5 research outputs found
Analisis Faktor Penerimaan Teknologi Aplikasi Microsoft Teams untuk Karyawan PT. United Tractors dengan Model UTAUT
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor penerimaan dan penggunaan
aplikasi dari model UTAUT yang mempengaruhi karyawan PT. United Tractors untuk tetap
menggunakan aplikasi Microsoft Teams walaupun mengalami kendala seperti kesulitan
membagikan berkas, menghidupkan fungsi video conference, dan banyak fitur di aplikasi
Microsoft Teams masih awam untuk digunakan. Faktor dari model UTAUT yang ingin
penulis teliti adalah variabel performance expectancy, variabel effort expectancy, variabel
social influence, dan variabel facilitating condition berdampak signifikan terhadap variabel
use behavior serta variabel behavioral intentions karyawan PT. United Tractors dalam
menggunakan aplikasi Microsoft Teams. Jumlah sampel yang penulis gunakan untuk
penelitian ini sebanyak 339 sampel didapatkan dari hasil perhitungan menggunakan rumus
slovin dari jumlah populasi awal sebanyak 2.234. Pendistribusian kuesioner ini menggunakan
google form atau media online, serta data hasil responden kemuadian diolah dan dianalisis
secara inner dan outer model menggunakan metode SEM-PLS.
Hasil pengujian hipotesis dari penelitian ini menunjukan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi karyawan dalam menggunakan aplikasi Microsoft Teams untuk mendapatkan
materi pelatihan secara virtual adalah performance expectancy dengan hasil pengaruh sebesar
18,9%, social influence hasil pengaruh sebesar 44,4%, dan facilitating condition hasil
pengaruh sebesar 37,4% mempengaruhi faktor use behavior hasil pengaruh sebesar 55%
karyawan PT. United Tractors dalam menggunakan aplikasi Microsoft Teams
STUDI POTENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO CURUP SELINGSING DESA TANJUNG AGUNG KABUPATEN MUARA ENIM
AbstrakKebutuhan energi listrik dalam kehidupan masyarakat dan dunia industri mendorong seluruh stakeholder di Indonesia untuk menggiatkan elektrifikasi nasional yang sebenarnya sudah mencapai 98 persen, namun 2 persen sisanya merepresentasikan keadaan 2.500 desa tertinggal berdasarkan parameter energi listrik. Penelitian ini menjadikan Desa Matas yang merupakan desa tertinggal energi sebagai sasaran utama, berdasarkan potensi alamnya maka dipilih Curup Selingsing sebagai sentral penelitian potensi pembangkitan energi listrik tenaga mikro hidro, jika energi terbangkitkan melebihi kebutuhan Desa Matas maka akan dialokasikan untuk camp Curup Selingsing dan pusat pengolahan hasil panen kelapa sawit. Penelitian ini diorientasikan pada pemanfaatan head dan debit aliran air sebagai PLTMH untuk memenuhi kebutuhan listrik harian masyarakat sasaran. Data debit diperoleh melalui penelitian luasan penampang dan kecepatan aliran menggunakan metode pelampung yang diatur dalam Standar Nasional Indonesia nomor 8066 tahun 2015. Apabila penelitian ini direalisasikan maka besar daya suplai yaitu sebesar 72,3428 kilowatt, jika sistem beroperasi selama 24 jam maka menghasilkan energi sebesar 1.736,2272 kilowatt-jam. Berdasarkan hasil penelitian maka terevaluasi bahwa aliran air Curup Selingsing berpotensi untuk direalisasikan sebagai pembangkit listrik tenaga air skala mikrohidro (PLTMH) untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat sasaran, karena berpotensi dapat memenuhi kebutuhan listrik salah satu desa tertinggal energi, maka penelitian ini dapat mendukung usaha elektrifikasi nasional dari pemetintah.Kata kunci: elektrifikasi, mikro hidro, head, debit, energi listrik.AbstractElectrical energy necessary calls all of the stakeholders to push national electrification that reach 98% already, but another 2% represent 2.500 isolated villages according to electrical energy parameters. Matas Village, one of isolated villages is choosen as main target, according to nature potentials, Curup Selingsing is choosen as central research