4 research outputs found
PEMANFAATAN BIOGAS SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF RAMAH LINGKUNGAN DAERAH DESA MONGGOL, KABUPATEN GUNUNGKIDUL, YOGYAKARTA
Biogas merupakan sumber energi terbarukan yang penting dan dapat dijadikan sebagai energi alternatif pengganti energi yang berasal dari fosil seperti minyak bumi dan gas alam. Ini diperlukan mengingat kegiatan eksplorasi dan eksploitasi energi yang berasal dari fosil terus meningkat, sedangkan energi tersebut adalah energi yang tidak dapat diperbarui. Selain itu, penggunaan energi fosil juga menghasilkan limbah yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Pemanfaatan limbah organik untuk produksi biogas dapat memperkecil konsumsi energi fosil serta mengurangi pencemaran lingkungan. Biogas dihasilkan dari proses pemecahan bahan limbah organik yang melibatkan aktivitas bakteri anaerob dalam kondisi anaerobik dalam suatu digester. Komposisi utama biogas adalah Metana (CH4), Karbon dioksida (CO2), Hidrogen (H2) dan Hidrogen Sulfida (H2S).Biogas merupakan energi yang ramah lingkungan karena tidak menghasilkan asap dan limbahnya mengandung unsur yang dibutuhkan oleh tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan potensi limbah organik dan pemicu peningkatan produksi ternak yang berada di daerah Desa Monggol, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Potensi limbah organik yang berada pada daerah tersebut berupa limbah peternakan sapi yang sampai saat ini belum dapat dimanfaatkan secara optimal. Pemanfaatan limbah organik berupa limbah ternak sapi dilakukan dengan membuat reaktor biogas dengan 3 komponen utama yaitu inlet, digester dan outlet. Selain itu, diperlukan perhatian khusus mengenai aspek C/N rasio input (kotoran ternak), residence time, pH, suhu dan toksitas dari reaktor biogas, agar dapat menghasilkan gas metana secara optimal. Dengan melakukan pemanfaatan limbah ternak sapi yang diolah menjadi biogas, hasilnya dapat dimanfaatkan untuk dijadikan bahan bakar kompor gas, kemudian sebagai pengganti bahan bakar motor bensin dan sebagai pupuk organik cair yang bebas amoniak dan kaya kandungan unsur hara
IDENTIFIKASI SISTEM SUNGAI BAWAH TANAH DI GOA PINDUL, GUNUNG KIDUL, YOGYAKARTA MENGGUNAKAN KOMBINASI DATA GEOLISTRIK RESISTIVITAS, ELEKTRO MAGNETIK VLF DAN PEMETAAN SISTEM SUNGAI BAWAH TANAH
Daerah Gunung Kidul merupakan suatu daerah karst yang kebanyakan terdiri dari batuan karbonat.merupakan daerah yang memiliki tingkat pelapukan yang sangat tinggi, bisa secara kimiawi maupun fisika. Hal inilah yang menyebabkan terdapat banyak rongga batuan dan goa pada daerah karst. Salah satu hasil dari pelarutan pada daerah Gunung Kidul yang terkenal adalah Goa Pindul. Penyelidikan air tanah disekitar Goa Pindul sangat perlu dilakukan karena peruntukannya untuk keperluan sehari hari. Penyelidikan yang dilakukan adalah melalui metode elektromagnetik Very Low Frequency (VLF) dan geolistrik resistivitas (konfigurasi pole dipole) dan pemetaan sungai bawah tanah. Dari hasil integrasi metode tersebut akan dihasilkan informasi lapisan air tanah, ketebalan, kedalaman dan geometri goa secara 3D. Berdasarkan hasil pemetaan didapat perkembangan aliran sungai bawah tanah disekitar Goa Pindul. Penampang resistivitas memiliki kelebihan dapat menggambarkan secara detail letak kantong air diatas langit-langit goa akibat proses infiltrasi air dari permukaan tanah. Penampang elektromagnetik memiliki penetrasi yang dalam sehingga dapat mengetahui kedudukan dari sesar yang bekerja pada sekitar daerah goa pindul. Kantong air yang terletak diatas atap goa ditunjukan dengan rentang nilai resistivitas sebesar 1-30 Ωm pada kedalaman 5-11 m dibawah permukaan tanah. Kantong air ini dapat terbentuk karena adanya sisipan lempung pada perlapisan batuan gamping yang menghalangi air untuk turun kebawah. Sisipan lempung ditunjukan dengan rentang nilai resistivitas 8-60 Ωm yang keberadaannya tersebar dari kedalaman 1,7-17 m.Keberadaan aliran sungai bawah tanah pada metode ini ditunjukan dengan rentang nilai rapat arus elektrik (RAE) 65-100%
