16 research outputs found

    Identifikasi Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Lingkaran di Kelas VIII MTS Islamiyah Palangka Raya

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1) mendeskripsikan kesalahanyang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal lingkaran kelas VIII MTsIslamiyah Palangka Raya 2) mendeskripsikan faktor yang menyebabkankesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal lingkaran kelasVIII MTs Islamiyah Palangka Raya.Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil 2018/2019 di kelas VIIIMTs Islamiyah Palangka Raya pada materi lingkaran. Pendekatan dalampenelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitiandilakukan dikelas VIII MTs Islamiyah Palangka Raya sebanyak 38 siswa.Subjek dipilih 4 siswa yang paling dominan/sering melakukan kesalahanditinjau dari 4 aspek kesalahan. Instrumen yang digunakan yaitu tessebanyak 4 soal, yang sebelumnya telah ditelaah oleh tiga orang rater yaitudua teman sejawat Program Studi Pendidikan Matematika dan satu guruMatematika MTs Islamiyah Palangka Raya. Metode pengumpulan datayang digunakan adalah tes dan wawancara. Analisis data dilakukan denganreduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut:a) kesalahan fakta yaitu siswa tidak teliti menuliskan apa yang diketahuidan ditanyakan, b) kesalahan konsep yaitu siswa kurang mampu memahamibentuk soal sehingga siswa tidak mampu menyimpulkan rumus untukpenyelesaian, c) kesalahan operasi yaitu siswa tidak mampu menyimpulkankonsep matematika dari soal tersebut sehingga siswa tidak mampumenyelesaikan operasi hitung dengan benar, d) kesalahan prinsip yaitusiswa tidak memahami soal dengan baik sehingga berdampak pada saatsiswa menyimpulkan rumus tersebut. Faktor penyebab siswa melakukankesalahan yaitu a) siswa tidak teliti dalam membaca soal, b) kelemahandalam menghitung, dan c) kesulitan dalam mentransfer pengetahuan

    EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN PETA KONSEP DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI DI KOTA PALANGKA RAYA TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011

    Get PDF
    The aim of this research is (1) to know better or not mathematics learning achievement among students which are taught by concept map method and conventional method. (2) to know better or not learning achievement of mathematics between students who have high creativity compared to medium creativity and low creativity. (3) to know better or not learning achievement of mathematics between students who are taught by concept map method compared students who are taught by using conventional method, on each students with high creativity, medium creativity and low creativity. Ressearch method used is quasi experiment research with using factorial design 2x3. This research was performed in July 2010 up to December 2010 with population students of SMA Negeri (State General High School) class XI IPA (Science Study) in Palangka Raya City. Sample taking technique used in this research is Stratified Cluster Random Sampling, while sample chosen are students of SMAN 1 Palangka Raya, SMAN 3 Palangka Raya and SMAN 4 Palangka Raya which each of them consist of 2 class, a class for experiment class, a class for control class. The number of students which are fixed as sample are amount 210 students, 105 students as experiment class and 105 students as controll class. Data collecting is performed by documentation method, quetionare, and test. Documentation of summative test semester 2 of class X IPA used to balance test, quetionare method used to collecting data of creativity students and test method used to collecting data of mathematics learning achievement. Before using these instruments, they are tried out previously in class XI IPA of SMA N 2 Palangka Raya. Instrument analysis test used is content validity test by experts judgement and reliability test used is KR test -20; while analysis of test items used is differentiability and difficulty level test. Instrument analysis used is content validity by experts judgement and questionare of reliability used is Cronbach Alpha; while analysis of questionare items used is internal consistency. From 40 items of test which are tried out, 30 items which are used, while from 40 questionare items which are tried out, 32 items of questionare which are used to collecting data in this research. Data analysis technique used in this research is two ways variant analysis (ANAVA) with not same cell continued by double comparassion test with method of Scheffe. Before data analysed by ANAVA test, prerequisite test is performed previously, they are normality test with Liliefors method and homogeneity test with using Bartlett test. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user xx The result of data analysis used is two ways Anava with not same cell with significance level α = 0.05 are (1) There is different effect between the line ( Fa = 8.9769 > F0.05;1;204 = 3.8875), with other word there is different effectiveness between concept map teaching and conventional teaching method against mathematics learning achievement. (2) There is different effect between the column (Fb = 21.0879 > F0.05;2;204 = 3.0402), with another word there is different achievements of mathematics learning between high creativity, medium and low group, (3) There is no interaction between teaching method and student creativity level to mathematics learning achievement (Fab = 0.9693 > F0.05;2;204 = 3,0402). Conclusion from this research are: (1) mathematics learning achievement of the student who are taught by concept map teaching learning method is better than students who are taught by conventional teaching method, (2) mathematics learning achievement of the student whose high creativity is better than mathematics learning achievement of student whose medium creativity, and low creativity. Mathematics learning achievement of the students whose medium creativity is better than mathematics learning achievement whose low creativity, (3a) on the students whose high creativity, mathematics learning achievement which is taught by concept map method is better than which is taught by conventional method, (3b) on the students with medium creativity, mathematics learning achievement which is taught by concept map method is better than which is taught by method, (3c) on the student with low creativity, mathematics learning achievement which is taught by concept map method is better than which is taught by conventional method. Key Words: Concept Map Method, Mathematics Learning Achievement, Student Creativity

