46 research outputs found

    The Developmental History of Ponorogo Batik Motif and Its Educational Values

    Get PDF
    The research discusses the development history of Ponorogo batik motif  in Ponorogo Regency 2007-2014 and its Educational Values. Ponorogo is one area which is growing in batik motif that has general motive called Reog Ponorogo motive. The development of batik in Ponorogo had decreased and 2007 was a year that was resurrection of batik Ponorogo pioneered by batik artisans. The method used in this research is the method of historical research. The results showed that batik Ponorogo begins with the temporary extinction of batik Ponorogo around 1960 which is caused by the emergence of printing of batik (print screen printing batik),batik Ponorogo has 17 patterns that are most influenced by history or the icon Ponorogo regency, and the development of batik Ponorogo motive that was experiencing growth from 2007 to 2009 that has seven classical motives then the development of contemphorery in 2009 and 2013 had five contemporary motives thenThe developments in 2014 that the government arranged a contest batik Ponorogo design batik produced five batik Ponorogo motive

    Nilai Simbolik Situs Lambang Kuning Desa Nglambangan Kecamatan Wungu Kabupaten Madiun Sebagai Materi Pembelajaran IPS SMP/Mts

    Get PDF
    Latar Belakang: Situs Lambang Kuning merupakan salah satu situs sejarah atau cagar budaya yang dilindungi. Situs Lambang Kuning tersebut merupakan peninggalan kerajaan Majapahit yang bercerita tentang perjuangan Nyi Lambang Kuning dalam memperjuangkan Kerajaan Kahuripan, Nyi Lambang Kuning melarikan diri dengan bersembunyi di Desa Nglambangan Kecamatan Wungu Kabupaten Madiun. Tujuan: Nilai simbolik Situs Lambang Kuning Desa Nglambangan Kecamatan Wungu Kabupaten Madiun sebagai materi pembelajaran IPS SMP/MTs. Metode:Menggunakan Triangulasi Sumber,adapun Penulisan Triangulasi Sumber dalam penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan yaitu wawancaraengan 2 guru SMPN 2 Wungu kelas VII mendalam, observasi, dokumentasi. Hasil: Nilai Simbolik yang terkandung dalam Situs Lambang Kuning Desa Nglambangan Kecamatan Wungu Kabupaten Madiun bagi masyarakat dapat dijadikan sebagai materi pembelajaran IPS SMPN 2 Wungu  khususnya kelas VII. Kesimpulan: Situs Lambang Kuning  mengandung makna yang mendalam pada manusia, agama,  dan variasi kehidupan. Arti Lambang  dari situs Lambang Kuning berisi pesan bahwa manusia dalam kehidupan hidup dan kehidupan harus saling berhubungan (Habluminannas) dan berhubungan dengan Tuhan pencipta alam semesta (Habluminallah). Situs Lambang Kuning ini adalah kerajaan Majapahit di desa Nglambangan, , Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun

    Identifikasi Kenampakan Alam dan Buatan Kabupaten Ngawi sebagai Sumber Belajar IPS Kelas V SD

    Get PDF
    Latar Belakang: Belajar merupakan wahana interaksi antar siswa, siswa dengan guru, siswa dengan lingkungan belajarnya. Pelaksanaan pembelajaran dapat bervariasi di luar kelas, lingkungan luar sekolah, dan tempat lain yang relevan. Tujuan: Untuk 1) mengidentifikasi dan menjelaskan kenampakan alam di Kabupaten Ngawi sebagai sumber belajar IPS kelas V SD; 2) Untuk  mengidentifikasi  dan menjelaskan kenampakan buatan di Kabupaten Ngawi sebagai sumber belajar IPS kelas V SD. Metode: Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Dalam pengumpulan data menggunakan teknik  wawancara, observasi, dokumen/arsip, sedangkan untuk validasi keabsahan data adalah triangulasi. Hasil: Hasil penelitian identifikasi kenampakan alam yang dapat dimanfaatkan guru dan peserta didik sebagai sumber belajar  IPS pada kelas V SD/MI di Kabupaten Ngawi adalah: 1) Air Terjun Pengantin; 2) Air Terjun Suwono; 3) Air Terjun Srambang; 4) Hutan Pinus Selondo. Sedangkan hasil penelitian identifikasi kenampakan buatan yang dapat dimanfaatkan guru dan peserta didik sebagai sumber belajar  IPS pada kelas V SD/MI  di Kabupaten Ngawi adalah; 1) Kebun Teh Jamus; 2) Benteng Van den Bosch; 3) Pemandian Tawun; 4) Waduk Pondok; 5) Waduk Sangiran. Kesimpulan: Melalui sumber belajar yang langsung diperoleh siswa dan dekat dengan lingkungan tempat tinggal, siswa yang peka, tangguh dan mudah beradaptasi dengan lingkungan dilatih untuk siap menghadapi berbagai tantangan dan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari di masa depan

