2 research outputs found

    METODE CEPAT IDENTIFIKASI JARINGAN IRIGASI TERSIER DALAM PROSES PERBAIKAN IRIGASI

    Get PDF
    The availability of water can not be separated from good tertiary irrigation network, apart from the available Secondary and Primary networks and also irrigation dams. Apart from funding, monitoring of JIT (Tertiary Irrigation Network) during the development and implementation is important. Identification of JIT condition is necessary for repairs, and problem frequently arise is the lack of rapid and accurate report from monitoring the condition. A rapid identification method that is simple, fast and accurate, provides an alternative in implementing the irrigation network monitoring. With a simple device that is Android-based mobile phone, equipped with a variety of applications, such as GPS Test, Open camera, GPS Photo Viewer and Photo folders, it is easier in monitoring of JIT. Results of monitoring in West Lombok using rapid method as an alternative, provided an option, better than the old method, with garmin gps, pictures with coordinates that can be sent directly, via social media, so that monitoring can be viewed simultaneously in the field and in the central office, monitoring information did not require a long time in the reports, and impact evaluation could be faster

    Rehabilitasi Lahan Pertanian Tercemar Limbah Industri (Hg Dan Pb) Dalam Mendukung Pembangunan Pertanian Ramah Lingkungan

    Get PDF
    Pembangunan Pertanian merupakan salah satu pilar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, yang tertuang dalam Renstra Kementerian Pertanian 2010-2014 dimana salah satu Program yaitu peningkatan kesejahteraan Petani, dan Swasembada Pangan yang berkelanjutan. Salah satu Pembangunan adalah banyaknya Alih Fungsi Lahan menjadi kawasan Industri, diantara pembangunan Industri tersebut, banyak berdampak positif dan juga berdampak Negatif bagi pembangunan pertanian, antara lain yaitu jika Pembuangan Limbah Industri tidak melalu pengolahan terlebih dahulu (PAL), hasil pembuangan limbahnya berpotensi untuk mencemari lingkungan, khususnya terhadap tanah-tanah pertanian, diantara nya adalah logam berat, yang berpotensi terhadap percemaran lingkungan pertanian, yaitu Timbal (Pb) dan Mercury (Hg). Lahan-lahan tercemar tersebut semakin meluas, akibat pembuangan limbah industri. Oleh karena itu, perlu dicari alternatif penanggulangannya melalui penelitian rehabilitasi lahan. Penelitian ini merupakan kegiatan 2 Unit kegiatan yaitu Penelitian Rehabilitasi lahan tercemar Industri Tambang Emas menggunakan teknologi Pencucian dan bahan organik dan Rehabilitasi lahan tercemar Industri Tekstil dengan Tanaman Hiperakumulator. Penelitian dilaksanakan di Rumah Kaca Balai Penelitian Tanah Bogor, dan Balai Penelitian Lingkungan Pertanian Jakenan. Penelitian menggunakan Rancangan acak kelompok yang disusun secara factorial, Yaitu Pencucian dan Bahan Organik, sedangkan Penelitian Tanaman Hiperakumulator menggunakan Rangcangan Acak kelompok dengan 10 jenis Tanaman Hiperakumuator yaitu Mendong (Fimbristylis globulosa); Rumput (Cyperus playtylis); Enceng Gondok (Eichornia crassipea); Jugul (Borreria Laevis); Bundung gamal (Scleria poaeformis); Purun Tikus (Eleocharis dulcis); Karapiting (Polygonum hydropiper); Bundung (Scirpus Sp); Hiring hiring ( Rhynchosphora corynbosa); dan Purun kudung (Leperonia mucrunata). Tujuan Penelitian adalah untuk mencari Teknologi Rehabilitasi lahan tercemar Industri yang ramah Lingkungan dan berkelanjutan. Hasil dari kegiatan ini adalah perlakuan pencucian dikombinasikan dengan bahan organik bisa menurunkan kandungan Mercury (Hg) dalam beras sampai dibawah ambang batas dirjen POM, Sedangkan kegiatan kedua mendapatkan beberapa tanaman Hiperakumulator lokal yang bisa menurunkan kandungan Pb dalam tanah
    corecore