17 research outputs found

    Pemetaan Konsistensi Tanah Berdasarkan Nilai N-spt di Kota Pontianak

    Get PDF
    Salah satu parameter dari kemampuan daya dukung tanah adalah kepadatan tanah. Yang paling umum dan banyak dilakukan untuk mencari kepadatan tanah dengan metode sondir (Cone Penetration Test) dan Standar Penetration Test (SPT). Pengeboran di lapangan dilakukan untuk mendapatkan nilai NSPT. Tujuan dari kajian ini adalah untuk menggambarkan keadaan konsistensi tanah tiap-tiap kedalaman. Penelitian ini menggunakan data skunder yaitu data yang berasal dari pekerjaan penyelidikan tanah dengan metode SPT yang dilakukan oleh laboratorium Mekanika Tanah Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura. Pekerjaan pernah dilakukan diwilayah kota Pontianak. Hasil dari pemetaan kosistensi tanah berdasarkan NSPT yang diplot pada potongan konsistensi tanah vertikal dapat diketahui keadaan tanah pada kota Pontianak dapat dijabarkan keadaan very soft dari wilayah Pontianak selatan dan Pontianak tenggara lebih dalam dibanding dengan keadaan very soft diwilayah Pontianak barat, untuk mendapatkan konsistensi tanah hard diwilayah Pontianak selatan dan Pontianak tenggara perlu mencapai kedalaman >26 meter sedangkan pada wilayah Pontianak barat dan pontianak kota perlu mencapai kedalaman >30 meter. Hal ini menjelaskan bahwa kodisi tanah kota Pontianak Keadaan struktur tanah di kota pontianak termasuk kedalam wilayah peneplant dan sendimen aluvial yang secara fisik merupakan jenis tanah liat, jenis tanah ini berupa gambut bekas endapan lumpur sungai kapuas. Keadaan ini sangat labil dan mempunyai daya dukung tanah yang rendah, perlu mencapai kedalaman tertentu untuk mendapatkan kondisi tanah yang mempunyai daya dukung tanah yang kuat

    Pemetaan Konsistensi Tanah Berdasarkan Nilai Sondir di Kota Pontianak

    Get PDF
    Penyusunan pemetaan ini dilakukan terhadap data sondir yang ada di Kota Pontianak, dimana dari data ini akan dipetakan konsistensi jenis tanah yang di wakili oleh parameter – parameter yang di dapat dari data sondir.Skripsi ini menyajikan hasil analisa data sondir untuk mengetahui kondisi tanah di Kota Pontianak kemudian mendeskripsikan penyebaran konsistensi tanah yang ada di Kota Pontianak.Secara umum konsistensi tanah di Kota Pontianak menunjukan pada kedalaman 0 – 14 meter adalah tanah sangat lunak dan pada kedalaman 14 – 20 meter berkonsistensi tanah lunak

    Analisis Kombinasi Preloading Mekanis dan Elektrokinetis terhadap Kuat Geser Tanah Lunak Pontianak

    Full text link
    Tanah lunak menutupi sebagian besar wilayah Kota Pontianak dan daerah pesisir. Secara umum tanah lunak mempunyai sifat geoteknis yang kurang menguntungkan bagi konstruksi, yaknimemiliki kuat geser yang sangat rendah. Rendahnya kuat geser sangat membatasibebanyang bekerja di atasnya. Mengatasi permasalahan geoteknis tersebut diperlukan upaya perbaikan tanah, pada tulisan ini perbaikan tanah dilakukan dengan mengkombinasikan metode preloadingdan metode elektrokinetik. Pengujian elektrokinetik dilakukan dilaboratorium dengan model uji berupa tabung pipa PVC panjang 19cm dan diameter 15cm dengan menggunakan 5 batang lidi. Pengujian dilakukan untuk melihat pengaruh dari besar arus listrik dan preloading yang diberikanselama pengujian elektrokinetik, serta pengarunya terhadap sifat fisik dan mekanis tanah setelah pengujian. Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa, kadar air setelah pecobaan mengalami penurunan, penurunan kadar air sampel A1 sebesar 1,15%, A2 sebesar 4,72%, A3 sebesar 6,59%, B1 sebesar 2,96%, B2 sebesar 3,57%, B3 sebesar 8,78% dan B4 sebesar 11,60%. Penurunan kadar ini berpengaruh terhadap meningkatnya berat volume tanah, berat volume tanah tersebut masing-masing untuk sampel A1 sebesar 1,481 gr/cm3, A2 sebesar 1,515 gr/cm3, A3 sebesar 1,522 gr/cm3, B1 sebesar 1,491 gr/cm3, B2 sebesar 1,507 gr/cm3, B3 sebesar 1,529 gr/cm3 dan B4 sebesar 1,536 gr/cm3. Modulus elastisitas tanah berbanding lurus dengan daya dukung tanah, semakin besar daya dukung tanah maka semakin besar pula nilai modulus elastisitas tanah tersebut. Arus listrik dan preloading yang diberikan berpengaruh terhadap kuat geser tanah dan daya dukung tanah, semakin besar arus listrik dan semakin lama preloading maka semakin besar pula peningkatan nilai kohesi, sudut geser dalam dan daya dukung tanah. Kombinasi preloading dan elektrokinetik mempunyai pengaruh yang paling besar yaitu sampel yang diberikan perlakuan preloading selama 5 hari bersamaan diberikannya arus listrik sebesar 30 mA setelah itu dilanjutkan dengan tegangan bertambah, persentase peningkatan kohesi dan sudut geser dalam tanah tersebut masing-masing ialah sebesar 23,6869% dan 17,3277%, sedangkan peningkatan daya dukungnya sebesar 86,2264%. Penggunaan arus listrik 15 mA mengalami peningkatan daya dukung lebih besar dibandingkan dengan preloading0,01 kg/cm2 yang dibiarkan selama 5 hari maupun 10 hari,peningkatannyamasing-masing sebesar 48,60%, 34,02% dan 36,13%. Katakunci :Kuat geser tanah, elektrokinetik, preloading

