57 research outputs found

    Validitas Kartu Make A Match pada Materi Sistem Pencernaan Makanan pada Manusia untuk Kelas XI SMA

    Full text link
    Pembelajaran di suatu SMA unggulan masih ditemukan beberapa kondisi dimana pembelajaran masih membutuhkan sumber belajar berbahasa Inggris Di samping itu siswa juga membutuhkan variasi pembelajaran yang dapat mengaktifkan sekaligus menyenangkan mereka. Untuk itu dilakukan penelitian pengembangan kartu Make a Match yang bertujuan untuk menghasilkan kartu Make a Match yang valid  serta mendeskripsikan validitas kartu Make a Match. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode 4-D yang meliruti tahap Define, Design, Develop, tanpa tahap Disseminate. Penelitian dilakukan di Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya. Uji coba dilakukan di SMAN 1 Krian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kartu Make a Match memperoleh skor sebesar 3,84 (sangat valid). Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa kartu Make a Match pada materi Sistem Pencernaan Makanan pada Manusia valid berdasarkan penilaian ahli.   Kata kunci: Pengembangan, Kartu Make a Match, Pembelajaran Menyenangkan, Materi Sistem Pencernaan makanan pada Manusia

    Rehabilitasi Hutan di Kecamatan Peranap oleh Dinas Kehutanan Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2014-2015

    Full text link
    Forest and critical land in Indragiri Hulu very concern that 12.20% of the total area Indragiri Hulu, so that efforts are needed to rehabilitate forests and land as a form of saving the forest from extinction. This study aims to investigate the implementation of forest rehabilitation and inhibiting factors as well as supporting the implementation of forest rehabilitation in the District Forestry Office Peranap by Indragiri Hulu.This study uses qualitative research methods with descriptive research, which can be interpreted as a problem-solving process was investigated by describing the state of the research subjects were based on the facts that appear during the study were then followed by the popularity of existing theories.Rehabilitation of the forest by the Forest Service in the District Peranap still not optimally in the running management of forest rehabilitation in the form of planning, implementation, monitoring and evaluation. There is a limiting factor namely human resources, sanctions, and infrastructure rehabilitation activities. While supporting factors in forest rehabilitation namely the will of society, the potential of good land resources, and the availability of seeds / seedlings

    Legal Protection of Lenders in the Implementation of Financial Technology Based on Peer to Peer Lending

    Get PDF
    Financial technology based on Peer to Peer Lending (P2PL-based Fintech) is one of the new breakthroughs in financial services institutions in Indonesia. The presence of P2PL-based Fintech is a solution for people who have not been touched by banking but have technology literacy. Therefore, the majority of users are millennial young generation as business people. The parties in P2PL-based Fintech consist of Lenders, Organizers, and Loan Recipients. But in practice, the legal relationship that is formed between the lender and the organizer is only limited to the authorizer, then the lender with the recipient of the legal relationship loan formed is the debt payable. Therefore, the loan agreement is only between the lender and the loan recipient while the organizer as the facilitator who recommends, selects and analyzes the loan provision is not included in the agreement, so the party vulnerable to loss is the lender. Therefore the lender must be protected so that the funds are not lost due to misuse of the organizer or due to the default of the recipient of the loan. This Normative Research uses two approaches namely the law and conceptual approach. The research results are that there are two preventive legal protections for lenders regulated in OJK Regulation No.77/PJOK.01/2016 concerning Information Technology-Based Lending and Borrowing Services and repressive protection in article 37 PJOK. The implications of this research are to provide guidelines for parties in implementing P2PL-based Fintech, especially legal protection for lenders and the prudential principle of the organizers in distributing funds.     Keywords: Legal Protection, Financial Technology, Peer to peer Lendin

    Analisis Risiko Total Suspended Particulate (Tsp) Pada Tahap Pembangunan Jalan Terhadap Kesehatan Pekerja (Studi Kasus: Pembangunan Jalan Kendal – Batas Kota Semarang, Jawa Tengah)

