23 research outputs found
Pengembangan Komponen Near Net Shape Berbiaya Rendah Dengan Proses Metal Injection Molding
Metal injection molding (MIM) merupakan gabungan dari proses metalurgi serbuk dan plastik injection molding. Proses metal injection molding diaplikasikan untuk pembuatan produk-produk yang memerlukan sifat yang baik (performa tinggi), bentuk yang kompleks dan jumlah produksi yang besar. Karakteristik dari proses MIM adalah near net shape dimana memiliki dimensi yang mendekati dimensi akhir (tidak memerlukan proses pemesinan lanjut), penggunaan material yang effisien (tidak ada yang terbuang dalam proses pemesinan/ pengecoran), dapat diaplikasikan pada jenis material maju (titanium, nikel, tungsten) yang sulit diproses dengan teknologi yang lain seperti pengecoran dan pemesinan. Proses ini diharapkan dapat menggantikan proses investment casting atau pemesinan yang mahal untuk produk berbentuk rumit dengan skala produksi masal. Tulisan ini membahas proses MIM secara umum, pemilihan aspek desain, contoh penerapan dan studi kasus pengembangan komponen aerospace dengan proses MIM. Dari hasil penelitian diperoleh kondisi distorsi yang paling kecil dengan menggunakan sistem binder yang memiliki komposisi yaitu Atactic Polypropylene 10%, Ethyl Vinyl Acetate 10%, dan Paraffin Wax 69%
Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Ruang Dengan Kepuasan Kerja Perawat Di Rumah Sakit Swasta Di Demak
Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Kepuasan kerja perawat merupakan sasaran penting dalam manajemen sumber daya manusia. Kepuasan kerja karyawan banyak dipengaruhi sikap pimpinan dalam kepemimpinannya. Hasil survey awal tahun 2010 terdapat 6 tenaga keperawatan keluar dari Rumah Sakit Swasta di di Demak dan BOR turun 25 % dari tahunsebelumnya. