10 research outputs found

    PENCEGAHAN PENYAKIT BAKTERIAL PADA IKAN KERAPU : SEBUAH MINI-REVIEW

    Get PDF
    Abstrak - Ikan kerapu merupakan ikan komoditas utama budidaya termasuk di Indonesia. Namun dalam pengembangan budidaya masih memiliki permasalahan seperti kematian yang disebabkan oleh patogen dari agen bakterial. Penanggulangan penyakit bakterial pada ikan kerapu dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti pemberian vaksinasi dan pemberian bahan herbal. Pada makalah ini diulas beberapa penelitian jenis vaksin dan bahan herbal yang sudah diuji pada ikan kerapu sebagai langkah pengendalian penyakit bakterial. Kata Kunci : Bakteri, Kerapu, Immunomodulator Herbal, Vaksinasi Ikan Abstract - Grouper is the main commodity fish in aquaculture, including in Indonesia. But in the development of aquaculture has some problems including caused by pathogens from bacterial. Bacterial diseases in grouper can control with various strategies including vaccination and herbal treatment. This paper reviews several vaccines and herbal that have been tested on grouper as a control for bacterial diseases. Keywords : Bacterial, Fish Vaccination, Grouper, Herbal Immunomudulato

    KAJIAN PUSTAKA : PENGGUNAAN BAHAN HERBAL UNTUK PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN PENYAKIT BAKTERIAL IKAN AIR TAWAR

    Get PDF
    Abstrak - Panyakit pada ikan yang disebabkan infeksi bakteri menyebabkan kerugian pada budidaya ikan. Penggunaan obat kimia dan antibotik pada ikan telah dibatasi karena efek residu dan resistensi obatnya. Sebaliknya dilakukan usaha meningkatan pencegahan dan pengobatan penyakit ikan dengan memanfaatkan bahan herbal. Artikel ini mengulas penelitian-penelitian penggunaan bahan herbal yang berdampak pada peningkatan imunitas dan ketahanan terhadap penyakit bakterial dengan focus pembahasan pada jenis tumbuhan, kandungan kimia dan metode pemberian pada ikan. Artikel mengusulkan perlunya penelitian tentang pemurnian dan cara produksi bahan herbal secara massal yang lebih murah serta mudah diterapkan dalam budidaya ikan air tawar. Kata Kunci : Herbal, Bacteri, Ikan Air Tawar   Abstract - Bacterial diseases in fish cause losses in fish farming. The use of chemical drugs and antibiotics is limited due to residual effects and resistance. As a result, herbal are being increasingly used, studies have shown that herbal can be increasing the immunity and antibacterial activity of freshwater fish.. This article proposes the need for research on purification and mass production methods of herbal ingredients that are low cost and easier to apply in freshwater fish farming. Keyword : Herbal, Bacterial, Freshwater Fish   &nbsp

    Efek Pemberian Campuran Tepung Wortel (Daucus carota) dan Tepung Bunga Marigold (Tagetes erecta) pada Warna Ikan Badut (Amphiprion ocellaris)

    Get PDF
    Penurunan kualitas warna pada ikan salah satunya diakibatkan oleh ikan tidak dapat menghasilkan karotenoid oleh dirinya sendiri, sehingga perlu penambahan karotenoid alami dari bahan alami dari wortel dan bunga marigold. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran penambahan campuran tepung wortel (Daucus carota) dan tepung marigold (Tagetes erecta) yang ditambahkan dalam pakan untuk meningkatkan warna pada ikan badut (Amphiprion ocellaris). Penelitian ini menggunakan empat perlakuan: (a) pakan komersil merk FF999 (tanpa penambahan tepung wortel dan tepung bunga marigold), (b) tepung bunga marigold 2,5% dan tepung wortel 5% + Pellet FF999 92,5%, (c) tepung wortel 2,5 % + tepung bunga marigold 5% + Pellet FF999 92,5%, (d) tepung bunga marigold 5% dan tepung wortel 5% + Pellet FF999 90 %. Parameter yang diamati adalah pengukuran warna Red Green Blue (RGB) yang diubah menjadi nilai Hue, Saturation, Brightness (HSB). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penambahan tepung wortel (D. carota) dan tepung bunga marigold (T. erecta) menghasilkan perubahan warna lebih kontras pada nilai Hue dan Brightness (kecerahan) serta dapat mempertahankan warna ikan badut seperti warna dialam (A. ocellaris) ketika dibudidayakan tetapi pada perubahan warna Saturation mengalami penurunan.

