18 research outputs found

    Pasir dan Kerikil Sungai Mappili sebagai material Lokal untuk Campuran Beton di Sulawesi Barat

    Get PDF
    Dalam upaya meningkatkan kekuatan beton dengan menggunakan material lokal yang ada di Sulawesi Barat, sebagian masyarakat dan pelaku konstruksi menggunakan material untuk campuran beton berupa pasir dan kerikil dari Sungai Mapilli. Akan tetapi, uji karakteristik dan kelayakan material lokal ini sebagai material bangunan belum banyak dilakukan. Di sisi lain, perlu diketahui komposisi campuran beton untuk mendapatkan mutu beton K300. Ini menjadi sulit dicapai dengan penggunaan material lokal yang ada di Sulawesi Barat. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan data terkait karakteristik material lokal yaitu pasir dan kerikil dari Sungai Mapilli dan untuk mendapatkan kuat tekan terbaik dengan variasi fas 40%, 50% dan 60%. Dari hasil pengujian diperoleh bahwa materil kerikil dan pasir Mapili layak untuk digunakan untuk campuran beton. Selain itu, didapatkan kuat tekan dengan FAS 40% dan 50% telah memenuhi kuat tekan rencana untuk bangunan konstruksi yaitu 24.9MPa

    PENGARUH LIMBAH BETON SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR PADA KEKUATAN BETON

    Get PDF
    Banyak struktur di Indonesia sekarang telah mencapai akhir umur desainnya atau tidak dibangun sesuai dengan spesifikasinya. Pekerjaan pembongkaran atau pemeliharaan pada struktur tersebut menghasilkan sejumlah besar puing-puing beton. Mendaur ulang limbah beton akan mengurangi ruang TPA yang berharga dan menghemat sumber daya alam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan beton yang dibuat dengan agregat kasar dari limbah beton. Potensi limbah beton sebagai pengganti agregat kasar dalam beton telah diteliti. Limbah beton daur ulang digunakan sebagai agregat. Campuran beton dengan kekuatan karakteristik 28 hari yaitu 24,9 MPa dibuat dengan menggunakan rasio air/semen 0,4. Perkembangan kekuatan campuran beton yang mengandung agregat limbah beton dibandingkan dengan beton konvensional. Kuat tekan dan kuat tarik belah beton yang dibuat dengan agregat kasar daur ulang tergantung pada proporsi campuran. Secara umum, campuran beton yang mengandung agregat limbah beton daur ulang hingga 40% mencapai tingkat kekuatan antara 93,7 hingga 98,5% dibandingkan dengan beton konvensional. Hasil kuat tekan beton dengan limbah beton 10% menunjukkan nilai optimum pada umur 28 hari adalah 40,03 MPa dengan persentase kenaikan 16,4% dari beton normal. Hal ini menunjukkan bahwa limbah beton berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai agregat kasar pada campuran beton

    SOSIALISASI MEMBANGUN RUMAH SEDERHANA TAHAN GEMPA UNTUK PARA TUKANG DI DESA MEKKATTA KECAMATAN MALUNDA, MAJENE-SULAWESI BARAT

    Get PDF
    Gempa Majene dan Mamuju berkekuatan M 6,2 pada 15 Januari 2021 pukul 02.28.17 WITA menyebabkan korban jiwa dan kerusakan parah pada bangunan rumah tinggal dan fasilitas umum.  Banyaknya rumah masyarakat yang dibangun tidak berdasarkan kaidah rumah sederhana tahan gempa sebagaimana telah diatur melalui SNI 1726. Kegiatan  pengabdian kepada  masyarakat ini bertujuan memberikan sosialisasi tentang membangun rumah sederhana tahan gempa kepada masyarakat dan pemberi jasa konstruksi/tukang di daerah yang terdampak bencana ini, yakni Desa Mekkatta Kec. Malunda Kab. Majene Sulawesi Barat. Pengabdian  ini  dinyatakan  berhasil ditinjau dari aspek afektif dan kognitif, peserta penyuluhan  telah memahami pentingnya  dan paham aturan teknis bangunan tahan gempa. Hal ini dibuktikan dari hari kusioner post-test setelah penyampaian materi. Sedangkan dari aspek psikomotorik, Tim Penyuluh belum dapat memantau perubahan perilaku terhadap sistem perencanaan dan pembangunan bangunan tahan gempa yang terjadi pada peserta penyuluhan, mengingat terbatasnya waktu dan minimnya dana penyuluhan. --- An earthquake hit Majene and Mamuju regency with an intensity of 6.2 M on January 15, 2021, at 02.28.17 WITA, which caused fatalities and severe damage to residential buildings and public facilities. Number of community houses built is not based on the rules of earthquake-resistant houses as regulated through SNI 1726. This society service activity aims to provide socialization about making earthquake-resistant houses for the community and contractor or builders in areas affected by this disaster, namely Desa Mekkatta, Malunda District, Majene Regency, West Sulawesi Province. This service was declared successful in terms of affective and cognitive aspects, and the counseling participants understood the importance and stick to the detail of engineering design for earthquake-resistant buildings. In terms of the psychomotor aspect, the counseling Team has not been able to monitor changes in behavior towards the planning system and construction of earthquake-resistant buildings that were applied by participants since the time and counseling funds were limited