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan gaya kepemimpinan kepala ruang dengan kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit Swasta di di Demak. Metode penelitian adalah jenis penelitian ini adalah analitik korelasional dengan desain cross sectional, teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah purposive sampling dengan jumlah sampel 43 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Uji statistik yang digunakan adalah chi square dengan taraf signifikan 5%. Hasil penelitian adalah menunjukkan ada hubungan yang signifikan gaya kepemimpinan kepala ruang dengan kepuasan kerja perawat dengan p β value 0,005. Kesimpulan adalah penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi kepala ruang dalam menampilkan gaya kepemimpinannya sehingga terwujud kepuasankerja para anggotanya
Pemurnian Parsial Dan Karakterisasi Amilase Dari Bakteri Laut Arthrobacter Arilaitensis LBF-003
Starch is an abundant carbon source in nature, and ?-amylase (1, 4-?-D-glucanohydrolase; EC 3.2.1.1), which hydrolyzes ?-1, 4-glucosidic linkage in starch-related molecules. Microbe ?-amylase production is a hydrolytic enzyme and one ofinterest in its microbial production has increased dramatically due to its wide spread use in food, textile, baking anddetergent industries in recent years. Here we report ?-amylase from marine bacterium which was purified andcharacterized, as well as analyzed its hydrolysis product on starch. The enzyme of Arthrobacter arilaitensis partiallypurified by acetone precipitation with 90% and ion exchange chromatography produced specific activity 0.25 U/mg and0.38 U/mg, and it's purity rate increased until 1.14 fold compared with former crude extract. Purifed extracelluler amilasehad an optimum activity at temperature 50Β°C and pH 9.0. An apparent molecular mass was between 50-75 kDa, asestimated by zimogram electrophoresis. Hydrolysis products of this enzyme on starch were maltose, maltotriose andmaltoheptaose
