7 research outputs found

    Application of Tegeran (Maclura Cochinchinensis) Bark as Natural Tanning Agent for the Quality of Tilapia Fish Skin

    Full text link
    Chrome is a tanning material that is very harmful to the environment hence its role is being replaced with vegetable tanning materials. One of the natural ingredients that contain tannin is Tegeran (M. cochinchinensis) wood. The aim of this study was to determine the effect of M. cochinchinensis as natural tanning agent for tilapia fish skin. Tannin contained in the M. cochinchinensis was being extracted using three solvents: water, ethanol, and water-ethanol (1:1). The composition of the material and the solvent was 1:4. It was heated in the waterbath at temperature 70 °C for 3 hours. The results showed that the use of M. cochinchinensis as natural tanning agent could at once gave unique color to the tanned fish skin. The average of shrinkage temperature was 78.11°C. Leather tanned with M. cochinchinensis that was extracted with water showed higher value of tensile strength and tear strength than those with ethanol and water-ethanol

    Penggunaan Garam Berkualitas untuk Peningkatan Mutu Kulit Wetblue Kambing dan Sapi

    Full text link
    Garam memiliki peran yang sangat penting dalam proses penyamakan kulit. Selain memudahkan masuknya bahan penyamak ke dalam kulit, garam juga berperan dalam menentukan sifat mekanik dan estetika kulit. Selama ini, industri hanya menggunakan garam krosok dengan kadar NaCl rendah, berwarna putih kusam, dan cenderung mengandung kotoran lebih banyak sehingga mutu kulit yang dihasilkan juga rendah. Oleh karena itu dilakukan penelitian ini dengan tujuan memanfaatkan garam berkualitas untuk meningkatkan mutu kulit wetblue kambing dan sapi. Penelitian ini menggunakan kulit kambing dan sapi yang dipikel dengan garam A, B, dan C (kontrol) pada konsentrasi 7 % dan kemudian disamak dengan penyamak krom dimana semua perlakuan diulang sebanyak 3 (tiga) kali. Kulit samak yang diperoleh selanjutnya di uji suhu kerut, pH dan kadar airnya. Data hasil pengujian kemudian dianalisa secara deskriptif dan dibandingkan dengan SNI 1796:2010 dan SNI 3538:2011 serta garam kontrol. Dari penelitian diperoleh kesimpulan bahwa garam A dan B mampu meningkatkan mutu kulit wetblue kambing dan sapi serta memiliki suhu kerut dan penampang melintang kulit yang lebih baik dibandingkan garam C, kecuali untuk pH, dan kadar air yang cenderung sama
    corecore