3 research outputs found

    AKSI KOMPETENSI BERSAMA DI PANTI ASUHAN YAYASAN PEMELIHARAAN ANAK DAN BAYI PERMATA HATI SURAKARTA

    Get PDF
    Orphanages are places of care for children and babies who are handed over due to parents who are experiencing economic difficulties or even without parents. The Permata Hati Child and Infant Care Foundation (YPAB) is one of the orphanages that care for children and babies who need protection and education in the city of Surakarta. During the Covid-19 pandemic, health services for children and infants at YPAB Permata Hati rarely received visits and checks. The purpose of this community service is to help provide health services for children and infants at YPAB Permata Hati Surakarta City in monitoring growth and development as well as nutritional status. The implementation method used is in the form of examining children's growth and development and nutritional status, counseling on Clean and Healthy Behavior, as well as counseling on how to brush their teeth properly. The results of examinations on the nutritional status and development of children and infants at YPAB Permata Hati, Surakarta, found that 30% were underweight and 1 person was suspected of developing Denver II (head circumference including micro). Counseling on Clean and Healthy Behavior and how to brush your teeth was enthusiastically followed by YPAB Permata Hati Surakarta childre

    Analisis Bioremidiasi Dengan Pemanfaatan Tumbuhan Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes) Dan Tumbuhan Hydrilla (Hydrilla Verticillates) Pada Budidaya Ikan Mas (Cyprinus Carpio)

    Get PDF
    Bioremediasi merupakan proses pemulihan polutan atau pencemaran dengan memanfaatkan jasa organisme hidup seperti bakteri, mikro alga, jamur, dan tanaman hijau. Bioremediasi merupakam teknologi yang bersifat biologi yang mempunyai beberapa keunggulan diantaranya mudah didapat, efisen, hemat biaya serta ramah lingkungan. Bioremediasi dalam penelitian ini menggunakan jasa tanaman Eceng Gondok dan Hydrilla. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya serap tanaman air tersebut pada kelangsungan hidup Ikan Mas. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan 30 Januar

    Pemanfaatan Selada Romaine (Lactuca sativa L.) Dan Pseudomonas putida Sebagai Bioremediator Limbah Ikan Koi (Cyprinus carpio L.) Pada Sistem Akuaponik

    No full text
    Indonesia merupakan salah satu sentra perikanan yang memberikan kontribusi signifikan terhadap produksi ikan secara internasional. Jumlah produksi ikan tersebut tak lepas dari kegiatan budidaya baik ikan konsumsi maupun ikan hias. Salah satu ikan hias yang dikembangkan dan menjadi komoditas utama untuk diperdagangkan ialah ikan koi, bahkan menjadi komoditas andalan di beberapa daerah diantaranya Sukabumi, Cianjur, dan Blitar (Kursini, 2015). Tujuan penelitian ini adalah: Memperoleh efektivitas bioremidiator budidaya ikan koi dengan pemberian Pseudomonas putida, Memperoleh efektivitas bioremediator limbah budidaya Ikan koi menggunakan selada romain pada sistem akuaponik, Memperoleh pengaruh air hasil bioremediator terhadap performa ikan koi selama pemeliharaan. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola faktorial. Faktor pertama adalah penambahan bakteri dalam sistem budidaya ikan, dimana ikan diberikan 20 ekor/aquarium. Adapun model RAL Faktorial yang secara umum sebagai berikut: P1 = tanpa penambahan bakteri , P2 = dengan penambahan P.putida. Faktor kedua adalah tiga taraf kepadatan tanaman selada yang mengacu pada penelitian Marpaung et al. (2017) dengan modifikasi, yaitu: T1 = 5 tanaman/aquarium, T2 = 10 tanaman/aquarium, T3 = 15 tanaman/aquarium. Hasil untuk SGR tertinggi 4,8 dengan kepadatan 15 tanaman dan terendah 3,6 dengan kepadatan 10 tanaman. SR tertinggi 100% dengan kepadatan 15 tanaman dan terendah 86% dengan kepadatan 10 tanaman. Suhu 25-29 oC dengan kepadatan 10 tanaman. pH 8,36 dengan kepadatan 15 tanaman. DO tertinggi 7,33 dengan 15 tanaman dan terendah 3,3 dengan 10 tanaman. Amonia tertinggi 0,05 dengan kepadatan 5 tanaman dan terendah 0,09 dengan kepadatan 15 tanaman. Nitrit tertinggi 1,39 dengan kepadatan 5 tanaman dan terendah 3,07 dengan 5 tanaman. Nitrat 3,07 dengan 5 tanaman. Fosfat 2,58 dengan 5 tanaman, dan TDS tertinggi 140 mg/l dengn 15 tanaman dan terendah 142 mg/l dengan kepadatan 15 tanaman. Dari hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Pada budidaya ikan koi yang diberi P. putida dapat memberikan hasil yang nyata pada parameter pH, SGR, dan fosfat. Sedangakan pada budidaya ikan koi yang diberi Tanaman Selada Romain dapat memberikan hasil yang nyata pada parameter suhu dan amonia, dan pada Budidaya ikan koi yang diberi P. putida dan Tanaman selada Romaine dapat memberikan hasil yang nyata pada parameter SR, Nitrit, dan DO
    corecore