7 research outputs found

    Sertifikasi Sebagai Ikon Dalam Pemasaran Pendidikan

    Full text link
    Sertfkasi guru merupakan sebuah lisensi yang menunjukkan bahwa seseorang sudah memiliki hak menyandang profesi guru. Untuk mendapatkan sertifikasi tersebut ada beberapa persyaratan yang harus dipenuh yang d sinyar merupakan indikator kelayakan / keprofesionalan seorang guru. Dipandang dari beberapa sudut semuanya memberkan respon yang positif, demikian juga apabila pandang dai sudut pemasaran pendidikan. Tingginya tingkat, kompetitor anta lembaga pendidikan memunculkan sertifikasi sebagai sebuah ikon dalam memasarkan pendidikan. Secara sederhana bisa dikemukekan bahwa semakin banyak guru di sekolah tersebut yang menyandang sertifikasi, maka akan semakin tinggi mutu proses belajar mengajar dan akan semakin tinggi pula mutu hasil pendidikan tersebut Mamasyarakat dapat merasakan dan mengakui mutu tersebut maka akan mampu mendptakan kepuasan terhadap pelanggan penddikan, kepuasan Kusendiri akan membentuk nyatta sadari pelanggan, dan semakin loyalpelanggan terhadap lembaga maka akan semakin tinggi permintaan masyarakat terhadap produk lembaga. Tinggnya permintaan akan menadi driver force bagi pertumbuhan lembaga pendidikan

    UU No. 9 Tahun 2009 Tentang Badan Hukum Pendidikan Dalam Konteks Manajemen Dan Pemasaran Pendidikan

    Full text link
    Lahirnya UU No.9 Tahun 2009 Tentang Badan Hukum Pendidikan (BHP), menciptakan suatu Perubahan tatanan dalam penyelenggaraan pendidikan. Meskipun diwarnai pro dan kontra, akan tetapi tetap saja UU tersebut harus menjadi acuan dasar dalam setiap proses penyelenggaraan pendidikan di negara kita. Dilihat dari sisi positifnya. UU ini sebenarnya akan mengantarakan setiap lembaga pendidikan yang ada di negara kita untuk berorientasi pada mutu dan memilih program pendidikan yang disesuaikan dengan tuntutan dan tantangan dari customers, stakholders dan user secara lokal dan global, karena suatu saat UU ini akan menghilangkan gap antara sekolah negeri dan swasta yang selama ini melekat pada pendidikan di negara kita. Mengapa demikian, karena orientasi mutu yang dikejar setiap lembaga pendidikan akan kembali pada kemampuan penyelenggara pendidikan dalam menciptakan produk yang dianggap bernilai luar biasa oleh calon customers sehingga tetap diminati yang berujung pada survive. Selain itu UU ini bagi pemimpin yang jeJi melihat peluang, merupakan tiket untuk menuju world class performer company, yang dapat dipastikan pengelolaan pasarnya tidak lagi hanya di dalam negeri akan tetapi merambah ke manca negara

    Sertifikasi Sebagai Jaminan Mutu

    Full text link
    Proses Sertifika1; merupakan sebuah .an nan mutu pemeritah pada pendidikan, karena sertikat merupakan legitimasi profesional dari kompetensi dan kualifikasi yang harus dimiliki oleh tenaga pendidik. Guru/tenaga pendidik merupakan ujung tombak dari sebuah proses pendidikan sehingga tinggi rendahnya mutu has. pendidikan akan berhubungan dengan tingkat keprofe. onaian guru. Guru yang profesional harus mempunyai sertifikat sebaga wujud formal, dimana di dalamnya include dengan kualifikasi dan kompetens yaitu kompetensi pedagogi, kompetens. kepribad i an, kompetens sosial dan kompetensi profesional yang diperoleh melalu pendidikan profesi. Tuntutan professional dan tenaga pendidik akan mencitakan suatu pendidikan yang β€œ di teuteup ti hareup sieup, di titik ti gigir lengik, di sawang ti tukang lenjang ”. Sempurna

    Pengaruh Kepemimpinan Transformasional, Pelatihan, Dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Pelayanan Administrasi Akademik Di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Se-kota Bandung

