6 research outputs found

    Korelasi Luas Area Wharton\u27s Jelly Dengan Luaran Berat Lahir Bayi Pada Kehamilan Cukup Bulan

    Full text link
    Latar Belakang Berat lahir bayi merupakan salah satu indikator penting yang berkaitan dengan angka mortalitas dan morbiditas bayi. Berat lahir bayi sangat bergantung dengan asupan nutrisi dari tali pusat pada masa kehamilan. Wharton\u27s jelly adalah komponen penyusun terbesar dari tali pusat.Tujuan Mengetahui korelasi luas area Wharton\u27s jelly dengan luaran berat lahir bayi pada kehamilan cukup bulan.Metode Penelitian ini merupakan sebuah studi observasional analitik dengan rancangan belah lintang. Sampel penelitian adalah tali pusat dari bayi dengan kehamilan tunggal dan memiliki usia kehamilan cukup bulan. Data diambil dengan cara purposive sampling kemudian pembacaan dan pengukuran luas area Wharton\u27s jelly dilakukan secara mikroskopis. Uji statistik menggunakan uji Pearson.Hasil Dari 35 data dan sampel talipusat yang terkumpul, 29 data dan sampel memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Rerata luas area Wharton\u27s jelly pada kehamilan cukup bulan dengan berat lahir normal adalah 56,077 ± 19,537 mm2. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan secara statistik antara luas area Wharton\u27s jelly dengan luaran berat lahir bayi pada kehamilan cukup bulan (p=0,041).Kesimpulan Terdapat korelasi antara luas area Wharton\u27s jelly dengan luaran berat lahir bayi pada kehamilan cukup bulan

    Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Prolapsus Uteri Di Rsup Dr. Kariadi Semarang

    Full text link
    Background: Uterine prolapse is a form of pelvic organ prolapse and ranks the second most common after cystourethrocele. The prevalence of pelvic organ prolapse is 41-50% in women aged over 40 years old and will increase in line with life expectancy increase. Although uterine prolapse rarely cause mortality and severe morbidity, but it can affect women\u27s quality of life. Prolapse etiology has not known certainly, but there are several factors that are considered as the cause.Objective: To determine the incidence of uterine prolapse, uterine prolapse patient characteristics and factors related to the incidence of uterine prolapse in Dr. Kariadi Hospital Semarang.Methods: An analytic observational study with cross-sectional design used medical records of uterine prolapse patients in Dr. Kariadi Hospital, during the years 2013 to 2014. Sampling was done by consecutive sampling and 56 medical records of uterine prolapse patients who met the inclusion criteria were obtained. Descriptive analysis was shown in the form of frequency and percentage distribution table, while the analytic analysis used Chi-square test and logistic regression.Results: There were 56 cases of uterine prolapse during the years 2013 to 2014. Most uterine prolapse patients aged over 50 years old (80.4%), multiparous (82.1%), post-menopausal (83.9%) and BMI < 25 kg/m2 (51.8%). Based on Chi-square test, there was a significant association between parity, age and menopause with uterine prolapse incidence (p = 0.000) however there was no significant association between BMI with uterine prolapse incidence (p = 0.643). The final result using multivariate logistic regression analysis found that age was the most influential factor on the incidence of uterine prolapse (p = 0.000) and OR = 102.5 (10.3-1020.058, CI 95%).Conclusions: There was association between parity, age and menopause with uterine prolapse incidence and age was the factors most associated with uterine prolapse incidence

    Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Angkatan 2011 Terhadap Pencegahan Kanker Leher

    Full text link
    Latar Belakang: Di Indonesia, kanker masih merupakan salah satu dari 10 penyebab kematian terbanyak. Menurut data Fakultas Universitas Indonesia tahun 2005 kasus kanker leher rahim mencapai 17,85% dari seluruh kasus kanker.Banyak kasus mengenai kanker leher rahim dikarenakan pengetahuan mengenai pencegahan kanker leher rahim yang masih kurang.Tujuan: Mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro angkatan 2011 terhadap pecegahan kanker leher rahim.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif yang dilaksanakan pada bulan maret sampai juni 2012. Subyek penelitian adalah mahasiswa yang memenuhi kriteria inklusi. Penentuan sampel dilakukan secara purposive random sampling. Data diperoleh dari kuesioner dan dianalisis secara univariat. Analisis univariat berupa distribusi frekuensi disajikan dalam bentuk tabel atau grafik.Hasil: Tingkat pengetahuan Mahasiswa Fakultas Kedokteran angkatan 2011 Universitas Diponegoro terhadap pencegahan kanker leher rahim berdasarkan seluruh aspek baik yaitu 52,0% tetapi tingkat pengetahun Vaksin Human Papilloma Virus dan pap smear kurang yaitu 65,3% dan 56,7%.Kesimpulan: Tingkat pengetahuan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro angkatan 2011 terhadap pencegahan kanker leher rahim baik, tetapi pengetahuan Vaksin Human Papilloma virus dan pap smear masih kuran

