4 research outputs found

    STRUKTUR KOMUNITAS DAN PRODUKTIVITAS PRIMER FITOPLANKTON DI EKOSISTEM TERUMBU KARANG PANTAI NIRWANA, PADANG

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas dan produktivitas primer fitoplankton di ekosistem terumbu karang Pantai Nirwana, Padang. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Desember 2015 hingga Januari 2016. Metode yang digunakan adalah metoda survei dengan lokasi sampling sebanyak 5 stasiun. Penentuan lokasi berdasarkan perbedaan kawasan dan komunitas tertentu yang menyusun terumbu karang Pantai Nirwana. Pengambilan sampel dilakukan pada bagian permukaan air laut (kedalaman 0-50 cm). Total fitoplankton yang didapatkan adalah 186 spesies, 47 famili dan 5 kelas dengan komposisi terbanyak adalah kelas Bacillariophyceae (KR 72,78%, 25 famili, 133 spesies), kemudian diikuti oleh Dinophyceae (KR 17,56%, 11 famili, 33 spesies), Cyanophyceae (KR 8,72%, 6 famili, 15 spesies), Chlorophyceae (KR 0,92%, 4 famili, 4 spesies) dan Florideophyceae (KR 0,07%, 1 famili, 1 spesies). Indeks diversitas (H’) fitoplankton di ekosistem terumbu karang Pantai Nirwana yang didapatkan tergolong tinggi (3,84) dan indeks equitabilitas (E) tergolong cukup merata (0,73). Produktivitas primer fitoplankton ditemukan berkisar antara 25,78 – 256,25 mgC/m3/jam dengan rata-rata 90,94 mgC/m3/jam. Produktivitas primer fitoplankton tertinggi ditemukan pada stasiun 3 (daerah komunitas lamun) dan terendah ditemukan di stasiun 1 (daerah pemberhentian kapal nelayan). Kondisi perairan terumbu karang Pantai Nirwana tergolong baik jika diamati dari aspek komunitas fitoplankton baik dari struktur maupun produktivitas primer yang dihasilkan

    Isolasi, Identifikasi dan Profil Asam Lemak Mikroalga serta Pengaruh Perlakuan Biotin dan Stres Garam terhadap Asam Lemak Omega 3

    Get PDF
    Mikroalga menjadi trend saat ini dalam pengembangan suplemen makanan, salah satunya sebagai sumber asam lemak omega 3. Mikroalga yang dikultivasi dalam kondisi normal masih memiliki kandungan asam lemak omega 3 yang masih sedikit. Oleh karena itu, perlu peningkatan kandungan asam lemak omega 3 dengan berbagai perlakuan kondisi kultur. Penelitian ini bertujuan mengisolasi, mengidentifikasi dan menganalisis profil asam lemak mikroalga serta melihat pengaruh kombinasi perlakuan biotin dan stres garam terhadap asam lemak omega 3 mikroalga. Pada penelitian ini dilakukan isolasi mikroalga dan screening kandungan lipid total serta asam lemak omega 3. Mikroalga diberi perlakuan biotin untuk meningkatkan lipid total dan perlakuan stres garam dilakukan untuk meningkatkan kandungan asam lemak omega 3. Perlakuan stres garam diberikan pada awal kultivasi dan pada akhir fase logaritmik pertumbuhan mikroalga. Jenis mikroalga yang dapat diisolasi adalah Chlorella emersonii MAUA001, Mychonastes rotundus MAUA002, Scenedesmus dimorphus MAUA003, dan Scenedesmus armatus MAUA004. Berdasarkan pertumbuhan yang paling cepat, kandungan lipid dan asam lemak omega 3 yang tinggi, spesies M. rotundus merupakan spesies paling baik untuk produksi asam lemak omega 3. Perlakuan biotin tidak mempengaruhi pertumbuhan M. rotundus, akan tetapi mempengaruhi kandungan lipid total, dan profil asam lemak. Sedangkan perlakuan biotin dengan variasi konsentrasi garam mempengaruhi pertumbuhan, kandungan lipid dan profil asam lemak M. rotundus. Perlakuan biotin menurunkan kandungan asam lemak omega 3 M. rotundus. Akan tetapi perlakuan biotin dengan variasi konsentrasi garam dapat meningkatkan kandungan asam lemak omega 3 M. rotundus

    ISOLASI DAN SKRINING MIKROALGA AIR TAWAR SEBAGAI SUMBER PIGMEN KAROTENOID

    Get PDF
    Mikroalga menjadi salah satu sumber senyawa aktif yang memiliki potensi sebagai sumber pangan fungsional sebagai antioksidan seperti karotenoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi mikroalga dari sumber perairan air tawar dan melakukan penapisan terhadap mikroalga sebagi sumber karotenoid. Mikroalga diisolasi dengan menggunakan mikropipet dan dikultivasi dalam media Bold’s Basald Medium (BBM). Penentuan tingkat pertumbuhan dengan spektrofotometer UV-Vis, penentuan berat biomassa kering secara gravimetri, skrining total karotenoid dilakukan menggunakan metode Lichtenthaller dengan spektrofotometer UV-Vis. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh empat spesies mikroalga dengan warna hijau yang menandakan semuanya merupakan golongan mikroalga chlorophyta (alga hijau). Skirining total karotenoid dilakukan terhadap empat spesies hasil isolasi dan 2 spesies mikroalga dari Laboratorium Biokimia yaitu Scenedesmus rubescens dan Galdiera sulphuraria. Hasil skrining kandungan total karotenoid tertinggi adalah mikroalga hasil isolasi dari air kolam dengan yang merupakan genus chlorophyta sebesar 36±0,25 μg/g. Hasil ini memberikan informasi isolat mikroalga hasil isolasi dapat dijadikan sebagai mikroalga potensial sebagai sumber dan produksi karotenoid. 

    Motivation and Learning Challenges in the Millennial Era

    No full text
    Materi ini disampaikan pada webinar yang diselenggarakan oleh Fakultas Pertanian Universitas Medan Area dengan Tema "Nothing Is Impposible How to Maintain Motivation and Be Successful Lifelong Learner" pada tanggal 18 Juni 2020. Adapun narasumber pada webinar ini adalah Fasidah Alimudin dan Bayu Afnovandra Perdana - This material was presented in a webinar organized by the Faculty of Agriculture, Medan Area University with the theme "Nothing Is Impposible How to Maintain Motivation and Be Successful Lifelong Learner" on June 18, 2020. The speakers for this webinar were Fasidah Alimudin and Bayu Afnovandra Perdan
    corecore