    Dampak Home Industry Roti Bolu Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dampak home industry roti bolu terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat Desa Durenan Kabupaten Magetan. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode deskriptif kualitatif, Data yang diperoleh dianalisis dengan teknik analisis data interaktif model data Miles and Huberman. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Informan penelitian ini adalah pemilik home industry roti bolu, karyawan, masyarakat sekitar. Validitas data menggunakan teknik metode triangulasi sumber. Hasil penelitian ini awal masuknya home industry roti bolu adalah salah satu ide warga masyarakat yang memiliki tujuan untuk mensejahterakan kehidupannya, memberi lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatannya, karena mayoritas penduduk Desa Durenan bekerja di sektor pertanian dan tidak memiliki pendapatan tetap, setelah munculnya industri ini kemudian beralih pada sektor industri. Perkembangan home industry roti bolu memberi pengaruh bagi masyarakat khususnya Desa Durenan Kabupaten Magetan, karena memberikan pendapatan tetap setiap bulan, sehingga dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dampak home industry roti bolu di Desa Durenan bagi masyarakat yaitu lunturnya nilai-nilai sosial dalam masyarakat, tersedianya lapangan pekerjaan/membuka kesempatan bekerja, memberikan pendapatan dan kesejahteraan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa home industry roti bolu memberikan dampak terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat Desa Durenan Kabupaten Magetan

    PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN MULTIMEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF PADA SISWA KELAS 6 SDN 2 TEMON KECAMATAN SAWOO KABUPATEN PONOROGO

    Get PDF
    Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca intensif melalui penerapan model problem discovery learning berbantuan multimedia video pada siswa kelas VI di SDN 2 Temon Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus pembelajaran. Di mana setiap siklus terdiri dari tahap penelitian, perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI di SDN 2 Temon Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo yang berjumlah 18 siswa pada semester I tahun pelajaran 2021/2022, dan objek penelitiannya adalah kemampuan membaca intensif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya membaca intensif melalui penerapan model discovery learning berbantuan multimedia video dapat meningkatkan kemampuan membaca intensif siswa kelas VI di SDN 2 Temon Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo. Hal ini terbukti dari hasil observasi dan analisis data pada setiap siklusnya. Peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran siklus I sebesar 71,88% meningkat menjadi 81,25% di siklus II.  Meningkatnya persentase ketuntasan belajar klasikal kemampuan membaca intensif pada siklus I sebesar 72,22% meningkat disiklus II sebesar 83,33%. Serta meningkatnya respon siswa pada siklus I sebesar 72,22% meningkat di siklus II sebesar 88,89%. AbstractThis study aims to improve intensive reading skills through the application of a multimedia video-assisted problem discovery learning model for sixth grade students at SDN 2 Temon, Sawoo District, Ponorogo Regency. This research was carried out in two learning cycles. Where each cycle consists of the stages of research, planning, implementation, observation, and reflection. The subjects in this study were class VI students at SDN 2 Temon, Sawoo District, Ponorogo Regency, a total of 18 students in semester I of the 2021/2022 academic year, and the object of the research was intensive reading skills. The results showed that learning Indonesian especially intensive reading through the application of a video-assisted discovery learning model could improve the intensive reading skills of class VI students at SDN 2 Temon, Sawoo District, Ponorogo Regency. This is evident from the results of observation and data analysis in each cycle. The increase in student activity in cycle I learning was 71.88%, increasing to 81.25% in cycle II. The increase in the percentage of completeness in classical learning for intensive reading in cycle I was 72.22%, an increase in cycle II was 83.33%. As well as an increase in student responses in the first cycle of 72.22%, an increase in the second cycle of 88.89%.

