99 research outputs found

    Imbangan Pupuk Organik dan Anorganik Pengaruhnya Terhadap Hara Pembatas dan Kesuburan Tanah Lahan Sawah Bekas Galian C pada Hasil Jagung (Zea mays L)

    Get PDF
    Title : The Balance of Organic and Inorganic Fertilizers to Limiting Factors Nutrient, Soil Fertility and  Maize (Zea mays L) Yield on  Paddy Soil of C-Excavation. The activities for other purposes in the paddy soil will cause soil damage and reduce the values of soil productivity. The use of organic fertilizer is one of efforts to recover and rehabilitate the soil, because it is the key to improve its properties. The purposes of this research were to identify the characteristics of the soil (chemical) as a component of soil fertility, nutrition limiting factors and knowing the balance of organic and inorganic fertilizers on the optimum cultivation of maize (Zea mays L) to achieve maximum production. Research was conducted by using Randomized Complete Block Design (RCBD) with single factor: consisting of six treatments, as follows consisted of control, treatment of inorganic fertilizer as recommended, organic fertilizer (manure), and the balance between organic and inorganic fertilizers. The results showed that the balance between organic and inorganic fertilizers can increase nutrition limiting factors (N and P) and soil fertility in paddy soil of C-excavation. It has been proved by the increasing growth and yield of maize, such as plant height, fresh and dry weight of plant, weight and girth of cob. The highest yield of maize was shown in weight cobs per plant, i.e 190 g as shown in the treatment of the balance between organic and inorganic fertilizers (75: 25)%. It is significantly different than the control treatment, however it showed no significant difference with other treatments

    ADOPSI STANDAR INDIKASI GEOGRAFIS OLEH PETANI KOPI ROBUSTA DI KABUPATEN TEMANGGUNG

    Get PDF
    Coffee is a superior commodity that has a big role in the Indonesian economy. Temanggung Regency is one of the regions in Central Java that has a high coffee production and broad market share, especially for Robusta coffee. The quality of coffee is determined by geographical factors, the process of cultivation and post harvest processing. Geographical indications are expected to create the unique character of Temanggung robusta coffee. Geographical Indication Standards for Temanggung Robusta Coffee have been prepared. This study aims to identify the level of adoption of Temanggung Robusta coffee IG standards, identify farmers' perceptions of the benefits and constraints in the adoption of Temanggung Robusta coffee IG standards. The research method used descriptive method. Data was collected using a survey with a number of respondents 220 farmers spread across 11 subdistricts Robusta coffee centers. The data analysis method used the scoring method. The results showed that overall the level of adoption of IG standards by coffee farmers was still at the interested stage, although for some standards it had already reached the evaluation, tried and even adoption stages. Farmers have a very high perception of the benefits of adopting IG standards. But, on the other hand farmers still feel constrained in adopting IG standards because farmers are still constrained by high costs, greater labor and time and no price guarantees for coffee produced according to IG standards Collaboration with the government, the private sector, universities and MPIG is needed to provide education, facilitation and assistance in the process of adopting IG standards in order to produce good quality, unique coffee and high competitiveness

    DISTRIBUSI DAN VARIASI MORFOLOGI CIPLUKAN (PHYSALIS SP.) DI LERENG GUNUNG KELUD, JAWA TIMUR

    Get PDF
    Tumbuhan ciplukan (Physalis sp.) potensial sebagai bahan baku obat. Keberadaannya yangsemakin langka, perlu mendapat perhatian dalam rangka pengembangan tumbuhan ini.Informasi keberadaan dan keanekaragaman Physalis sp. masih sangat terbatas. Penelitian inibertujuan untuk melihat keberadaan dan variasi morfologi Physalis sp. liar di lereng GunungKelud, Jawa Timur. Penelitian dilakukan dengan metode survei pada stasiun pengamatandengan ketinggian 200- 400, 400-600, 600-800, 800-1.000 dan > 1.000 m dpl. Pengamatanmorfologi dilakukan dengan sistem skoring terhadap 29 unsur. Dari data kuantitatif diolahmenggunakan cluster analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan Physalis sp.liar lebih mudah ditemukan pada ketinggian 400-600 m dpl. Ketinggian tempat tidakmempengaruhi variasi morfologi Physalis sp. liar

    Efektivitas penambahan pupuk organik pada pertumbuhan dan hasil jagung (Zea mays L.) hibrida