    Review : Bahan lokal dalam pakan sebagai alternatif terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan ikan bandeng (Chanos chanos)

    Get PDF
    Pertumbuhan dan kelulushidupan ikan sangat bergantung pada pakan. Kandungan nutrisi dalam pakan merupakan faktor utama yang menentukan kualitas pakan. Tujuan dari studi review literatur ini adalah untuk mengulas penggunaan bahan lokal baik subtitusi maupun penambahan dalam pakan untuk meningkatkan pertumbuhan dan kelulushidupan ikan. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan melakukan penelusuran studi review literatur. Data sekunder adalah jenis data yang digunakan dalam penelitian ini. Data yang diperoleh akan dilakukan analisa dan review. Studi review literatur menggunakan jurnal hasil penelitian terdahulu dan dilakukan dengan mengelompokan hasil penelitian pada satu topik yaitu penggunaan bahan lokal dalam pakan sebagai alternatif dan mengulas hasilnya terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan ikan

    Seaweed extract of Gracilaria verrucosa as an antibacterial and treatment against Vibrio harveyi infection of Litopenaeus vannamei

    Get PDF
    ABSTRACTThe objectives of this study were to investigate the antibacterial activity of G. verrucosa extract in test inhibitory zone with different concentrations (500, 1000, 1500, and 2000 mg/L) and  to examine G. verrucosa extract with different dosage (0.5, 1.0, 1.5, 2.0 g/kg) in feed on immune responses (total hemocytes count, phagocytic activity, phenoloxidase activity, respiratory burst) and survival rate in the Litopenaeus vannamei against the pathogenic Vibrio harveyi. Pacific white shrimp with an initial body weight of 5.25±0.55 g was reared in the aquarium (60×30×30 cm3) with a density of 10 shrimp/aquarium. Pacific white shrimp had been fed three times a day as much as 3% in at satiation for 14 days after challenged with V. harveyi. The first results of the inhibitory test showed that all the concentration of G. verrucosa extract was able to inhibit the growth of V. harveyi and the second result showed that the extract of G. verrucosa can increase the immune responses of shrimp. In the result of survival showed that shrimp fed with 0.5, 1.0, 1.5, and 2.0 g/kg has 80, 73, 70, and 70%, respectively. In conclusion, the seaweed extract of G. verrucosa has antibacterial activity and can induce the immune responses and resistance of Pacific white shrimp against V. harveyi infection.Keywords: Gracilaria verrucosa, seaweed, Vibrio harveyi, vibriosis,  Litopenaeus vannamei ABSTRAKTujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji aktivitas antibakteri ekstrak G. verrucosa dalam uji zona hambat dengan konsentrasi yang berbeda (yaitu 500, 1000, 1500, dan 2000 mg/L) dan studi perlakuan pengobatan untuk menguji ekstrak G. verrucosa pada pakan dengan dosis yang berbeda (yaitu 0,5; 1,0; 1,5; dan 2,0 g/kg) pada respons imun (yaitu jumlah total hemosit, aktivitas fagositik, aktivitas fenoloksidase, respiratory burst) dan tingkat kelangsungan hidup pada udang vaname terhadap bakteri patogen Vibrio harveyi. Udang vaname dengan berat badan awal 5,25 ± 0,55 g dipelihara di akuarium (60 × 30 × 30 cm3) dengan kepadatan 10 udang/akuarium. Udang vaname  pasifik diberi makan tiga kali sehari 3% at satiation selama 14 hari setelah di uji tantang V. harveyi. Hasil pertama dari uji zona hambat menunjukkan bahwa semua konsentrasi ekstrak G. verrucosa mampu menghambat pertumbuhan V. harveyi dan hasil kedua menunjukkan bahwa pemberian ektrak G. verrucosa dapat meningkatkan respon imun udang. Hasil tingkat kelangsungan hidup menunjukkan bahwa perlakuan pakan udang dengan dosis 0,5; 1,0; 1,5; dan 2,0 g/kg memiliki tingkat kelangsungan hidup masing-masing 80, 73, 70, dan 70%. Kesimpulannya, ekstrak rumput laut G. verrucosa memiliki aktivitas antibakteri dan dapat menginduksi respons imun & ketahanan udang terhadap infeksi V. harveyi.Kata kunci: Gracilaria verrucosa, rumput laut, Vibrio harveyi, vibriosis, udang vaname

