2 research outputs found
ANALISIS KESTABILAN LERENG PADA TAMBANG NIKEL DI PT. ANEKA TAMBANG BULI HALMAHERA TIMUR MALUKU UTARA
PT. Antam (Persero Tbk), merupakan perusahaan yang sedang melakukan
perencanaan pengembangan penambangan bijih nikel dengan sistem tambang
terbuka di Pulau Pakal Buli Kecamatan Maba Kabupaten Halmahera Timur Propinsi
Maluku Utara. Rancangan lereng yang dibuat pada beberapa lokasi di Pulau Pakal
membutuhkan analisis kestabilan lereng agar dapat memberikan rekomendasi
geoteknik yang bisa menunjang kelancaran kegiatan penambangan dan mengurangi
potensi longsor.
Kajian geoteknik akan dilakukan antara lain pada lereng penambangan, Lokasi
Grizzly, Lokasi Dermaga Curah, Check Dam, Lokasi Taj Mahal, dan Bendungan A.
Analisis geoteknik dimulai dengan pengambilan sample material tanah dan
batuan di beberapa lokasi, dan dilanjutkan dengan melakukan pengujian
laboratorium terhadap sample tersebut sehingga didapatkan properties material yang
akan digunakan dalam permodelan geoteknik.
Berdasarkan hasil uji laboratorium, kekuatan batuan yang termasuk dalam
material pembentuk lereng di setiap lokasi yang akan dikaji diklasifikasikan sebagai
batuan sangat lemah, sehingga dimungkinkan berpotensi terjadi longsoran busur.
Pemodelan menggunakan metode kesetimbangan batas dengan bantuan Software
Slide 6.0 by Rocscience dengan pedoman lereng dalam keadaan mantap untuk lereng
tunggal adalah FK
≥ 1,20 dan untuk lereng keseluruhan FK ≥ 1,30 (Canmet, 1979).
Rekomendasi untuk geometri lereng tunggal area tambang didapat pada tinggi
6 m dan sudut tunggal 60
⁰; lereng keseluruhan area tambang tinggi 60 meter dan
sudut kesuluruhan 30
⁰; lereng posisi pondasi grizzly pada tinggi 17,45 meter dan
sudut 61
⁰; lereng dermaga curah pada tinggi 23 meter dan sudut 17⁰; lereng tanggul
check dam dan Taj Mahal didapat pada nilai safety factor terkecil adalah 1,82 untuk
kondisi jenuh check dam dan 1,33 untuk kondisi setengah jenuh Taj Mahal. Dalam
artian bahwa kondisi Check Dam dan Taj Mahal dengan geometri lereng seperti
sekarang dalam kondisi aman. Sedangkan rekomendasi lereng bendungan A pada
tinggi 16 m dan sudut 30
o
. Berdasarkan hasil simulasi permodelan geoteknik yang
telah dilakukan, maka dapat dianalisis beberapa faktor yang mempengaruhi
kemantapan lereng, antara lain yaitu karakteristik material, geometri lereng,
pengaruh air tanah, dan gaya luar
EFFECTS OF GEOMECHANICAL PROPERTIES ON MATERIALS ADHESIVITY
Material properties is one of the most significant variables in terms of efficiency. The sediment
layer in a coal pit mine has a possibility of sticking to the equipment bucket and reducing its productivity,
especially in the disposal area. Consequently, stickiness has a close definition of adhesivity level; thus it may
be associated with geomechanical properties. Various soil classification in the disposal area was investigated
to identify the relationship between adhesivity and geomechanical properties such as water content, density,
cohesion, and internal friction angles. Multivariate regression analysis and statistical test (F-test and t-test)
were used to investigate geomechanical properties related to adhesivity on each disposal area. Primary data
was taken from a standard and modified laboratory testing. The results showed that disposal materials were
high-plasticity materials with different grain-sizes. The dominant grain size on disposal 1, 2, and 3 were clay,
sand, and clay, respectively. Based on regression analysis, the adhesivity on each disposal was increased along
with the water content until its optimum value. Using a statistical test with a significance level of 95% (P-value
0.04), water content, cohesion and internal friction angle affected the adhesivity level on disposal 1 by 99%
(adjusted R
2
0.99). Adhesivity level in disposal 2 was only affected with density by 63% (adjusted R
0.63).
Meanwhile, in disposal 3, the significance level of 33
% (P-value 0.50) was used to define that water content,
cohesion, and internal friction angle as parameters affecting adhesivity level by 33% (adjusted R2 0.33