2 research outputs found

    BERBAGAI TOPIK SASTRA DALAM RANAH CYBER: DARI POPULARITAS HINGGA KOMUNITAS CERITA BERTOPIK MISTERI

    Get PDF
    Sastra siber adalah sebuah karya bermediumkan bahasa dengan berbagai genre yang dipublikasikan melalui media internet. Sastra siber memungkinkan berbagai karya sastra dipublikasikan oleh siapapun dan kapanpun. Kemudahan akses ini membuat jumlah karya yang beredar di internet menjadi tidak terhitung. Untuk memudahkan pembaca dalam memilih bacaan yang diinginkan muncullah penggolongan karya sastra ke dalam beberapa topik. Salah satunya adalah cerita bertopik misteri atau sastra misterius. Sastra misterius adalah karya sastra yang berisi tentang misteri, teka-teki dan juga mitos. Dengan adanya sastra siber, sastra misterius hadir dalam berbagai platform mulai dari aplikasi baca, situs online, hingga media sosial. Seiring dengan perkembangan teknologi yang memungkinkan pembaca dan penulis melakukan kontak secara daring, penelitian ini berusaha menjawab pertanyaan tentang bagaimana popularitas sastra bertopik misteri hingga munculnya komunitas cerita misteri dalam dunia siber. Popularitas sastra misterius dalam ranah siber ini akan dianalisis berdasarkan respon pembaca yang dilihat berdasarkan indikasi jumlah viewer, likes, dan comment. Penelitian ini dilakukan dengan tiga tahapan yaitu, (1) pengumpulan data, (2) analisis data, (3) penyajian hasil penelitian. Berdasarkan hasil penelitian, sastra misterius cukup diminati oleh pembaca bahkan para pecinta cerita misteri ini memiliki sebuah komunitas untuk saling bertukar cerita

    CITRA PEREMPUAN PADA CERPEN SEPASANG MATA YANG TERPENJARA DAN PEREMPUAN ITU PERNAH CANTIK

    Get PDF
    Penelitian ini berusaha membandingkan dua cerpen yang berjudul Sepasang Mata Dinaya yang Terpenjara (SMDYT) karya Ni Komang Ariani dan Perempuan Itu Pernah Cantik (PIPC) karya Mashdar Zainal. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sastra bandingan dan kritik sastra feminis. Penelitian ini dilakukan dengan tahapan-tahapan yaitu (1) penetapan objek penelitian, (2) pengumpulan data yang akan dianalisis, (3) analisis data, (4) penyajian hasil analisis data. Setelah dibandingkan kedua cerpen ini memiliki kesamaan dalam hal bentuk ketidakadilan gender yang dialami oleh masing-masing tokoh utama dari dua cerpen tersebut. Bentuk-bentuk ketidakadilan gender tersebut adalah marginalisasi, stereotip, dan beban kerja ganda. Adapun perbedaan dua cerpen tersebut adalah kehadiran tokoh ibu dalam SMDYT dan tidak hadirnya sosok ibu dalam PIPC, perbedaan penggambaran watak tokoh suami, dan perbedaan sikap dalam menerima peran sebagai seorang istri dalam konteks tradisional.  Kata Kunci: sastra bandingan, citra perempuan, cerpen This research attempts to compare two short stories entitled Sepasang Mata Dinaya Yang Terpenjara (SMDYT) by Ni Komang Ariani and Perempuan Itu Pernah Cantik (PIPC) by Mashdar Zainal. The approach used is the comparative literature and feminist literary criticism. This research is conducted in several stages, namely (1) determining the object of research, (2) collecting data to be analyzed, (3) analyzing the data, (4) presenting the results of the data analysis. After comparing the two short stories, they have similarities in terms of the form of gender injustice experienced by each of the main characters of the two short stories. The forms of gender injustice are marginalization, stereotypes, and double workloads. The differences between the two short stories are the presence of a mother figure in SMDYT and the absence of a mother figure in PIPC, the differences in the representation of the husband's character, and differences of attitudes in accepting the role of a wife in a traditional context. Keywords: comparative literature, image of woman, short stor
    corecore