Karakteristik Geologi dan Skenario Reservoir Hidrokarbon Sebagai Rencana Pengembangan Zona Prospek Lapangan “Tesseract” Cekungan Jawa Timur Utara pada Zona Rembang, Jawa Timur
Lapangan Tesseract merupakan lapangan minyak dan gas yang terletak di Cekungan Jawa Timur
Utara pada Zona Rembang, Jawa Timur. Lapangan ini berada di wilayah onshore dengan reservoir
yang di dominasi oleh batugamping pasiran (kalkarenit). Cekungan tersebut terdiri dari antliklinorium
yang memiliki arah Barat-Timur, sedangkan arah umum sesarnya berarah Timur Laut-Barat Daya dan
ada beberapa sesar naik berarah Timur-Barat. Target zona interest merupakan Formasi Wonocolo,
Bulu dan Ngrayong dengan kedalaman mencapai hampir 1,770 m dibawah permukaan air laut. Pada
lapangan ini telah dilakukan kegiatan eksplorasi sebelumnya, dimana uji DST dan PVT pertama kali
dilakukan pada tanggal 12 Oktober 2012. Berdasarkan hasil analisa, lapagan ini memiliki reservoir gas
pada Layer F, dan reservoir minyak pada Layer K1 dan L5. Pada lapangan ini total sudah terdapat 3
sumur existing, yaitu sumur TSC-1, TSC-2 dan TSC-3. Tipe perangkap tempat terakumulasinya
hidrokarbon merupakan tipe structural berupa antiklin dan fault. Dari hasil studi G&G, reservoir pada
lapangan ini adalah Formasi Wonocolo, Formasi Bulu dan Formasi Ngrayong sebagai reservoir rock
yang tersusun atas batugamping pasiran atau kalkarenit. Dari hasil perhitungan volumetrik didapatkan
besar total OGIP pada Lapangan Tesseract sebesar 15.96 BSCF dengan Estimated Ultimate Recovery
(EUR) sebesar 60-85%, atau sekitar 9.57 BSCF. Kemudian untuk total OOIP sebesar 30.34 MMSTB
dengan Estimated Ultimate Recovery (EUR) sebesar 60%, atau sekitar 18.2 MMSTB. Dari hasil 4
skenario reservoir, skenario 4 dipilih menjadi skenario terbaik untuk Lapangan Tesseract. Skenario 4
menghasilkan Recovery Factor (RF) sebesar 59.05 % untuk minyak dan 61.71% untuk gas.
Kata Kunci : lapangan tesseract, cekungan jawa timur utara, zona rembang, kalkarenit, skenario
Analisis Potensi Tanah Longsor Menggunakan Metode Seismik Refraksi Critical Distance Method dan Delay Time Plus Minus pada Daerah Kebun Karet, Kecamatan Imogiri, Bantul, D.I. Yogyakarta
Kabupaten Bantul merupakan salah satu daerah yang berpotensi terhadap bencana tanah longor. Hal
tersebut karena Kabupaten Bantul termasuk ke dalam zona Gunung Batur yang terdiri dari batuan
gunung api yang sudah lapuk. Daerah penelitian berada di Kebun Karet, Kecamatan Imogiri yang
berpotensi terhadap tanah longsor. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi kondisi lapisan di
permukaan dan di bawah permukaan bumi sehingga dapat mengetahui potensi tanah longsor. Metode
penelitian menggunakan pengukuran seismik refraksi dengan perhitungan T-X CDM (Critical
Distance Method) dan Delay Time Plus Minus pada 9 lintasan dengan jarak offset 2 meter. Melalui
pengolahan data menggunakan metode CDM dapat mengetahui adanya dua lapisan dengan kemiringan
mencapai 68.019o sedangkan dengan metode Plus Minus dapat mengetahui bahwa pada lapisan
pertama terdapat litologi batupasir dengan kecepatan rambat gelombang 1.121,795 m/s sedangkan
pada lapisan kedua terdapat litologi batulempung dengan kecepatan rambat gelombang 1.248,647 m/s.
Sehingga dapat diketahui bahwa bidang gelincir terdapat pada lapisan batulempung.
Kata Kunci : potensi tanah longsor, cdm dan plus minus, seismik refraksi, batupasir, batulempun