    Business Development of Digital Tenun Nusantara (Ditenun) Using Business Model Canvas and SWOT Analysis

    Get PDF
    DiTenun is a start-up engaged in traditional woven fabrics. The main product of DiTenun is the technology that can create woven motifs using artificial intelligence. In running the business, DiTenun is still experiencing stagnation in its development so that DiTenun continues to make efforts to develop its business. One of these efforts is to participate in the Kedaireka Matching Fund program offered by the Ministry of Education and Culture. This program requires DiTenun to cooperate with Batikta and Kaldera. To support this collaboration, it is necessary to know Dtenun business model's description to make the collaboration flow more focused. Therefore, this research aimed to discover the description of the DiTenun business model and its business collaboration. Canvas Business Model was used to determine the business strategy and was tested using SWOT planning method to evaluate the project's strengths, weaknesses, opportunities and threats or business speculation. From the BMC (Canvas Business Model) that has been designed for weaving, the company are recommended to further develop it in the elements of several elements. On the key activities element, it can focus on building a community of weavers when marketing expansion is better at selling its products. On the key partner element, it can expand its partners to the ones who can make DiTenun more developed, both in terms of business and production. On key resource elements, they can further develop their technology so that they can produce more perfect motifs and can be much easier for weavers to understand. Another essential thing that DiTenun needs to pay attention to is participating in critical programs to help DiTenun expand its business. Keywords: ditenun, start-up, business model canvas, swot, business developmen

    The Efficacy of Nile Tilapia (Oreochromis niloticus) Broodstock and Larval Immunization against Streptococcus agalactiae and Aeromonas hydrophila

    No full text
    Streptococcus agalactiae and Aeromonas hydrophila have been recognized as the causative agents of mortality in tilapia larvae with single infection and coinfection. The objective of this study was to evaluate the efficacy of maternal transfer and offspring protection from the immunization of monovalent and bivalent vaccines on Nile tilapia (Oreochromis niloticus) broodstock and larval immunization. Four groups of broodstock were intraperitoneally injected with formalin killed whole-cells of S. agalactiae (Sa group), A. hydrophila (Ah group), the bivalent mixed vaccine of them (Biv group), and phosphate-buffered saline as a control (Pbs group). Immunization of the larvae produced from immunized broodstock with a bivalent vaccine (Biv1 group) and Pbs (Pbs1 group) was performed by immersion at 20 days after hatch. Larvae produced from the Pbs group were unvaccinated as the control (Pbs2 group). Changes in the specific antibody and relative percent survival were measured. The Sa and Ah groups that could increase specific antibodies and protection against pathogenic bacteria were challenged with the homologous bacteria. The Biv group stimulated and protected against both S. agalactiae and A. hydrophila. The specific antibody of the Biv1 group was higher than the Pbs1 and Pbs2 groups. The last observation in this study showed that the relative percent survival of the Biv group after challenged S. agalactiae, A. hydrophila, and coinfection were 74.74 ± 3.18%, 73.81 ± 8.58%, and 71.48 ± 5.70%, respectively. The use of bivalent vaccines on the broodstock and larvae may be a strategy to reduce mortality in Nile tilapia larvae caused by single pathogen infection of S. agalactiae and A. hydrophila, or coinfection with both S. agalactiae and A. hydrophila

    Efek Pemberian Campuran Tepung Wortel (Daucus Carota) dan Tepung Bunga Marigold (Tagetes Erecta) pada Warna Ikan Badut (Amphiprion Ocellaris)