ΠΠ½ΡΠΈΠ±Π°ΠΊΡΠ΅ΡΠΈΠ°Π»ΡΠ½Π°Ρ ΡΡΡΠ΅ΠΊΡΠΈΠ²Π½ΠΎΡΡΡ Ρ Π»ΠΎΡΠΎΡΠΈΠ»Π»Π° Π»ΠΈΡΡΡΠ΅Π² ΠΊΠ°ΡΡΠΊΠ° (Sauropus androgynus (L) Merr) Ρ Π°ΠΊΡΠΈΠ²Π°ΡΠΈΠ΅ΠΉ ΡΠΈΠ½ΠΈΠΌ ΠΈ ΠΊΡΠ°ΡΠ½ΡΠΌ Π»Π°Π·Π΅ΡΠΎΠΌ Π² ΠΎΡΠ½ΠΎΡΠ΅Π½ΠΈΠΈ Π±ΠΈΠΎΠΏΠ»Π΅Π½ΠΊΠΈ aggregatibacter actinomycetemcomitans ΠΈ enterococcus faecalis
In this study, the efficacy of using Sauropus androgynus (L) Merr, a katuk leaf chlorophyll photosensitizer, to reduce Aggregatibacter actinomycetemcomitans and Enterococcus faecalis biofilm was investigated. A red and blue diode laser is used as the light source. The sample was split into four groups: a negative control group, a positive control group, a blue laser treatment group (B), and a red laser treatment group (R), both with and without the addition of katuk leaf chlorophyll 1.6 mg/ml, and with varying densities of laser energy exposure of 2.5 J/cm2, 5 J/cm2, 7.5 J/cm2, and 10 J/cm2. Laser exposure and chlorophyll photosensitizer were tested using ELISA and ANOVA. At an energy density of 10 J/cm2, the optimal bacterial mortality rate was obtained in each treatment group. Namely, in the Aggregatibacter actinomycetemcomitans biofilm, the negative group, the number of deaths was 73.30% using a blue diode laser and 63.25% using a red diode laser. In the positive group, the number of deaths was 86.12% using a blue diode laser and 83.29% using a red diode laser. In the Enterococcus faecalis biofilm, in the negative group, the number of deaths was 67.78% using the blue diode laser and 75.33% using the red diode laser, and in the positive group, the number of deaths was 71.71% using the blue diode laser and 86.41 using a red diode laser. Exposure to blue and red diode lasers activates chlorophyll in katuk leaves, killing bacteria and reducing biofilms.ΠΠ·ΡΡΠ΅Π½Π° ΡΠΎΡΠΎΠ΄ΠΈΠ½Π°ΠΌΠΈΡΠ΅ΡΠΊΠ°Ρ Π°ΠΊΡΠΈΠ²Π½ΠΎΡΡΡ ΡΠΎΡΠΎΡΠ΅Π½ΡΠΈΠ±ΠΈΠ»ΠΈΠ·Π°ΡΠΎΡΠ° Ρ