    Faktor Risiko Yang Mempengaruhi Kasus Persalinan Di Ugd Rsup Dr. Kariadi

    Full text link
    Tujuan : Mengetahui faktor risiko yang berpengaruh pada kasus persalinan di UGDMetode : Rancangan penelitian ini adalah cross sectional dengan menggunakan data dari catatan medis. Subyek penelitian adalah pasien yang bersalin di UGD RSUP Dr, Kariadi 1 Agustus-31 Desember 2012. Pengambilan data dilakukan dengan consecutive sampling kemudian dilakukan analisis menggunakan uji chi square untuk variabel kategorikal.Hasil : Hasil analisis hubungan antara usia kehamilan ibu, tekanan darah, ukuran janin, ukuran panggul, terhadap kasus persalinan di UGD menggunakan uji chi square didapatkan hasil analisis statistika nilai p = < 0.05.Simpulan : Adanya hal-hal yang mempengaruhi kasus persalinan di UGD seperti usia kehamilan ibu, ukuran janin, ukuran panggul, dan tekanan darah

    Perbandingan Profil Hematologi Pada Preeklampsia/ Eklampsia Dengan Kehamilan Normotensi Di Rsup Dr. Kariadi Semarang

    Full text link
    Background: Preeclampsia is hypertension accompanied by proteinuria and edema which was one of the major cause of maternal death in Indonesia. There are changes hematological profile in preeclampsia.Aim: To compare the hematological profile of preeclampsia and eclampsia with normotensive pregnancies at RSUP Dr. Kariadi Semarang.Methods: This was a cross-sectional with observational analysis. Data was taken from the medical records of pregnant and labor women in Hospital Dr. Kariadi 2014. The assessment of hematogical profile consisted of the number of erythrocytes, hemoglobin concentration, hematocrit levels, levels of MCV, MCH, MCHC, leukocyte count, and platelet count. The data were statistically analized using the comparative test of One Way ANOVA and Kruskal-Wallis as alternative test.Results: There were 13 patients with mild preeclampsia, 56 patients with severe preeclampsia, eclampsia 16 patients and 85 patients with normotensive. Hematocrit increased significantly in severe preeclampsia compared with mild preeclampsia and controls (p < 0.000). Leukocyte levels were significantly higher in severe preeclampsia compared with controls (p < 0.000). Hematocrit and leukocytes in mild preeclampsia and eclampsia showed no significant difference compared with normotensive pregnancies. There was a significant difference in the number of erythrocytes (p < 0.000) and hemoglobin (p < 0.001). There is no significant difference in MCH level (p < 0.870), MCV level (p < 0.770), MCHC level (p < 0.300), and platelets count (p < 0.425).Conclusion: Hematocrit in patients with severe preeclampsia was higher than mild preeclampsia and normotensive pregnancies. There was an increase in the number of leukocytes in patients with severe preeclampsia compared with normotensive pregnancies. There is no difference in hematocrit and leukocytes in mild preeclampsia and eclampsia than normotensive pregnancy. There were differences in the number of erythrocytes and hemoglobin. There was no differences in the levels of MCH, MCV, MCHC and platelets

    Hubungan Lingkar Lengan Atas Ibu Hamil Genap Bulan dengan Ukuran Plasenta dan Berat Bayi Lahir

    Full text link
    Latar belakang: Status gizi ibu yang tercermin dari Lingkar Lengan Atas (LILA) sangat mempengaruhi status gizi bayi terutama Berat Bayi Lahir (BBL). Malnutrisi intrauterin mengakibatkan morbiditas dan mortalitas perinatal serta terjadinya penyakit degeneratif yang dikenal dengan Foetal Origin Adult Disease (FOAD). Plasenta merupakan organ untuk mencari riwayat malnutrisi intrauterin.Tujuan: Mencari hubungan LILA ibu hamil dengan ukuran plasenta (berat plasenta dan luas plasenta) dan BBL.Metode: Lima puluh subyek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, diambil secara consecutive sampling, dari pasien yang melahirkan selama bulan April – Mei 2016 di RS Dr. Kariadi, Puskesmas Halmahera, Puskesmas Ngresep dan RSIA Bunda. Data meliputi LILA, berat plasenta, luas plasenta dan BBL. Untuk mempelajari hubungan antara variabel independen (LILA, berat plasenta dan luas plasenta) dengan variabel dependen (BBL) dilakukan analisis uji korelasi. Analisis regresi linier multiple digunakan untuk mengetahui hubungan antara seluruh variabel independen dengan dependen secara simultan.Hasil: Ada hubungan antara LILA dengan BBL (r = 0,762; p = 0,0001), berat plasenta (r = 0,673; p = 0,0001) dan luas plasenta (r = 0,636; p = 0,0001). Pada analisis multivariat ternyata LILA, berat plasenta dan luas plasenta secara berturut-turut berpengaruh terhadap BBL. Nilai r2 = 0,237, artinya pengaruh LILA, berat plasenta dan luas plasenta terhadap BBL sebesar 23,7%.Simpulan: LILA berhubungan secara positif dengan BBL, berat plasenta dan luas plasenta
    corecore