for potential microhydro powerplant, if the potential is more than the needs of Matas Village, it will be allocated to Curup Selingsing’s camp and palm oil processing centre. This research orientated to head and water flow utilization as PLTMH to comply electrical energy daily needs targeted-society. Flow rate will be gained from area and water speed by using float method in Standar Nasional Indonesia number 8066 years 2015. If this research is realized, the value of electrical power generated is 72,3428 kilowatt. If this system is operated 24 hours a day, it will generated 1.736,2272 kilowatthours of energy. This research is evaluated that the Curup Selingsing has the potential to be micro-hydro powerplant source of electrical energy for the target of energy consumption, because of the potential to comply electrical energy needs from one of the isolated villages so this research can support the government’s efforts of national electrification.Keywords: electrification, micro hydro, head, flow rate, electrical energ
STUDI POTENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO CURUP SELINGSING DESA TANJUNG AGUNG KABUPATEN MUARA ENIM
AbstrakKebutuhan energi listrik dalam kehidupan masyarakat dan dunia industri mendorong seluruh stakeholder di Indonesia untuk menggiatkan elektrifikasi nasional yang sebenarnya sudah mencapai 98 persen, namun 2 persen sisanya merepresentasikan keadaan 2.500 desa tertinggal berdasarkan parameter energi listrik. Penelitian ini menjadikan Desa Matas yang merupakan desa tertinggal energi sebagai sasaran utama, berdasarkan potensi alamnya maka dipilih Curup Selingsing sebagai sentral penelitian potensi pembangkitan energi listrik tenaga mikro hidro, jika energi terbangkitkan melebihi kebutuhan Desa Matas maka akan dialokasikan untuk camp Curup Selingsing dan pusat pengolahan hasil panen kelapa sawit. Penelitian ini diorientasikan pada pemanfaatan head dan debit aliran air sebagai PLTMH untuk memenuhi kebutuhan listrik harian masyarakat sasaran. Data debit diperoleh melalui penelitian luasan penampang dan kecepatan aliran menggunakan metode pelampung yang diatur dalam Standar Nasional Indonesia nomor 8066 tahun 2015. Apabila penelitian ini direalisasikan maka besar daya suplai yaitu sebesar 72,3428 kilowatt, jika sistem beroperasi selama 24 jam maka menghasilkan energi sebesar 1.736,2272 kilowatt-jam. Berdasarkan hasil penelitian maka terevaluasi bahwa aliran air Curup Selingsing berpotensi untuk direalisasikan sebagai pembangkit listrik tenaga air skala mikrohidro (PLTMH) untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat sasaran, karena berpotensi dapat memenuhi kebutuhan listrik salah satu desa tertinggal energi, maka penelitian ini dapat mendukung usaha elektrifikasi nasional dari pemetintah.Kata kunci: elektrifikasi, mikro hidro, head, debit, energi listrik.AbstractElectrical energy necessary calls all of the stakeholders to push national electrification that reach 98% already, but another 2% represent 2.500 isolated villages according to electrical energy parameters. Matas Village, one of isolated villages is choosen as main target, according to nature potentials, Curup Selingsing is choosen as central research for potential microhydro powerplant, if the potential is more than the needs of Matas Village, it will be allocated to Curup Selingsing’s camp and palm oil processing centre. This research orientated to head and water flow utilization as PLTMH to comply electrical energy daily needs targeted-society. Flow rate will be gained from area and water speed by using float method in Standar Nasional Indonesia number 8066 years 2015. If this research is realized, the value of electrical power generated is 72,3428 kilowatt. If this system is operated 24 hours a day, it will generated 1.736,2272 kilowatthours of energy. This research is evaluated that the Curup Selingsing has the potential to be micro-hydro powerplant source of electrical energy for the target of energy consumption, because of the potential to comply electrical energy needs from one of the isolated villages so this research can support the government’s efforts of national electrification.Keywords: electrification, micro hydro, head, flow rate, electrical energ
