14 research outputs found
Pola Penggunaan Levofloxacin pada Pasien HIV dan AIDS di UPIPI RSUD DR. Soetomo Surabaya
HIV is a retrovirus (RNA) that attacks the human immune system. AIDS is a retrovirus disease characterized by immunosuppression which causes opportunistic infectious diseases. Opportunistic infections appear with new
forms of infection by other microorganisms or reactivation of latent infections under normal conditions that can be controlled by the immune system so as not to cause manifestations. Opportunistic infections show effects on immunity associated with CD4 cell counts. The therapy used to reduce opportunistic infections is levofloxacin. Based on research, levofloxacin for HIV AIDS patients is often used to reduce opportunistic infections including bacterial pneumonia, tuberculosis and sepsis. This study aims to provide data that includes levofloxacin therapeutic doses, frequency use, old route drugs, prevalence and interaction of qualitative analysis related to medical records in HIV & AIDS patients at UPIPI DR. Soetomo Regional General Hospital Surabaya. The research method used is a retrospective observational study on medical records of patients with HIV & AIDS. Sampling was done by consecutive sampling in the period January 1, 2015 to June 30, 2015. The results obtained from the most relevant types of research, dose, frequency and route were levofloxacin for the treatment of opportunistic infections, especially bacterial pneumonia, tuberculosis, and sepsis. in oral doses and injections at a dose of 500 mg and a frequency of 750 mg 1x1. The use of levofloxacin given to HIV & AIDS patients at UPIPI DR. Surabaya Soetomo Regional General Hospital, related to dosage, route, frequency, interval, and duration of administration is in accordance with existing guidelines
Pola penggunaan levofloxacin pada pasien HIV & AIDS di UPIPI RSUD Dr. Soetomo Surabaya
HIV adalah sejenis retrovirus RNA yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. AIDS adalah suatu penyakit retrovirus yang ditandai oleh immunosupresi berat yang menyebabkan terjadinya penyakit Infeksi Oportunistik (IO). IO muncul dengan bentuk infeksi baru oleh mikroorganisme atau reaktivasi infeksi laten yang dalam kondisi normal dapat dikontrol oleh sistem imun sehingga tidak menimbulkan manifestasi. IO menandakan adanya efek pada imunitas yang berhubungan dengan jumlah sel CD4. Terapi yang digunakan untuk mengurangi IO salah satunya pemberian terapi dengan levofloxacin. Berdasarkan beberapa penelitian, levofloxacin pada pasien HIV & AIDS sering digunakan untuk mengurangi IO yaitu diantaranya pneumonia bakterialis, tuberculosis dan sepsis. Penelitian bertujuan untuk menampilkan data terapi levofloxacin meliputi dosis, frekuensi, lama penggunaan, rute pemberian obat, prevalensi dan analisis kualitatif interaksi yang dikaitkan dengan data rekam medik pasien HIV & AIDS di UPIPI RSUD Dr.Soetomo Surabaya. Metode penelitian yang digunakan merupakan penelitian observasional retrospektif pada RM pasien HIV & AIDS. Pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling, periode 1 Januari 2015 sampai 30 Juni 2015. Hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut terkait jenis, dosis, frekuensi dan rute paling banyak adalah levofloxacin untuk terapi IO yaitu pneumonia bakterialis, tuberkulosis dan sepsis yaitu sediaan secara peroral dan injeksi pada dosis 500 mg dan 750 mg dengan frekuensi 1x1. Penggunaan levofloxacin yang diberikan pada pasien HIV & AIDS di UPIPI RSUD Dr.Soetomo Surabaya, terkait dosis, rute, frekuensi, interval, dan lama pemberian sudah sesuai dengan guidelines yang ada
Pola penggunaan levofloxacin pada pasien HIV & AIDS di UPIPI RSUD Dr. Soetomo Surabaya
HIV adalah sejenis retrovirus RNA yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. AIDS adalah suatu penyakit retrovirus yang ditandai oleh immunosupresi berat yang menyebabkan terjadinya penyakit Infeksi Oportunistik (IO). IO muncul dengan bentuk infeksi baru oleh mikroorganisme atau reaktivasi infeksi laten yang dalam kondisi normal dapat dikontrol oleh sistem imun sehingga tidak menimbulkan manifestasi. IO menandakan adanya efek pada imunitas yang berhubungan dengan jumlah sel CD4. Terapi yang digunakan untuk mengurangi IO salah satunya pemberian terapi dengan levofloxacin. Berdasarkan beberapa penelitian, levofloxacin pada pasien HIV & AIDS sering digunakan untuk mengurangi IO yaitu diantaranya pneumonia bakterialis, tuberculosis dan sepsis. Penelitian bertujuan untuk menampilkan data terapi levofloxacin meliputi dosis, frekuensi, lama penggunaan, rute pemberian obat, prevalensi dan analisis kualitatif interaksi yang dikaitkan dengan data rekam medik pasien HIV & AIDS di UPIPI RSUD Dr.Soetomo Surabaya. Metode penelitian yang digunakan merupakan penelitian observasional retrospektif pada RM pasien HIV & AIDS. Pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling, periode 1 Januari 2015 sampai 30 Juni 2015. Hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut terkait jenis, dosis, frekuensi dan rute paling banyak adalah levofloxacin untuk terapi IO yaitu pneumonia bakterialis, tuberkulosis dan sepsis yaitu sediaan secara peroral dan injeksi pada dosis 500 mg dan 750 mg dengan frekuensi 1x1. Penggunaan levofloxacin yang diberikan pada pasien HIV & AIDS di UPIPI RSUD Dr.Soetomo Surabaya, terkait dosis, rute, frekuensi, interval, dan lama pemberian sudah sesuai dengan guidelines yang ada