    Retrofitting on Flexural Strength of RC Columns Using Polyester Resin Concrete

    Get PDF
    Concrete column structures damages due to flexural moment need to be repaired and strengthened to avoid of sudden failure by applying appropriate methods. The method applied in this study was retrofitting by applying polyester resin concrete. In order to know the effect of polyester resin concrete against axial load capacity, stiffness, ductility and the damage pattern of columns by eccentrically loaded, an experimental laboratory was carried out. In this study, three column specimens are tested. The dimension of the specimen is 150 mm x 150 mm and the high of the column are 1200 mm with the effective high is 600 mm and 600 mm for corbel. The column specimens have a fixed eccentricity of 50 mm. First, initial column tested before yield point of reinforcing bar reached and concrete crack limited to 0,4mm. Further, retrofitting applied to each initial column specimen using normal concrete and polyester resin concrete with the level of resin 15% and 20%, respectively. Retrofitting column tested again with the same loading of initial column until it reaches the collapse load. The result of experiment compares to analysis method by Nawy and Whitney which represent the analysis of normal concrete column capacity. The result showed that levels of resin to be used is 20% because of better workability compared to 15% resin. Further, compressive test on resin concrete cylinder showed that the resin level at 15% and 20% are 82.82 MPa and 76.65 MPa, respectively. The strength of KR-ii decreased about 33.523%. The strength of KR-15ii and KR-20ii increased 5.08% and 24.827% respectively compared to initial column. Specimen column stiffness KR-ii. KR-15ii and KR-20ii decreased about 76.22%, 24.50% and 37.65%, respectively from the initial column. Furthermore, ductility of KR-ii, KR-15ii and KR-20ii decreased about 1.512, 1.250 and 2.50, respectively. The changes of the ultimate capacity load of KR-ii, KR-15ii and KR-20ii by Nawy Method respectively -26.54%, 12.66%, and 13.83%, whereas the method of Whitney respectively -17.68%, 26.25%, and 27.56%. The use of polyester resin concrete can change the pattern of collapse from brittle to ductile columns.Keywords: retrofit, ductility, stiffness, flexural column, eccentricit

    PELATIHAN MEMBACA GAMBAR TEKNIK UNTUK TUKANG DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS BANGUNAN DI KABUPATEN MAJENE

    Get PDF
    Pembangunan di Sulawesi Barat saat ini mendorong berdatangannya para tukang dan mandor bangunan di daerah tersebut. Sayangnya keahlian para tukang dan mandor bangunan ini sangat rendah dalam membuat struktur bangunan yang memenuhi syarat keamanan dan kenyamanan terutama dalam menahan beban gempa. Umumnya, mereka hanya mengandalkan instruksi dari kontraktor dan pemilik bangunan yang lebih banyak mementingkan unsur penghematan biaya dan efisiensi waktu. Akibatnya, sering terjadi struktur bangunan yang dibuat tidak sesuai gambar dan memenuhi standar perencanaan bangunan yang aman terhadap gempa, terutama dalam pengecoran beton dan pendetailan tulangan. Melalui sosialisasi cara membaca gambar teknik ini secara intensif diharapkan para pelaku jasa konstruksi memiliki kemampuan menginterpretasikan gambar ke bentuk pekerjaan yang nyata. Identifikasi permasalahan di dapat dari tukang dan mitra yang belum paham membaca gambar kerja di Kabupaten Majene khususnya di Kecamatan Banggae Timur. Target dari sosialisasi ini yaitu tukang dan mandor. Setelah di dapat pokok permasalahan maka dicoba mencari solusi lewat beberapa kegiatan nyata yang akan disosialisasikan dan dapat dilaksanakan. Metode penyampaian melalui penyuluhan secara luring. Tahapan kegiatan pelatihan yang dilakukan meliputi presentasi materi pelatihan, diskusi, tanya jawab dan evaluasi pelatihan. Materi pelatihan membaca gambar teknik mencakup 3 topik yang meliputi standarisasi, mendeskripsikan gambar teknik, dan simbol. Pengabdian ini dinyatakan berhasil ditinjau dari aspek afektif dan kognitif, peserta penyuluhan telah memahami pentingnya sinkronisasi gambar dengan aplikasi yang ada dilapangan sehingga pengetahuan tukang dalam membaca gambar teknik. Hal ini dibuktikan dari hari kusioner post-test setelah penyampaian materi. Sedangkan dari aspek psikomotorik, Tim Penyuluh belum dapat memantau perubahan perilaku terhadap sistem perencanaan dan pembangunan bangunan tahan gempa yang terjadi pada peserta penyuluhan, mengingat terbatasnya waktu dan minimnya dana penyuluhan