Studi Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro Curup Selingsing Desa Tanjung Agung Kabupaten Muara Enim
Implementasi energi listrik semakin bergeser menjadi suatu kebutuhan primer dalam
kehidupan masyarakat, ditandai dengan beralihnya berbagai teknologi dari memanfaatkan
energi non-listrik menjadi listrik, peralihan dimulai sejak revolusi industri 2.0. Kebutuhan
energi listrik mendorong seluruh stakeholder merealisasikan secara merata dan optimal
keberadaan energi listrik. Usaha realisasi tersebut dikenal sebagai elektrifikasi nasional, saat
ini rasio elektrifikasi sudah mencapai 98 persen, namun 2 persen lainnya dari rasio tersebut
merepresentasikan keadaan 2.500 desa tertinggal berdasarkan parameter energi listrik, serta
98 persen dari rasio tersebut tidak keseluruhan mencapai elektrifikasi optimal yaitu kondisi
teraliri listrik selama 24 jam dalam satu hari. Kondisi ini mendorong stakeholder termasuk
pemerintah untuk meningkatkan usaha elektrifikasi nasional diantaranya melalui perusahaan
listrik negara maupun swasta dan usaha oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
(ESDM) melalui program Desa Mandiri Energi (DME), namun usaha tersebut belum mampu
memenuhi 100 persen kebutuhan listrik masyarakat sehingga dibutuhkan usaha-usaha
penunjang dari stakeholder terkait atau lainnya untuk menyempurnakan rasio tersebut.
Studi potensi pembangkit listrik tenaga mikro hidro Curup Selingsing merupakan salah
satu usaha stakeholder selain pemerintah untuk menyempurnakan elektrifikasi nasional,
usaha tersebut direpresentasikan dengan menjadikan desa tertinggal energi yaitu Desa Matas
sebagai konsumen sasaran utama. Berdasarkan potensi alam sekitar maka dipilih Curup
Selingsing sebagai sentral penelitian potensi pembangkitan energi listrik diantara potensi
lainnya. Penelitian ini ditujukan untuk menunjang program desa mandiri energi dan
membantu usaha perusahaan listrik untuk menjangkau daerah-daerah yang sulit dialiri listrik
karena kondisi geografis. Selain Desa Matas, alokasi energi listrik terbangkitkan juga
dialokasikan untuk camp Curup Selingsing dan pusat pengolahan hasil panen kelapa sawit.
Penelitian ini berfokus pada pengambilan hingga analisis data head dan debit aliran air, debit
diperoleh melalui penelitian luasan penampang dan kecepatan aliran,
kecepatanmenggunakan metode pelampung yang diatur dalam Standar Nasional Indonesia
(SNI) nomor 8066 tahun 2015. Data head dan debit diolah ke dalam persamaan-persamaan
pembangkitan energi listrik dengan tenaga mikrohidro, sehingga didapatkan besar nilai
energi listrik yang dapat dimanfaatkan oleh calon konsumen nantinya.
Hasil penelitian diorientasikan pada kemampuan pembangkitan dari potensi head dan
debit aliran Curup Selingsing sebagai PLTMH untuk disuplai ke masyarakat Desa Matas,
apabila energi terbangkitkan berlebih maka dialokasikan untuk camp Curup Selingsing dan
pusat pengolahan hasil panen kelapa sawit. Apabila penelitian ini direalisasikan maka besar
daya listrik yang dapat disuplai ke titik-titik beban tersebut berdasarkan penelitian ini yaitu
sebesar 72,3428 kilowatt, jika sistem beroperasi selama 24 jam maka menghasilkan energi
sebesar 1.736,2272 kilowatt-jam. Berdasarkan hasil penelitian maka terevaluasi bahwa
aliran air Curup Selingsing berpotensi untuk direalisasikan sebagai pembangkit listrik tenaga
air skala mikrohidro (PLTMH) untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat sasaran,
karena berpotensi dapat memenuhi kebutuhan listrik salah satu desa tertinggal energi, maka
penelitian ini dapat mendukung usaha elektrifikasi nasional dari pemetintah