Π»ΠΎΡΠΎΡΠΈΠ»Π»Π° Π»ΠΈΡΡΡΠ΅Π² ΠΊΠ°ΡΡΠΊΠ° Π² ΠΎΡΠ½ΠΎΡΠ΅Π½ΠΈΠΈ Π±ΠΈΠΎΠΏΠ»Π΅Π½ΠΊΠΈ Aggregatibacter actinomycetemcomitans ΠΈ Enterococcus faecalis. Π ΠΊΠ°ΡΠ΅ΡΡΠ²Π΅ ΠΈΡΡΠΎΡΠ½ΠΈΠΊΠ° ΡΠ²Π΅ΡΠ° Π±ΡΠ» ΠΈΡΠΏΠΎΠ»ΡΠ·ΠΎΠ²Π°Π½ ΠΊΡΠ°ΡΠ½ΡΠΉ ΠΈ ΡΠΈΠ½ΠΈΠΉ Π΄ΠΈΠΎΠ΄Π½ΡΠΉ Π»Π°Π·Π΅Ρ. Π ΠΈΡΡΠ»Π΅Π΄ΠΎΠ²Π°Π½ΠΈΠ΅ Π±ΡΠ»ΠΈ ΡΠ΅ΡΡΡΠ΅ Π³ΡΡΠΏΠΏΡ: Π³ΡΡΠΏΠΏΠ° ΠΎΡΡΠΈΡΠ°ΡΠ΅Π»ΡΠ½ΠΎΠ³ΠΎ ΠΊΠΎΠ½ΡΡΠΎΠ»Ρ, Π³ΡΡΠΏΠΏΠ° ΠΏΠΎΠ»ΠΎΠΆΠΈΡΠ΅Π»ΡΠ½ΠΎΠ³ΠΎ ΠΊΠΎΠ½ΡΡΠΎΠ»Ρ, Π³ΡΡΠΏΠΏΠ° ΠΎΠ±ΡΠ°Π±ΠΎΡΠΊΠΈ ΡΠΈΠ½ΠΈΠΌ Π»Π°Π·Π΅ΡΠΎΠΌ (B) ΠΈ Π³ΡΡΠΏΠΏΠ° ΠΎΠ±ΡΠ°Π±ΠΎΡΠΊΠΈ ΠΊΡΠ°ΡΠ½ΡΠΌ Π»Π°Π·Π΅ΡΠΎΠΌ (R), ΠΊΠ°ΠΊ Ρ Π΄ΠΎΠ±Π°Π²Π»Π΅Π½ΠΈΠ΅ΠΌ, ΡΠ°ΠΊ ΠΈ Π±Π΅Π· Π΄ΠΎΠ±Π°Π²Π»Π΅Π½ΠΈΡ Ρ
Π»ΠΎΡΠΎΡΠΈΠ»Π»Π° Π»ΠΈΡΡΡΠ΅Π² ΠΊΠ°ΡΡΠΊΠ° Π² ΠΊΠΎΠ½ΡΠ΅Π½ΡΡΠ°ΡΠΈΠΈ 1,6 ΠΌΠ³/ΠΌΠ», Π° ΡΠ°ΠΊΠΆΠ΅ ΠΏΡΠΈ ΡΠ°Π·Π»ΠΈΡΠ½ΠΎΠΉ ΠΏΠ»ΠΎΡΠ½ΠΎΡΡΠΈ ΡΠ½Π΅ΡΠ³ΠΈΠΈ Π»Π°Π·Π΅ΡΠ½ΠΎΠ³ΠΎ ΠΈΠ·Π»ΡΡΠ΅Π½ΠΈΡ: 2,5 ΠΠΆ/ΡΠΌ2, 5 ΠΠΆ/ΡΠΌ2, 7,5 ΠΠΆ/ΡΠΌ2 ΠΈ 10 ΠΠΆ/ΡΠΌ2. ΠΡΡΠ΅ΠΊΡΠΈΠ²Π½ΠΎΡΡΡ Π²ΠΎΠ·Π΄Π΅ΠΉΡΡΠ²ΠΈΡ ΠΎΡΠ΅Π½ΠΈΠ²Π°Π»ΠΈ Ρ ΠΏΠΎΠΌΠΎΡΡΡ ELISA ΠΈ ANOVA. ΠΠ°ΠΈΠ±ΠΎΠ»ΡΡΠ°Ρ ΡΡΡΠ΅ΠΊΡΠΈΠ²Π½ΠΎΡΡΡ Π±ΡΠ»Π° Π·Π°ΡΠ΅Π³ΠΈΡΡΡΠΈΡΠΎΠ²Π°Π½Π° Π²ΠΎ Π²ΡΠ΅Ρ
ΡΠ΅ΠΆΠΈΠΌΠ°Ρ
Π²ΠΎΠ·Π΄Π΅ΠΉΡΡΠ²ΠΈΡ (ΠΊΡΠ°ΡΠ½ΡΠΉ/ΡΠΈΠ½ΠΈΠΉ Π»Π°Π·Π΅Ρ, Π±Π΅Π·/Ρ Ρ
Π»ΠΎΡΠΎΡΠΈΠ»Π»ΠΎΠΌ) ΠΏΡΠΈ ΠΏΠ»ΠΎΡΠ½ΠΎΡΡΠΈ ΡΠ½Π΅ΡΠ³ΠΈΠΈ 10 ΠΠΆ/ΡΠΌ2. Π Π±ΠΈΠΎΠΏΠ»Π΅Π½ΠΊΠ΅ Aggregatibacter actinomycetemcomitans Π² ΠΊΠΎΠ½ΡΡΠΎΠ»ΡΠ½ΡΡ
Π³ΡΡΠΏΠΏΠ°Ρ
(ΡΠΎΠ»ΡΠΊΠΎ ΠΎΠ±Π»ΡΡΠ΅Π½ΠΈΠ΅) ΡΡΡΠ΅ΠΊΡΠΈΠ²Π½ΠΎΡΡΡ ΡΠΎΡΡΠ°Π²ΠΈΠ»Π° 73,30% ΠΏΡΠΈ ΠΈΡΠΏΠΎΠ»ΡΠ·ΠΎΠ²Π°Π½ΠΈΠΈ ΡΠΈΠ½Π΅Π³ΠΎ Π΄ΠΈΠΎΠ΄Π½ΠΎΠ³ΠΎ Π»Π°Π·Π΅ΡΠ° ΠΈ 63,25% ΠΏΡΠΈ ΠΈΡΠΏΠΎΠ»ΡΠ·ΠΎΠ²Π°Π½ΠΈΠΈ ΠΊΡΠ°ΡΠ½ΠΎΠ³ΠΎ Π΄ΠΈΠΎΠ΄Π½ΠΎΠ³ΠΎ Π»Π°Π·Π΅ΡΠ°, Π° Π² ΠΎΠΏΡΡΠ½ΡΡ
Π³ΡΡΠΏΠΏΠ°Ρ
ΡΡΡΠ΅ΠΊΡΠΈΠ²Π½ΠΎΡΡΡ ΡΠΎΡΡΠ°Π²ΠΈΠ»Π° 86,12% ΠΏΡΠΈ ΠΈΡΠΏΠΎΠ»ΡΠ·ΠΎΠ²Π°Π½ΠΈΠΈ ΡΠΈΠ½Π΅Π³ΠΎ Π΄ΠΈΠΎΠ΄Π½ΠΎΠ³ΠΎ Π»Π°Π·Π΅ΡΠ° ΠΈ 83,29% ΠΏΡΠΈ ΠΈΡΠΏΠΎΠ»ΡΠ·ΠΎΠ²Π°Π½ΠΈΠΈ ΠΊΡΠ°ΡΠ½ΠΎΠ³ΠΎ Π΄ΠΈΠΎΠ΄Π½ΠΎΠ³ΠΎ Π»Π°Π·Π΅ΡΠ°. Π Π±ΠΈΠΎΠΏΠ»Π΅Π½ΠΊΠ΅ Enterococcus faecalis Π² ΠΊΠΎΠ½ΡΡΠΎΠ»ΡΠ½ΡΡ
