3 research outputs found

    Amben Tengah pada Rumah Jawa di Desa Gedangan Tulungagung

    No full text
    Rumah Jawa merupakan salah satu rumah tradisional yang ada di Indonesia. Rumah Jawa banyak tersebar di Pulau Jawa yang menyesuaikan dengan budaya masing-masing. Penyebaran di Pulau Jawa salah satunya ada di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur khususnya Desa Gedangan Kecamatan Karangrejo. Pada Desa Gedangan, Tulungagung Rumah Jawa masih banyak ditemukan dalam keadaan baik dan kebudayaan masyarakat yang berkaitan dengan adat istiadat masih berjalan dengan beberapa penyesuaian. Kebudayaan yang ada tersebut biasa dilakukan di suatu ruang yang dinamakan amben tengah atau sebagai tempat pemujaan, namun amben tengah mengalami perubahan seiring dengan berubahnya aktivitas manusia pada Desa Gedangan, Tulungagung. Perubahan amben tengah yang ada di Rumah Jawa pada Desa Gedangan perlu dilakukan analisis mengenai amben tengah pada Rumah Jawa di Desa Gedangan, Tulungagung. Analisis yang dilakukan diperlukan metode penelitian berupa deskriptif kualitatif untuk mendapatkan hasil mengenai amben tengah. Pada amben tengah Rumah Jawa di Desa Gedangan Tulungagung mayoritas memiliki kesamaan, namun Rumah Jawa di Desa Gedangan memiliki dua jenis susunan. Susunan rumah yang ada berupa rumah dengan bale dan rumah tanpa bale, kedua jenis rumah tersebut menimbulkan perlakuan yang berbeda juga antara amben tengah yang satu dan lainnya. Amben tengah pada rumah dengan bale cenderung lebih terbuka atau dibuka, sedangkan pada rumah tanpa bale cenderung lebih tertutup dan di tutup. Perubahan amben tengah didasari oleh perubahan aktivitas penghuna, sehingga fungsi ruang pada Rumah Jawa berubah. Amben tengah masih memiliki kedudukan tinggi meskipun sudah berubah atau tidak digunakan lagi, sehingga tidak adanya penambahan ruang masif yang menghalangi di depan amben tengah atau berada di belakang amben tengah

    Implikasi Sosial-Budaya Dan Ekonomi Pada Fisik Kawasan Terdampak Studentifikasi Di Kelurahan Ketawanggede, Kota Malang

    No full text
    Tingginya kebutuhan akan tenaga terdidik dalam berbagai lapangan pekerjaan, menyebabkan terbukanya kesempatan bagi lulusan sekolah menengah untuk meneruskan pendidikan ke perguruan tinggi. Mahasiswa yang datang untuk menuntut ilmu ke kota lain (bukan kota tempat tinggalnya) membutuhkan tempat tinggal dan kelengkapannya. Kebutuhan akan hunian tidak dapat dipenuhi atau disediakan oleh perguruan tinggi tempat belajarnya, sehingga harus dipenuhi oleh hunian sekitar kampus yang dimiliki oleh perorangan. Istilah studentifikasi didefinisikan sebagai perubahan sosial, budaya, ekonomi dan fisik sebagai akibat dari masuknya mahasiswa pada kawasan sekitar kampus di kota pendidikan. Beberapa penelitian terdahulu membahas dampak studentikasi seperti: perubahan struktur populasi, kenaikan harga lahan, penurunan lingkungan fisik, perubahan pelayanan untuk keluarga menjadi pelayanan untuk mahasiswa, degradadasi sosial. sampai kepada gangguan kebisingan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui studentifikasi yang terjadi di Kota Malang sebagai kota pendidikan tinggi, kemudian menentukan dampak studentifikasi yang paling berpengaruh dalam perkembangan kawasan di sekitar kampus, dan merumuskan implikasi sosial-budaya dan ekonomi pada fisik kawasan terdampak studentifikasi di Kota Malang. Kawasan studi yang dipilih adalah Kelurahan Ketawanggede Kota Malang yang berada dekat kampus Universitas Brawijaya sebagai kampus terbesar di Malang. Metoda yang akan digunakan adalah kualitatif despkriptif, kuantitatif deskriptif dan kuantitatif inferensial, untuk menganalisis hasil wawancara pada responden: mahasiswa, pengelola/pemilik kos, warga, dan pelaku usaha, Sedangkan untuk menemukan model struktural pengaruh sosil-budaya dan ekonomi pada fisik kawasan, digunakan Structural Equation Model Partial Least Square (SEM-PLS) dalam mengolah hasil wawancara dengan Ketua Rukun Tetangga di Kelurahan Ketawanggede, Kota Malang. Model struktural yang dihasilkan, menunjukkan bahwa sosial-budaya berpengaruh pada ekonomi dan fisik, demikian juga dengan ekonomi memilik pengaruh kepada fisik kawasan. Temuan yang diperoleh adalah: terjadinya kohesi sosial antara mahasiswa dengan warga, adanya segregasi sosial berdasarkan pilihan hunian mahasiswa, gaya hidup warga dan mahasiswa tetap dipertahankan, terjadinya keberlanjutan komunitas warga, adanya keseimbangan usaha pelayanan warga dan warga, kesejahteraan warga meningkat, perubahan bentuk dan fungsi rumah, kualitas lingkungan membaik, dan keamanan kawasan. Temuan ini memperkaya dan menambahkan teori studentifikasi dengan konteks kota Malang, yang memiliki kondisi sosial-budaya, ekonomi dan fisik yang berbeda dari penelitian terdahulu