    Identifikasi Kesalahan Peserta Didik dalam Menyelesaikan Soal Cerita Kubus dan Balok Berdasarkan Taksonomi Anderson Di Kelas VIII MTS Muslimat NU Palangka Raya

    Get PDF
    Materi kubus dan balok merupakan materi paling dasar untukmempelajari bangun ruang lainnya. Akan tetapi, masih banyak pesertadidik yang melakukan kesalahan saat mengerjakan soal cerita kubus danbalok. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kesalahan apa saja yangdilakukan peserta didik kelas VIII MTs Muslimat NU Palangka Rayatdalam menyelesaikan soal cerita kubus dan balok berdasarkantaksonomi Anderson serta mendeskripsikan penyebab kesalahannya.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenisdeskriptif. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari-April 2017.Subjek penelitian sebanyak 37 peserta didik dari kelas VIII-C MTsMuslimat NU Palangka Raya. Wakil subjek yang diwawancaraisebanyak enam peserta didik yang dipilih berdasarkan hasil tes.Instrumen dalam penelitian ini ditelaah oleh tiga orang rater dandinyatakan valid. Pengumpulan data dilakukan melalui pemberian tesdan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan meliputi mereduksidata, menyajikan data, dan menarik kesimpulan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesalahan yang palingbanyak dilakukan peserta didik dalam menyelesaikan soal cerita kubusdan balok berdasarkan taksonomi Anderson yaitu kesalahan memahami- konseptual dan kesalahan mengevaluasi-prosedural. Kesalahan yangpaling sedikit dilakukan peserta didik adalah kesalahan menganalisis- konseptual. Penyebab peserta didik melakukan kesalahan adalahterbiasa mengerjakan soal tanpa menuliskan yang diketahui danditanyakan, terpaku pada rumus di buku, tidak memahami konsep secarautuh, tidak teliti memaknai soal, tidak teliti dalam menghitung, kurangmemahami materi yang berkaitan, tidak dapat membedakan informasiyang relevan dan tidak dalam soal, menganggap soal susah sebelummencobanya, serta tidak memeriksa kembali jawaban

    IDENTIFICATION OF STUDENT ERRORS IN SOLVING DERIVATIVE PROBLEMS IN SMA NEGERI 3 PALANGKA RAYA

    Get PDF
    This study aims to find out: (1) students'  mistakes in solving problems derived from algebraic functions,  and  (2) the causes of studenterrors. This research is qualitative descriptive research, conducted in October  until  November  2020. The subjects in this study were 37 students of grade XI MIPA 3 SMA Negeri 3 Palangka Raya. Next, 3 students are selected for the interview, to find out why the student made a mistake. The instrument in this study consists of 5 test questions in the form of descriptions used to determine the type of mistakes made by students. Based on the results of the study, the types of mistakes made by students solve the problem of AlgebraIc Function Derivatives are: errors in facts, concepts, operations and principles Factors that cause students to make mistakes in solving problems derived from algebraic functions based on aspects of errors in understanding facts, concepts, operations and principles that contain students' knowledge of materials that have been learned from simple to difficult then students' memories of the concept of limits, root concepts and concepts of inverse , lack of ability to understand students to the material that has been studied such as understanding the concept of limit, root concept and concept of inverse. lack of ability to decipher material or apply material that has been studied in new situations and concerns the use of rules or principles such as applying the concept of limit, root concept, inverse concept and operating numbers

