2 research outputs found

    Determination of Intrinsic Permeability for Packed Waste of Indonesian Solid Waste

    Get PDF
    Gas permeability and intrinsic permeability are the major parameters to promote aeration for packed waste. The objectives of this research are to identify physical parameters of gas transfer from a various type of packed wastes and examine ventilation design theory for landfill to enhance waste stabilization. Method to determine value of gas permeability and intrinsic permeability for packed waste is by flushing the packed column containing various type and physical characteristics of wastes with an air pump. Permeability was calculated by measuring pressure gradient on sampling points of the column using inclined manometer at distance 10 cm, 23 cm, 46 cm, 69 cm, 92 cm and 115 cm from origin. Gas permeability is specifically relied on physical parameters of wastes as follows, density, moisture content, particle size and gas velocity on the surface of compacted waste layer. Compost has finer pore structure and smaller pore size than leaves as well as mixed organic (65%) and inorganic wastes (35%). The experiment found the intrinsic permeability of leaves waste are in the order of 10-11 to 10-8 m2, 10-11 to 10-9 m2 for compost and 10-9 m2 for mixed organic (65%) and inorganic wastes (35%)

    Adsorpsi Bahan Organik Alami (Boa) Air Gambut Pada Tanah Lempung Gambut Alami Dan Teraktivasi: Studi Kesetimbangan Isoterm Dan Kinetika Adsorpsi

    Full text link
    Tanah lempung gambut (TLG) merupakan tanah lempung yang berada di bawah lapisan tanah gambut. Keberadaannya di Indonesia sangat berlimpah dan potensial digunakan sebagai adsorben murah. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan model isoterm dan model kinetika yang sesuai pada adsorpsi bahan organik alami (BOA)terhadap TLG, sehingga dapat membantu mempelajari mekanisme penyisihan yang terjadi. Fraksi BOA yang hidrofobik dan BOA dengan BM besar memberikan kontribusi yang paling besar terhadap warna air gambut. Pada pH asam, komponen BOA air gambut dengan SUVA rendah (fraksi hidrofilik dan BM rendah) lebih baik disisihkan oleh adsorben TLG, dan sebaliknya pada pH yang lebih tinggi komponen BOA dengan SUVA tinggi yaitu BOA dengan karakter hidrofobik, aromatik dan BM tinggi dapat disisihkan dengan lebih baik. Pada tahap-tahap awal adsorpsi sampai waktu kontak 10 menit, fraksi BOA dengan SUVA besar merupakan fraksi BOA yang paling mudah diadsorp oleh TLG, dan pada tahap selanjutnya yaitu waktu kontak >10menit, TLG dapat mengadsorp fraksi BOA dengan SUVA kecil. Model isoterm Langmuir merupakan model isoterm yang sesuai untuk adsorpsi BOA air gambut terhadap TLG alami, sedangkan model isoterm Freundlich sesuai untuk adsorpsi BOA terhadap TLG teraktivasi dan PAC. Model kinetika pseudo-second-order adalah model kinetika yang cocok digunakan untuk adsorpsi BOA air gambut terhadap ketiga jenis adsorben: TLG alami, TLG teraktivasi dan PAC
    corecore