10 research outputs found

    Determinan Efektivitas Audit Internal dengan Dukungan Manajemen sebagai Variabel Moderasi

    Get PDF
    Lemahnya akuntabilitas keuangan menunjukkan ketidakmapanan efektivitas audit internal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dan memberikan bukti faktor penentu efektivitas audit internal pada Kementerian Kelautan dan Perikanan. Sampel penelitian ini adalah 31 auditor internal dan 31 pegawai KKP. Penelitian merupakan explanatory research, analisa data kuesioner penelitian untuk menguji hipotesis menggunakan bantuan alat analisis Partial Least Squares (PLS). Hasil penelitian menunjukkan koordinasi dan kerjasama auditor internal dengan auditor eksternal, independensi organisasi, dan persepsi auditee berpengaruh secara positif terhadap efektivitas audit internal dengan daya prediktif sebesar 63,94 %. Namun, profesionalisme audit tidak berpengaruh secara positif terhadap efektivitas audit internal dan dukungan manajemen tidak mampu menjadi variabel moderasi. Temuan ini dapat membuka wawasan pihak yang berkepentingan, terutama pimpinan KKP untuk mempertimbangkan kebijakan yang dapat meningkatkan efektivitas audit internal untuk peningkatan sasaran dan kinerja organisasi

    Akrualisasi Akuntansi Sektor Publik Perspektif New Institutionalism Theory : Studi Pada Perguruan Tinggi Negeri Di Wilayah Jawa Timur

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan bagaimana penerapan akuntansi berbasis akrual pada Perguruan Tinggi Negeri Dalam Lingkup Kemenristekdikti Wilayah Jawa Timur Berstatus BLU serta pengaruh faktor eksternal maupun internal terhadap setiap satuan kerja dalam perubahan reformasi basis akuntansi. Menggunakan pendekatan penelitian yaitu kualitatif dengan sudut pandang New Institualism Theory dan jenis penelitian yaitu studi kasus. Hasil dari penelitian ini adalah peneliti mampu menggambarkan bagaimana para informan pada setiap satuan kerja dalam menerapkan akrualisasi akuntansi, dan menjelaskan terjadinya Institutional Isomorphism (proses pelembagaan) yang meliputi coercive, mimetic dan normative. Selain itu, keterlibatan lembaga profesional dalam faktor yang sifatnya normative isomorphism dapat dikaitkan dengan gejala allomorphism. Fenomena tersebut menggambarkan keterlibatan faktor endogen berupa aktor-aktor, institusi dan sistem berpikir yang semuanya digabungkan sehingga dapat mendukung proses institusionalisas

    Menyingkap Praktik Akuntansi Pada Perayaan Tradisi Lebaran Ketupat Suku Jaton (Jawa Tondano) di Gorontalo

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap praktik akuntansi penganggaran Masyarakat Jaton di Gorontalo terkhusus di desa Reksonegoro dalam perayaan lebaran ketupat. Etnometodologi digunakan peneliti sebagai metode penelitian guna menelusuri dan mempelajari bagaimana manusia menangkap dan melakukan aktivitas sehari-hari dalam realitas sosial. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa praktik akuntansi penganggaran Keluarga Jaton saat perayaan lebaran ketupat dilakukan dengan tiga cara, yaitu: (1) menaksir anggaran berdasarkan pengeluaran tahun sebelumnya, (2) menaksir anggaran berdasarkan frekuensi jumlah tamu, dan (3) menaksir anggaran berdasarkan nominal tabungan. Dalam mengoptimalkan anggaran terungkap adanya peran akuntansi rumah tangga di dalamnya. Praktik akuntansi rumah tangga matombol-tombolan (gotong royong) tercermin pada (a) sikap gotong-royong antar suami dan istri dalam menggabungkan pendapatan, (b) sikap gotong-royong antar anggota keluarga dalam persiapan tradisi ketupat sehingga dapat terlaksana secara efisien dan efektif, serta (c) sikap gotong-royong antar tetangga Masyarakat Jaton untuk saling menutupi kekurangan saat tradisi ketupat berlangsung. Adapun nilai-nilai yang mendasari praktik akuntansi yang dilakukan pada tradisi perayaan ketupat, yakni: Amanah, Maslahah, Adil, dan Loyal; yang dapat disingkat menjadi sebuah kata yaitu; AMAL