    , Implikasi Sosial-Budaya Dan Ekonomi Pada Fisik Kawasan Terdampak Studentifikasi Di Kelurahan Ketawanggede, Kota Malang.

    No full text
    Tingginya kebutuhan akan tenaga terdidik dalam berbagai lapangan pekerjaan, menyebabkan terbukanya kesempatan bagi lulusan sekolah menengah untuk meneruskan pendidikan ke perguruan tinggi. Mahasiswa yang datang untuk menuntut ilmu ke kota lain (bukan kota tempat tinggalnya) membutuhkan tempat tinggal dan kelengkapannya. Kebutuhan akan hunian tidak dapat dipenuhi atau disediakan oleh perguruan tinggi tempat belajarnya, sehingga harus dipenuhi oleh hunian sekitar kampus yang dimiliki oleh perorangan. Istilah studentifikasi didefinisikan sebagai perubahan sosial, budaya, ekonomi dan fisik sebagai akibat dari masuknya mahasiswa pada kawasan sekitar kampus di kota pendidikan. Beberapa penelitian terdahulu membahas dampak studentikasi seperti: perubahan struktur populasi, kenaikan harga lahan, penurunan lingkungan fisik, perubahan pelayanan untuk keluarga menjadi pelayanan untuk mahasiswa, degradadasi sosial. sampai kepada gangguan kebisingan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui studentifikasi yang terjadi di Kota Malang sebagai kota pendidikan tinggi, kemudian menentukan dampak studentifikasi yang paling berpengaruh dalam perkembangan kawasan di sekitar kampus, dan merumuskan implikasi sosial-budaya dan ekonomi pada fisik kawasan terdampak studentifikasi di Kota Malang. Kawasan studi yang dipilih adalah Kelurahan Ketawanggede Kota Malang yang berada dekat kampus Universitas Brawijaya sebagai kampus terbesar di Malang. Metoda yang akan digunakan adalah kualitatif despkriptif, kuantitatif deskriptif dan kuantitatif inferensial, untuk menganalisis hasil wawancara pada responden: mahasiswa, pengelola/pemilik kos, warga, dan pelaku usaha, Sedangkan untuk menemukan model struktural pengaruh sosil-budaya dan ekonomi pada fisik kawasan, digunakan Structural Equation Model Partial Least Square (SEM-PLS) dalam mengolah hasil wawancara dengan Ketua Rukun Tetangga di Kelurahan Ketawanggede, Kota Malang. Model struktural yang dihasilkan, menunjukkan bahwa sosial-budaya berpengaruh pada ekonomi dan fisik, demikian juga dengan ekonomi memilik pengaruh kepada fisik kawasan. Temuan yang diperoleh adalah: terjadinya kohesi sosial antara mahasiswa dengan warga, adanya segregasi sosial berdasarkan pilihan hunian mahasiswa, gaya hidup warga dan mahasiswa tetap dipertahankan, terjadinya keberlanjutan komunitas warga, adanya keseimbangan usaha pelayanan warga dan warga, kesejahteraan warga meningkat, perubahan bentuk dan fungsi rumah, kualitas lingkungan membaik, dan keamanan kawasan. Temuan ini memperkaya dan menambahkan teori studentifikasi dengan konteks kota Malang, yang memiliki kondisi sosial-budaya, ekonomi dan fisik yang berbeda dari penelitian terdahulu
    corecore