    Dampak Pembangunan Destinasi Wisata Mloko Sewu Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Pupus Kecamatan Ngebel

    Get PDF
    Tujuan penilitian ini untuk menarangkan sejarah pembangunan destinasi wisata Mloko Sewu, pengelolaan destinasi wisata Mloko Sewu, akibat pembangunan destinasi wisata Mloko Sewu terhadap kehidupan sosial ekonomi warga Desa Pupus Kecamatan Ngebel Kabupaten Ponorogo dan akibat pembangunan destinasi wisata Mloko Sewu terhadap kehidupan sosial ekonomi warga Desa Pupus Kecamatan Ngebel Kabupaten Ponorogo serta selaku sumber belajar IPS SMP/ MTs. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif bertabiat deskriptif. Informasi yang diperoleh dianalisis dengan metode analisa informasi interaktif model informasi Miles and Huberman. Dalam penelitian ini metode pengumpulan informasi yang digunakan penelitian merupakan wawancara mendalam, observasi serta dokumentasi. Bersumber  pada hasil penelitian bisa disimpulkan kalau pembangunan wisata Mloko Sewu berawal dari kemauan buat memperlihatkan sisi eksotisme yang terdapat di Kecamatan Ngebel. Ditemui pula kalau pengelolaan wisata Mloko Sewu seluruhnya dikelola oleh pihak pengelola Mloko Sewu tanpa terdapat sama sekali kedudukan dari pemerintahan Kabupaten Ponorogo. Akibat pembangunan destinasi wisata Mloko Sewu di Desa Pupus untuk warga antara lain pergantian mutu hidup masyarakat, peningkatan kedudukan pengelola Mloko Sewu dalam kehidupan sosial masyarakat, peningkatan pemasukan warga yang membuka usaha di dekat wisata Mloko Sewu, terciptanya peluang kerja dan dapat menimbulkan potensi penyimpangan sosial. Dampak pengembangan kawasan wisata Mloko Sewu terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat dapat dijadikan sebagai sumber rujukan pembelajaran khususnya untuk tema IPS SMP/MTs kelas VII

    Tradisi Gumbregan Maheso (Studi Nilai Budaya dan Potensinya sebagai Sumber Pembelajaran IPS Untuk SMP/MTS)

    Get PDF
    Latar Belakang: Tradisi Gumbregan Maheso merupakan suatu tradisi yang sudah ada semenjak zaman leluhur yang diperingati setiap memasuki wuku Gumbreg pada kalender Jawa-Bali. Tradisi ini memiliki maksud sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia berupa hewan ternak maheso/kerbau yang sehat dan berkembang biak serta kesuburan tanah untuk pertanian. Tujuan: Mendeskripsikan dan menjelaskan makna dan nilai-nilai budaya yang terkandung dalam Tradisi Gumbregan Maheso serta potensinya untuk dijadikan sumber pembelajaran IPS SMP/MTs. Metode: Menggunakan pendekatan purposive sampling kualitatif etnografi dengan menggunakan sumber data primer dan sekunder. Informan ditentukan dengan teknik. Pengumpulan datanya menggunakan wawancara mendalam, observasi dan pencatatan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan metode triangulasi sumber. Data yang diperoleh akan dianalisis dengan teknik analisis data interaktif model data Miles and Huberman. Hasil: Bahwa Tradisi Gumbregan Maheso dilakukan pada setiap wuku Gumbreg, karena pada wuku Gumbreg tersebut masyarakat meyakini hari ulang tahun hewan/selametan. Nilai-nilai budaya yang terkandung di dalam Tradisi Gumbregan Maheso adalah: (1) nilai spiritual, (2) nilai pengarusutamaan hewan/memuliakan hewan, (3) nilai kerukunan dan (4) nilai ekonomi. Tradisi Gumbregan Maheso ini memiliki potensi untuk dijadikan sumber pembelajaran IPS SMP/MTs kelas VII pada K.D 3.1, 4.1 materi tentang Sumber Daya Manusia: jumlah, sebaran, dan komposisi, pertumbuhan, kualitas (pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, keragaman etnik dan budaya. Kesimpulan: Tradisi Gumbregan Maheso ini merupakan selametan yang dilakukan oleh masyarakat sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia berupa hewan ternak maheso (kerbau) yang sehat beranak pinang dan tanah yang subur, selain itu tradisi Gumbregan Maheso dapat dijadikan sumber pembelajaran untuk SMP/MTs kelas VII pada KD 3.1

    Sejarah dan Nilai Budaya Situs Setono Wungu Golan dan Mirah sebagai Pengembangan Materi Pembelajaran IPS SMP/MTS Kabupaten Ponorogo

