Efektivitas pengelolaan Masjid sebagai laboratorium Pendidikan Agama Islam : Studi penelitian di SMPN 17 Kota Bandung

Fungsi dan peranan Masjid yang diemban oleh Nabi Muhammad SAW saat pertama kali mendirikan Masjid yaitu selain untuk tempat beribadah adalah sebagai tempat pendidikan. Berdasarkan pengamatan peneliti dari studi pendahuluan yang dilakukan, Masjid di SMPN 17 Kota Bandung sangat di optimalkan dan dijadikan sebagai laboratorium pendidikan agama Islam ditengah-tengah sekolah menengah pertama lain yang sudah memiliki laboratorium khusus untuk pendidikan agama Islam. Persoalannya adalah, bagaimana efektivitas pengelolaan Masjid sebagai laboratorium pendidikan agama Islam di SMPN 17 Kota Bandung yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian mengenai hal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan profil Masjid, (2) mendeskripsikan efektivitas perencanaan, efektivitas pengorganisasian, efektivitas pelaksanaan,dan efektivitas pengawasan pengelolaan Masjid sebagai laboratorium pendidikan agama Islam. Penelitian ini bertolak dari suatu pemikiran bahwa ketercapaian dalam pengelolaan Masjid sebagai laboratorium PAI dapat diukur melalui 4 aspek yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan yang akan dijadikan ukuran sebagai keefektifan pengelolaan Masjid. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, metode penelitiannya deskriptif, dengan jenis penelitiannya penelitian lapangan. Yang berlokasi di SMPN 17 Kota Bandung. Teknik pengumpulan datanya menggunakan observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Hasil penelitiannya adalah Efektivitas pengelolaan Masjid sebagai laboratorium pendidikan agama Islam bisa dikatakan cukup efektif dengan berjalannya setiap program yang di rencanakan walaupun masih ada yang kurang optimal dalam teknis pelaksanaannya, seperti pada pengorganisasian dalam hal penanggung jawaban masih kekurangan SDM namun tidak menghambat jalannya kegiatan. Dalam hal pelaksanaan kegiatan semua berjalan dengan baik hanya saja karena banyak sekali jumlah siswa, kegiatan yang dilakukan di masjid hanya program tertentu saja, dan peneliti memfokuskan pada kegiatan yang berjalan dengan baik di Masjid. Untuk pengawasan, guru dan pihak terkait dalam berlangsung nya kegiatan melakukan absensi sebelum dimulai dan secara langsung memantau jalannya kegiatan dengan memperhatikan siswa yang tidak ikut serta dalam kegiatan

Mosque Management as Islamic Religious Education Laboratory (Research Study at SMPN 17 Bandung)

The function and role of the mosque which was carried out by the Prophet Muhammad when he first founded the mosque, that is, apart from being a place of worship, it is also a place of education. Based on the researcher's observations from the preliminary study conducted, the mosque at SMPN 17 Bandung is highly optimized and used as a laboratory for Islamic religious education in the midst of other junior high schools that already have a special laboratory for Islamic religious education. The problem is, how is the effectiveness of the management of the mosque as a laboratory for Islamic religious education at SMPN 17 Bandung, which encourages the author to conduct research on this matter. This study aims to (1) describe the profile of the mosque, (2) describe the effectiveness of planning, organizational effectiveness, implementation effectiveness, and effectiveness of supervision of mosque management as a laboratory for Islamic religious education. This research starts from the idea that achievement in managing mosques as Islamic Education laboratories can be measured through 4 aspects, namely planning, organizing, implementing and monitoring which will be used as a measure of the effectiveness of mosque management. This research uses a qualitative approach, the research method is descriptive, with the type of research being field research. Which is located at SMPN 17 Bandung. Data collection techniques using observation, in-depth interviews and documentation. The result of the research is that the effectiveness of mosque management as an Islamic religious education laboratory can be said to be quite effective with the running of each planned program, although there are still some that are less than optimal in technical implementation, such as in organizing in terms of the person in charge still lacking human resources but does not hinder the activities. In terms of implementing the activities, everything went well, only because of the large number of students, the activities carried out in the mosque were only certain programs, and the researchers focused on activities that went well in the mosque. For supervision, teachers and related parties in the ongoing activities take attendance before starting and directly monitor the course of activities by paying attention to students who do not participate in activitie