5 research outputs found

    Pengaruh Pemberian Logoterapi Terhadap Harga Diri Penderita Kusta Yang Mengalami Harga Diri Rendah Di Rumah Sakit Kusta Kediri

    Get PDF
    Kusta atau Morbus Hansen merupakan penyakit menular yang menyerang syaraf tepi, kulit dan jaringan tubuh lainnya. Kusta selain menimbulkan masalah fisik juga menimbulkan dampak psikososial. Harga diri rendah merupakan masalah psikososial yang paling banyak ditemukan pada penderita kusta yang diakibatkan adanya perubahan pada tubuh dan stigma di masyarakat. Penderita kusta, yang tidak memiliki kepercayaan diri yang baik, akan mengalami gangguan interaksi sosial. Tujuan penelitian ini menjelaskan pengaruh logoterapi dalam meningkatkan harga diri penderita kusta yang mengalami harga diri rendah. Desain penelitian ini adalah quasy experimental pre post test with control group design. Sampling yang digunakan adalah quota sampling dengan besar sampel sebanyak 32 orang yang dibagi dalam 2 kelompok, yaitu kelompok perlakuan 16 responden dan kelompok kontrol 16 responden. Analisis data menggunakan uji T berpasangan. Hasil menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik pada harga diri antara sebelum dan setelah pemberian logoterapi pada kelompok perlakuan (p-value=0,000). Kelompok kontrol terdapat perbedaan namun tidak signifikan secara statistik pada harga diri antara sebelum dan setelah penyuluhan kesehatan (p-value=0,058). Hasi akhir penelitian didapatkan perbedaan yang signifikan pada harga diri antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol setelah pemberian logoterapi (p-value=0,000). Logoterapi perlu direkomendasikan untuk dijadikan standar terapi spesialis keperawatan jiwa dalam menangani pasien dengan harga diri rendah dan Rumah Sakit Kusta Kediri diharapkan memfasilitasi pelayanan kesehatan jiwa bagi penderita kusta yang mengalami masalah psikososial

    Pengaruh Komunikasi Terapeutik Perawat Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Pasien Pra Operasi

    Get PDF
    Kecemasan merupakan perasaan yang tidak menyenangkan yang dapat mempengaruhi respon fisiologis dan psikologis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh komunikasi terapeutik perawat terhadap tingkat kecemasan pada pasien pra operasi. Rancangan penelitian ini adalah pre experimental design, mengunakan two grup pretest-postest, dengan jumlah sampel sebanyak 15 orang untuk tiap kelompok. Teknik sampling yang digunakan adalah nonprobability sampling, yaitu quota sampling dan menggunakan uji wilcoxon. Dari hasil uji Wilcoxon pada kelompok perlakuan diperoleh nilai p=0,005 maka dapat disimpulkan bahwa pemberian komunikasi terapeutik efektif menurunkan tingkat kecemasan pada pasien pra operasi. Pada kelompok kontrol, hasil uji wilcoxon diperoleh nilai p=1,000 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perubahan tingkat kecemasan pada pasien yang tidak dilakukan komunikasi terapeutik. Hasil penelitian ini dapat digunakan, agar perawat tetap memperhatikan kecemasan pada pasien pra operasi dan melakukan pendekatan dengan tehnik komunikasi terapeuti

    Pengaruh Cognitive Behavior Therapy Terhadap Penurunan Tingkat Kekambuhan Halusinasi Dengar