    Relationship Of Emotional Intelligence and Learning Activities With Results Of Learning SMP Negeri 14 Palangka Raya

    Get PDF
    This study aims to determine: (1) Whether there is a relationship between emotional intelligence and mathematics learning outcomes; (2) Whether there is a relationship between learning activities and mathematics learning outcomes; (3) Whether there is a relationship between emotional intelligence and learning activities with mathematics learning outcomes. The population in this study were all VII grade students of SMPN 14 Palangka Raya City in the 2018/2019 academic year consisting of 3 classes with 80 students with a sample of 76 students.. The results of the questionnaire of emotional intelligence and learning activities obtained as many as 30 valid statements. While the trial results of 30 test items obtained 25 valid test items. Normality test of emotional intelligence data obtained values , nce learning activities gained value , and test data on mathematics learning outcomes obtained grades , while the value in the table is . After values  compared to value   in the table, note that for all data are normally distributed. Thus, the tool used to test the first two hypotheses is the product moment correlation and the third multiple correlation. The results of the analysis of hypothesis testing with a sample of 76 students and a significant level , can be collected; (1) There is a significant positive relationship of emotional intelligence with mathematics learning outcomes with grades r = 0,41 and  = 3,90 ?  = 1.9908; (2) There is a significant positive relationship of learning activities with mathematics learning outcomes r = 0,546 serta  = 5,61 ?  = 1.9908; (3) There is a significant positive relationship between emotional intelligence and learning activities with learning outcomes in mathematics, values ??are obtained R = 0,59 dan  = 20,467  ?

    Penerapan Model Pembelajaran Tipe Student Team Archievment Division (STAD) pada Materi Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel di Kelas X SMA Negeri 1 Tewah Tahun ajaran Ajaran 2019/2020

    Get PDF
    ABSTRAK Lestari, Indah Ayu. 2020. Penerapan Pembelajaran Kooferatif Tipe STAD pada Materi Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel di Kelas X SMA Negeri 1 Tewah. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan MIPA, FKIP Universitas Palangka Raya. Pembimbing (1) Dr. Demitra, M.Pd, (2) Drs. Walter Punding, M.Pd. Kata Kunci : kooperatif tipe STAD, SPLTV Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurang aktifnya siswa saat mengikuti pembelajar matematika pada Materi SPLTV yang hanya 53,12% yang mencapai KKM sekolah. Hal ini disebabkan oleh kurangnya motivasi dan minat belajar siswa serta lemahnya pemahamaan siswa terhadap materi yang diajarkan salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan siswa dan hasil belajar matematika adalah pembelajaran kooperatif tife STAD. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran dan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah proses penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi SPLTV Penelitian ini menggunakan Pendekatankualitatif- kuantitatif dengan metode penelitian Deskriptif. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus – Desember 2019 . subjek penelitian adalah siswa kelas X mia-3 SMA Negeri 1 Tewah tahun ajaran 2019/2020 sebanyak 29 siswa. Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi aktivitas guru dan siswa ,dan tes akhir berjumlah 4 soal. Soal tes akhir ditelaah oleh tiga orang rater yang terdiri dari dua dosen program studi Pendidikan matematika FKIP Universitas Palangka Raya dan seorang guru bidang studi Matematika Kelas X SMA Negeri 1 Tewah. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara keseluruhan aktivitas guru dan siswa telah terlaksana dengan baik dan sesuai dengan langkah-langkah pada RPP disusun sehingga tercipta hubungan yanginteraktif dan komunikatif .ketuntasan klasikal dan tingkat ketercapaian pada setiap pertemuan mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya perolehan penghargaaan kelompok yang memperoleh predikat tim istimewa,tiga kelompok memperoleh tim baik, dan dua kelompok memperoleh tim baik sekali. Hasil belajar siswa berupa tes akhir diperoleh ketuntasan belajar siswa selalu mengalami peningkatan dan pada tes akhir memperoleh 88,88% sudah memenuhi bahkan melebihi KKM dengan kriteria “sangat tercapai” disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat digunakan seagai salah satu alternatif dalam pembelajaran matematika pada materi SPLTV kelas X SMA Negeri 1 Tewah