    Full text link
    Penurunan kualitas warna pada ikan salah satunya diakibatkan oleh ikan tidak dapat menghasilkan karotenoid oleh dirinya sendiri, sehingga perlu penambahan karotenoid alami dari bahan alami dari wortel dan bunga marigold. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran penambahan campuran tepung wortel (Daucus carota) dan tepung marigold (Tagetes erecta) yang ditambahkan dalam pakan untuk meningkatkan warna pada ikan badut (Amphiprion ocellaris). Penelitian ini menggunakan empat perlakuan: (a) pakan komersil merk FF999 (tanpa penambahan tepung wortel dan tepung bunga marigold), (b) tepung bunga marigold 2,5% dan tepung wortel 5% + Pellet FF999 92,5%, (c) tepung wortel 2,5 % + tepung bunga marigold 5% + Pellet FF999 92,5%, (d) tepung bunga marigold 5% dan tepung wortel 5% + Pellet FF999 90 %. Parameter yang diamati adalah pengukuran warna Red Green Blue (RGB) yang diubah menjadi nilai Hue, Saturation, Brightness (HSB). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penambahan tepung wortel (D. carota) dan tepung bunga marigold (T. erecta) menghasilkan Perubahan warna lebih kontras pada nilai Hue dan Brightness (kecerahan) serta dapat mempertahankan warna ikan badut seperti warna dialam (A. ocellaris) ketika dibudidayakan tetapi pada Perubahan warna Saturation mengalami penurunan

    Pengaruh Kebijakan Hutang, Kebijakan Investasi Dan Good Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur Subsektor Otomotif Yang Terdaftardi Bursa Efek Indonesia Periode 2016-2019

    Full text link
    Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh kebijakan hutang (DER), kebijakan investasi (TAG), Good Corporate Governance (KID) terhadap nilai Perusahaan (PBV). Populasi dari penelitian ini yaitu Perusahaan subsektor otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2016-2019 dan teknik pengambilan sampel yaitu metode sampel jenuh.Penelitian ini menggunakan metode regresi linier berganda dengan jumlah data sampel 52. Temuan penelitian ini diketahui bahwa kebijakan investasi dan komisaris independen berpengaruh postif tetapi tidak signifikan terhadap nilai Perusahaan. Kebijakan hutang berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai Perusahaan.Nilai koefisien determinasi sebesar 0,190

    ANALYSIS OF IMPLEMENTATION OF ACCRUAL-BASED GOVERNMENT ACCOUNTING STANDARDS (CASE STUDY IN LABUHAN BATU DISTRICT BPKAD)

    No full text
    This study aims to analyze the implementation of accrual-based government accounting standards at BPKAD Labuhan Batu Regency and to analyze the suitability of the implementation of accrual-based government accounting standards in accordance with the Statement of Government Accounting Standards (PP No. 71 of 2010 and supported by PERMENDAGRI No. 64 of 2013). Methods of data collection using observation (observation), interviews, and documentation studies. The results on the regulatory and policy aspects show that Permendagri 64 of 2013 mandates local governments to provide regulatory and policy tools related to the implementation of accrual-based SAP, but still refers to PP 71 of 2010, while the use of Permendagri No. 64 of 2013 experienced problems related to adjusting cash-based accounting policies towards accruals to an accrual-based accounting system. The results on the budget aspect show that the obligation to implement accrual-based SAP requires BPKAD to adjust from a cash-based accounting system policy towards SIMDA 2.5 accruals to the SIMDA 2.7 accrual-based accounting system that is currently being implemented which is in accordance with PP No. 71 of 2010. The results of the information technology aspect show that the information technology used according to the BPKAD Secretary, namely the regional financial management application system uses SIMDA 2.7 which has been provided by the BPKP. The results on the human resource aspect show that the implementation of accrual-based SAP requires the Labuhan Batu District BPKAD to adjust from cash to accrual-based accounting system policies to the current accrual-based accounting system which is in accordance with PP No. 71 of 2010.Keywords: Accounting Standards Based on Governmental Accounting, Accrual Basi
    corecore