3 research outputs found

    Perencanaan (Sosialisasi) Program Pengembangan Kampung Menuju Agro Ekowisata Berbasis Urban Farming (Kasus: Kegiatan Pelatihan Pengolahan Sampah Organik Di Rt 06/Rw 04 Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur)

    Get PDF
    Tingginya alih fungsi lahan dan sampah di perkotaan menjadi hal yang mendasari dilakukannya sosialisasi dan pelatihan pengolahan sampah organik menjadi pupuk. Kegiatan tersebut menjadi langkah awal untuk dilakukan pengembangan kampung baik ke arah agro ekowisata maupun urban farming. Penelitian dilakukan dengan pendekatan campuran (rancangan pararel konvergen), untuk responden yang diteliti ialah sebanyak 32 orang (yang telah dilibatkan dalam perencanaan program pelatihan pengolahan sampah organik) yang ditentukan dengan metode sensus untuk menentukan persepsi masyarakat terhadap agro ekowisata, urban farming dan sampah termasuk untuk mengetahui pengaruh kondisi sosial ekonomi, serta 10 orang (yang telah mengikuti pelatihan pengolahan sampah organik) yang ditentukan dengan metode purposive untuk menentukan persepsi masyarakat terhadap kegiatan pelatihan pengolahan sampah organik, termasuk untuk menentukan hasil evaluasi dan perencanaan. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, wawancara mendalam dan observasi, sedangkan analisis dilakukan dengan regresi linear berganda untuk mengetahui pengaruh kondisi sosial ekonomi, perhitungan scoring untuk mengetahui persepsi, theory experiential learning untuk mengevaluasi kegiatan pelatihan pengolahan sampah organik, serta perencanaan pengembangan kampung. Hasil penelitian antara lain berkaitan dengan persepsi, sebesar 62,5% masyarakat setuju dengan konsep agro ekowisata, 62,5% masyarakat setuju dengan konsep urban farming, serta 68,75% masyarakat setuju dengan konsep pengolahan sampah. Persepsi tersebut dipengaruhi oleh kondisi umur, pendidikan, pekerjaan dan pendapatan sebesar 40,5%, kondisi tersebut mempengaruhi secara simultan, sedangkan untuk pendidikan juga mempengaruhi secara parsial. Berkaitan dengan persepsi masyarakat terhadap pelatihan pengolahan sampah organik yang telah diikuti, dilihat dari aspek kognitif, afektif, intensi dan psikomotorik, masyarakat memahami materi yang disampaikan pada saat sosialisasi dan praktik, senang dengan praktik yang dilakukan, tertarik untuk melanjutnya pengolahan sampah organik tersebut, akan tetapi belum melakukan pengolahan apapun. Sedangkan untuk hasil evaluasi pelatihan dengan teori experiential learning, secara keseluruhan masyarakat masih berada di kuadran 1 (tipe pembelajar divergen), yang hanya ikut terlibat dalam kegiatan pelatihan, beberapa diantaranya memang sudah mencapai kuadran yang lebih tinggi dari kuadran 1, akan tetapi memang tidak ada masyarakat yang sudah mencapai kuadran tertinggi (kuadran 4, tipe pembelajar accommodator) yang melakukan aksi sebagai tindak lanjut pelatihan pengolahan sampah. Selanjutnya berkaitan dengan perencanaan, program lanjutan yang sesuai dengan keinginan masyarakat yang akan disosialisasikan dan diterapkan yaitu berkaitan dengan urban farming

    Kesantunan Tindak Tutur Direktif Pada Dialog Film 'Dilan 1990' Karya Pidi Baiq

    Get PDF
    The purpose of this study is to describe (1) the form of directive speech acts contained in the dialogue film "Dilan 1990" by Pidi Baiq, (2) directive speech function found in the dialogue "Dilan 1990" by Pidi baiq, and (3 ) the maximal match found in the speech act directive to the dialogue film "Dilan 1990" by Pidi Baiq. This study uses a qualitative descriptive method, and data collection uses note-taking techniques with the referring method. The results of this study are as follows. First, the form of speech acts directed at the dialogue film ā€œDilan 1990ā€ by Pidi Baiq consists of six categories, namely governing, asking, inviting, advising, criticizing, and prohibiting. Secondly, the function of speech acts directed at the dialogue film ā€œDilan 1990ā€ by Pidi Baiq varies. (a) Governing has the function of governing, ordering, instructing, requiring, forcing, and inviting. (b) Asking for a function to request, expect, request and offer. (c) Inviting a function to invite and collect. (d) Giving advice there is a function of appealing and calling. (e) Criticism is a function of reprimanding, threatening, and anger. (f) Prohibiting there is a function of prohibiting, and preventing. Third, the maximal match in the speech act directive in the film dialogue Dilan 1990 there are 42 data and there are 24 data mismatches

    Agroforestry innovation through planned farmer behavior: trimming in pineā€“coffee systems

    Get PDF
    Knowledge transfer depends on the motivations of the target users. A case study of the intention of Indonesian coffee farmers to use a tree canopy trimming technique in pineā€“based agroforestry highlights path-dependency and complexity of social-ecological relationships. Farmers have contracts permitting coffee cultivation under pine trees owned by the state forestry company but have no right to fell trees. A multidisciplinary international team of scientists supported farmers at the University of Brawijaya Forest in East Java to trial canopy trimming to improve light for coffee production while maintaining tree density. Data were collected using surveys through interviews, case study analysis using in-depth interviews, focus group discussions and nonparticipant observations. Using the Theory of Planned Behavior, we found that though farmer attitudes toward trimming techniques were positive, several factors needed to be scrutinized: perceived limited socio-policy support and resources. While there is hope that canopy trimming can improve coffee production and local ecosystem services, a participatory and integrative extension and communication strategy will be needed. In the relationship between farmers as agents and forest authorities as principals, any agroforestry innovation needs to incorporate knowledge and concerns in the triangle of farmers, policymakers and empirical science
    corecore