    Akuntabilitas Pada Upacara Mangrara Banua

    No full text
    Penelitian ini bertujuan menemukan bentuk dan makna akuntabilitas upacara adat mangrara banua. Pendekatan interpretif melalui etnografi digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menemukan bentuk akuntabilitas spiritual, akuntabilitas ekonomi, akuntabilitas sosial, akuntabilitas ekologi dan akuntabilitas mobilisasi masyarakat. Selanjutnya, ditemukan pula sebuah konsep akuntabilitas upacara mangrara banua dalam organisasi tongkonan yang dikenal oleh masyarakat Toraja sebagai tallu lolona a’pa’ tauninna. Hal ini bermakna bahwa segala sesuatu yang diamanahkan harus dipertanggungjawabkan secara fisik dengan baik sehingga akan menciptakan keberlangsungan hidup manusia serta alam lingkungan agar tetap terjaga yang kemudian di dasari atas nilai kasiturusan, kasianggaran, kasiuluran, kasikalammaran terhadap sesama dan alam lingkungan terutama menjaga nilai penggauran kepada para deata (dewa) dan to membali puang (arwah leluhur). Proses ini diakui sebagai bentuk pertanggung jawaban akan tengka ke’de’ (langkah hidup) manusia di bumi yang akan mendatangkan berkat serta kebahagiaan

    Institusionalisasi Kartu Kredit Pemerintah Dalam Belanja Uang Persediaan Pemerintah.

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi dan pelembagaan kartu kredit pemerintah dalam pembayaran uang persediaan melalui perspektif teori new institutional sociology di lingkup KPPN Gorontalo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma Interpretif dan metode studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keunggulan yang ditawarkan oleh kartu kredit pemerintah menarik minat pengguna yaitu keamanan bertransaksi, kebijakan bebas pajak dan kemudahan dalam pelaporan pertanggungjawaban. Dalam optimalisasi kartu kredit pemerintah pada KPPN Gorontalo dan satker wilayah kerjanya masih memiliki beberapa hambatan yang perlu dievaluasi kembali yaitu penerbitan/pergantian kartu yang dilakukan oleh pihak perbankan masih membutuhkan waktu yang cukup lama dan terbatasnya jumlah merchant yang menyediakan mesin EDC di wilayah Gorontalo. Selanjutnya dalam proses pelembagaan kartu kredit pemerintah yang terjadi di lingkup KPPN Gorontalo menunjukan terjadinya gejala institutional isomorphism yaitu mimetic, coercive, dan normative. Selain itu, indikasi terjadinya decoupling juga ditemukan dalam implementasi kartu kredit pemerintah

    Sustainable Islamic Selling Price: Konsep Nilai Penentuan Harga Jual Berlandaskan Pemikiran Ibnu Taimiyah dan Praktik Kekinian.

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan konsep nilai penentuan harga jual berlandaskan pada pemikiran Ibnu Taimiyah dan praktik kekinian. Dalam rangka memahami realitas secara lebih utuh dan lengkap, maka penelitian dilakukan menggunakan paradigma posmodern. Data penelitian ini diperoleh dari data primer dan data sekunder. Sumber data primer adalah wawancara dan observasi. Sementara sumber data sekunder adalah data tekstual yang terdiri dari Alquran, Hadits, karya-karya Ibnu Taimiyah, dan arsip lain yang berhubungan dengan objek penelitian. Proses analisis data dilakukan dengan tiga tahapan yaitu abstraksi, sinergi, dan konstruksi. Penelitian ini menghasilkan konsep Sustainable Islamic Selling Price yang mensinergikan pemikiran konseptual Ibnu Taimiyah dan praktik kekinian. Secara utuh, Sustainable Islamic Selling Price adalah konsep teoritis penentuan harga jual yang berpijak pada tauhid dan keseimbangan dengan rasa kasih sayang dan manifestasi nilai-nilai spiritualitas islam (halal, adil, amanah, ta’awun, muru’ah, dan qana’ah) sehingga menghadirkan kesejahteraan material, moral dan spriritual. Konsep Sustainable Islamic Selling Price berfungsi sebagai simbol yang memantik kesadaran spiritual bagi akademisi, praktisi, dan pemangku kebijakan dalam mewujudkan praktik akuntansi yang Islami

    Determinan Penggunaan Kartu Kredit Pemerintah Berbasis UTAUT Pada Satuan Kerja Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Di DKI Jakarta.