Π³ΡΡΠΏΠΏΠ°Ρ
ΡΡΡΠ΅ΠΊΡΠΈΠ²Π½ΠΎΡΡΡ ΡΠΎΡΡΠ°Π²ΠΈΠ»Π° 67,78% ΠΏΡΠΈ ΠΈΡΠΏΠΎΠ»ΡΠ·ΠΎΠ²Π°Π½ΠΈΠΈ ΡΠΈΠ½Π΅Π³ΠΎ Π΄ΠΈΠΎΠ΄Π½ΠΎΠ³ΠΎ Π»Π°Π·Π΅ΡΠ° ΠΈ 75,33% ΠΏΡΠΈ ΠΈΡΠΏΠΎΠ»ΡΠ·ΠΎΠ²Π°Π½ΠΈΠΈ ΠΊΡΠ°ΡΠ½ΠΎΠ³ΠΎ Π΄ΠΈΠΎΠ΄Π½ΠΎΠ³ΠΎ Π»Π°Π·Π΅ΡΠ°, Π° Π² ΠΎΠΏΡΡΠ½ΡΡ
Π³ΡΡΠΏΠΏΠ°Ρ
ΡΡΡΠ΅ΠΊΡΠΈΠ²Π½ΠΎΡΡΡ ΡΠΎΡΡΠ°Π²ΠΈΠ»Π° 71,71% ΠΏΡΠΈ ΠΈΡΠΏΠΎΠ»ΡΠ·ΠΎΠ²Π°Π½ΠΈΠΈ ΡΠΈΠ½Π΅Π³ΠΎ Π΄ΠΈΠΎΠ΄Π½ΠΎΠ³ΠΎ Π»Π°Π·Π΅ΡΠ° ΠΈ 86,41% Ρ ΠΈΡΠΏΠΎΠ»ΡΠ·ΠΎΠ²Π°Π½ΠΈΠ΅ΠΌ ΠΊΡΠ°ΡΠ½ΠΎΠ³ΠΎ Π΄ΠΈΠΎΠ΄Π½ΠΎΠ³ΠΎ Π»Π°Π·Π΅ΡΠ°. Π’Π°ΠΊΠΈΠΌ ΠΎΠ±ΡΠ°Π·ΠΎΠΌ, ΡΠ΄Π΅Π»Π°Π½ Π²ΡΠ²ΠΎΠ΄, ΡΡΠΎ Π²ΠΎΠ·Π΄Π΅ΠΉΡΡΠ²ΠΈΠ΅ ΡΠΈΠ½Π΅Π³ΠΎ ΠΈ ΠΊΡΠ°ΡΠ½ΠΎΠ³ΠΎ Π΄ΠΈΠΎΠ΄Π½ΡΡ
Π»Π°Π·Π΅ΡΠΎΠ² Π°ΠΊΡΠΈΠ²ΠΈΡΡΠ΅Ρ Ρ
Π»ΠΎΡΠΎΡΠΈΠ»Π» Π² Π»ΠΈΡΡΡΡΡ
ΠΊΠ°ΡΡΠΊΠ°, ΠΎΠ±Π»Π°Π΄Π°Ρ Π±Π°ΠΊΡΠ΅ΡΠΈΡΠΈΠ΄Π½ΡΠΌ Π΄Π΅ΠΉΡΡΠ²ΠΈΠ΅ΠΌ Π±Π°ΠΊΡΠ΅ΡΠΈΠΈ ΠΈ ΡΠΌΠ΅Π½ΡΡΠ°Ρ Π±ΠΈΠΎΠΏΠ»Π΅Π½ΠΊΠΈ
Analisis Rancangan Strategi Marketing Rumah Sakit Dalam Upaya Meningkatkan Angka Kunjungan Pasien Tindakan Mata RS Mata Bandung Eye Center
Rumah Sakit Mata Bandung Eye Center (RS Mata BEC) mengalami penurunan Jumlah kunjungan pasien tindakan selama Januari hingga November 2022. Dalam hal ini diperlukan analisa situasi secara internal maupun eksternal berdasarkan analisis SWOT sehingga dapat ditentukan peluang dan ancaman, serta kekuatan dan kelemahan yang ada untuk menyusun rencana pemasaran strategi dalam upaya peningkatan kunjungan pasien tindakan di RS Mata BEC. Metode yang digunakan dengan menggunakan analisis studi kasus dengan cara melakukan studi literatur, observasi serta wawancara terhadap kelompk tertentu. Dari hasil tersebut didapatkan data bahwa posisi RSM BEC berada pada kuandran 5, yaitu Penetration Market dan Produk Development. Dengan hasil analisa tersebut maka dapat dilakukan penyusunan dan penetapan strategi pemasaran secara tepat dengan melakukan bauran pemasaran (Marketing Mix