4 research outputs found

    PREGNANCY GINGIVITIS SEBAGAI FAKTOR RISIKO KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) IBU HAMIL DI PUSKESMAS TRIMULYO, PESAWARAN

    Get PDF
    Chronic Energy Deficiency (CED) is a nutritional problem that often occurs in pregnant women.  Pevalence  in Indonesia is 17.3%, in Lampung Province it is 13.62%, and in Pesawaran Regency it is 20.6%. The highest CED in Pesawaran Regency were in Trimulyo Health Center. The purpose of this study was to obtain an overview of the incidence of CED and gingivitis and to analyze the relationship between the two variables. Cross sectional study with a population of 56 pregnant women who were determined purposively. Data collection methods are interviews, examination and measurement To obtain gingivitis data, gum and mouth examinations were carried out, while CED measured by MUAC. The bivariate analysis was carried out with the chi square test to see the relationship between gingivitis and CED. The incidence of CED in pregnant women at the Trimulyo Health Center was 21.4% and gingivitis was 48.2%. The results of statistical test (p value 0.006) which means there is a significant relationship between gingivitis and CED . The odds ratio of 95% CI is 7.9 (1.5-40.7). CED and the incidence of gingivitis in pregnant women at the Trimulyo Health Center is a public health problem. Pregnancy gingivitis  is a risk factor for CED in pregnant women at the Trimulyo Health Center, Pesawaran. Pregnant women who has gingivitis are at risk of 7.9 times  become CED compared to normal pregnant women.

    Efektifitas Obat Kumur Kosmetik dan Obat Kumur Terapeutik dalam Menurunkan Debris Indeks

    Get PDF
    Obat Kumur Kosmetik dan Obat Kumur Terapeutik Terhadap Nilai Debris Indeks Dalam Mencegah Terbentuknya. Karies gigi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya adanya plak pada permukaan gigi, ketebalan plak, jumlah dan jenis bakteri dalam plak, dapat menyebabkan pH permukaan gigi turun dengan cepat. Menurunnya pH saliva (kapasitas dapar / asam) dan jumlah air ludah yang kurang berisiko terjadinya karies. Membersihkan gigi dan mulut dari debris merupakan langkah awal dalam pengendalian plak yang bertujuan untuk mencegah terjadinya karies, salah satunya dengan tindakan mekanis atau oral profilaksis melalui berkumur. Obat kumur sangat beragam diantaranya obat kumur kosmetik dan obat kumur terapeutik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas obat kumur kosmetik dan obat kumur terapeutik dalam menurunkan debris.  Jenis penelitian pada penelitian ini yaitu experimental dengan rancangan one group pretest-postest design. Subjek dalam penelitian ini adalah murid kelas VI SDN 1 Rajabasa Jaya Bandar Lampung berjumlah 30 siswa, dengan rumus federer. Dalam penelitian ini menunjukan hasil obat kumur kosmetik lebih efektif dalam menurunkan debris sehingga dapat mencegah terbentuknya plak, terhindar dari karies gigi. Saran dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dianjurkan untuk berkumur selain melakukan sikat gigi, terbukti efektif dalam menurunkan debris.Obat Kumur Kosmetik dan Obat Kumur Terapeutik Terhadap Nilai Debris Indeks Dalam Mencegah Terbentuknya. Karies gigi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya adanya plak pada permukaan gigi, ketebalan plak, jumlah dan jenis bakteri dalam plak, dapat menyebabkan pH permukaan gigi turun dengan cepat. Menurunnya pH saliva (kapasitas dapar / asam) dan jumlah air ludah yang kurang berisiko terjadinya karies. Membersihkan gigi dan mulut dari debris merupakan langkah awal dalam pengendalian plak yang bertujuan untuk mencegah terjadinya karies, salah satunya dengan tindakan mekanis atau oral profilaksis melalui berkumur. Obat kumur sangat beragam diantaranya obat kumur kosmetik dan obat kumur terapeutik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas obat kumur kosmetik dan obat kumur terapeutik dalam menurunkan debris.  Jenis penelitian pada penelitian ini yaitu experimental dengan rancangan one group pretest-postest design. Subjek dalam penelitian ini adalah murid kelas VI SDN 1 Rajabasa Jaya Bandar Lampung berjumlah 30 siswa, dengan rumus federer. Dalam penelitian ini menunjukan hasil obat kumur kosmetik lebih efektif dalam menurunkan debris sehingga dapat mencegah terbentuknya plak, terhindar dari karies gigi. Saran dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dianjurkan untuk berkumur selain melakukan sikat gigi, terbukti efektif dalam menurunkan debris

    Karies Mencapai Pulpa Merupakan Faktor Risiko Stunting Pada Anak Prasekolah di Daerah Lokus

    No full text
    Pendahuluan: Karies gigi dan stunting merupakan masalah yang umum dijumpai pada anak prasekolah. Di Kabupaten Tulang Bawang Barat diperkirakan 84% anak prasekolah mengalami karies gigi dan 32% diantaranya merupakan karies pulpa. Demikian juga stunting yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat karena prevalensinya masih 16,4%.   Tujuan: menilai tingkat keparahan karies gigi dan hubungannya dengan status gizi anak prasekolah di desa lokus. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan disain penelitian yang dipilih adalah cross sectional. Populasi adalah semua siswa TK/PAUD usia 3-5 tahun di 3 kecamatan Kabupaten Tulang Bawang Barat. Data dikumpulkan dengan pemeriksaan, pengukuran dan wawancara. Data diolah secara univariat dan bivariat dengan uji statistik Chi square. Hasil: penelitian menunjukkan prevalensi karies sebesar 77,5% dan 25,2% diantaranya adalah karies pulpa. Diketahui juga angka prevalensi stunting sebesar 13,3%. Kesimpulan: ada hubungan yang bermakna secara statistik (p-value = 0,02) antara karies dan stunting.  Anak dengan karies mencapai pulpa berisiko 4,7 kali menjadi stunting dibandingkan dengan yang tidak
    corecore