    IDENTIFIKASI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL RELASI DAN FUNGSI DI KELAS VIII SMP KRISTEN PALANGKA RAYA

    Get PDF
    ABSTRAK Tarigan, Rifanda Karmani. 2020. Identifikasi Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Relasi dan Fungsi di Kelas VIII SMP Kristen Palangka Raya Tahun Ajaran 2020/2021. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan MIPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Palangka Raya. Pembimbing: (I) Drs. Pantur Pandiangan, M.Pd., (II)Drs. Walter Punding, M.Pd. Kata Kunci: Identifikasi Kesalahan, Relasi dan Fungsi Relasi dan fungsi merupakan salah satu materi ajar matematika dikelas VIII SMP semester ganjil. Berdasarkan dari hasil evaluasi siswa kelas VIII SMP Kristen Palangka Raya tahun ajaran 2019/2020 hanya 60% dari 35 siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimum (KKM). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan-kesalahan dan faktor penyebab kesalahan dalam menyelesaikan soal relasi dan fungsi siswa kelas kelas VIII SMP Kristen Palangka Raya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian adalah siswa kelas kelas VIII SMP Kristen Palangka Raya semester ganjil tahun ajaran 2020/2021 berjumlah 33 siswa dan dipilih 3 siswa untuk diwawancarai. Instrumen dalam penelitian ini adalah tes tertulis dengan bentuk soal uraian dan wawancara. Tes dalam penelitian ini adalah 4 butir soal relasi dan fungsi yang divalidasi oleh tiga orang raters dan dinyatakan seluruh soal dapat digunakan untuk mengambil data. Hasil penelitian menunjukkan lebih dari 50% siswa yang melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal relasi dan fungsi. Kesalahan yang dilakukan subjek penelitian: (a) kesalahan fakta, yaitu kesalahan yang dilakukan siswa dalam menuliskan atau menentukan simbol-simbol pada soal relasi dan fungsi yang meliputi kesalahan dalam menuliskan simbol himpunan dan range; (b) kesalahan konsep, yaitu kesalahan dalam memahami konsep relasi dan fungsi yang benar seperti konsep bilangan cacah, kesalahan dalam membedakan relasi dan fungsi serta kesalahan dalam membedakan fungsi dan bukan fungsi; (c) kesalahan operasi, kesalahan yang dilakukan siswa pada perhitungan sehingga menghasilkan hasil akhir yang tidak tepat; (d) kesalahan prinsip, yaitu kesalahan dalam menentukan rumus atau cara untuk menentukan titik-titik pada grafik fungsi. Faktor penyebab siswa melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal relasi dan fungsi, yaitu: (a) Pengetahuan, berupa kurangnya pengetahuan siswa mengenai materi yang sudah dipelajari atau materi prasyarat. (b) Pemahaman, berupa kurangnya kemampuan siswa dalam memahami isi materi relasi dan fungsi yang telah disampaikan oleh guru. (c) penerapan, berupa kurangnya kemampuan menerapkan penggunaan aturan atau prinsip

    HUBUNGAN KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK DAN IKLIM SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMK-NEGERI 2 PALANGKA RAYA