    NILAI AMBANG KLORIDA UNTUK INISIASI KOROSI PADA BETON BERTULANG MENGGUNAKAN ABU TERBANG

    Get PDF
    Dalam beberapa tahun terakhir, korosi pada beton bertulang menjadi perhatian utama struktur beton karena ketahanan merupakan salah satu faktor penting. Secara khusus, korosi beton bertulang yang disebabkan oleh klorida menjadi masalah serius di banyak negara karena meningkatnya konstruksi di lingkungan laut. Dalam penelitian ini difokuskan pada umur dini terjadinya korosi pada tulangan yang disebabkan oleh adanya klorida pada beton yang mengandung fly ash sebesar 20% dari berat semen. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menentukan konsentrasi ambang batas klorida yang cukup untuk mendorong depassivasi dan korosi aktif batang tulangan dalam mortar. Untuk itu dilakukan penelitian eksperimental dengan jumlah benda uji sebanyak 9 variasi. Rasio klorida terhadap berat semen yang diterapkan adalah 0% -2% akan dievaluasi. Dalam penelitian ini faktor-faktor yang mempengaruhi ambang batas klorida untuk inisiasi korosi pada beton dan pengaruh lainnya diabaikan. Untuk menentukan ambang batas konsentrasi klorida, dilakukan uji potensial korosi dengan metode Half-cell potensial (HCP). Nilai ambang batas konsentrasi klorida yang menyebabkan depassivasi dan munculnya korosi aktif pada baja tulangan adalah 1,5% dari berat semen. Selanjutnya hasil yang diperoleh adalah hubungan antara HCP dan konsentrasi klorida dalam beton. Hal ini menunjukkan bahwa rusaknya lapisan pasif pada permukaan baja terjadi di sekitar kandungan klorida yang saat ini diyakini merupakan ambang batas kandungan klorida untuk inisiasi korosi baja tulangan pada beton yang mengandung abu terbang 20%

    PAVING BLOCK MUTU B UNTUK INFRASTRUKTUR JALAN MENGGUNAKAN MATERIAL SULAWESI BARAT

    Get PDF
    Desain jalanan yang efektif adalah yang memiliki biaya pemeliharan yang murah serta memiliki umur layan yang cukup. Salah satu material jalan saat ini yang berkembang pesat adalah paving blok. Paving block pada penelitian ini berbentuk konvensional dengan dimensi 20x10x8 cm tersusun atas komponen yaitu semen, pasir, abu batu dan air. Penelitian ini bertujuan untuk membuat paving block konvensional dengan memanfaatkan material lokal Sulawesi Barat dengan pencampuran semen, pasir, abu batu dan air sehingga dapat mencapai Mutu B bersasarkan SNI-03-0691-1996. Metode penelitian yaitu experimental research untuk membuat paving block setara Mutu B mengacu pada SNI-03-0691-1996 dengan perbandingan enam variasi campuran dari semen, pasir, abu batu dan air. Perbandingan material semen terhadap agregat yaitu 1:4 dan 1:5. Benda uji dibuat dengan total benda uji 30 buah paving dengan masing-masing benda uji 5 paving setiap variasi. Pengujian benda uji dilakukan untuk menentukan kuat tekan paving block. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak empat variasi memenuhi standar paving block mutu B SNI-03-0691-1996 dimana kuat tekan di atas 17 MPa. Variasi optimum yang memenuhi mutu B yaitu campuran 1PC : 3S : 2SA

    BETON BERPORI DENGAN VARIASI UKURAN AGREGAT KASAR

    Get PDF
    Ukuran agregat merupakan faktor penting yang mempengaruhi kuat tekan beton berpori. Penelitian ini berfokus pada hubungan antara ukuran agregat, kuat tekan, struktur pori, permeabilitas dan kemudian memahami pengaruh ukuran agregat terhadap kuat tekan beton berpori. Sebanyak tiga ukuran agregat kasar 5-10 mm, 10-20 mm dan 20-30 mm disiapkan. Pada penelitian ini dibuat dua variasi kombinasi agregat kasar. Variasi 1 untuk kombinasi agregat kasar ukuran 5–10 mm dan 10–20 mm. Variasi 2 untuk kombinasi ukuran agregat kasar 20–30 mm dan 10–20 mm. Untuk setiap variasi dengan kombinasi pencampuran 100%:0%, 75%:25%, 50%:50%, 25%:75%, dan 0%:100%. Metode yang digunakan adalah pengujian kuat tekan, porositas, dan permeabilitas. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kuat tekan komposisi 50%:50% pada Variasi 1 meningkat pesat dengan ukuran agregat 10-20mm dan 5-10mm dengan nilai 22,40 MPa yang memenuhi persyaratan minimum yang ditentukan oleh Standar Nasional Indonesia yaitu Kelas B (aplikasi taman parkir). Sedangkan penggunaan agregat ukuran 100% seragam memiliki kuat tekan yang rendah
    corecore