    Full text link
    Pelayanan Administrasi akademik merupakan salah satu pelayanan yang diberikan oleh pihak Perguruan Tinggi untuk mahasiswa. Kualitas layanan (service quality) yang baik akan meningkatkan kepuasan dan mempengaruhi tingkat competitive advantage perguruan tinggi untuk dapat memenangkan persaingan. Dalam upaya meningkatkan layanan administrasi akademik maka diperlukan peningkatan kinerja dari karyawan administrasi akademik tersebut berupa kepemimpinan yang transformasional, pemberian pelatihan-pelatihan, dan peningkatan motivasi melalui pemenuhan kebutuhan-kebutuhan karyawan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sampel yang digunakan yaitu karyawan administrasi akademik yang berjumlah 41 responden yang tersebar di 12 STIE di Kota Bandung. Adapun teknik pengolahan data yang digunakan adalah 1) Perhitungan rata-rata variabel, 2) Uji Normalitas, 3) Analisis Korelasi, 4) Analisis Regresi Sederhana dan Ganda untuk menentukan hubungan kausalitas. Kesimpulan penelitian yaitu hasil kecenderunagn umum, kepemimpinan, pelatihan dan motivasi berkategori baik. Sedangkan kinerja karyawan berkategori sangat baik. Hasil analisis regresi sederhana menyatakan bahwa kepemimpinan transformasional tidak memberikan pengaruh terhadap kinerja karyawan, pelatihan memberikan pengaruh terhadap kinerja karyawan sebesar 16%, dan motivasi memberikan pengaruh terhadap kinerja karyawan sebesar 17,8%. Hasil analisis regresi ganda menyatakan bahwa kepemimpinan transformasional, pelatihan, dan motivasi secara bersama-sama memberikan pengaruh terhadap kinerja karyawan sebesar 25,4% dan sisanya 74,6% dipengaruhi faktor lain. Academic Administrative Services is one of the services provided by the College for students. Quality of service (service quality) will both increase the satisfaction level of competitive advantage and influence the college to be able to win the competition. In an effort to improve the administrative services it is necessary to increase the academic performance of academic administrative personnel in the form of transformational leadership, training services, and increased motivation through the fulfillment of employee needs. The method used in this research is descriptive method with quantitative approach. The sample used is academic administrative employees, which amounted to 41 respondents spread across 12 STIE in Bandung. The data processing techniques used are: 1) Calculation of average variable. 2) Normality Test. 3) Correlation Analysis. 4) Simple and Multiple Regression Analysis to determine causality.Conclusion of a study that is generally, leadership, training, and motivation in good categorized, While the employee\u27s performance is very good category. The results of simple regression analysis states that transformational leadership does not give effect to the performance of employees, training impact the performance of employees by 16%, and motivation gives effect to the performance of employees at 17.8%. The results of multiple regression analysis states that transformational leadership, training, and motivation together give effect to the performance of employees by 25.4% and the remaining 74.6% influenced by other factors

    Pengaruh Kompensasi Dan Iklim Organisasi Sekolah Terhadap Kepuasan Kerja Guru Non PNS Madrasah Aliyah

    Full text link
    The overall purpose of this study aims to describe and analyze the compensation and school organizational climate on job satisfaction of teachers Madrasah Aliyah in Bandung Barat. study reason to reveal important aspects related to job satisfaction of teachers who are directly affected by compensation and school organizational climate. The result is expected to benefit both practically and teoretis.Metode used in this research is survey method with quantitative approach. Data collection technique used was a questionnaire. The subjects were sampled Madrasah Aliyah is non-civil servant teachers who are in the neighborhood Bandung Barat. Finding study showed that the general picture variable compensation at Bandung Barat in fairly good condition. As for school organizational climate variables and variable job satisfaction. Simultaneously, compensation and organizational climate and significant positive impact on job satisfaction of teachers. This proves that the compensation and organizational climate on job satisfaction of teachers Madrasah Aliyah in Bandung Barat which has a positive determination

    Role of Global Leadership and Capacity Building in Increasing Teacher's Profession Commitment

    Full text link
    The purpose of this study is to describe efforts to increase the commitment of the teaching profession through the role of global leadership and capacity building in State Senior High Schools (SMA) in Bogor Regency. This study employs a descriptive qualitative approach and collected data via: interviews; observation; and documentation study. Data analysis in this study uses data reduction, data presentation and verification or conclusions. The results showed that increasing the professional commitment of teachers can be done through teacher training (capacity building) and the role of global leadership as the development of people and motivation of people. Keywords: teacher's professional commitment, global leadership, capacity buildin
    corecore