    Get PDF
    Jagung hibrida merupakan persilangan dari dua atau lebih benih yang memiliki sifat unggul. Jagung hibrida memiliki produktivitas tinggi dalam potensi hasil dan pertumbuhan tanaman lebih seragam. Salah satu solusi untuk meningkatkan produktivitas jagung tanpa merusak tekstur atau struktur tanah adalah dengan menggunakan pupuk organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penambahan pupuk organik dengan dosis yang berbeda pada pertumbuhan dan hasil jagung hibrida. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) 5 perlakuan dan diulang 5 kali. Perlakuan yang dimaksud : Kontrol (G0), 5 ton/ha (G1), 10 ton/ha (G2), 15 ton/ha (G3), 20 ton/ha (G4). Pupuk organik yang digunakan sebagai perlakuan adalah pupuk organik Dirjanik. Pupuk organik diberikan bersamaan pada saat penanaman sebagai pupuk dasar dan saat 4 mst dengan cara disebar secara merata pada tiap petakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis yang efektif untuk pertumbuhan dan hasil adalah 20 ton/ha. Variabel pertumbuhan indeks luas daun meningkat secara nyata pada dosis 20 ton/ha, yang mana pertumbuhannya lebih tinggi dibandingkan kontrol dan dosis pupuk yang lain. Variabel hasil berat tongkol berkelobot, berat tongkol tanpa kelobot, berat biji per petak, berat biji per tanaman, dan berat 100 biji meningkat secara nyata pada dosis 20 ton/ha

    PERBAIKAN GENETIK ANGGREK ALAM Vanda spp MELALUI PERSILANGAN INTERSPESIFIK DALAM MENDUKUNG PERKEMBANGAN ANGGREK DI INDONESIA

    Get PDF
    Efforts to improve the genetic quality of orchids have constraints on seed propagation techniques crosses and from crosses. The study aims to: (1) obtain a cross technique that can produce seeds with high fertility rates, (2) to obtain a new hybrid character which has advantages in flower. The study was conducted at the Center for Plant Conservation Kebun Raya Bogor LIPI. Research was an interspecific crosses that ♀ Vanda celebica x ♂ Vanda tricolor, ♀ Vanda celebica x ♂ Vanda dearei, ♀ Vanda celebica x ♂ Vanda insignis. And crosses the reciprocal is ♀ Vanda tricolor x ♂ Vanda celebica, ♀ Vanda dearei x ♂Vanda celebica, ♀ Vanda insignis x ♂Vanda celebica. Crosses performed by crossing parent elected as male or female parent. Activities include characterization of elders, crosses, harvesting, seed dispersal, seed Deployment and transfer done aseptically in tissue culture laboratory. Observations included the successful crossing, when formed fruit, ripe fruit, and formed protokorm. Of research produced 5 series hybrid to form protokorm is Vanda dearei x Vanda Celebica, Vanda celebica x Vanda dearei, Vanda insignis x Vanda celebica, Vanda celebica x Vanda insignis, Vanda celebica x Vanda tricolo. The success of crosses 33%- 100%, time required for seed maturation varies between 122-262 days, 16-23 days old germinated

    Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang dan Pupuk Hayati Terhadap Pertumbuhan Bunga Pukul Delapan (Turnera subulata J.E. Smith)

    Get PDF
    Bunga pukul delapan (Turnera subulata­) merupakan tanaman yang memiliki banyak kegunaan sebagai tanaman hias, obat maupun refugia. Perbanyakan bunga pukul delapan menggunakan biji membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga dilakukan perbanyakan stek. Pemupukan merupakan salah satu upaya untuk menyediakan hara yang cukup bagi keberhasilan pertumbuhan stek bunga pukul delapan. Penggunaan pupuk kandang sapi dapat memperbaiki struktur tanah dan karakteristik tanah secara fisik, kimiawi maupun biologis. Pemberian kombinasi dengan pupuk hayati dapat meningkatkan mikroorganisme dalam tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan perbandingan pupuk kandang sapi dan dosis pupuk hayati yang dapat meningkatkan pertumbuhan bunga pukul delapan. Penelitian dilaksanakan pada Mei-Agustus 2021 di screen house Gedung C, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Penelitian menggunakan rancangan RAKL faktorial dengan dua faktor perlakuan. Faktor pertama yaitu perbandingan tanah dan pupuk kandang dengan 4 taraf yaitu kontrol, 3:1, 3:2, dan 3:3. Faktor kedua yaitu dosis pupuk hayati dengan 3 taraf yaitu kontrol, 15 L/ha, dan 20 L/ha. Penelitian menggunakan 12 kombinasi perlakuan dengan 3 ulangan. Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun dan jumlah bunga. Analisis data menggunakan analisis ragam, pada taraf 5 % dan jika terdapat pengaruh berbeda nyata dilanjutkan dengan uji DMRT taraf 5 %. Hasil penelitian menunjukkan hasil tertinggi pemberian pupuk kandang sapi pada perlakuan perbandingan tanah dan pupuk kandang 3:2 pada parameter tinggi tanaman, diameter batang dan jumlah daun. Sedangkan pemberian pupuk hayati dengan hasil tertinggi pada perlakuan dosis 20 L/ha pada parameter tinggi tanaman, diameter batang dan jumlah bunga. Tidak terdapat interaksi kedua perlakuan terhadap semua respon pertumbuhan bunga pukul delapan
    • …
    corecore