan penelitian terapan secara kuantitatif dan kualitatif. Sumber data meliputi data sekunder danprimer. Metode evaluasi dengan pencocokan berdasarkan Pergub Jawa Timur No 62 tahun 2010 dan Permenhutno P.4/2011 dengan ketentuan reklamasi berupa: 1) penatagunaan lahan 2) revegetasi dan 3) pemeliharaan. Hasilyang didapatkan berupa penataan lereng dengan kemiringan seluruhnya 45o dan pembuatan jenjang dengan tinggijenjang 6m, lebar bidang olah 2,5m, dan kemiringan jenjang 60o. Pengendalian erosi dilakukan dengan membuatsaluran teras, saluran pembuangan air, dan saluran pembuangan dasar. Penebaran tanah pada jenjang dilakukandengan sistem pot karena tiap jenjang akan ditanami sengon dengan jarak tanam 6m dan kebutuhan sengonmencapai 929 pohon. Dataran akan ditanami jagung dan penebaran tanah menggunakan sistem guludan. Biayauntuk melakukan reklamasi yaitu Rp 24.186.186,990,00 dengan rincian biaya langsung sejumlah Rp22.087.842.000,00 dan biaya tidak langsung sejumlah Rp 2.098.344.990,00.Kata kunci: Pertambangan, Reklamasi, Biaya Reklamas
    corecore