3 research outputs found

    Representasi Nilai Kearifan Ranggawarsita Dalam Kepemimpinan Humas Di Jawa Timur (Studi Eksploratif Kualitatif Tentang Kepemimpinan Public Relations Pada Anggota Bakohumas Jawa Timur)

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi, peneliti tertarik untuk melakukan verifikasi atau pengujian terhadap model atau teori-teori public relations yang merupakan produk dari sejarah intelektual barat, dikaji dengan nilai kearifan lokal Indonesia, terutama Jawa. Secara khusus, konteks penelitian ini adalah tentang bagaimana kepemimpinan yang dilakukan oleh praktisi humas / public relations di divisi maupun di organisasinya, yang kemudian dikaitkan dengan nilai kearifan yang terkandung dalam serat serta nilai kearifan dalam karya R. Ng. Ranggawarsita. Melalui paradigma konstruktivis, peneliti melakukan pengumpulan data secara kualitatif dan diolah berdasarkan jenis penelitian deskriptif. Metode pengumpulan data pada penelitian ini melalui kegiatan observasi non partisipan & wawancara mendalam (depth interview). Hasil penelitian menunjukkan, (1). bahwa aktivitas kepemimpinan dan kelembagaan di Indonesia dipengaruhi oleh perspektif lokal & Kearifan Lokal yang membuat perspektif Barat yang dianggap sebagai teori normatif Public Relations tidak sepenuhnya bisa diterapkan di Indonesia. (2). Merujuk pada Panca Pratama, konsep menjaga hubungan baik antara pimpinan humas dengan publik-nya, sesuai dengan konsep Amilala (yang artinya memelihara), suatu ajaran tentang mengganjar dan menaikkan pangkat anak buah (dalam hal ini publik internal & publik eksternal), merupakan wujud nyata dari perspektif lokal. (3). Dalam pengambilan keputusan, cara yang cenderung digunakan untuk pengambilan keputusan yang strategis adalah dengan musyawarah mufakat

    Representasi Nilai Kearifan Ranggawarsita pada Kepemimpinan Kepala Dinas Penerangan Komando Armada II dalam Mewujudkan World Class Navy

    Get PDF
    Public relations (PR) has an important focus on the ability of a public relations practitioner to carry out leadership functions. The importance of a quality and value of leadership in the world of public relations (excellent leadership in public relations) in managing an organization. On the other hand, leadership in general is universal, but leadership in public relations practice is contextual. Specifically, the context of this research on how the leadership carried out by the head of the Information Service Fleet Command II represents the value of wisdom contained in the fiber and philosophy of life of Ranggawarsita which is applied to internal and external public in order to realize the Navy World Class. Through the constructivist paradigm, researchers conduct qualitative data collection and are processed through descriptive research. The results of this study indicate, (1). Referring to Panca Pratama, the concept of maintaining good relations between public relations leaders and their public, is in accordance with the concept of Amilala (which means to maintain) (2). In making a decision, the head of the office is the head of the information service or the commander of the Koarmada who takes over and all parts of the organization must carry out. This relates to the Javanese concept of accepting pandum. (3). The head of the information service has a positive attitude and outlook on life, so that subordinates will always melu handarbeni, hangrungkebi melu, mulat sarira hangrasa wani in the sense that all achievements obtained by the organization will always be well developed by subordinates. Keywords: Public Relations, Leadership, Koarmada II, Local Wisdom, Ranggawarsit

    PENGEMBANGAN INTERNATIONAL DIRECT CALL PADA PELABUHAN KARIANGAU BALIKPAPAN DALAM MEWUJUDKAN WORLD CLASS PORT DI KAWASAN IBUKOTA BARU

    Get PDF
    International Direct call merupakan pelayaran langsung petikemas dari pelabuhan dalam negeri ke pelabuhan tujuan yang ada di luar negeri tanpa singgah di pelabuhan manapun yang ada di dalam negeri.  International Direct Call dari Pelabuhan Kariangau yang dikelola oleh PT Pelindo IV dan PT Kaltim Kariangau Terminal (KKT) ini menjadi hubungan Internasional untuk wilayah Kalimantan Timur. Untuk skala lebih luas, pelaksanaan direct call melalui Pelabuhan Balikpapan telah memberikan stimulus positif bagi perekonomian Kalimantan Timur dan sekitarnya. Salah satunya dengan menekan biaya logistik USD300-500 per kontainer serta memangkas durasi pengiriman komoditas ke sejumlah negara tujuan ekspor. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengembangan dan pengelolaan International Direct Call serta ancaman dan peranan lembaga-lembaga terkait  pada pelabuhan Kariangau Balikpapan. Melalui analisis deskriptif kualitatif, peneliti menghasilkan data melalui kegiatan wawancara mendalam dan obervasi secara langsung ke lapangan. Dari penelitian ini diketahui bahwa: program Internasional Direct Call Pelindo IV, terbukti meningkatkan efisiensi aktivitas ekspor, baik dari sisi waktu dan biaya. Seperti waktu tempuh ekspor ke China menjadi hanya 16 hari dari semula 24 hari, ekspor ke Jepang menjadi 18 hari dari semula 28 hari dan ke Korea menjadi 17 hari dari semula 26 hari. Tidak hanya itu, biaya per kontainer pun berkurang drastis, dari semula mencapai Rp 4 juta per kontainer menjadi hanya sekitar Rp 792 ribu per kontainer. Sedangkan untuk Direct Call dari Balikpapan, dalam perhitungan Pelindo IV, lama waktu ekspor ke Shanghai, China akan terpangkas menjadi 9 hari dari semula mencapai 25 hingga 30 hari. Pencapaian luar biasa ini menjadikan pelabuhan kariangau, Balikpapan sebagai rintisan World Class Port di Kawasan Ibu Kota Baru
    corecore