2 research outputs found
Manajemen Pemasaran Pendidikan
Pengaruh belajar peserta didik tidak hanya dipengaruhi guru, setiap peserta didik dipengaruhi oleh banyak faktor. Terkait berbagai faktor ini digolongkan menjadi dua faktor yaitu faktor intern, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik itu sendiri dan faktor ekstern yaitu faktor yang berasal dari luar peserta didik yaitu dari orang tua, dari guru dan dari masyarakat. Slamet (2003) mengemukakan bahwa Faktor intern dibagi menjadi tiga yakni faktor jasmaniah, faktor psikologis dan faktor kelelahan. Di dalam faktor psikologis sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang mempengaruhi belajar antara lain: intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan. Dan faktor-faktor inilah yang harus diperhatikan oleh setiap pendidik agar dapat mengendalikan dan mengatur belajar agar dapat berlangsung efektif, terarah dan optimal.
Sejalan dengan hal ini Syaiful Sagala (2003) mengemukakan bahwa Psikologi adalah sesuatu yang sangat esensial dalam “dunia” pendidikan, ini menjadi hal yang sangat esensial karena dalam menyambut era globalisasi, pendidikan sangat berperan penting dan menjadi salah satu faktor yang paling menentukkan kemajuan suatu bangsa. Jika suatu bangsa tidak maju pendidikannya maka pasti bangsa itu tidak dapat bersaing dengan bangsa yang lain, dan akan menjadi bangsa yang terbelakang. Untuk hal ini maka psikologi harus diterapkan dalam dunia pendidikan, agar pendidikan dapat berjalan efektif.
Syaiful Sagala (2003) mengemukakan bahwa manfaat dan kegunaan psikologi pendidikan antara lain membantu seorang guru dalam memahami peserta didiknya sesuai dengan kemampuan dan karakteristik masing-masing yang dimilikinya, sehingga dengan mengetahui kemampuan dan karakteristik tersebut diharapkan setiap guru dapat mendesain pendekatan belajar yang lebih efektif dan sesuai dengan kondisi dari masing-masing peserta didik
KEPEMIMPINAN & PRILAKU ORGANISASI (KONSEP DAN PERKEMBANGAN)
Dalam pembentukan perilaku organisasi yang baik, banyak hal yang dilakukan oleh manajemen organisasi mulai dari mendiagnosa masalah SDM, menanamkan secara kuat budaya organisasi, shaping behavior (pembentukan perilaku), menerapkan percepatan organisasi ke AGILE, dan lain sebagainya.
Kajian perilaku organisasi ditujukan dalam rangka meningkatkan keahlian individu dan pemberdayaan karyawan atau anggota organisasi, yang bertujuan untuk memberikan stimulus dan upaya inovasi dalam rangka menciptakan perubahan, memperluas jaringan organisasi, membantu karyawan menyeimbangkan antar kehidupan pribadi dengan lingkungan kerja, dan meningkatkan prilaku positif yang sesuai dengan standar etika organisasi atau profesi. Sedangkan kajian kepemimpinan organisasi salah satunya adalah bagaimana mewujudkan hal-hal tersebut