    Get PDF
    Marsantoso 2019."Hubungan Kepribadian Peserta didik Dan Iklim Sekolah Dengan Hasil Belajar Matematika Siwa Kelas X SMK Negeri 2 Palangka Raya”. Skripsi, Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengatahuan Alam, FKIP Universitas Palangka Raya. Pembimbing: (1) Drs.Walter Punding, M.Pd; (2) Dr. Sugiharto, M.Pd. Kata Kunci : Kepribadian Peserta didik, Iklim Sekolah, Hasil Belajar Matematika Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil belajar matematika sebagian besar peserta didik di kelas X SMK Negeri 2 Palangka Raya yang belum mencapai KKM, kurangnya kepribadian peserta didik dan ikim sekolah terhadap hasil belajar matematika. Hal tersebut membuat peneliti ingin mengetahui: 1) koefisien hubungan kepribadian peserta didik dengan hasil belajar matematika. 2) Koefisien hubungan iklim sekolah dengan hasil belajar matematika. 3) Koefisien hubungan kepribadian peserta didik dan iklim sekolah terhadap hasil belajar matematika. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei tahun 2019. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X SMK Negeri 2 Palangka Raya tahun ajaran 2018/2019 semester genap yang terdiri dari 10 kelas dengan jumlah 360 peserta didik. Sampel penelitian ini adalah 190 peserta didik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini angket dan tes. Sebelum digunakan instrumen diuji di sekolah yang sama yaitu SMK Negeri 2 Palangka Raya. Dari hasil ujicoba diperoleh untuk angket kepribadian peserta didik dari 40 pernyataan 28 valid dengan koefisien reliabilitas sebesar r_11 = 0,93, sedangkan untuk iklim sekolah dari 40 pernyataan 31 valid dengan koefisien reliabilitas sebesar r_11 = 0,94, dan untuk tes hasil belajar matematika dari 40 soal 31 valid dengan koefisien reliabilitas r_11 = 0,89. Berdasarkan hasil uji prasyarat analisis statistik parametrik untuk uji normalitas data kepribadian peserta didik diperoleh χ2hitung = 2,61, data iklim sekolah diperoleh χ2hitung = 5,77, dan data hasil belajar matematika χ2hitung = 3,22, sedangkan nilai pada tabel sebesar χ2tabel = 12,59. Setelah nilai-nilai χ2hitung dibandingkan dengan nilai χ2tabel karena data kepribadian peserta didik dan iklim sekolah terhadap hasil belajar matematika memiliki nilai χ2hitung < χ2tabel, maka data ketiga variabel tersebut dinyatakan berdistribusi normal. Dari hasil pengujian hipotesis, dapat disimpulkan: (1) Ada hubungan positif kepribadian peserta didik terhadap hasil belajar matematika koefisien korelasinya sebesar r(x1y) = 0,19; (2) Tidak ada hubungan positif iklim sekolah dengan hasil belajar matematika, koefisien korelasinya sebesar r(x2y) = 0,05; (3) Ada hubungan positif kepribadian peserta didik dan iklim sekolah terhadap hasil belajar matematika , koefisien korelasinya sebesar R(yx1x2) = 0,19

    HUBUNGAN ANTARA KESIAPAN BELAJAR DAN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 PALANGKA RAYA

    Get PDF
    Penelitian ini dilatar belakangi oleh hasil belajar matematika sebagian besar siswa di kelas VIII SMP Negeri 3 Palangka Raya yang masih tergolong rendah, kurangnya kesiapan belajar siswa dalam pelajaran matematika dan kurang optimalnya pemanfaatan fasilitas belajar. Tujuan penelitian untuk mengetahui: 1) Hubungan antara kesiapan belajar dengan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Palangka Raya. 2) Hubungan antara pemanfaatan fasilitas belajar siswa dengan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Palangka Raya. 3) Hubungan antara kesiapan belajar dan pemanfaatan fasilitas belajar siswa dengan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Palangka Raya. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2019/2020. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Palangka Raya yang terdiri dari 11 kelas dengan jumlah 337 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Probability Sampling yang pengambilan sampelnya dengan cara cluster random sampling, sehingga diambil 6 kelas sebagai sampel penelitian dengan jumlah 183 siswa. Teknik pengumpulan data kesiapan belajar dan pemanfaatan fasilitas belajar siswa diperoleh dengan pemberian angket, sedangkan hasil belajar matematika diperoleh dari pemberian tes. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar angket dan tes. Sebelum digunakan instrumen diuji coba pada sekolah yang sama di kelas VIII-1 yang berjumah 32 siswa. Dari hasil uji coba diperoleh untuk angket kesiapan belajar dari 40 pernyataan 28 valid dengan koefisien reliabilitas sebesar r_11 = 0,75 dengan kriteria tinggi, sedangkan untuk angket pemanfaatan fasilitas belajar dari 30 pernyataan 20 valid dengan koefisien reliabilitas sebesar r_11 = 0,77 dengan kriteria tinggi, dan untuk tes hasil belajar matematika dari 35 soal 30 valid dengan koefisien reliabilitas r_11 = 0,85 dengan kriteria sangat tinggi. Berdasarkan hasil uji prasyarat analisis statistik parametrik untuk uji normalitas data kesiapan belajar diperoleh χ2hitung = 7,80, data pemanfaatan fasilitas belajar diperoleh χ2hitung = 4,37, dan data hasil belajar matematika χ2hitung = 9,85. Adapun koefisien χ2tabel dengan dk = I – 3= 5 yaitu 11,07. Koefisien-koefisien χ2hitung dibandingkan dengan χ2tabel, diperoleh χ2hitung ≤χ2tabel yang berarti semua data berdistribusi normal. Dari hasil pengujian hipotesis, dapat disimpulkan: (1) Ada hubungan positif yang signifikan antara kesiapan belajar dengan hasil belajar matematika dengan koefisien korelasi sebesar 0,28; (2) Ada hubungan positif yang signifikan antara pemanfaatan fasilitas belajar dengan hasil belajar matematika dengan koefisien korelasi sebesar 0,18; (3) Ada hubungan positif yang signifikan antara kesiapan belajar dan pemanfaatan fasilitas belajar dengan hasil belajar matematika dengan koefisien korelasi sebesar 0,45