    Korelasi Kadar Air, Derajat Kepadatan Relatif dengan Cbr pada Tanah Berbutir

    Full text link
    Didalam merencanakan suatu timbunan, baik itu timbunan badan jalan (embankment), maupun reklamasi rawa atau pantai, pasir selalu digunakan sebagai bahan timbunannya. Pemilihan material tersebut karena disamping relatif mudah diperoleh juga harganya lebih murah dibandingkan dengan tanah laterite. Sebelum digunakan sebagai bahan timbunan, terlebih dahulu disarankan membuat job mix (campuran kerja) yang mencakup, karakteristik fisik (Index properties), maupun mekanik (mechanical properties), dari bahan yang akan dipakai sebagai timbunan. Salah satu kriteria yang diminta dalam Job mix, adalah besarnya Kepadatan maximum tanah (γdmax ) dan woptimum, serta besarnya daya dukung tanah (CBR). Penelitian ini dilakukan di laboratorium dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara kadar air (w), derajat kepadatan relative (DR) tanah pasir, dimana hubungan tersebut mempermudah kita dalam menentukan besarnya nilai CBR Laboratorium. Dari hasil analisa statistik menunjukan adanya hubungan yang sangat baik antara kepadatan relatif dengan kadar air terhadap nilai CBR laboratorium, dengan tingkat kepercayaan 95%

    Pengaruh Muka Air Tanah Terhadap Pekerjaan Galian Basementswiss-belhotel Pontianak

    Full text link
    Air adalahsalahsatukomponen yang tidakterpisahkandarisegalailmupengetahuan.Jauh di dalamtanahjugaterdapat air, di Bumihampirsekitar 70 % luasanpermukaannyadipenuhiolehperairan.Air tanahadalah air yang terdapatdalamlapisantanahataubebatuan di bawahpermukaanbumi.Tinggimuka air tanahsetiapwilayahtentuberbeda-bedadisesuaikandengankondisi di manadaerahtersebutberada.Khususdaerahpesisirpantaidengantanahlunaknyaseperti Pontianak, Kalimantan Barat ketinggian air sangatberpengaruhterhadappekerjaankonstruksi yang berkaitandengangaliantanah. Ada beberapahal yang harusdiperhatikandalampekerjaangalianyaitu :kestabilantanahgaliandipengaruhiolehsifat-sifat material daritanahtersebut, tinggipermukaan air tanah, kedalamangalian, jenisstrukturpenahantanah yang digunakan, prosedurdanmetodepenggalian, metodepengeringan(dewatering) yang dipilih. Analisaperhitunganselaindenganperhitungan manual, jugadilakukandengan program Plaxisdenganmembuatberbagaimacamjenispermodelankasustahapanpekerjaandanjenis material yang digunakangunamembandingkanhasilanalisisnya.Hasilperhitunganmenyimpulkanpadapekerjaangaliantanahdenganadanya air tanahmenyebabkandeformasi horizontal tanah yang cukupbesar, disampingitupenanganannilaideformasibisaminimalisirdenganmenggunakanturap yang diberipenyangga(struts) dangalianbertahap yang didewateringkansecaraberkelanjutan. Kata

    Perilaku Stress Path Tanah Lempung di Kota Pontianak pada Kondisi Normally Consolidated

