4 research outputs found

    STRATEGI RADIO SUARA BONO 87,8 FM KABUPATEN PELALAWAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENYIAR

    Get PDF
    Radio merupakan salah satu alat komunikasi yang sangat sederhana, murah, praktis, dan sifatnya yang tembus ruang, tentu memudahkkan pendengar meskipun dengan beraktivitas, maka tidak heran jika radio sangat diminati oleh sejumlah masyarakat. Maka dari itu radio harus memiliki seorang penyiar yang professional, agar dapat menyajikan acara dengan baik. Pada Radio Suara Bono FM ada kekurangan pada kualitas penyiar, hal ini dilihat dari kemampuan penyiar dalam menyampaikan materi dan keterampilan berbicara sehingga berdampak pada kemampuan eksplorasi penyiar dalam bersiaran. Sebagai usaha untuk meningkatkan kualitas penyiarnya, maka radio Suara Bono FM harus memiliki beberapa strategi untuk dapat menyampaikan tujuannya dengan baik. Penelitian ini bersifat kualitatif untuk melakukan analisis dengan menggunakan teori oleh sadili samsudin, dimana teori tersebut menjelaskan bagaimana upaya yang harus dilakukan untuk peningkatan mengenai kualitas penyiar. Manfaat penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan dibindang penyiaran radio bagi pemgembangan ilmu komunikasi pada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Metode pengumpulan data yang penulis gunakan yaitu metode wawancara dan metode lainnya sebagai penunjang untuk melengkapi yaitu metode observasi dan dokumentasi serta menggunakan cara berfikir induktif. Dari hasil penelitian radio Suara Bono FM melakukan strateginya dengan meningkatkan pengetahuan, meningkatkan keterampilan, serta sikap dan tanggung jawab terhadap tugas-tugasnya. Maka dar hasil penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa strategi radio Suara Bono FM dalam upaya meningkatkan kualitas penyiarnya dengan memperbaiki produktivitas pengetahuan dengan cara melakukan pelatihan, meningkatkan keterampilan dan melatih vocal, intonasi, artikulasi, serta pelafalan, dan juga upaya meningkatkan sikap serta tanggung jawab terhadap aturan-aturan yang telah ditentukan, sehingga penyiar mampu menyampaikan pesan sesuai dengan yang telah ditentukan

    Determinan Penghentian Penggunaan IUD di Indonesia

    Get PDF
    Contraceptive discontinuation is the big problem that can threat Family Planning (FP) program. Indonesia is one of the countries in the world that has increased the contraceptive discontinuation, especially IUD. The aim of this study was to analyze the determinants of IUD discontinuation in Indonesia. A cross sectional study design was used in this study. Data of this study were based on the results of IDHS 2007, with 706 samples. This research was analyzed using univariable analysis, bivariable analysis using Chi-square, and multivariable analysis using Logistic Regression with each significance level α=0,05. Residence, religion, economic status, exposure to mass media, FP information, and follow up of FP didn’t have significant relationship with IUD discontinuation. Age, parity, education, occupation, and FP discussion between husband-wife had significant relationship with IUD discontinuation. The factors that can be used to predict the IUD discontinuation were age, parity, and education. Keywords: IUD, Family Planning, Discontinuatio

    EDUKASI KESEHATAN REPRODUKSI TERPADU DALAM PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS MASJID DI KOTA YOGYAKARTA

    Get PDF
    Telah dilakukan usaha pemberdayaan masyarakat dalam bentuk edukasi kesehatan reproduksi (KR) padakelompok dewasa dan lansia oleh Tim Pelaksana di RW 6, Cokrodiningratan, Yogyakarta. Tujuan dari programpemberdayaan adalah meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan ketrampilan berperilaku sesuai KR yang baikpada masyarakat kelompok sasaran. Pelaksanaan program pemberdayaan dilakukan selama 2 bulan. Sebagaipusat aktivitas program pemberdayaan berlokasi di Masjid Nurul Iman Jetisharjo. Aktivitas pemberdayaanmenggunakan beberapa pendekatan sesuai target. Tim Pelaksana pemberdayaan adalah dosen bersamamahasiswa yang telah mendapatkan pelatihan dan modul materi pemberdayaan. Tahapan pelaksanaan programpemberdayaan adalah persiapan, perencanaan dan pelaksanaan. Telah dilakukan 6 kegiatan edukasi KR.Ceramah umum dalam rangka Maulid Nabi Muhammad SAW berisi tentang pola asuh anak berdasar jeniskelamin dan peran keluarga sebagai sarana pencegahan penyimpangan perilaku seksual. Kegiatan sapa anakkost telah digunakan untuk melakukan penyuluhan kelompok tentangKR bagi para warga kost. Kegiatanpelatihan berbasis kasus, role play serta cerdas cermat sebagai upaya meningkatkan pengetahuan danketrampilan pencegahan kekerasan seksual. Penyuluhan pada kegiatan senam lansia tentang pencegahanosteoporosis. Berdasarkan serangkaian program edukasi KR ini telah menumbuhkan kesadaran tentangpentingnya edukasi KR secara benar, pentingnya agama dan masjid sebagai basis pencegahan perilaku seksualmenyimpang
    corecore