    Get PDF
    Latar Belakang: Situs Setono Wungu merupakan warisan budaya Ponorogo yang menceritakan kisah cinta terlarang antara Siti Amirah dengan Ki Joko Lancur yang ditentang oleh kedua pihak keluarga. Tujuan: Mengetahui Sejarah dan nilai budaya Situs Setono Wungu sebagai materi pengembangan pembelajaran IPS SMP/MTS Kabupaten Ponorogo Metode: Menggunakan Analysis Interactive Model, penulis mengkaji berbagai sumber teori terkait sejarah dan nilai budaya Situs Setono Wungu. Adapun penulisan  dalam penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Hasil: Sejarah dan nilai-nilai budaya dari Situs Setono Wungu ini menyajikan hasil analisis kronologi, perubahan, dan kesinambungan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada aspek politik, sosial, budaya geografis dan pendidikan sejak masa praaksara sampai masa Hindu-Budha dan Islam dalam keragaman etnik dan budaya sebagai materi pengembangan pembelajaran IPS SMP/MTS Kabupaten Ponorogo. Kesimpulan: Situs Setono Wungu berasal dari kisah cinta Putri Kencono Wungu atau Siti Amirah dengan Ki Joko rusak, yang kemudian ditentang oleh keluarga karena perbedaan kepercayaan diri, mereka mati dan telah tersingkir masuk tempat yang sama. Komunitas setempat juga selalu menempati doa dan tahlil bersama pada hari Jumat bulan Selo mengenakan ambulans dengan maksud mengucapkan terima kasih atas kesenangan, subsisten dan berkah dari karunia Allah SWT dan dalam waktu yang sama dengan berdoa dan Ki Joko telah dihancurkan

    Communication Social Actions of Legislative Candidates in the Election of Representatives in the City of Madiun (Case Studi: Social Exchange of Legislative Candidates to Became DPRD)

    Get PDF
    Current social phenomena show that the local democratic process that should be running well and correctly in accordance with its purpose is to increase the participation of the people or community politics to elect their representatives in the Regional Representative Council (DPRD) which has not produced maximum election results legislative as a local political activity is carried out based on Law No. 2 of 2011 which was later revised with Law No. 07/2017 concerning elections which regulates the selection of candidates for DPRD which include selection, ratification, appointment, and in terminating board members of the research council this method uses a qualitative approach, where the focus of research uses a case study approach. The purpose of the study was to determine the social communication actions of a prospective legislative candidate in the legislative general election to elect people’s representatives in the DPRD city of Madiun. This research with a qualitative approach is one of the research procedures that produce descriptive data in the form of speech, behaviour, which can be observed from prospective board members. The data collection technique of this research is observation techniques, documentation through snowball sampling on each DPRD candidate who has become a permanent council candidate. To support the conduct of research, researchers used theoretical studies, among others, social exchange theory, Peter Blau and A Weber’s Social Action Theory. The results of this study highlight that; social, legislative communication actions concerning social behaviour, human social movements and social exchanges occur in the election of members of the City Council of Madiun; namely, there are activities for candidates to install campaign propprovide social assistance and transactional practices between voters and candidates at the end of the campaign

    PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERTUMBUHAN EKONOMI MELALUI KEGIATAN PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF DESA WISATA

    Get PDF
    Pengembangan ekonomi kreatif di desa wisata sangat penting. Tim Pengabdian Masyarakat menyelenggarakan kegiatan dalam beberapa tahapan dengan mengutamakan partisipasi warga. Metode pelayanan yang digunakan adalah Pembangunan Berbasis Masyarakat atau Pendekatan Partisipatif. Metode ini digunakan untuk memastikan komitmen warga terhadap program pemberdayaan ekonomi ini. Partisipasi masyarakat dalam pengembangan Desa Wisata Brumbun di Kecamatan Wungu Kabupaten Madiun sebagai desa wisata sangat dibutuhkan untuk pengembangannya. Pengabdian ini dilaksanakan dengan pendekatan partisipatif dimana partisipasi masyarakat merupakan prasyarat penting dalam upaya pemberdayaan atau pembangunan. Hasil dari pengabdian ini adalah pertama, penataan rumah menjadi homestay dengan kategori "in-house". Fasilitas perumahan dirapikan dan dilengkapi untuk kepentingan wisatawan,namun tidak meninggalkan kehidupan khas warganya sebagai daya tarik tersendiri. Kedua, manajemen tipikal paket makanan dan souvenir keripik. Warga diberikan wacana untuk membuat paket kuliner yang dipasarkan secara online untuk dipesan oleh calon wisatawan yang akan berkunjung. Keripik pisang yang merupakan salah satu kegiatan rumah tangga yang selama ini dikelola secara sederhana, diarahkan ke arah yang lebih baik dan lebih banyak lagi manajemen dan kemasan yang menarik
    corecore