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh performance expectancy, effort expectancy, social influence terhadap behavioral intention serta pengaruh facilitating conditions dan behavioral intention terhadap use behavior dari penggunaan Kartu Kredit Pemerintah (KKP). Penelitian ini menggunakan model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) yang dimodifikasi dengan memasukkan perceived financial risk yang memiliki konstruk berpengaruh secara negatif terhadap behavioral intention. Kuesioner disebarkan kepada para pegawai yang menggunakan KKP dalam aktivitas bekerja sehari-hari di satuan kerja Kementerian PUPR yang berdomisili di DKI Jakarta. Data responden yang dapat diolah sebesar 110 dan dianalisis menggunakan metode PLS-SEM. Hasil penelitian membuktikan bahwa performance expectancy, effort expectancy, dan social influence berpengaruh positif terhadap behavioral intention dengan effort expectancy memiliki pengaruh yang paling kuat. Selanjutnya facilitating conditions dan behavioral intention berpengaruh positif terhadap use behavior, sedangkan perceived financial risk tidak berpengaruh terhadap behavioral intention. Kesimpulan yang dapat diambil bahwa model UTAUT dapat menjelaskan determinan penggunaan KKP dalam lingkup satker Kementerian PUPR yang berdomisili di DKI Jakarta. Peningkatan penggunaan KKP dapat berfokus pada peningkatan keinginan menggunakan (behavioral intention) dari pegawai, dan lebih khusus lagi pada aspek kemudahan dan kepraktisan (effort expectancy). Beberapa hal tersebut memberikan implikasi bahwa peningkatan aspek kemudahan dan kepraktisan penggunaan seperti tahapan proses UP yang lebih ringkas, administrasi pajak lebih ringkas dan kemudahan akses ke berbagai merchant perlu dilakukan dan dipertahankan untuk mencapai peningkatan penggunaan KKP

    Konsep Tata Kelola Berakhlak Berdasarkan Surah An-Nahl 90 dan Extended Maqashid Syariah: Kajian pada Lembaga Filantropi Islam.

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk membangun konsep tata kelola lembaga filantropi Islam dengan menggunakan paradigma religionis yang bersumber dari Alquran dan Hadis. Konsep tata kelola dibangun secara holistik yang meliputi perangkat tata kelola yang terdiri atas prinsip, struktur, dan proses. Metodologi penelitan yang digunakan adalah metodologi integratif Islam yang mengintegrasikan nilai surah An-Nahl 90 (pokok-pokok akhlak) dengan Extended Maqashid Syariah (tujuan syariah yang diperluas). Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder yang diperoleh dari Daarut Tauhid Peduli (DT Peduli) pusat di Bandung dan perwakilan Sumatera Selatan di Palembang. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Penelitian ini menghasilkan konsep Tata Kelola Berakhlak (TKB) yaitu ikhtiar lahiriah dan batiniah yang dilakukan insan berakhlak dalam lembaga dengan selalu melibatkan Allah dalam setiap aktivitasnya mengelola amanah dari stakeholders secara adil, ihsan, dan takaful untuk mencapai kemaslahatan dan ridho Allah di dunia maupun di akhirat. Konsep TKB terdiri dari prinsip, struktur dan proses untuk mencapai hikmah (tujuan hakiki) dari praktik TKB. Bangunan TKB dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu (1) dasar bangunan tata kelola yang berisikan prinsip-prinsip tata kelola berakhlak yang dibingkai dengan akidah (iman), (2) bagian tiang bangunan merupakan proses tata kelola berakhlak yang dibingkai dengan syariah (Islam), (3) bagian atap bangunan adalah hikmah (tujuan hakiki) tata kelola berakhlak yang dibingkai dalam akhlak (ihsan)

    Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Financial Distress dengan Reputasi Perusahaan sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di BEI).