    Full text link
    Aktivitas pembangunan saat ini merupakan salah satu aktivitas yang menyebabkan peningkatan pencemaran udara. Pembangunan jalan menghasilkan banyak polutan yang memiliki dampak negatif bagi tubuh. Salah satu polutan yang banyak dihasilkan adalah partikel debu atau Total Suspended Particulate (TSP). TSP yang terdapat di udara apabila terhirup oleh manusia dapat mengakibatkan penyakit. Penelitian analisis risiko melalui empat tahapan yaitu identifikasi bahaya, perkiraan penyebaran, perkiraan daya racun dan perkiraan risiko. Dalam studi kasus ini membahas tentang analisis risiko cemaran debu (TSP) akibat pekerjaaan pembangunan jalan terhadap pekerja khususnya pengerjaan pembetonan yang terdiri dari lima lokasi penelitian yaitu pekerjaan pembuatan lantai kerja, pengecoran beton sisi kanan dan kiri, dan pemotongan beton sisi kanan dan kiri. Proses pengerjaan pembangunan ini berpotensi menghasilkan debu yang cukup membahayakan kesehatan pekerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur besarnya konsentrasi TSP pada tiap kegiatan, membandingkan hasil pengukuran dengan baku mutu yang berlaku dan menganalisis besarnya nilai risiko cemaran TSP terhadap kesehatan pekerja. Metode penelitian yang dilakukan diawali dengan survei lokasi sampling dan pengambilan sampel konsentrasi TSP, setelah itu dilakukan pengolahan data untuk mengetahui nilai risiko TSP pada tahap pembangunan jalan. Identifikasi bahaya terhadap konsentrasi TSP menunjukkan bahwa masing-masing konsentrasi pada tiap lokasi dengan baku mutu TSP = 230 µg/m3. Dari hasil perkiraan risiko (risk characterization) dapat diambil kesimpulan bahwa besarnya risiko total di semua tempat sudah melebihi rentang nilai risiko yang anggap aman untuk kesehatan menurut EPA (2011). Nilai risiko perseorangan tertinggi diterima oleh Responden dari kegiatan pemotongan beton sisi kanan dengan nilai risiko sebesar 0,2376 atau 23,76% dan nilai risiko terendah diterima oleh Responden pada tahap pembuatan lantai kerja dengan nilai risiko sebesar 0,0652 atau 6,52%. Nilai risiko cemaran TSP terhadap semua responden yang dihasilkan dari perhitungan lebih dari (ECR < 1 x 10-4) atau sudah melebihi baku mutu menurut EPA maka dapat disimpulkan bahwa paparan TSP yang diterima oleh responden sangat berisiko bagi kesehatan

    Pengaruh Kemampuan Kerja Pegawai Dan Iklim Organisasi Dengan Efektivitas Organisasi Di Balai Rehabilitasi Sosial Mardi Utomo Semarang I

    Full text link
    Organizational effectiveness is the attainment of the goal that had been developed by an organization. This research aims to know the affect of employee working ability and organizational climate with organizational effectiveness in the Social Rehabilitation Center Mardi Utomo Semarang I. Researcher used explanatory research type by distributing an open questionnaire to collect data from 21 respondents. This research using Pearson product moment correlation analysis to measure hypothesis. The result of this research through product moment correlation formula shows that level of the relation between the variables of employee working ability with organizational effectiveness with score 0.675, organizational climate with organizational effectiveness with score 0.680, employees working ability and organizational climate with organizational effectiveness with score 0.742, so there're in the category of strong . According to the t test showed that employee working ability (X1) affect organizational effectiveness (Y) with score 3.985, organizational climate (X2) affect organizational effectiveness (Y) with score 4.041 and there is a positive and significant affect the employees working ability (X1) and organizational climate (X2) with organizational effectiveness (Y) on the score 11.044. In conclusion showed a positive and significant effect between employee working ability and organizational climate with organizational effectiveness. It's mean that to improve the effectiveness of the organization in the Social Rehabilitation Center Mardi Utomo Semarang I needed a few things to do like holding discussions with the social educational institutions, deepening of the process of social and rehabilitation services, an evaluation of services to receiver, increase the level of communication and give an award from the leader as a form of attention

    Pengembangan Buku Siswa Dalam Pembelajaran Sains Bermuatan Nilai Ketuhanan Dan Kecintaan Lingkungan

    Full text link
    In accordance with the concept of 2013 curriculum, student book used in learning strengthened the competence of the students knowledges, skills, and characters. The research was to develop the student book in science learning divinity and love for the environment the value contents. The development began with the analysis and identification of resource requirements. Furthermore, the identification of the product specification was developed, then product development. Internal expert judgement, stated that the product good as a medium of learning. External user judgement, stated that the student book was attractive in a good quality with a score of 3.25; in a very good quality ease with score 3.36; and a very good quality usefulness with a score of 3.46; and effectively used in learning the percentage of student learning outcomes by 80% completed the KKM.Sesuai dengan konsep kurikulum 2013, buku siswa digunakan dalam pembelajaran untuk memperkuat kompetensi siswa dari sisi pengetahuan, keterampilan, dan karakter. Telah dilakukan penelitian untuk mengembangkan buku siswa dalam pembelajaran sains bermuatan nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan. Pengembangan diawali dengan analisis kebutuhan dan identifikasi sumber daya. Selanjutnya dilakukan identifikasi spesifikasi produk yang akan dikembangkan, kemudian dilakukan pengembangan produk. Uji internal oleh ahli, dinyatakan bahwa produk layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran. Uji eksternal oleh pengguna, dinyatakan bahwa buku siswa memiliki kualitas kemenarikan baik dengan skor 3,25; kualitas kemudahan sangat baik dengan skor 3,36; dan kualitas kebermanfaatan sangat baik dengan skor 3,46; serta efektif digunakan dalam pembelajaran dengan persentase hasil belajar siswa sebesar 80% tuntas KKM