    IDENTIFIKASI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL KOMPOSISI FUNGSI PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 PALANGKA RAYA

    Get PDF
    Manik, Wenty Valentina Sunny Day. 2020: Identifikasi Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Komposisi Fungsi pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Palangka Raya. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan MIPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Palangka Raya. Pembimbing: (1) Drs. Rhodinus Sidabutar, M.Pd, (2) Drs. Walter Punding, M.Pd Kata Kunci: Identifikasi Kesalahan, Komposisi Fungsi Penelitian ini dilatar belakangi masih banyak siswa kelas XI-DPIB melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal pada materi komposisi fungsi. Tujuan penelitian ini adalah: 1) mendeskripsikan kesalahan yang dilakukan siswa kelas XI-DPIB SMK Negeri 1 Palangka Raya dalam menyelesaikan soal komposisi fungsi. 2) mendeskripsikan faktor yang menyebabkan kesalahan siswa kelas XI-DPIB SMK Negeri 1 Palangka Raya dalam menyelesaikan soal komposisi fungsi. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pelaksanaan penelitian ini pada semester ganjil tahun 2020/2021. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI-DPIB SMK Negeri 1 Palangka Raya 2020/2021 dari 33 siswa hanya 23 siswa yang mengikuti tes sedangkan 10 siswa lainnya tidak merespon dan sebagian beralasan terkendala jaringan dikarenakan berada di kampung kemudian diambil 3 siswa untuk diwawancarai. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan wawancara. Proses pengambilan data tes dan wawancara dilakukan secara daring menggunakan aplikasi Zoom Metting dan WhatsApp Messanger . Tes dalam penelitian ini berupa 5 butir soal komposisi fungsi. Soal tes sebelum digunakan terlebih dahulu di telaah oleh tiga orang raters yang terdiri dari dua orang dosen Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Palangka Raya dan satu orang guru Matematika SMK Negeri 1 Palangka Raya dengan hasil bahwa semua butir soal dapat digunakan. Analisis data yang digunakan dengan cara reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal komposisi fungsi meliputi: 1) kesalahan fakta, yaitu salah dalam menuliskan apa yang diketahui, 2) kesalahan konsep yaitu tidak memahami materi prasyarat yaitu fungsi, dan tidak memahami konsep komposisi fungsi, 3) kesalahan operasi yaitu salah dalam mengoperasikan bilangan dengan variabel, bilangan negatif, dan bilangan dalam tanda kurung, 4) kesalahan prinsip yaitu siswa tidak mengetahui definisi komposisi fungsi dan sifat-sifat komposisi fungsi. Faktor penyebab dari internal siswa adalah:1) kurang memahami soal dengan baik, 2) kurang memahami materi fungsi dan komposisi fungsi, 3) kurang mengetahui definisi komposisi fungsi, 4) kurang mengetahui sifat-sifat komposisi fungsi, 5) kurangnya menguasai operasi hitung aljabar yaitu subsitusi, 6) tidak memiliki catatan materi komposisi fungsi. Faktor penyebab dari eksternal siswa adalah: 1) guru kurang memiliki variasi strategi dan metode pembelajaran daring yang menarik, 2) jaringan yang susah dijangkau siswa yang berada di kampung
    corecore