    Full text link
    Seiring dengan berkembangnya pembangunan diberbagai sektor sangat penting untuk mengetahui sifat dan perilaku tanah dimana tempat bangunan itu didirikan. Sifat-sifat teknis dan perilaku tanah disuatu tempat dan tempat lain berbeda-beda. Perilaku tentang tanah tidak hanya dapat diketahui dari kondisi awal dan akhir pembebanan. Fenomena itu dapat digambarkan dengan stress path (metode lintasan tegangan) (Soepandji dan Setiadi, 1998). Kondisi ini merupakan dasar untuk menyelidiki perilaku stress path yang terjadi selama pembebanan pada tanah lempung di kota Pontianak, sehubungan dengan banyaknya permasalahan geoteknik yang terjadi.Salah satu cara untuk mengetahui sifat fisis dan sifat mekanis tanah adalah dengan melakukan penelitian di laboratorium berupa uji triaksial consolidated undrained (CU) pada tanah lempung lunak. Penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengetahui perilaku stress path tanah lempung di Kota Pontianak pada kondisi normally consolidated. Hasil pengujian laboratorium dan perhitungan serta analisa yang dilakukan diketahui bahwa perilaku stress path tanah lempung di Kota Pontianak secara umum adalah tipe path C (Holtz, R D, Kovacs W D, 2011) yaitu garis linier yang bergerak kekanan pada grafik p dan q, dan membentuk sudut 450 pada grafik σ dan τ

    Perilaku Kuat Geser Tanah Lempung Lunak Kota Pontianak

    Full text link
    Penyelidikan tanah sangat diperlukan terutama pada pembanguan di daerah yang sedang berkembang, terutama pada daerah yang memiliki jenis tanah lempung lunak. Jika dikaitkan dengan kondisi kota Pontianak yang memiliki jenis tanah endapan alluvial atau delta, dengan kata lain jenis tanah ini termasuk jenis tanah lempung kohesif. Jenis tanah lempung kohesif memiliki perilaku mekanika tanah yang sukar diprediksi dan sangat menyulitkan para ahli dalam menentukan pemodelan yang cocok untuk memprediksi keadaan kritis jenis tanah ini.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memprediksiperilaku kuat geser dan masalah nilai batas pada jenis tanah lunak yang yang ada di Kota Pontianak. Sebuah model konstitutif yangberbasis pada teori plastisitas yang dikenal dengan model Cam Clay mampumemprediksi perilaku mekanik tanah lunak dengan memuaskan. Dalam penelitian ini sampel tanah diambil dari 2 lokasi yang berbeda, yaitu sampel tanah kota Pontianak dan sampel tanah kota Sintang. Dari hasil eksperimen yang telah dilakukan, pemodelan dengan Modified Cam Clay (MCC) dapat digunakan untuk mensimulasikan perilaku antara tegangan dan regangan pada tanah kota Pontianak. Sedangkan pemodelan pada tanah kota Sintang, model MCC gagal dalam memprediksikan perilaku tegangan dan regangan tanah. Maka, dari hasil penelitian yang telah dilakukan tersebut, model MCC lebih cocok digunakan untuk memprediksikan perilaku mekanik jenis tanah lunak jika dibandingkan jenis tanah kaku dan tanah keras. Kekurangan dari hasil pemodelan data dengan MCC tidak dapat memprediksikan nilai tekanan air pori dan lintasan tegangan (stress path), tetapi model yang dihasilkan menunjukan tren garis yang sama dengan hasil eksperimen. Dengan kata lain, kedua garis lintasan tersebut sama-sama berada pada daerah lintasan kritis

    Studi Daya Dukung Pondasi Kolom-semen pada Tanah Lunak di Kota Pontianak

    Full text link
    Penelitian ini melakukan perbaikan tanah gambutdengan cara stabilisasi tanah menggunakan bahan kimia dengan komposisiKapur15%, Semen PC:Bentonite = 85% : 15% = 300Kg/M3, dan Pasir 10% dan kemudian diinjeksikan ke dalam tanah dengan alat khusus guna membentuk kolom-semen yang akan mendukung beban konstruksi jalan dan lalu lintas diatasnya.Pengujian dilakukan di lapangan dengan uji pembebanan (loading test) terhadap tanah gambut asli dan tanah gambut yang telah di stabilisasi, dimana kolom-semen yang akan diuji berdiamter 30cm, dengan kedalaman 1m, 1,5m,dan 2m, dan dilakukan pengadukan/pencampuran sebanyak 3stroke serta diberi masa curring time lebih dari 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan ternyata instalasi kolom-semen tidak terjadi homogenitas dan daya dukung tanah asli lebih besar dari daya dukung tanah yang telah distabilisasi dengan kolom-semen, karena pada ujung kolom-semen belum menyentuh tanah yang relatif padat sehingga terjadi fenomena negative skin friction, semakin panjang kolom-semen maka akan semakin rendah daya dukungnya. Daya dukung untuk tanah asli, kolom-semen 1 m, 1,5m, dan 2myaitu 270kg, 138kg, 125kg, dan 115kg
    corecore