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan dugaan adanya pengaruh Good Corporate Governance (GCG) dan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Financial Distress dengan Reputasi Perusahaan sebagai variabel intervening. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel penelitian ini sebanyak 27 perusahaan selama tahun 2018-2022 dengan metode porposive sampling. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi berganda dengan menggunakan STATA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa GCG berpengaruh negatif secara simultan terhadap financial distress, namun hanya dewan komisaris dan komite audit yang berpengaruh signifikan terhadap financial distress. Hal ini dikarenakan peran dewan komisaris dan komite audit yang efektif sebagai pengawas terhadap manajamen dalam menjalankan kegiatan perusahaan yang dapat merugikan perusahaan dapat dihindari, serta dapat mencegah tindakan-tindakan oportunistik dan berperilaku secara egois untuk mencapai tujuannya sendiri. CSR terbukti berpengaruh negatif secara signifikan terhadap financial distress, hal ini berarti bahwa kegiatan dan pengungkapan laporan CSR secara transparan dapat meningkatkan kepercayaan investor, sehingga membantu perusahaan untuk mendapatkan modal dari pasar modal yang membantu perusahaan dalam melewati masa-masa defisit perusahaan. GCG berpengaruh negatif terhadap financial distress melalui reputasi perusahaan sebagai variabel intervening. Namun hanya dewan komisaris dan komite audit yang berpengaruh signifikan terhadap financial distress dengan reputasi perusahaan sebagai variabel intervening. Semakin baik reputasi perusahaan yang disebabkan oleh jumlah dewan komisaris dan jumlah komite audit maka dapat mengurangi resiko terjadinya financial distress. CSR berpengaruh negatif secara signifikan terhadap financial distress melalui reputasi perusahaan sebagai variabel intervening yang menunjukkan kegiatan dan pengungkapan laporan CSR yang dilakukan perusahaan memberikan manfaat berupa good news kepada para stakeholders dan membangun reputasi perusahaan, sehingga dapat menarik para investor yang kemudian dapat mencegah perusahaan mengalami financial distress

    Makna University Social Responsibility Universitas Dr. Soetomo (Suatu Studi Fenomenologi).

    No full text
    Tujuan dari penelitian ini untuk memaknai University Social Responsibility di Universitas Dr Soetomo dengan menggunakan pendekatan studi fenomenologi. Pendekatan kualitatif dipilih dengan maksud memperoleh gambaran yang mendalam topik penelitian tesebut berdasarkan data-data kualitatif. Penelitian menggunakan paradigma interpretif dengan metode fenomenologi transendental yang dipelopori oleh Husserl. Penelitian ini melakukan eksplorasi secara mendalam atas pandangan, pengetahuan, pemahaman dan pengalaman Universitas ketika menjalankan tanggung jawab sosialnya. Data wawancara dengan informan yang terpilih dianalisis dengan intentionality, noema, noesis, intuisi dan intersubjektivitas. Informan penelitian terdiri dari pihak yayasan, pimpinan universitas, dosen, mahasiswa, yang memiliki pengetahuan dan menjalankan tanggung jawab sosial dalam universitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa; (1) University Social Responsibility yang dilaksanakan oleh Universitas Dr. Soetomo Surabaya dimaknai sebagai suatu wadah perwujudan nilai kebangsaan dan kerakyatan yang telah tumbuh dan berkembang di dalam diri Universitas Dr. Soetomo. (2) University Social Responsibility di Universitas Dr. Soetomo Surabaya dimaknai sebagai serangkaian agenda praktek lapangan yang secara terukur dan simultan dilakukan oleh dosen dan mahasiswa dalam mendampingi masyarakat. (3) University Social Responsibility dimaknai sebagai pembelajaran karakter yang berorientasi pada nilai-nilai nasionalisme yang dapat digunakan untuk mengatasi berbagai permasalahan sosial
    corecore