    Efektivitas Lks Stem Untuk Melatih Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa

    Full text link
    21st Century requires students to develop the skills of thinking, one of which is the creative thinking skills. TIMSS and PISA study results show that the thinking skills of students are still low. One approach to learning that can be used to practice the skills of creative thinking is a STEM learning approach. It is effective if supported by teaching materials in the form of the worksheets. The purpose of this study was to examine the effectiveness of STEM worksheets to train students\u27 creative thinking skills. The research design is quasi-experimental design in the form of pre-post nonequivalent control group design. The results of the effectiveness test known that the value of n-gain experimental class (0.71)> control class (0.45). Creative thinking skills of students also increased for each indicator. It can be concluded that the worksheets by STEM approach has been effective in training students\u27 creative thinking skills.Abad 21 menuntut siswa untuk mengembangakan keterampilan berpikir, salah satunya adalah keterampilan berpikir kreatif. Hasil studi TIMSS dan PISA menunjukkan bahwa keterampilan berpikir siswa masih rendah. Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan untuk melatih keterampilan berpikir kreatif adalah pendekatan pembelajaran STEM. Hal tersebut efektif jika didukung dengan bahan ajar berupa LKS. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas LKS STEM untuk melatih keterampilan berpikir kreatif siswa. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi experimental design dalam bentuk nonequivalent pre-post control group design. Berdasarkan hasil uji efektivitas, maka diketahui bahwa nilai n-gain kelas eksperimen (0,71) > kelas kontrol (0,45). Keterampilan berpikir kreatif siswa mengalami peningkatan untuk setiap indikator. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa LKS dengan pendekatan STEM telah efektif dalam melatih keterampilan berpikir kreatif siswa

    Pengaruh Jenis Formulasi Jamur Entomopatogen Beauveria Bassiana Terhadap Pertumbuhan Spora Dan Kematian Kutudaun Kedelai (Aphis Glycines Matsumura)

    Full text link
    Kutudaun kedelai Aphis glycines (Hemiptera: Aphididae) merupakan hama yang selalu ada di pertanaman kedelai dan menimbulkan kerugian yang sangat berarti bagi petani. Jamur Beauveria bassiana merupakan agensia hayati yang memiliki berbagai kelebihan diantaranya mempunyai kapasitas reproduksi yang tinggi, dapat membentuk spora yang tahan lama di alam, ramah lingkungan, serta memiliki patogenesis yang tinggi terhadap hama sasaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis formulasi jamur entomopatogen Beauveria bassiana terhadap pertumbuhan spora dan kematian kutudaun kedelai (Aphis glycinesMatsumura). Penelitian ini dilakukan di laboratorium yang terdiri atas 3 percobaan: kerapatan konidia, viabilitas spora dan patogenesitas kutudaun. Jenis perlakuan adalah formulasi cair (F0), formulasi kering (F1), Formulasi pasta-1 dan formulasi pasta-2. Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan masing- masing perlakuan diulang empat kali. Data yang didapat dianalisis ragam dan dan dilanjutkan dengan uji BNT dengan taraf nyata 5%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Kerapatan konidia B.bassiana berbeda nyata antar formulasi yang diuji. Kerapatan konidia B.bassiana formulasi cair (F0) lebih tinggi dibandingkan formulasi pasta2 (F3) dan formulasi pasta1 (F2). Namun, formulasi cair (F0) tersebut tidak berbeda nyata dengan formulasi kering (F1). Viabilitas konidia B.bassiana berbeda nyata antar formulasi yang diuji. Viabilitas konidia B. bassiana formulasi kering (F1) lebih tinggi dibandingkan formulasi pasta1 (F2), formulasi cair (F0) dan formulasi pasta2 (F3). AplikasiB.bassiana beberapa dari formulasi kering (F1) menyebabkan mortalitas kutudaun tertinggi (92 %) dibandingkan formulasi cair (F0), formulasi pasta1 (F2) dan formulasi pasta2 (F3)
    • …
    corecore