Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh performance
expectancy, effort expectancy, social influence terhadap behavioral intention serta
pengaruh facilitating conditions dan behavioral intention terhadap use behavior
dari penggunaan Kartu Kredit Pemerintah (KKP). Penelitian ini menggunakan
model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) yang
dimodifikasi dengan memasukkan perceived financial risk yang memiliki konstruk
berpengaruh secara negatif terhadap behavioral intention.
Kuesioner disebarkan kepada para pegawai yang menggunakan KKP
dalam aktivitas bekerja sehari-hari di satuan kerja Kementerian PUPR yang
berdomisili di DKI Jakarta. Data responden yang dapat diolah sebesar 110 dan
dianalisis menggunakan metode PLS-SEM.
Hasil penelitian membuktikan bahwa performance expectancy, effort
expectancy, dan social influence berpengaruh positif terhadap behavioral intention
dengan effort expectancy memiliki pengaruh yang paling kuat. Selanjutnya
facilitating conditions dan behavioral intention berpengaruh positif terhadap use
behavior, sedangkan perceived financial risk tidak berpengaruh terhadap
behavioral intention. Kesimpulan yang dapat diambil bahwa model UTAUT dapat
menjelaskan determinan penggunaan KKP dalam lingkup satker Kementerian
PUPR yang berdomisili di DKI Jakarta. Peningkatan penggunaan KKP dapat
berfokus pada peningkatan keinginan menggunakan (behavioral intention) dari
pegawai, dan lebih khusus lagi pada aspek kemudahan dan kepraktisan (effort
expectancy). Beberapa hal tersebut memberikan implikasi bahwa peningkatan
aspek kemudahan dan kepraktisan penggunaan seperti tahapan proses UP yang
lebih ringkas, administrasi pajak lebih ringkas dan kemudahan akses ke berbagai
merchant perlu dilakukan dan dipertahankan untuk mencapai peningkatan
penggunaan KKP