1 research outputs found
Analisis Implikasi Keterlambatan Pencairan Dana Talangan dalam Kemitraan Pabrik Gula dengan Petani Tebu (Studi Kasus Pada Pabrik Gula Kebon Agung).
Terjadinya penekanan harga gula kristal putih di tingkat lelang akibat
merembesnya gula rafinasi dengan harga yang kompetitif berakibat harus
dijalankannya mekanisme dana talangan, dimana peran distributor utama
digantikan oleh investor. Dalam pelaksanaannya, investor kesulitan memasarkan
gula hingga mengakibatkan terlambatnya pencairan dana talangan ke produsen
gula. Produsen gula di Indonesia menjalankan operasional bisnisnya dengan
menjalin kemitraan dengan petani Tebu Rakyat (TR). Atas kemitraan tersebut,
masing-masing pihak memiliki peran dan tanggung jawab. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis implikasi atas keterlambatan pencairan dana
talangan terhadap kemitraan dari sisi produsen gula, yakni PG Kebon Agung.
Metode yang digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian adalah metode
Studi Kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implikasi atas keterlambatan
pencairan dana talangan terhadap PG Kebon Agung secara umum
mengakibatkan terganggunya aliran dana. Akan tetapi, PG Kebon Agung
mengambil kebijakan-kebijakan dengan pertimbangan utama keberlangsungan
hidup petani. Kebijakan-kebijakan tersebut juga didukung oleh struktur tata kelola
dalam kemitraan. Dilihat dengan bingkai Teori Biaya Transaksi, dengan
mengunakan tiga aspek determinan untuk mengevaluasi struktur tata kelola
perusahaan (spesifikasi aset, ketidakpastian dan frekuensi transaksi), penelitian
juga menunjukkan bahwa PG Kebon Agung cenderung memiliki bentuk tata
kelola integrasi vertikal penuh yang memberikan perusahaan kendali atas
pasokan bahan baku dan saluran penjualan/distribus