6 research outputs found

    Studi Perkembangan Dan Sitopatologi Eimeria Tenella Pada Membranchorioallantois

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan dari siklus hidup Eimeria tenella gambaran histopatologik membran chorioallontois sebagai akibat infeksi sporosista dan oosista Eimeria tenella, untuk mengetahui kemungkinan penggunaan membran chorioallantois sebagai medium k-ultur Eimeria tenella. Penelitian ini menggunakan 50 butir telur ayam berembrio umur 10 hari yang dibagi ke dalam 5 kelompok, masing-masing 10 butir. Kelompok 1, telur diinfeksi dengan 5.000 oosista, kelompok II diinfeksi dengan 10.000 oosista, kelompok 111 diinfeksi dengan 25.000 sporosista, kelompok IV diinfeksi dengan 50.000 sporosista dan kelompok V diperlukan sebagai kontrol. Telur-telur tersebut diinkubasi pada suhu 41°C selama 6 hari. Mulai hari ke 2 setelah infeksi, dua telur dad masing-masing kelompok diperiksa dengan membuka kerabangnya, membran chorioallantois diamati untuk melihat Perubahan makroskopik dan histologik. Hasil yang didapat adalah kelompok I dan II tidak ada perbedaan dan oosista tidak berkembang bahkan mengalami nekrosis. Kelompok III dan /V menunjukkan perkembangan di dalam membran chorioallantois, hari ke 2 setelah infeksi sel epitel membesar dan terisi oleh sporozoit, hari ke 3 setelah infeksi sudah ada skizon generasi I, hari ke 4 setelah infeksi sel-sel epitel membesar dan ada stadium makrogamet, skizon generasi II dan zigot, dan had ke 5 setelah infeksi sudah terdapat stadium oosista. Inokulasi sporosista Eimeria tenella pada membran chorioallantois dapat berkembang menjadi stadium berikutnya, sedang inokulasi oosista Eimeria tenella pada membran chorioallantois tidak menunjukkan perkembangan. Membran chorioallantois dapat digunakan sebagai medium kultur Eimeria tenella

    Infeksi Nematoda Gastrointestinal Pada Orangutan (Pongo Pygmaeus)di Icebun Binatang Gembira Loka YOGYAKARTA

    Full text link
    Telah dilakukan penelitian tentang infeksi nematoda gastrointestinal pada orangutan (Pongo pygmaeus) di Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui garnbaran infeksi nematoda gastrointestinal dengan melakukan inventarisasi cacing tersebut di Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel tinja dan 13 ekor orangutan seminggu sekali selama 8 minggu dan diperiksä dengan metode natif, sentrifus dan Mc. Master. Telur cacing diidentifikasi berdasar bentuk dan ukuran, serta dihitung jumlahnya setiap gram tinja. Gejala klinis yang diarnati adalah kondisi tubuh seperti berat badan, aktivitas, nafsu makan dan bentuk tinja. Basil penelitian menunjukkan bahwa semua orangutan di Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta terinfeksi cacing Strongyloides fitelleborni dan 2 ekor orangutan terinfeksi cacing Trichuris trichiura. Dengan analisis t-test dibuktikan bahwa tidak ada penganih yang nyata antara jenis kelamin dan tipe kandang dengan kejadian nematodiasis pada orangutan. Infeksi yang ditimbulkan oleh cacing Strongyloides fuellehorni cukup berat hingga menimbulkan gejala klinis diare, nafsu makan turun, lemah dan lesu, sedangkan infeksi oleh Trichuris trichiura tergolong ringan
    corecore