3 research outputs found

    PENERAPAN TEKNOLOGI PEMANFAATAN ZEOLIT PADA TERNAK BABI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI DAN PETERNAKAN YANG RAMAH LINGKUNGAN

    Get PDF
    Ternak babi adalah ternak yang paling banyak dipelihara oleh masyarakat dikecamatan Sonder. Pada umumnya kelompok peternak babi yang ada merupakan peternakan rakyat. Dan pemeliharaannya pada umumnya belum memenuhi standar kebutuhan pakan yang sesuai dengan kebutuhan setiap fase pemeliharaan. Area peternakan pada umumnya  berdekatan dengan pemukiman penduduk , Akibanya selain produksi belum optimal juga baunya sangat mengganggu lingkungan penduduk. Produksi ternak babi tidak hanya ditentukan oleh faktor genetik, akan tetapi faktor manajemen dan lingkungan seperti makanan dan  perkandangan, guna mendapatkan tampilan produk yang layak .Untuk itu melalui program kemitraan pada masyarakat dilakukan introduksi penerapan teknologi tepat guna , salah satu penggunaan zeolit. Salah satu teknologi yang dapat diterapkan dalam rangka peningkatan produksi ternak babi dan salah satu alternatif pemecahan masalah tersebut adalah penggunaan zeolit dalam ransum. Zeolit dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan nitrogen dalam pakan, mengendalikan kandungan air dan amonia dalam kotoran ternak. Zeolit berkemampuan untuk pertukaran ion dan penyerapan. Metode pelaksanaan yang dilakukan berdasarkan permasalahan prioritas kelompok peternak Mekarapi maka diperlukan pemberdayaan terhadap kelompok tersebut untuk menangani beberapa masalah prioritas dilakukan dengan dua metode penyuluhan dan pelatihan. Kepakaran dibidang peternakan sangat dibutuhkan dalam kegiatan PKM untuk pemberdayaan kelompok peternak untuk usaha ternak babi meningkatkan produksi ternak babi melalui efisiensi penggunaan pakan juga membuat ternak nyaman dalam kandang dan mengurangi uapan amonia yang menyebabkan bau kandang yang sering menggangu lingkungan penduduk, juga ternak babi itu sendiri sehingga dapat tercipta peternakan yang ramah lingkungan.____________________________________________________________________________Kata Kunci : Pemberdayaan, Kelompok peternak, Ternak Babi , zeolit

    PKM KELURAHAN LANSOT KECAMATAN TOMOHON SELATAN KOTA TOMOHON PROVINSI SULAWESI UTARA TENTANG PEMELIHARAAN INDUK BABI BUNTING

    Get PDF
    Ternak babi adalah ternak yang paling banyak dipelihara oleh masyarakat kota Tomohon. Selain peternakan rakyat, terdapat juga sejumlah perusahaan peternakan babi yang dikelola lebih baik dan mempunyai lebih banyak babi daripada peternakan rakyat. Babi merupakan salah satu ternak penghasil daging yang cukup produktif dan memiliki berbagai keuntungan dibandingkan dengan ternak lain. Ternak babi adalah ternak yang paling banyak dipelihara oleh masyarakat kota Tomohon. Selain peternakan rakyat, terdapat juga sejumlah perusahaan peternakan babi yang dikelola lebih baik dan mempunyai lebih banyak babi daripada peternakan rakyat. Pertumbuhan anak babi dipengaruhi oleh faktor genetik selain itu keadaan lingkungan. Faktor lingkungan termasuk antara lain adalah makanan dan tatalaksana terhadap anak babi. Masalah yang dihadapi dari mitra kerja Mawali-wali di Kota Tomohon hasil survey perkembangannya belum optimal seperti jumlah anak yang dilahirkan, bobot lahir anak per induk dan bobot lahir anak per kelahiran. Hal ini disebabkan karena kelompok peternak ini belum terbiasa dengan teknologi untuk meningkatkan produktivitas ternaknya, baik berupa teknologi pakan maupun teknologi reproduksi.Salah satu teknologi yang dapat diterapkan dalam rangka peningkatan produksi ternak babi memberikan penyuluhan pada kelompok. Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan meliputi manajemen meliputi; pertemuan awal tim, anggota kelompok peternak mitra dan pemerintah desa untuk menyampaikan rencana kegiatan pengabdian,, Penyuluhan tentang manajemen induk babi bunting, makanan dan kesehatan ternak. Pelatihan meliputi pembuatan contoh kartu kontrol reproduksi, produksi dan kesehatan babi (KKSB), pembuatan kandang babi sehat melalui simulasi dengan gambar. menformulasi ransum untuk babi bunting dengan menggunakan bahan lokal. Pada umumnya respon masyarakat sangat baik terhadap kegiatan ini lebih khusus kelompok peternak ditunjukkan dengan mempraktekkan secara berkelompok._____________________________________________________________________Kata Kunci: Ternak Babi, Kelompok Mawali-wal

    Fitokimia Daun Kemangi (Ocimum x citriodorum L.) dan Pengaruhnya Sebagai Water Additive Terhadap Kecernaan Nutrien Pakan Ayam Broiler

    No full text
    The study was conducted to analyze the phytochemicals of basil leaves (Ocimum x citriodorum L.)and to evaluate the effect of basil leaves juice as an additive on nutrient digestibility of broilerchicken diet. This study used 20 male broilers (35 days old). The research parameters werephytochemical, proximate, and digestibility analysis. The data of basil leaves phytochemical andproximate analysis were analyzed using descriptive analysis. The digestibility were analyzed usinga Completely Randomized Design (CRD) by 4 treatments and 5 replications. The research wasconducted for 10 days consisting of 7 days for maintenance period and 3 days for total collectionperiod. The digestibility treatments consisted of 0 mL, 10 mL, 20 mL, and 30 mL basil leaves juice/Ldrinking water. The results showed that giving basil leaves juice had a good effect on nutrientdigestibility of broiler chickens and could be used up to 20 mL/L in drinking water
    corecore