    Get PDF
    Halusinasi adalah merasakan segala sesuatu dalam keadaan sadar yang tampak nyata, namun sebenarnya hanya diciptakan oleh persepsi pikiran sendiri. Pasien dengan halusinasi pendengaran jika tidak segera ditangani akan berakibat kehilangan kontrol seperti bunuh diri, membunuh, bahkan merusak lingkungan. Terapi keperawatan yang direkomendasikan adalah Cognitive Behaviour Therapy (CBT). Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh CBT terhadap penurunan tingkat kekambuhan halusinasi dengar. Penelitian ini menggunakan desain one group pre test post test dengan jumlah sampel sebanyak 63 orang dengan menggunakan teknik sampling purposive. Instrumen untuk mengumpulkan data menggunakan instrumen Psychotic Syndrome Rating Scale. Data dianalisis dengan uji paired-t. Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat disimpulkan pemberian terapi CBT memberi pengaruh yang signifikan secara statistik terhadap tingkat kekambuhan halusinasi pada pasien dengan halusinasi dengar dengan nilai signifikansi sebesar 0,000

    PRAKTIK YOGA ASANA DALAM MENORMALKAN TEKANAN DARAH DI KELOMPOK LANSIA BALI MOVEMENT BANJAR BATANBUAH DAUH YEH CANI BADUNG

    Get PDF
    Penurunan fungsi organ kardiovaskuler lansia mengakibatkan hipertensi yaitu tekanan darah sistolik (tDs) ≥ 140mmhg dan tekanan darah diastolik (tDD) ≥ 90mmhg. hipertensi diobati dengan obat-obat dari dokter dan tradisional yoga asana. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh yoga asana terhadap tekanan darah di kelompok lansia Bali Movement Banjar Batanbuah, Abs Dauh yeh Cani, Abiansemal, Badung. Menggunakan mix study eksperimental pretest-posttest tanpa kontrol dan fenomenologi. sampel berjumlah 40 orang dan beberapa sampel digunakan sebagai informan. secara obyektif rata-rata tDs dan tDD sebelum yoga asana adalah hipert yaitu 141,00mmhg dan 90,00mmhg, sedangkan setelah yoga asana tDs dan tDD menjadi normal yaitu 120,75mmhg dan 80,75mmhg. Analisa Wilcoxon test pada α = 0,05 ditemukan p value 0,001, yang artinya ada pengaruh yoga asana terhadap tekanan darah lansia hipertensi, dan secara subyektif informan merasakan manfaat yoga asana untuk menurunkan tekanan darahnya. lansia yang hipertensi dapat menggunakan yoga asana sebagai pengobatan hipertensi bersama-sama obat dari dokter

    Hubungan Kepercayaan Diri dengan Interaksi Sosial Anak Usia Prasekolah di TK Ratna Kumara Medahan

    No full text
    Latar Belakang: Anak usia prasekolah adalah anak yang berumur 3-6 tahun yang memiliki periode optimal untuk mulai menunjukkan minat dalam kesehatan serta menunjukkan interaksi terhadap lingkungan sosial. Interaksi sosial merupakan suatu proses hubungan dinamis yang terjadi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok sehingga menimbulkan hubungan timbal balik untuk mencapai tujuan masing-masing. Salah satu hal yang dapat membantu anak dalam interaksi sosial adalah dengan memiliki rasa kepercayaan diri. Kepercayaan diri merupakan keyakinan atas kemampuan yang dimiliki oleh individu untuk mencapai berbagai tujuan dalam hidupnya. Dengan memiliki rasa kepercayaan diri anak dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan yang ada dalam diri anak, sehingga anak mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kepercayaan diri dengan interaksi sosial anak usia prasekolah di TK Ratna Kumara Medahan. Metedologi: Penelitian ini menggunakan metode penelitian jenis kuantitatif desain korelasional dengan pendekatan penelitian cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa siswi TK Ratna Kumara Medahan yang berjumlah 62 responden yang dipilih dengan metode simple random sampling. Uji analisia data yang digunakan adalah uji statistik non parametrik korelasi Spearman Rank. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan 45 anak (72,6%) memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan 44 anak (71,0%) memiliki kemampuan interaksi sosial yang baik. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh hasil nilai p –value 0,000 < 0,05 yang berarti ada hubungan positif signifikan antara variabel kepercayaan diri dengan variabel interaksi sosial. Kesimpulan: Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang perkembangan anak khususnya mengenai kepercayaan diri dan interaksi sosial pada anak
    corecore