2 research outputs found

    Perbandingan Estimasi Anggaran Biaya Antara Metode Bow, SNI, dan Kontraktor

    Get PDF
    Keuntungan jinansial yang diperoleh kontraktor tergantung pada kecakapannya membuat perkiraan biaya. Bila penawaran harga yang diajukan di dalam proses lelang terlalu tinggi, kemungkinan besar kontraktor akan mengalami kekalahan. Sebaliknya bila memenangkan lelang dengan harga terlalu rendah, akan mengalami kesulitan dibelakang hari oleh karena itu perkiraan biaya memegang peranan penting dalam penyelengaraan proyek untuk merencanakan dan mengendalikan sumber daya seperti material, tenaga kerja, pelayanan maupun waktu. Untuk meningkatkan ejisiensi dan efektivitas kegiatan pembangunan gedung dan bangunan di bidang konstruksi, diperlukan suatu sarana dasar perhitungan harga satuan yaitu Analisa Biaya Konstruksi. Analisa biaya konstruksi yang selama ini dikenal diantaranya analisa BOW, SM dan kontraktor. Dalam penyusunan harga satuan pekerjaan diperlukan data - data yang mendukung diantaranya gambar bestek, RAB penawaran kontraktor, RKS, daftar harga bahan dan upah pada daerah penelitian. Dari perhitungan analisa harga satuan yang dilakukan didapatkan perbandingan harga satuan dengan metode BOW, SM dan kontraktor. Dan menghasilkan anggaran biaya yang ekonomis dengan menggunakan metode kontraktor yaitu sebesar Rp. 10,910,553,058.825, sedangkan hasil anggaran biaya dengan metode BOW yaitu sebesar Rp. 13,300,607,060.087 dan metode SNlyaitu sebesar Rp. 11,158,461,104.427

    ANALISIS PENGOPERASIAN TOWER CRANE UNTUK PEKERJAAN PENGECORAN STRUKTUR KOLOM

    Get PDF
    Tower Crane merupakan jenis excavator yang diberi suatu attachment yang berupa boom, dengan bantuan kabel baja kemudian digerakkan dengan generator. Alat ini dapat mengangkat/memindahkan material dari elevasi rendah ke elevasi yang lebih tinggi demikian juga sebaliknya. Penggunaan tower crane ini umumnya pada pekerjaan pembangunan gedung bertingkat. Masalah yang biasa dihadapi oleh kontraktor dalam pengoperasian tower crane adalah biaya pengoperasian yang cukup mahal baik biaya sewa maupun biaya operasional, dan juga efektivitas pengoperasian tower crane terhadap kinerja proyek. Perlu suatu perancanaan mengenai efektivitas pengoperasian tower crane. Dengan memperkirakan durasi pengoperasian tower crane pada setiap item pekerjaan, maka dapat memperkirakan waktu pengoperasian tower crane secara keseluruhan. Pada studi kasus yang dilakukan pada penelitian ini, penulis mencoba untuk melakukan perhitungan mengenai kebutuhan waktu untuk pengoperasian tower crane, penelitian ini akan fokus pada pengoperasian tower crane pada pekerjaan pengecoran struktur kolom saja. Untuk kebutuhan waktu pengoperasian tower crane pada pekerjaan pengecoran kolom K1 dengan luas 0,32 m² sebanyak 50 unit, dapat diselesaikan dalam waktu 23 hari dengan jam kerja normal yaitu 9 jam per hari. Namun waktu tersebut tidak termasuk apabila terjadi beberapa kendala dalam pengoperasian tower crane selama di lapangan, seperti kendala cuaca buruk, bencana alam, kerusakan dan lain-lain yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan di lapangan
    corecore