3 research outputs found

    Peluang Penguatan Bank Sampah Untuk Mengurangi Timbulan Sampah Perkotaan Studi Kasus: Bank Sampah Malang

    Full text link
    Banyak faktor yang dapat menyebabkan semakin meningkatnya jumlah timbulan sampah di kota Malang, antara lain meningkatnya jumlah dan aktivitas penduduk serta tidak bertambahnya jumlah dan luasTempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah. Meskipun terdapat Bank Sampah Malang (BSM), jumlah sampah yang diolah oleh BSM masih rendah apabila dibandingkan dengan volume timbulan sampahyang dihasilkan penduduk kota Malang. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk melihat potensi penguatan BSM sebagai salah satu inovasi untuk mengurangi keberadaan sampah di TPA. Metode yang digunakandalam penelitian ini berdasarkan perhitungan menggunakan koefisien Generation Rate dari jumlah penduduk yang berpotensi menghasilkan volume timbulan sampah . Hasil penelitian diperoleh beberapaskenario untuk meningkatkan peran BSM yaitu diversifikasi produk melalui komposting dan ekspansi afiliasi melalui sekolah. Berdasarkan skenario perhitungan diversifikasi produk melalui komposting setiaptahunnya akan mengurangi sampah organik sebesar 337,680 kg/tahun. Sedangkan berdasarkan skenario perhitungan ekspansi afiliasi melalui sekolah dapat mengurangi sampah sebesar 326,040 kg/tahun

    Reshaping the Culture: Improving and Integrating Social Capital to Affirm Land Use Control a Case of Bali in Democratic Decentralization Era

    Get PDF
    One of the important issues emergences in the context of spatial planning is about community participation. In Indonesia, this issue widely spread in line with development of decentralization system and low level of trust to government. In Bali, problem in land management became crucial issue in regard with rocket development of tourism sector. Triangle conflicts among Indigenous Village, State Government and investor became a common things today. Social capital as an instrument of control is absolutely necessary to monitor the implementation of spatial planning. In regard with endogenous concept in contemporary urban planning, and considering the weakness and limitations of current land use control tools this paper discus and propose an idea to enforce the uses of social capital to support and affirm land use control. This paper began with elaboration of the challenges and conflict of land management in Bali, followed by analysis weakness and limitations of existing regulations and finally ends up with an idea to enforce the function of social capital through institutional reform. Based on the discussion, integrating social capital can be done through accommodating the value into concept of spatial planning and involving indigenous village as institution control for the implementation of spatial plan

    Energi Terbarukan Dan Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca Dari Palm Oil Mill Effluent

    Full text link
    Biodiesel kelapa sawit diprediksi oleh banyak kalangan menjadi andalan sebagai sumber bahan bakar nabati (BBN) yang paling tinggi produktivitasnya dibandingkan dengan sumber BBN lainnya. Proses produksi biodiesel kelapa sawit berpotensi mencemari lingkungan akibat dari keluaran limbah padat (tandan buah kosong, serat, cangkang buah dan abu bakar) dan limbah cair kelapa sawit (palm oil mill effluent/POME). Makalah ini mengevaluasi dan mendiskusikan potensi penangkapan gas metan dari POME sebagai energi terbarukan dan estimasi penyelamatan emisi karbon yang dihasilkan selama proses produksi BBN. Data kualitas dan kuantitas gas metan yang diperoleh dari studi ini akan diadaptasikan dengan nilai faktor energi dan faktor emisi dari sumber pustaka yang terpercaya. Hasil evaluasi dan perhitungan menyatakan bahwa kualitas dan kuantitas POME menentukan jumlah gas metan yang dihasilkan secara signifikan. Hasil inventori energi mencatat bahwa potensi energi yang dihasilkan dari penangkapan gas metan dari POME berkisar 427,2 MJ/FU (fungsional unit). Nilai energi ini menaikkan net energy ratio (NER) dari 3,19 menjadi 3,31 atau sebesar 3,4 %. Inovasi penangkapan gas metan ini juga menghasilkan penyelamatan emisi gas karbon sebesar 126,4 kg/FU atau mengurangi emisi karbon sekitar 8,2 % dari nilai yang umum terjadi
    corecore